Ads 468x60px

MEMORIA PASSIONIS

@ MEMORIA PASSIONIS
Kenangan Akan Penderitaan
Bagaimana mengadakan MEMORIA?
Bukan cuma suatu kenangan tetapi suatu PARTISIPASI: ambil bagian di dalam sengsara Kristus, yaitu: partisipasi
- sebagai silih (solidaritas dg orang berdosa)
- sebagai pemurnian yang mengubah
- sebagai kontemplasi
- sebagai kerasulan yang membahagiakan
Spiritualitas yang bersumber pada Sengsara- Wafat - Kebangkitan Yesus diperlukan karena sangat banyak kaitan antara misteri sengsara-wafat dan kebangkitan Kristus dengan kehidupan kita, al:
Kaitan pertama adalah bahwa semua orang telah diselamatkan oleh itu.
Kaitan kedua adalah bahwa dengan pembaptisan, kita telah disatukan dengan misteri itu, dan kesatuan itu merupakan suatu misteri yang nyata.
Segelintir pemahaman ttg sengsara :
• Ada yang berpikir bahwa ke 14 perhentian jalan salib mencakup seluruh sengsara, itu keliru.
• Kalau diamati, kita temukan empat level sengsara/penderitaan, yang perlu diketahui dan dipahami untuk mengerti misteri sengsara dengan tepat.
• Sebetulnya, sengsara tidak terbatas pada 20 jam terakhir hidup Yesus dan tidak terbatas pada aspek fisik itu saja.
4 Level Sengsara adalah:
1. Sengsara Sakramental
2. Sengsara Moral - Spiritual
3. Sengsara Fisik
4. Sengsara Aktual
Sengsara Sakramental.
Yesus mengadakan Ekaristi:
Biasanya dilihat dan sudut kita, coba dilihat dari sudut Yesus sendiri.
Disini Yesus menjadi korban :
• Makanan bagi siapa saja
• Minuman bagi siapa saja
- orang kaya atau orang miskin
- orang sehat atau orang sakit
• tidak pernah menolak dimakan oleh siapapun.
Selalu dalam keadaan sebagai makanan.
Sengsara Moral - Spiritual :
Inilah Sengsara paling berat bagi Yesus yaitu penderitaan, tekanan, kehinaan, cacian.
Di Getzemani: semacam rangkuman dari semuanya.
• ambillah cawan ini dari padaKu.
• diserahkan dengan ciuman murid.
• fitnahan oleh para Imam dan Farisi.
• penolakan oleh rakyat.
• ditinggalkan oleh para muridNya.
• dibandingkan dengan Barabas.
• penyaliban sebagai seorang penyamun.
Sengsara Fsik
• Penderitaan ini mudah dilihat dan mudah dipahami.
• Bukan seperti yang dilihat dalam Jalan Salib biasa
• Seperti tergambar jelas pada Kain Kafan...
• Luka-luka itu, hanya bila diperhatikan berbicara dengan jelas.
 ini bukan sebagal pietisme (perasaan) tetapi kenyataan bahwa Ia rela menanggungnya demi manusia.
 dan Ia tidak membuka mulutNya.. melihat itu semua dari jauh... (Yes 52,53,54)
Sengsara Aktual (sepanjang masa)
• Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. (Mt 25,45)
• Sengsaranya berlangsung sampai akhir jaman:
Dalam GerejaNya yang dikejar-kejar (Rahasia Fatima)
Dalam mereka yang sakit
Dalam mereka yang menderita karena apa saja
Karena ketidak adilan
Mengapa terjadi sengsara itu?
• Banyak jawaban yang berbeda.. .antara lain:
Karena sikap-sikap orang tertentu Yudas;Pilatus, para imam, rakyat, Herodes dll
Karena penguasa Roma tidak mau lawan (raja)
• Semuanya itu benar, namun cuma latar belakang dari suatu kehendak yang melampaui sikap dan kemauan manusia: kehendak. Allah... (doa Yesus di Getzemani...) dan kehendak itu adalah cinta Allah kepada manusia.
• Dalam Injil tak pernah dikatakan bahwa Sengsara terjadi karena sikap-sikap (rekayasa) manusia, sikap atau karena situasi sosial politik...
• Mengapa Allah menghendaki sengsara itu...? Dalam Injil dikemukakan dua hal:
Yesus diserahkan: Mk 10,45; Yoh 10,11; 13,37; Ml 7,22; Lk 20.18... Maksudnya: diserahkan oleb Bapa kepada manusia, oleh manusia ke manusia lain, dari penguasa ke penguasa lain. Seolah suatu benda.
Yesus menyerahkan diri: “aku datang untuk melakukan kehendakMu, ya AllahKu” (lb 10,7). Atau: “Aku memberikan nyawaku...tak seorang pun mengambilnya dari padaKu, Aku memberikannya menurut kehendakku sendiri” (Yoh 10,18). Jadi: sengsara bukan hasil rekayasa manusia, melainkan hasil kehendak Yesus sendiri (Lk 23,46; Yoh 19,30). Maka lagi: mengapa terjadi sengsara itu?
Sengsara Kristus dan Sengsara kita
• Siapa yang ingin menjadi muridKu harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku...
• Aku memenuhi dalam diriku apa yang kurang pada penderitaan Kristus...
• Memahami penderitaan sendiri seperti penderitaan Kristus.. yang rela menderita demi kita...silih.
• Pengorbanan tanda tertinggi dari cinta seseorang. “Tidak ada kasih lebih besar dari pada cinta”
• Rela menjadi korban bagi sesama seperti Kristus...
Keterlibatan kita dalam Sengsara Kristus
Sikap mereka dan sikap kita sekarang
Biasanya kita berpendapat bahwa sengsara Yesus “dikerjakan” oleh mereka yang hadir waktu itu
Tetapi: Lihatlah:
• Pilatus: Takut dan Plin-plan
• Para Imam: Kebencian
• Kaum Farisi: Iri Hati dan Cemburu
• Para murid: Takut, Bermulut besar
• Rakyat: Tanpa Pendirian
Lihat juga sikap:
• Bunda Maria: Ibu yg senantiasa hadir
• Yohanes: Murid yang setia
• Maria Magdalena: Cinta yang besar
“Berada dalam posisi sikap manakah kita berada ?”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Yerusalem- Kota Damai."
Yeh 37:21-28;
MT Yer 31:10-13;
Yoh 11:45-56.
Inilah kota yang hendak dimasuki Yesus pada pekan suci.
Inilah juga kota yang menyimpan "war and peace", bukan hanya kota "shalom/kedamaian" tapi juga "zalim/kebencian", karna disinilah Yesus yang dielu-elukan juga menjadi Yesus yang ditinggalkan dan ditanggalkan, disingkirkan dan dikorbankan.
Jelasnya, di kota inilah Yesus mengalami kehinaan sebagai jalan menuju kemuliaan.
Di balik itu semua, Yesus tetap hadir dengan 3 berkat ilahiNya, al:
1.Mempersatukan:
Seperti Yehezkiel yang meyakini kehadiran Tuhan yang mempersatukan dan membuat segalanya baru, itu jugalah yang dihadirkan Yesus.
Ia "mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yg tercerai-berai" (Yoh 11:52)
2.Menggembalakan:
Yeremia sebagai nabi dan pemazmur memproklamirkan Allah sebagai Gembala.
Indahnya, Yesus juga datang sebagai Gembala Baik (Yoh 10:11).
Ia mengenal dan menggembalakan semua dombaNya dengan penuh kerahiman.
3.Menghidupkan:
Pasca Yesus membuat Lazarus ("pertolongan Tuhan") yang mati menjadi hidup kembali, makin tersiarlah kabar untuk membunuh Yesus, sampai sampai Kayafas-Imam Besar Yahudi bernubuat: "Lebih berguna jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa binasa."
Inilah nubuat bahwa Yesus harus mati untuk menghidupkan bukan hanya bangsa-Nya sendiri tapi seluruh bangsa (Yoh 11,51-52). Ia menjadi tebusan bagi banyak orang (Mrk 10,45, Rm 5,12-20).
Tiga berkat ilahi ini pastinya membutuhkan pengorbanan ("silaban-SIap reLA berkorBAN") karena bukankah Yesus sendiri datang sebagai hosti yang artinya adalah korban? Ia siap dipilih- diberkati- dipecah+ dibagi bagi. Bagaimana dengan kita?
"Cari baki cari moci - Selamat memasuki pekan suci."
2.
“Sacrum Triduum Paschale"
Kel 12:1-14, Kor 11:23-26, Yoh 13:1-15
“Sacrum Triduum Paschale - Trihari Paskah”. Hari inilah awal Trihari Paskah, dimana Grj mengenangkan 5 misteri imannya, al: pelayanan/pembasuhan kaki murid; kasih/perintah utk mengasihi; ekaristi/dsr misa kudus; imamat/dsr tahbisan; serta "memoria passionis/kenangan sengsaraNya". Pada hari ini, Yesus jg berkata, “kalian bersih tp tdk semua”, oleh sebab itu kt perlu dicuci bukan? Yg pasti, hdp kita pnuh dg pelbagai aksi “mencuci”: cuci muka sblm tidur, cuci tangan sblm makan, cuci kaki sblm naik ke ranjang dll.
Di hari Kamis Putih inilah, Ia mjd “teladan yg hidup” yang nyata dg 3 poros dasarnya, al:
A. "TE"guhkan iman:
Kita kenangkan Yesus yg pnh kasih+yg meneguhkan iman kt u/saling mengasihi: “Aku memberikan perintah baru spy kamu saling mengasihi". Dlm bhs Leo Tolstoy, satrawan bsr Rusia: “kasihNya adl kasih suci, yg mampu memberikan putihnya pd pakaian kt yg hitam+memberikan cahayanya pd jiwa kt yg kelam."
B. "LA"yani Tuhan:
Kita jg mengenangkan Kristus yg melayani dg membasuh kaki para rasul. Inilah inti visi+misi manajemen pelayananNya: Ia merendahkan diri di hadapan muridNya. Gereja jelas diajak u/rela melayani dg tulus+rendah hati!
C. "DAN" ikutlah perjamuan:
Roti+anggur diberikanNya kpd mrk: “Inilah TubuhKu-Inilah DarahKu yg akan membebaskan kamu. Bila km melakukan ini,” kataNya, “ingatlah akan Aku.” Ya, lwt Kamis Putih, Ekaristi mendapatkan bentuk awalnya, seperti kata Paus Yoh Paulus II: ”Kamis Putih adl hari Ekaristi+Imamat. Bahkan, setiap Kamis Putih sjak 1979, Paus ini sll membuat ensiklik u/para uskup, imam-diakon-anggota tarekat+smua umat beriman. Jelasnya, hari ini dikenangkan bhw Ekaristi dipercayakan o/Tuhan kpd para rasul, dan tlh disampaikan kpd kita o/para pengganti mrk: “Justru dlm kesinambungan dg praktek para Rasul+dlm ketaatan pd perintah Tuhan, Grj merayakan Ekaristi sepanjang abad” (EE 27).
“Di Getsemani byk Zaitun-Kita imani Tuhan sll jadi penuntun”.
3.
Bersukacitalah, bala surgawi! Bermadahlah, paduan suara para malaikat! Bersukarialah, segenap ciptaan sekeliling tahta Allah! Yesus Kristus Raja kita telah bangkit! Tiuplah terompet keselamatan!
Bersukacitalah, wahai bumi, dalam cahaya cemerlang, bersinar dalam kemilau Rajamu! Kristus telah menang! Kemuliaan memenuhimu! Kegelapan lenyap untuk selamanya!
Bersukacitalah, wahai Bunda Gereja! Bersukarialah dalam kemuliaan! Juruselamat yang bangkit bersinar atasmu! Kiranya tempat ini bergaung dengan sukacita, menggemakan madah segenap umat Allah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar