Ads 468x60px

Dear Pope Francis....


Dear Pope Francis,
Will the world be again as it was in the past ?
Respectfully yours,
Mohammed
Age 10, Syria.
-------
Paus Fransiskus yang baik,
Apakah dunia akan sama lagi seperti dulu ?
Hormat saya,
Mohammed
10 tahun, Suriah.
---------
Inilah salah satu "surat" pertanyaan dari anak-anak kepada Paus Fransiskus dalam buku "Dear Pope Francis : The Pope Answers Letters from Children Around the World", sebuah buku dimana Paus Fransiskus menjawab pertanyaan (surat dan gambar) dari anak-anak kepadanya dari berbagai negara di dunia.
Mohammed Al Najjar baru berumur 10 tahun ketika ia menulis surat itu kepada Paus di tahun 2015.
Sulit untuk mengetahui secara pasti, "masa lalu dunia" seperti apa yang ia maksudkan.
Suratnya adalah salah satu dari 30 yang terpilih yang dimuat dalam buku yang menjadi best seller, terbitan Loyola Press tahun lalu tersebut.
Mohammed adalah seorang muslim, dan menjadi pengungsi ketika terjadi perang sipil antara Suriah dan Damaskus.
Dalam pengungsian, ia bersekolah di sekolah yang diselenggarakan pelayanan pengungsi oleh para Jesuit.
Itulah saat ia ditanya apakah mau berpartisipasi dalam proyek buku tersebut.
Mohammed tidak mengenal Paus Fransiskus, dan ketika diberi penjelasan oleh Pastor Tony Homsy, S.J, ia menggambarkan Paus sebagai "Sheik/ imam besar" orang kristiani.
Setelah sempat ragu sesaat, ia kemudian menuliskan suratnya, lengkap dengan gambar seorang anak laki-laki yang sedang bermain bola di hari yang cerah, di tengah pohon dan bunga-bunga.
Tak lama setelah Mohammed menulis suratnya, dia dan keluarganya terpaksa harus mengungsi ke kota lain, sehingga kehilangan kontak dengan Pastor Homsy.
Pastor Homsy sering memikirkan, di antara bom dan keadaan yang semakin memburuk dari hari ke hari, apakah yang terjadi dengan anak itu ?
Apakah ia selamat ?
Pastor Homsy yang kini tinggal di Lebanon, mengirim pesan untuk melacak anak itu dan dengan bantuan teman-teman penterjemah di The Washington Post, mereka berhasil menemukannya, dan memberi nya satu copy buku "Dear Pope Francis" yang terbit dalam bahasa Arab : "Azizi Al Baba Francis" yang khusus diterbitkan untuk wilayah Timur Tengah.
Anak itu dilaporkan kini sudah bertumbuh, walaupun tinggal di tempat yang memprihatinkan.
Inilah jawaban dari Paus Fransiskus kepadanya (dalam terjemahan bebas) dalam buku tersebut :
Mohammed yang baik,
Kita percaya bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan kita dan Ia telah mengalahkan kejahatan.
Tapi Ia juga berjanji kepada kita bahwa Ia akan kembali. Kita menantikan Dia.
Kitab Suci menulis bahwa ketika Ia kembali, semuanya akan menjadi baru : langit yang baru dan bumi yang baru.
Tidak. Bila nanti Ia datang, dunia tidak akan sama seperti dulu lagi. Dunia nanti akan jauh lebih baik daripada di masa lalu.
Saat ini, banyak penderitaan terjadi di dunia, dan sangat disayangkan, kau mengetahui dan mengalaminya sendiri.
Ada orang-orang yang memproduksi senjata sehingga memungkinkan orang-orang saling berkelahi dan memicu perang.
Ada orang-orang yang memiliki kebencian dalam hati mereka.
Ada orang-orang yang hanya tertarik pada uang dan bersedia menjual segalanya demi uang, bahkan menjual sesama manusia.
Ini adalah buruk. Ini adalah derita.
Tapi, kau tahu, penderitaan ini pasti berakhir. Tidak akan untuk selamanya.
Penderitaan harus dijalani bersama dengan harapan.
Kita bukanlah tawanan penderitaan.
Seperti yang kau lukiskan dalam gambarmu, dengan matahari, bunga-bunga, pohon-pohon, dengan kau yang tersenyum bermain bola.
Jika kita saling mengampuni satu sama lain, kita akan tiba pada rumah masa depan, yang adalah sangat indah, karena segala sesuatunya akan dirubah sepenuhnya, oleh kehadiran Tuhan.
Fransiskus.
-------
Salam HIKers,
Tuhan berkati & Bunda merestui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar