Ads 468x60px

Kamis 18 Mei 2017

Hari Biasa Pekan V Paskah
Kisah Para Rasul (15:7-21)
(Mzm 96:1-2a.2b-3)
Yohanes (15:9-11)
"Nemo dat quod non habet -Tak seorangpun dapat memberi jika dia tak punya".
Yesus sungguh menyadari dikasihi oleh Bapa, maka Ia pun mengasihi kita. Ia juga mengajak kita untuk tinggal di dalam kasih-Nya. Artinya, Yesus mengajak kita untuk membangun relasi dengan-Nya atas nada dasar C, yakni cinta kasih karena hidup kita sudah banyak dikasihi olehNya.
Di lain segi, untuk bisa memiliki hidup dan cinta kasih yang sesungguhnya, hidup kita memang seharusnya diisi oleh cinta Kristus sendiri, sebagaimana Yesus mengatakan: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-KU, kamu akan tinggal di dalam kasih-KU, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu KU-katakan kepadamu, supaya sukacita-KU ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh 15:9-11).
Ya, Yesus mengundang kita untuk tinggal di dalam kasih-NYA, menimba kekuatan cinta dari-NYA, karena di dalam DIA kita memperoleh kasih yang utuh, penuh dan menyeluruh. Ketika kita memliki kasih Yesus dan kasih-NYA hidup dalam diri kita, maka kita pun dengan bisa membagikan kasih itu kepada sesama, ketika hidup kita mjd cinta maka cinta menjadi hidup kita, bukan?
"Makan petai di Kramat Jati - Mari mencintai dengan tulus hati."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Amor gignit amorem - Kasih melahirkan kasih".
Inilah kesadaran awal yang diberikan Yesus bahwa “tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" Dengan kata lain: Yesus mengasihi dan mengangkat kita sebagai sahabatNya seperti tampak juga dalam banyak kisah, termasuk kisah perwayangan, ketika Pandawa Lima mempunyai sahabat yang disebut Punakawan (Semar, Gareng, Petruk+Bagong).
Pastinya, kasih dan persahabatan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Dalam Alkitab sendiri, persahabatan bahkan merupakan tingkat hubungan yang berharga: Abraham disebut sebagai "Sahabat Allah" (Yak 2:23b), Daud disebut sebagai “seorang yang berkenan di hati Allah” (1 Sam 13:14), Santa Maria-para malaikat dan orang kudus juga disebut sebagai “sahabat-sahabat terbaik Allah” (KGK, Bab 4).
Dalam kacamata biblis dan historiografi Gereja, terdapat juga banyak hubungan persahabatan: Bunda Teresa dan Bruder Roger. Daud dan Yonathan. Ignatius dan Xaverius. Fransiskus dan Clara. Don Bosco dan Dominikus Savio. Paulus dan Barnabas. Bartolomeus dan Yohanes. Yesus dengan Zakeus, Nikodemus, Bartimeus dan Magdalena.
Disinilah pertanyaan kritisnya: ketika beberapa gelintir sesama kita dirugikan dan menjadi "korban" ketamakan sesama, butuh tempat untuk berbagi pergulatan, apakah kita juga bertulus hati menjadi sahabatnya? Sahabat sendiri mempunyai tiga arti, "SAtu dalam suka (Yoh 2:1-11), HAdir dalam duka (Yoh 11:1-44) dan berjaBAT dalam doa (Yoh 17) karena bukankah tepat kata Amsal 17:17, "sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran?" Bagaimana dengan kita?
"Bang Takur makan soto Babat - Kita bersyukur untuk banyak sahabat."
B.
"Manete in Christe - Tinggallah dlm Kristus".
Inilah harapan iman bhw kita diajak u/sll berpola "Kristus sentris", tinggal+hdp di dlm Kristus sang sumber kasih shingga sll bs mjd berkat bg byk org. Inilah juga slh satu sifat Katolik yg sy tulis jg dlm buku "HERSTORY" (Kanisius).
Adapun 3 semangat dsrnya, al:
1. "Servite in caritate - Layanilah dlm cinta kasih":
Inilah slh satu semangat yg sering sy hadirkan ktika memberi retret/misa utk para team medis/karyawan rumah sakit. Sperti Dia yg datang u/melayani, kita juga diajak u/blajar melayani sesama dg kasih sejati dan sepenuh hati. Sudahkah kita blajar mjd pelayan yg murah hati, yg melayani sepenuh hati tanpa menghitung untung rugi?
2. "Donate in caritate - Berbagilah dlm cinta kasih":
Ia bagikan "HIK-Harapan Iman dan Kasih"Nya buat hdp kt. Ia mau dipecah+dibagi bagi. Siapkah kita jg mjd pribadi ekaristis yg siap berbagi, yg rela dipecah+dibagi-bagi semata mata u/kemuliaan Tuhan+kselamatan jiwa sesama?
3. "Gaudete in caritate - Bersukacitalah dlm cintakasih":
Ia mengatakan, "semuanya ini Kukatakan spy sukacitaKu ada di dlm kamu+sukacitamu mjd penuh". Jelas, kasih Allah itu universal (Yun: catholic, bersifat umum), terbuka+membahagiakan semua org. Semua org diberi kesempatan u/mengenal, mengimani+menerima rahmatNya. Ia mjd "pandora", smacam kotak hadiah yg sgt indah bagi kita+byk sesama kita. Sudahkah kita sll mensyukurinya?
Yg pasti, smua tindakan kita didasari oleh nada dasar "C", cinta kita kpd Tuhan (dimensi vertikal) yg terwujud dlm cinta kita kpd sesama (dimensi horisontal). Smg kita sll brjuang "meng-horisontal-kan kerajaan Allah dg kasih kita yg asli dan bukan basa basi, yg nyata dan bukan hanya sekedar mjd pabrik kata-kata.
"Siap galah siap bersih bersih - Slalu tinggallah di dalam Kasih."
C.
Kutipan Teks Misa
“Manusia sejati diciptakan menurut gambar dan citra Allah” (St. Gregorius dari Nissa)
Antifon Pembuka (Bdk. Kel 25:1-2)
Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Alleluya.
Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my strength and my might; he has become my salvation, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Pembebas umat, kami telah Kaubebaskan dari kejahatan dan Kauselamatkan dari kebinasaan berkat iman kami. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, supaya tetap bertekun dalam iman. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Semua orang berhak mendapat kabar gembira tentang Yesus dan mengimani-Nya secara bebas tanpa ada pembedaan.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:7-21)
 "Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."
Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceritakan,bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-banga lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Semakin kuat kita melakukan perintah Tuhan, semakin kuat cinta dan berkat Yesus dalam hidup kita. Kita hidup dalam sukacita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)
"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (2Kor 5:15)
Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka, alleluya.
Christ died for all, that those who live may live no longer for themselves, but for him who died for them and is risen, alleluia.
Doa Malam
Allah Bapa kami yang Mahakuasa dan kekal, bukalah telinga hati kami agar semakin mendengarkan suara Gembala Agung kami dan mengikuti serta melakukan apa yang dikehendaki-Nya yaitu saling mengasihi terhadap sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar