Oktaf Natal
1Yoh 2:18-21; Mzm 96:1-2,11-12,13; Yoh 1:1-18
1Yoh 2:18-21; Mzm 96:1-2,11-12,13; Yoh 1:1-18
"Tempo - Waktu!
Inilah kata yang sering dicerap dan cecap menjelang malam pergantian tahun
seperti hari ini. Yang pasti, sang waktu terus berjalan maju, tak pernah
mundur. Ia begitu cepat berlalu dan lewat begitu saja sehingga kerap orang
latin bilang, "tempus fugit - times flies - waktu itu terbang."
Nah, di tengah waktu yang terus berjalan
ini kerap kebaikan bisa ditolak - ketulusan bisa diingkari dan cinta kurang
dihargai tapi di hari terakhir di tahun 2015 ini kita disadarkan bahwa
"Firman telah menjadi Daging" ("Kai ho logos sarx
egeneto"). Firman itu adalah Allah, sumber cinta, kebaikan dan ketulusan.
Ia berkemah di antara kita. Ia hadir dan mengalir dalam ruang dan waktu. Dengan
kata lain: Ia dekat dengan pergulatan hidup dunia kita yang penuh dengan
"gaudium et spes - kegembiraan dan harapan", terlebih pada waktu
menjelang akhir tahun 2015 ini.
Adapun 3 "resolusi sederhana"
kita menjelang awal tahun baru 2016, antara lain:
1."Gaudete-Bersyukurlah":
Orang Latin bilang "Per tutto stato di grazia - untuk semua yang sudah terjadi katakan terimaKASIH" Sudahkah kita berterimaKASIH kepada Tuhan dan kepada orang-orang yang "memperkaya" hidup kita selama setahun ini dengan segala suka-duka dan tawa tangisnya?
Orang Latin bilang "Per tutto stato di grazia - untuk semua yang sudah terjadi katakan terimaKASIH" Sudahkah kita berterimaKASIH kepada Tuhan dan kepada orang-orang yang "memperkaya" hidup kita selama setahun ini dengan segala suka-duka dan tawa tangisnya?
2."Donate-Berbagilah":
Bukankah dengan berbagi hadiah dan menjadi hadiah buat Tuhan dan sesama, hidup kita menjadi lebih berarti? Jelasnya, tahun baru bukan cuma pesta pora megah tetapi juga genta sukaria dan indah untuk berbagi rahmat pada orang di sekitar kita, terlebih pada orang-orang yang kecil, lemah, miskin-tersingkir/disingkirkan. Bukankah Tuhan sendiri datang sebagai yang miskin-kecil dan tersepak oleh dunia? Donato ergo sum - Aku berbagi maka aku ada!
Bukankah dengan berbagi hadiah dan menjadi hadiah buat Tuhan dan sesama, hidup kita menjadi lebih berarti? Jelasnya, tahun baru bukan cuma pesta pora megah tetapi juga genta sukaria dan indah untuk berbagi rahmat pada orang di sekitar kita, terlebih pada orang-orang yang kecil, lemah, miskin-tersingkir/disingkirkan. Bukankah Tuhan sendiri datang sebagai yang miskin-kecil dan tersepak oleh dunia? Donato ergo sum - Aku berbagi maka aku ada!
3."Orate-Berdoalah":
Tahun baru bukan hanya "deretan waktu" tp juga "tantangan mutu". Ia bukan cuma "time" tapi "moment". Bukan cuma "tempo" tapi "momento". Ia bukan hanya "kronos" tp juga "kairos": momentum rahmat dan limpahan berkat. Tahun baru 2016 adalah ajakan untuk membaharui segalanya menjadi baik, secara utuh - penuh dan menyeluruh. Itu berat tapi akan menjadi ringandan indah jika dikerjakan brrsama Allah dalam doa bukan? Orare labora est - berdoa adalah juga usaha bukan?
Tahun baru bukan hanya "deretan waktu" tp juga "tantangan mutu". Ia bukan cuma "time" tapi "moment". Bukan cuma "tempo" tapi "momento". Ia bukan hanya "kronos" tp juga "kairos": momentum rahmat dan limpahan berkat. Tahun baru 2016 adalah ajakan untuk membaharui segalanya menjadi baik, secara utuh - penuh dan menyeluruh. Itu berat tapi akan menjadi ringandan indah jika dikerjakan brrsama Allah dalam doa bukan? Orare labora est - berdoa adalah juga usaha bukan?
"Ada kabut di Girisonta-
Sambutlah tahun baru dengan hati penuh sukacita."
Sambutlah tahun baru dengan hati penuh sukacita."
Salam HIKers,
Tuhan berkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
https://www.facebook.com/Romo-Jost-Kokoh-1395538197386918/
Tuhan berkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
https://www.facebook.com/Romo-Jost-Kokoh-1395538197386918/
NB:
1."Lumen Mundi - Terang Dunia."
Inilah salah satu pernyataan ilahi yqng
diwartakan Yesus (Yoh 8:12). Inilah juga yang diwartakan pada bacaan di hari
terakhir tahun 2015 ini: "Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap
orang, sedang datang ke dalam dunia."
Dengan kata lain: Yesus adalah terang
dunia: “...Pada mulanya adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di
antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran....”
Ia tidak sekedar menjadi "bulan" yang meneduhkan atau "bintang" yang mencerahkan atau "matahari" yang menghangatkan. Dia adalah terang abadi, yang cahayanya tidak pernah tenggelam dan terbenam. Dia adalah cahaya sejati, yang terangnya tidak pernah terhalang pun terpisah oleh kabut ataupun hujan.TerangNya selalu menyinari setiap orang yang beriman kepadaNya kapan pun, di mana pun dan dalam keadaan apa pun.
Ia tidak sekedar menjadi "bulan" yang meneduhkan atau "bintang" yang mencerahkan atau "matahari" yang menghangatkan. Dia adalah terang abadi, yang cahayanya tidak pernah tenggelam dan terbenam. Dia adalah cahaya sejati, yang terangnya tidak pernah terhalang pun terpisah oleh kabut ataupun hujan.TerangNya selalu menyinari setiap orang yang beriman kepadaNya kapan pun, di mana pun dan dalam keadaan apa pun.
Disinilah, kita juga diajak untuk
belajar menjadi "terang" dengan spiritualitas "CAHAYA"
menyambut tahun yang baru nanti, al:
A.CA-rilah Tuhan:
Kita diajak untuk selalu tekun berjuang menemukan wajah dan kehendak ilahi yang terselip di setiap rutinitas insani kita setiap harinya.
Kita diajak untuk selalu tekun berjuang menemukan wajah dan kehendak ilahi yang terselip di setiap rutinitas insani kita setiap harinya.
B.HA-dapi cobaan:
Iman kita adalah iman yang berjalan dalam kenyataan, dan bukan di atas awan. Kita diajak untuk berani menghadapi aneka cobaan dan salib kita masing2 dengan sikap positif-sportif+produktif. Dalam bahasa St. Ignatius:"lahir untuk berjuang."
Iman kita adalah iman yang berjalan dalam kenyataan, dan bukan di atas awan. Kita diajak untuk berani menghadapi aneka cobaan dan salib kita masing2 dengan sikap positif-sportif+produktif. Dalam bahasa St. Ignatius:"lahir untuk berjuang."
C.YA-kini iman:
Di tengah carut marut+ruwet renteng tahun baru, kita diajak untuk meyakini bahwa penyertaan ilahi selalu beserta kita karna Tuhan kita adalah "Imanuel", Tuhan yang beserta kita, yang turun tangan, yang selalu ikut dalam pergulat-geliatan hidup setiap orang yang beriman kepadaNya.
Di tengah carut marut+ruwet renteng tahun baru, kita diajak untuk meyakini bahwa penyertaan ilahi selalu beserta kita karna Tuhan kita adalah "Imanuel", Tuhan yang beserta kita, yang turun tangan, yang selalu ikut dalam pergulat-geliatan hidup setiap orang yang beriman kepadaNya.
2. Origenes (185-254): Buah-buah awal dari kabar gembira
“Menurut saya, Injil Yohanes, yang selama ini kalian telah mengikuti bersama kami untuk membahasnya semampu kami, merupakan buah-buah awal dari kabar gembira (Injil). Injil Yohanes berbicara tentang Dia, yang secara garis keturunan dapat dilacak, namun Yohanes memulainya tanpa menyebutkan garis keturunan itu. Inilah pernyataan yang lebih hebat dan sempurna tentang Yesus, yang dimiliki oleh mereka yang bersandar pada dada-Nya.
“Menurut saya, Injil Yohanes, yang selama ini kalian telah mengikuti bersama kami untuk membahasnya semampu kami, merupakan buah-buah awal dari kabar gembira (Injil). Injil Yohanes berbicara tentang Dia, yang secara garis keturunan dapat dilacak, namun Yohanes memulainya tanpa menyebutkan garis keturunan itu. Inilah pernyataan yang lebih hebat dan sempurna tentang Yesus, yang dimiliki oleh mereka yang bersandar pada dada-Nya.
Tidak ada Injil lain yang menyatakan
keilahian-Nya sedalam Yohanes saat dia menuliskan tentang Yesus yang berkata,
"Aku adalah terang dunia" (Yoh 8:42), "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6), "Akulah kebangkitan dan hidup"
(Yoh 11:25), "Akulah pintu" (Yoh 10:9), "Akulah gembala yang
baik" (Yoh 10:11) ... Kita berani berkata bahwa Injil adalah buah-buah
awal dari Kitab Suci, namun buah-buah awal Injil itu sendiri sesungguhnya
adalah yang ditulis oleh Yohanes, yang maknanya tidak akan dapat dipahami oleh
siapapun, jika tidak bersandar pada dada Yesus dan tidak menerima dari-Nya,
Maria sebagai ibunya juga. “
(Commento al Vangelo di Giovanni 1.21-23)
(Commento al Vangelo di Giovanni 1.21-23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar