Ads 468x60px

Senin, 15 Mei 2017

Hari Biasa Pekan V Paskah
Kisah Para Rasul (14:5-18)
 (Mzm 115:1-2.3-4.15-16; Ul: 1)
Yohanes (14:21-26)
"Veni Sancte Spiritu - Datanglah Ya Roh Kudus!"
Inilah harapan iman kita bahwa Roh Kudus (Ibrani: "Ruah"/Penyembuh, Yunani: "Parakleitos"/Penghibur, Latin: "Spiritus"/Api) akan selalu hadir dan menyertai hidup harian kita.
Adapun berkat Roh Kudus, para rasul yang tadinya takut menjadi berani (Kis 2:14-36), yang tadinya pecundang menjadi pahlawan sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Kristus (Kis 2:37-40) dan terbentuklah persekutuan jemaat Gereja perdana (Kis 2:41-47).

Dalam Syahadat Iman yang diakui oleh keluarga Gereja Katolik sedunia, terdapat sebuah penggalan kalimat, “Aku percaya akan Roh Kudus”. Disinilah Gereja mengajak kita sebagai satu keluarga beriman untuk benar-benar meyakini adanya Roh Kudus. Roh Kudus sendiri dalam pengertian dan pengartian Perjanjian Lama kerap mempunyai tiga arti, yakni:
- Pertama: קרוש (qadosy) yang berarti 'bersifat kudus atau khusus' (Keluaran 29:31).
- Kedua, ךןתאלהים (ruakh elohim), yang berarti 'Roh Allah, nafas Allah, angin Allah’.
- Ketiga, ךןתקרוש (ruakh qadosy), yang berarti 'Roh Kudus' (Kejadian 1:2; Yehezkiel 37:1-14; Yunus 1:4; Zakharia 4:6).
Menegaskan keyakinan ini, St. Ambrosius dalam De mysteriis pernah mengajarkan, “Karena itu, engkau harus ingat bahwa engkau telah menerima pemeteraian oleh Roh: roh kebijaksanaan dan pengetahuan, roh nasihat dan kekuatan, roh pengertian dan kesalehan, roh takut akan Allah; dan peliharalah apa yang telah engkau terima. Allah Bapa telah memeteraikan engkau, Kristus Tuhan telah menguatkan engkau dan memberikan jaminan Roh dalam hatimu” (7,42).
Berangkat dari pelbagai hal di atas, arti kata Roh Kudus jelas memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah iman umat manusia.
Hal ini terlebih tampak dalam keyakinan Yahudi dan fakta sejarah dalam Alkitab, dimana Roh Kudus memiliki peranan yang sangat lekat-dekat dengan manusia. Katekismus nomor 1831 bahkan menyatakan “Roh Kudus itu di utus ke seluruh Bumi, supaya menolong orang percaya tetap hidup baik.”
Sebenarnya, kalau Roh Kudus itu turun dan diam di dalam diri kita, maka tentu akan terpancar di dalam kehidupan harian kita yaitu Ruah Hokema/Roh Hikmat, Ruah Bin'ah/Roh Pengertian, Ruah Etsa/Roh Nasehat, Ruah Geburah/Roh Keperkasaan, Ruah Yahweh Yir'et/Roh Takut akan Tuhan, serta Ruah Yahweh Da'at/Roh Pengenalan akan Tuhan, serta juga Roh Kesalehan (Bdk: Yesaya 11:12).
Dan, indahnya ternyata pelbagai lambang Roh Kudus ini bisa kita singkat-padat dengan sebutan sederhana penuh makna yang saya tulis dalam buku “XXX-Family Way” (Kanisius), yakni “mama”,al:
1.Minyak (Kat 695):
Minyak urapan (Bdk. 1 Yoh. 2:20-27; 2 Kor 1:21). Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus mengingat urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan, yakni: Urapan Yesus. Yesus yang disebut "Khristos" sendiri (terjemahan dari perkataan Ibrani "Mesias") berarti “yang diminyak/diurapi dengan Roh Allah".
Dalam tradisi Gereja Katolik, kita juga mengenal adanya tujuh sakramen, dan salah satu sakramen yang diberikan oleh Uskup, adalah sakramen krisma. Kata krisma sendiri bisa juga berarti minyak, “Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur. Nama lain sakramen Krisma sendiri berarti sakramen penguatan. Dkl: Minyak ada untuk menguatkan yang lemah.
Dalam Kitab Suci, minyak kerap hadir, sebagai obat yang menguatkan: ia diberikan kepada yang sakit, atau diolesi pada luka (Mazmur 109:18; Yesaya 1:6; Injil Markus 6:13; Yakobus 5:14). Dkl: Sifat “mama” yang pertama yaitu, sebagai minyak, yang ada untuk menguatkan yang lemah.
2.Air (Kat 694):
Air hidup yang melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara pembaptisan: "kita dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum dari satu Roh" (1 Kor. 12:13). Air hidup ini mengalir, dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34; 1 Yoh. 5:8) yang memberi kehidupan abadi (Bdk. Yoh. 4:10-14; 7:38; Kel. 17:1-6; Yes. 55:1; Zakh. 14:8; 1 Kor 10:4; Why. 21:6; 22:17).
Air sendiri sesungguhnya adalah elemen penting dalam kehidupan, bahkan, seorang pemikir dan penulis buku dari Jepang mengatakan bahwa 80% lebih bagian tubuh manusia terdiri dari air. Jangan dilupakan juga, pelbagai kegiatan harian manusia pasti memerlukan air, seperti: mandi, minum, keramas, mencuci baju/celana/piring/gelas, dsbnya. Dkl: Sifat “mama” yang kedua, yaitu, sebagai air, yang ada untuk menyegarkan yang dahaga.
3.Merpati (Kat 701).
Banyak dari kita tentu mengingat ketika Kristus naik dari air pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atasNya dan berhenti di atasNya. Atau juga, ketika air bah sudah surut, maka dipilihlah seekor merpati, - yang diterbangkan oleh Nabi Nuh dari dalam bahtera. Merpati itu kembali dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi (Bdk. Kej 8:8-12). Yesus sendiri pernah mengatakan pada Injil Matius 10:16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Merpati sendiri adalah seekor burung yang mampu terbang berkilo-kilometer jauhnya, dan mau kembali ke tempat asalnya. Oleh karena itu, merpati dipakai sebagai lambang PT POS, yang mengantarkan surat ke tempat tujuannya, walaupun jaraknya jauh. Walaupun ia dilepas di tempat yang jauh, ia sanggup untuk kembali ke rumah. Lalu, dimana letak ketulusannya?
Banyak orang menganggap, merpati putih adalah lambang perdamaian, karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian. Dkl: Sifat “mama” yang ketiga yaitu, sebagai merpati, yang ada untuk melembutkan yang keras (Bdk: Mat 3:16,Yoh 1:32)
4.Api (Kat 696):
Api adalah lambang daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam "lidah-lidah seperti api", Roh Kudus turun atas para Rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4).
Dalam Alkitab, kita mengetahui bahwa Nabi Elia, yang "tampil bagaikan api dan perkataannya bagaikan obor yang menyala" (Sir 48:1), dengan perantaraan doanya, ia menarik api turun atas kurban di gunung Karmel (1 Raj 18:38-39). Yohanes Pembaptis, yang mendahului Tuhan "dalam roh dan kuasa Elia" (Luk 1:17) mengumumkan Kristus sebagai Dia, yang "akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api" (Luk 3:16). Mengenai Roh ini, Yesus berkata: "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapa Aku harapkan, api itu telah menyala" (Luk 12:49).
Dalam tradisi rohani, lambang api ini dikenal sebagai salah satu lambang yang paling berkesan mengenai karya Roh Kudus. Rasul Paulus juga pernah menegaskan, "Janganlah padamkan api Roh Kudus" (1 Tes 5:19). Menurut Alkitab, murid-murid Yesus pada hari mereka menerima Roh Kudus mampu mempertobatkan tiga ribu jiwa, masing-masing memberi dirinya
dibaptis.
Dkl: Sifat “mama” yang keempat yaitu, sebagai api, yang ada untuk menghangatkan yang dingin. Bukankah Rasul Paulus juga pernah berkata kepada jemaat di Roma, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Roma 12:11).
Akhirnya, marilah kita memohon rahmat Tuhan, supaya setiap pribadi dalam keluarga kita, juga berani memiliki “mama”: minyak-menguatkan yang lemah, air-menyegarkan yang dahaga, merpati-melembutkan yang keras, serta api-menghangatkan yang dingin. Semoga!
“Cari kardus di Pasar Baru – Utuslah Roh Kudus dan semua akan menjadi baru.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Veni veni venite – Datang, datang, datanglah!”
Inilah harapan iman kita atas janji suci Tuhan akan datangnya Roh Kudus sebagai penolong (Yoh 14:16) dan penghibur (Yoh 14:26). Adapun macam-macam karunia Roh Kudus, diantaranya: spiritus sapientiae – roh kebijaksanaan, Ada spiritus intellectus—roh penalaran, ada spiritus consilii – roh penasehat dsbnya.
Tradisi Gereja sendiri menyatakan bahwa karunia-karunia ini diberikan juga kepada semua orang beriman melalui Sakramen Baptis dan teristimewa Sakramen Krisma (Katekismus Gereja Katolik no. 1303).
Menegaskan keyakinan ini, St. Ambrosius dalam De mysteriis mengajarkan, “Karena itu, engkau harus ingat bahwa engkau telah menerima pemeteraian oleh Roh: roh kebijaksanaan dan pengetahuan, roh nasihat dan kekuatan, roh pengertian dan kesalehan, roh takut akan Allah; dan peliharalah apa yang telah engkau terima. Allah Bapa telah memeteraikan engkau, Kristus Tuhan telah menguatkan engkau dan memberikan jaminan Roh ke dalam hatimu.”
Adapun tiga keutamaan Roh Kudus yang perlu dimaknai secara imani, yakni:
1. Roh Kudus adalah “Karunia”:
Ini adalah rahmat (Bhs Latin: gratia-gratis, Inggris: grace) dari Allah, semacam karunia-karunia rohani yang bekerja dengan cara rohani. Karunia-karunia ini bukanlah karunia yang diberikan pada saat orang berseru dalam saat-saat genting; tetapi karunia ini diberikan kepada orang selama ia tetap berada dalam keadaan rahmat. Dalam hal ini, seperti yang ditegaskan oleh St. Thomas Aquinas, karunia-karunia tersebut merupakan kepenuhan dari “cara hidup” yang menandakan kehadiran dan karya mereka yang tetap dalam hidup sehari-hari.
2. Roh Kudus adalah “Kebaikan”:
Pelbagai karunia Roh Kudus membantu orang untuk mencapai kebaikan/”bonum” yang kudus/”sanctum” dan menghantarnya pada kesempurnaan kebaikan, baik kebaikan ilahi (iman, harapan dan kasih) maupun kebaikan insani (kebijaksanaan, keadilan, keberanian dan penguasaan diri).
3. Roh Kudus adalah “Keselamatan”:
Karunia-karunia Roh Kudus tak diragukan lagi merupakan karunia yang teramat penting bagi keselamatan kita. Setiap umat Kristiani yang dibaptis dan dikuatkan dalam Krisma sepatutnya memohon dengan sangat kepada Roh Kudus untuk mengobarkan karunia-karunia ini dalam jiwanya.
Dengan karunia Roh Kudus, kita siap sedia menghadapi segala macam tugas dan cakap mengatasi segala macam kesulitan: Dengan takut akan Allah, kita dihantar pada kesalehan, dari kesalehan kepada pengenalan, dari pengenalan kita menimba kekuatan, dari kekuatan kepada nasihat, dengan nasihat kita bergerak menuju pengertian, dan dengan pengertian menuju kebijaksanaan, dengan demikian, dengan ketujuh karunia Roh Kudus, terbukalah bagi kita di akhir pendakian, pintu masuk ke dalam kehidupan Surga bukan?
“Cari kardus di Cibubur - Datanglah Roh Kudus, Sang Penghibur”
B.
"Doa Mohon Ketujuh Karunia Roh Kudus."
(St Bonaventura, @ buku “TTM”- “Tribute To Mary", RJK)
Kami mohon kepada Allah Bapa yang penuh belas-kasih melalui Engkau, Putra TunggalNya yang menjadi manusia demi keselamatan kami, yang disalibkan dan dimuliakan demi kami, agar mengirimkan kepada kami dari perbendaharaan harta karun surgawi ketujuh karunia Roh Kudus, yang menaungi Engkau dalam segala kepenuhanNya:
- karunia kebijaksanaan, guna memampukan kami menikmati buah dari pohon kehidupan, yang adalah sungguh Engkau Sendiri;
- karunia pengertian, guna mencerahkan akal budi kami;
- karunia nasehat, guna memampukan kami mengikuti jejak langkah-Mu;
- karunia keperkasaan, guna menghadapi serangan gencar musuh kami;
- karunia pengenalan, guna membedakan yang baik dari yang jahat oleh terang pengajaran yang kudus;
- karunia kesalehan, guna menyelubungi kami dengan kemurahan dan belas kasihan;
- karunia takut akan Allah, guna menjauhkan kami dari segala yang jahat dan tinggal damai dalam keterpesonaan akan kemuliaan-Mu yang abadi.
Itulah ya Tuhan permohonan kami. Sudi kabulkanlah demi kehormatan Nama-Mu yang kudus, bersama Bapa dan Roh Kudus, segala sembah sujud dan kemuliaan, puji-pujian, keagungan dan kuasa untuk selama-lamanya. Amin.
"Cari kardus di Sukabumi - Roh Kudus penuhilah hati kami."
C.
"SOLO - Spirit Of Loving Others".
Inilah semangat dasar yang bisa selalu kita timba dari Yesus: "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku."
Ya, kasih itu tidak cukup diungkapkan dengan kata tapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Karena itu, Yesus mengatakan bahwa bukti nyata kalau kita mengasihi-Nya adalah memegang perintah-Nya dan melaksanakannya:
"Bertobatlah dan percaya kepada Injil!" (Mrk 1,15),
"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Mrk 1,17),
"Ikutlah Aku" (Mrk 2,14),
"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mrk 6,50),
"Setiap orang harus menyangkal dirinya, memikul salib dan mengikut Aku" (Mrk 8,34),
"Berikan kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" (Mrk 12,17),
"Kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mrk 12,30.31), "Hati-hati dan berjagalah!" (Mrk 13,33),
"Berjagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan" (Mrk 14,38),
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil" (Mrk 16,15), dll.
Singkatnya, menjadi orang percaya tidak hanya berhenti pada pengakuan "aku percaya" tapi bahwa kita harus pula mentaati segala perkataan-Nya.
Kristus sendiri mengutus Roh Kebenaran yang akan mengajarkan dan mengarahkan kita untuk semakin mengenal dan mengasihi Dia. Melalui pekerjaan Roh Kebenaran, kita menikmati persekutuan dengan Bapa dan Putra dalam hidup kekal (Yoh 3:36; 14:21,23; 15:8-10,13-14;Luk 6:46-49; Yak 1:22;
2Pet 1:5-11; 1Yoh 2:3-6).
Pastinya: Ketaatan kepada Kristus seharusnya bersifat sungguh dan penuh karena ketaatan adalah aspek hakiki dari iman yang menyelamatkan, yang timbul dari kasih kita bagi-Nya
(Yoh 14:15,21,23-24; Mat 7:21).
"Dari Pattaya ke Efesus - Mari percaya dan mentaati Yesus."
D.
Kutipan Teks Misa
“Dunia bisa tidak setuju dengan Gereja, tapi dunia tahu dengan pasti dengan apa ia tidak setuju. Di masa depan, seperti di masa lalu, Gereja akan intoleran tentang kekudusan pernikahan, karena apa yang Allah satukan tidak boleh diceraikan manusia; Gereja akan intoleran tentang syahadatnya, dan siap mati baginya, karena ia tidak takut terhadap mereka yang membunuh tubuh, tapi takut kepada ia yang memiliki kuasa untuk melempar tubuh dan jiwa ke neraka” (Uskup Agung Fulton Sheen)
Antifon Pembuka
Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.
The Good Shepherd has risen, who laid down his life for his sheep and willingly died for his flock, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa pokok sukacita kami, Engkau mempersatukan hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami menyayangi perintah-Mu dan merindukan njanji-Mu, agar di tengah kesibukan dunia ini, hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)
"Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.15-16; Ul: 1)
1. Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
2. Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
3. Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:21-26)
"Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.” Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Yoh 14:27)
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu, demikianlah firman Tuhan, alleluya.
Peace I leave with you; my peace I give to you. Not as the world gives do I give it to you, says the Lord, alleluia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar