Ads 468x60px

Kamis 22 Oktober 2015

Pekan Biasa XXIX
Roma 6:19-23; Mzm 1:1-4.6; Lukas 12:49-53

"Spiritus - Api"
Inilah salah satu lambang Roh Kudus sekaligus lambang peperangan rohani yang ditimbulkan oleh kedatanganNya, yang pernah saya kupas dalam buku saya: "XXX-Family Way" (Kanisius).

Dalam Alkitab, api juga sering digunakan untuk menggambarkan kasih/kehangatan Allah terhadap manusia (Ul 4:24; Kel 13:21-22). Mengacu pada Injil hari ini, apinya Tuhan ini juga bisa membersihkan dan membakar hati orang; memurnikan dan menghidupkan semangat iman yang sejati: “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala!”

Bicara lebih lanjut soal api, dalam Perjanjian Lama, ada banyak contoh Allah menyatakan kehadiranNya dengan menggunakan api: Allah menyatakan diri-Nya kepada Musa melalui api yang menyala di antara semak duri di tengah padang gurun (Kel 3:2). Empat puluh hari Allah juga hadir dalam rupa api di malam hari dan awan di siang hari (Keluaran 13:21-22). Gambaran tentang api untuk kehadiran Allah tampak pula dalam pengalaman nabi Elia (1 Raja-raja 18:36-39) dan nabi Hezekiel (Hezekiel 1:4, 13). Api menjadi tanda kekudusan Allah (Ulangan 4:24), perlindunganNya (2 Raja-raja 6:17), dan penghakimanNya yang benar (Zakaria 13:9); api juga menyucikan dari dosa (Yesaya 66:15-16).

Disinilah, Yesus datang untuk melemparkan/menyalakan api ke bumi, senada dengan kata Yohanes Pembaptis tentang Yesus di bagian awal Injil Lukas: “Ia akan membaptis kamu dengan api" ((Mat 3:11-12, Luk 3:16-17). Ya, api menjadi tanda dan simbol daya Roh Kudus yang hinggap di kepala para rasul pada hari Pentakosta (Kis 2:3).

Api itu sendiri datang untuk memurnikan siapa milik Allah dan siapa yg bukan. Akibat "pemurnian" tersebut, tercandra akan terjadi adanya pemisahan antara orang percaya dengan orang yang menolak untuk percaya. Yesus menguraikan pemisahan itu dengan ilustrasi perpecahan di antara keluarga.

Gambaran keluarga yang terpecah sampai terjadi perlawanan di antara anggota keluarga sungguh mengerikan. Bukankah hal itu sudah terjadi ketika anggota keluarga yang "bertobat" dan menjadi kristiani harus dikucilkan dan bahkan "dibunuh" oleh anggota keluarga lain yang tidak/belum percaya?

Jelasnya, kita diajak menjadi orang beriman yang benar-benar mempunyai api, penuh daya gerak sekaligus daya tahan, siap marak bergerak sekaligus tidak pasrah menyerah, tidak mudah patah tapi terus bergelora dalam semangat iman karena yakin bahwa Tuhan selalu menyertai kita di tengah dunia.

"Bang Johan jualan celana - Kobarkanlah api Tuhan dimana-mana!"

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin BBM HIK 7EDF44CE/54E255C0.


NB: 
SKI – Sekolah Kerahiman Ilahi 
@ Gereja Kristoforus Grogol Jakarta Barat
Jl Satria IV blok C no 48, Jelambar.

Minggu, 25 Oktober 2015.
07. 30 – 12.00.
Diawali dengan Misa Kudus di Gereja: 07. 30.
Diselingi dengan aneka materi beserta “oleh oleh” dari Konggres "AACOM" (Konggres Kerahiman Ilahi se Asia, 14-16 Oktober 2015): 09.30.
Diakhiri dengan Doa Koronka dan Adorasi: 12.00.
“Jadilah rasul-rasul Kerahiman Ilahi 
di bawah bimbingan keibuan penuh kasih sayang 
dari Santa Perawan Maria”
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar