Ads 468x60px

100 Tahun Fatima: Prolog

PROLOG
100 TAHUN FATIMA

Lewat Maria, 
menjadi nampak bahwa Gereja bukanlah sekedar institusi belaka. 
Gereja adalah seorang pribadi. 
Ia adalah seorang wanita. 
Ia adalah seorang ibu. Ia sungguh hidup. 
Dan hanya menjadi seperti Maria, kita menjadi Gereja. 
Juga pada awal mulanya, Gereja tidak dibuat, tetapi dilahirkan. 
Ia dilahirkan ketika fiat muncul dari lubuk hati Maria. 
Inilah keinginan yang paling dalam dari Konsili : agar Gereja dibangun kembali di dalam hati kita, dan Maria menunjukkan jalannya”  
(Paus Emeritus Benediktus XVI)

Bunda Maria dihormati secara istimewa oleh umat Katolik dan Ortodoks dan dihormati oleh umat Protestan sebagai Perawan yang melahirkan Yesus Kristus. Ia juga diakui dan sangat dihormati dalam Islam sebagai wanita mulia dalam tradisi Yudaisme, walau mereka tidak  mengakui Anaknya sebagai Mesias.

Pastinya, devosi kepada Maria tak terhitung jumlahnya, demikian pula legenda-legenda tentangnya selama berabad-abad. Ia telah menampakkan diri kepada ribuan orang beriman di seluruh dunia, dan para devosan mengaitkan beragam keajaiban dan kuasa yang telah terjadi berkat perantaraannya. Ia juga telah mengilhami begitu banyak seniwan-seniwati: dramawan, penyair, dan musisi dalam pelbagai karya seni.

Di lain matra, para penginjil hanya sedikit memberikan rincian tentang kehidupan dan kepribadiannya. Dalam beberapa buku yang saya tulis bertema Maria,  saya melihat dan mengingat kembali bahwa dari kebanyakan tulisan Perjanjian Baru, Maria memang hampir tidak disebut. Hanya ada beberapa teks yang menyinggung tentang Maria antara lain:
a. Gal. 4:4 : Maria diakui sebagai ibu Yesus, yang melahirkanNya secara fisik. 
b. Kis. 1:14 : Mereka bertekun dalam doa bersama Maria, ibu Yesus, dan bersama 
  beberapa perempuan lain.
c. Wahyu 12 : Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan.
d. Yoh. 2: 1-12 : Maria, Ibu Yesus menyertai Yesus. Ia ada dalam perkawinan di Kana.  
e. Yoh. 19:25-27: Ia juga berdiri di bawah salib Yesus, puteranya.
f. Mark. 3:20-21: Kaum keluarga datang hendak mengambil Yesus.
g. Matius 1 dan 2: Kisah masa kanak-kanak Yesus. (Bdk. Lukas 1 dan 2).

Pendek kata dari teks Perjanjian Baru, sedikit saja informasi tentang Maria. Tapi misteri kelahiran Anaknya dan harapan tak terbendung yang lahir pada awal iman Kristen telah mengilhami sejumlah teks apokrip. Walau tidak diterima di dalam kanon sastra suci, teks –teks ini  tetap kaya dengan detail cerita yang telah diyakini sejak lama oleh umat beriman.

Ya, devosi kepada Maria di masa awal kristiani dengan cepat menyatu dengan penghargaan kultural kepada dewa perempuan kuno klasik. Diambil dari tradisi kuno, ritual populer, aneka dogma gereja Katolik dan Ortodoks, dan banyaknya penampakan atau fenomena ajaib, kultur dan kultus seputar Maria telah memberikan pengaruh penting ke dalam budaya kekristenan di dunia saat ini. Dari situlah kita bisa menangkap banyak tentang hidup Maria sebagai teladan sikap orang beriman terhadap Allah: Maria sebagai penyambut sabda dan karya Allah, Maria sebagai hamba Tuhan, Maria sebagai figur kerendahan hati. Bukankah keluhuran Maria terletak dalam keterbukaannya tanpa syarat kepada Allah, yang didalamnya juga terkandung kegelapan iman? Tetapi kita perlu mengingat di atas semua itu, Maria dipuji bahagia karena  perbuatan-perbuatan dari Yang MahaKuasa. Nah, untuk itulah buku “100 TAHUN FATIMA – SEBUAH MEMOAR” ini hadir. Inilah sebuah sketsa historis dan teologis sederhana tentang pelbagai kisah seputar Bunda Maria dan aneka kisah penampakannya beserta saksi matanya di Fatima. Per Mariam ad Jesum! 

Tuhan memberkati dan Bunda merestui
@Rm Jost Kokoh Prihatanto. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar