Ads 468x60px

JAKARTA 490 TAHUN


JAKARTA...
..bekerJA dengan KARya nyaTA..
JAKARTA 490 TAHUN
Abad ke-14 bernama "Sunda Kelapa", sebagai kota pelabuhan dari Kerajaan Pajajaran, yang ibukotanya di Pakuan Pajajaran (sekarang: Bogor).
Maret 1512 Portugis mengirim seorang duta menemui Raja Pajajaran dan diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa. Menjelang akhir abad ke-16, kedudukan Portugis di Nusantara makin memburuk akibat munculnya berbagai perlawanan dari para penguasa pribumi. Fatahilah berhasil mengusir Portugis dan nama kota berganti menjadi "Jayakarta" -- kota kemenangan (22 Juni 1527).
Abad ke-16 Belanda datang dan oleh J.P. Coen nama kota diubah menjadi "Batavia" (30 Mei 1610). Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), karena semua yang berbau Belanda dihapus, 8 Agustus 1942 namanya dikembalikan ke nama sebelumnya, dengan ejaan "Jakarta".
Di antara ketiga tanggal itu yang dipilih pemerintah Indonesia sebagai hari jadi adalah saat Fatahilah berhasil mengusir Portugis, tertuang dalam Keputusan DPR kota sementara No. 6/D/K/1956.
“Kota kemenangan” – terkandung rasa bangga dengan peristiwa keberhasilan mengusir Portugis. Atas landasan inilah disepakati pada tahun 1956 itu tanggal 22 Juni sebagai hari jadi kota Jakarta.
Rasa bangga dapat mewarnai semangat kebersamaan kita sebagai satu bangsa. Pertanyaannya: apakah rasa bangga juga dimiliki oleh generasi muda kita saat ini?
Bisa kita tanyakan kepada anak-anak kita dua hal ini:
(a) merasa banggakah mereka menjadi orang Indonesia?
(b) [kalau bangga] menurut mereka, apa yang mereka banggakan mengenai Indonesia?
Saya tidak tahu apa jawaban anak-anak kita terhadap dua pertanyaan itu. Jangan-jangan mereka tidak bangga. Kalau bangga pun jangan-jangan tidak tahu apa yang mereka banggakan? Semoga dugaan negatif saya ini tidak benar. Mari kita cari tahu dengan bertanya pada anak-anak kita......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar