Ads 468x60px

Jumat, 02 Juni 2017


HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 02 Juni 2017
Hari Biasa Pekan VII Paskah (Jumat Pertama; Novena Roh Kudus hari kedelapan)
Kisah Para Rasul (25:13-21)
 (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a, 2/4)
Yohanes (21:15-19)
"Pastores dabo vobis - Aku akan memberimu para gembala."
Inilah salah satu nasehat apostolik kepausan yang bicara banyak soal tugas kegembalaan. Adapun hari ini, Yesus juga berkata kepada Petrus, "Gembalakanlah domba dombaKu!"
Ada tiga semangat dasar yang diberikan Yesus sebagai "Gembala Baik/Pastor Bonus", antara lain:
1."Pengampunan":
Walaupun pernah disangkal Petrus, Ia tetap mengingat dan menyapanya bahkan berkali-kali: “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Pasti, Yesus ingat ketika Petrus menyangkal-Nya 3x, itulah sebabnya Ia juga bertanya 3x kepada Petrus, bukan untuk menghukum muridNya yang pernah bersalah tapi untuk kembali memberi kesempatan. Dengan kata lain: Hatinya selalu mengampuni (to forgive), yang tdk sekedar melupakan (to forget).
2."Pelayanan":
Yesus berkata kepada Petrus 3x, "Gembalakanlah domba-dombaKu." Ia mengajak Petrus untuk berani menjadi pelayan bagi domba-domba, secara tulus dan murah hati karena inilah yang dipercayakanNya.
3."Pemuridan":
Di akhir bacaan injil, Yesus berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku". Ia mengajak kita menjadi muridNya, yang setia mengikuti dan ada di belakangNya, selalu ber-imitatio christi, mengikuti jejak Kristus dengan semangat menjadi murid yang selalu siap untuk diutus.
"Cari jala di Pasar Koja - Jadilah gembala yang bersahaja."
NB:
A.
“Caritas pastoralis - Cinta kasih kegembalaan.”
Inilah salah satu sifat Yesus yang telah bangkit yang diberikan kepada Gereja universal lewat figur Simon Petrus. Kita sebagai anggota Gereja juga sebenarnya dipanggil juga untuk memiliki cinta kasih kegembalaan dalam kata dan warta nyata kita setiap harinya.
Adapun tiga langkah dasar yang dialami Simon Petrus ketika berjumpa dengan Yesus yang telah bangkit yang jelas-jelas memiliki cinta kasih kegembalaan, antara lain:
1. Dipanggil:
Ketika Yesus menampakkan diri kepada para rasul di Danau Tiberias (bdk. Yoh 21:1-19), di hadapan para rasul yang lain, Yesus bertanya tiga kali kepada Petrus dengan menyapanya sebagai: “Simon, anak Yohanes.” Ya, Petrus disapa dan dipanggil secara personal dengan nama kecil dan nama bapaknya. Sebuah sapaan manusiawi yang hangat dan sangat bersahabat bukan?
Secara etimologis, Simon sendiri adalah nama Yunani, yang berasal dari kata Ibrani Syimon, singkatan dari nama Simeon (Kis 15:14; 2 Ptr 1:1; Luk 2:25). Sedangkan Kefas adalah nama Ibrani-Aram untuk kata Yunani Petros dari kata Latin Petrus, yang artinya “batu karang”. Penginjil Yohanes kerap kali menggabungkan nama Simon Petrus, sehingga Simon menjadi nama pertama dan Petrus adalah gelar atau sebutan.
Hari ini, dengan menyapa nama kecil Petrus dan menyebut juga nama bapaknya, Yesus yang telah bangkit benar-benar menunjukkan bahwa Ia sungguh mengenal latar belakang setiap orang beriman yang telah dipanggilNya. Ingatkah kita, kapan Tuhan pernah memanggil kita secara personal?
2. Dimurnikan:
Yesus yang bangkit bertanya tiga kali kepada Petrus dengan pertanyaan yang sama. Jumlah pertanyaan ini sama banyaknya dengan jumlah penyangkalan yang pernah dibuat Petrus terhadap Yesus pada masa sengsara. Yah, Yesus yang bangkit bertanya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Petrus menjawab: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Dan setelah setiap jawaban Petrus, Yesus kembali berkata kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Disini, Yesus hendak memurnikan motivasi dan kesetiaan karya pelayanan Petrus sebagai gembala, supaya semakin “Gatot: GAgah dalam iman serta TOTal ikut Tuhan”, lepas dari intrik dan konflik kepentingan serta pastinya semata mata demi kemuliaan nama Tuhan saja.
Sebuah tambahan pengetahuan iman:
Petrus sendiri berarti “batu karang”. Di satu pihak, “batu karang” merupakan ungkapan bangsa Semit untuk menunjukkan dasar yang kokoh di mana suatu komunitas akan dibangun. Di lain pihak, tak ada seorangpun kecuali Allah disebut secara istimewa sebagai “batu karang”, juga nama itu tak pernah layak dikenakan kepada siapa pun kecuali kepada Tuhan. Sebagai contoh, dalam Mazmur 62, kita berdoa, “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku.” Memberi nama “batu karang” kepada Petrus menyatakan bahwa Kristus juga mempercayakan kepadanya suatu wewenang istimewa, suatu wewenang yang ambil bagian dalam DiriNya dan mewakili DiriNya sendiri.
Yesus menempatkan Petrus dan jabatannya begitu dekat dengan DiriNya hingga ia menjadi suatu kekuatan yang kelihatan untuk melindungi Gereja dan menghalau kekuatan setan. Dan, bukankah karena berat dan mulianya tugas itu, maka Petrus benar-benar perlu dimurnikan?
Jelasnya, perubahan nama dari Simon menjadi Petrus menyatakan bahwa rasul tersebut benar-benar dimurnikan agar siap untuk suatu peran kepemimpinan yang istimewa; ingatlah juga bagaimana nama Abram diubah menjadi Abraham, atau Yakub menjadi Israel, ataupun Saulus menjadi Paulus, ketika masing-masing dari mereka dimurnikan untuk mengemban suatu peran kepemimpinan yang istimewa di antara umat Allah.
3. Diutus:
Yesus juga mengatakan, “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Ini adalah istilah rabbinik, dimana seorang rabbi dapat mengikat, memaklumkan suatu perbuatan sebagai terlarang atau menjatuhkan hukuman kepada seorang karena suatu dosa berat; atau, seorang rabbi dapat melepaskan, memaklumkan suatu perbuatan sebagai diperkenankan atau memulihkan beban hidup seorang pendosa.
Disinilah Yesus memberikan suatu wewenang istimewa kepada Petrus untuk melestarikan, menafsirkan serta mengajarkan kebenaran-Nya.
Di akhir perikop, Kristus juga berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.” Petrus dan masing-masing penerusnya diutus untuk mengikuti Kristus di dunia ini dan memimpin kawanan umat beriman Gereja menuju Kerajaan Surga. Kuasa Simon Petrus untuk menggembalakan domba-domba didasarkan pada kasihnya kepada Yesus yang bangkit. Kasih kepada Yesus itu penting, sebab domba-domba yang harus ia gembalakan bukan miliknya sendiri, melainkan milik Yesus. Karena itu ia akan mengalami penderitaan dan kematian demi kemuliaan Allah: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki…..
Bicara lebih lanjut soal Petrus, adapun dia banyak menduduki posisi utama di antara para rasul. Petrus selalu disebutkan pertama kali (Mat 10:1-4; Mrk 3:16-19; Luk 6:14-16; Kis 1:13) dan terkadang sebagai satu-satunya yang disebutkan (Luk 9:32). Ia berbicara atas nama para rasul (Mat 18:21; Mrk 8:28; Luk 12:41; Yoh 6:69).
Apabila Kristus memilih tiga orang dari para rasul-Nya untuk peristiwa-peristiwa khusus, seperti Transfigurasi, Petrus selalu dalam urutan pertama. Kristus juga memilih perahu St Petrus sebagai tempat di mana Ia mengajar. Pada hari Pentakosta, Petrus-lah yang berkhotbah di hadapan orang banyak dan memaklumkan misi Gereja (Kis 2:14-40). Dialah yang pertama kali mengadakan mukjizat penyembuhan (Kis 3:6-7). Petrus juga yang menerima wahyu bahwa kaum kafir harus dibaptis (Kis 10:9-48, Kis 15).
Di akhir hidupnya, Petrus juga mengikuti Yesus yang disalibkan, tetapi dalam kerendahan hatinya, ia meminta agar disalibkan terbalik, dengan kepala di bawah. Tertulianus dan Origenes menulis bahwa Simon Petrus dihukum mati dengan disalibkan dan posisi kepala di bawah, di taman Kaisar Nero, tepatnya di kompleks Vatikan sekarang dan dikuburkan dekat kaki bukit Vatikan.
Tempat-tempat khusus penghormatan kepada Simon Petrus adalah: Basilika St. Petrus di Roma, tempat dikuburkan jenazahnya; Gereja Quo Vadis di Via Appia; Penjara Mamertine, tempat ia dipenjarakan di Roma; Gereja St. Petrus di Grado dekat Pisa di mulut sungai Arno, tempat ia pertama kali mendarat di Roma. Gereja Petrus Galicantu di Yerusalem, tempat ia menyangkal Yesus serta Gereja St. Petrus di Kapernaum yang dibangun di atas rumah tinggalnya.
“Dari Tarsus ke Miami - Tuhan Yesus gembalakanlah kami.”

B.
Introibo ad Altare Dei,
Ad Deum qui aetificiat juventutem meam
Aku hendak naik ke altar Tuhan,
ke hadapan Alah, yang menggirangkan masa mudaku.
Daily Quote from the Early Church Fathers
"The pastures that this good shepherd has prepared for you, in which he has settled you for you to take your fill, are not various kinds of grasses and green things, among which some are sweet to the taste, some extremely bitter, which as the seasons succeed one another are sometimes there and sometimes not. Your pastures are the words of God and his commandments, and they have all been sown as sweet grasses. These pastures had been tasted by that man who said to God, 'How sweet are your words to my palate, more so than honey and the honeycomb in my mouth!' (Psalm 119:103)." (Augustine of Hippo, 354-430 A.D., excerpt from Sermon 366.3)
C.
“Ego sum pastor bonus - Akulah gembala yang baik"
Inilah salah satu identitas Yesus yang diwartakan. Rm Mangun pernah mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi "pastor" dalam arti sebenarnya yakni menjadi "gembala" bagi sesamanya secara real dan aktual. Yesus sendiri selalu hadir sebagai gembala baik yang bertitel "S3", "servant - steward - sphepherd," supaya "mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."
Adapun beberapa indikasi gembala baik yang selalu "GEMbira dalam karya, BAjaga dalam doa dan LAyani dalam cinta", antara lain:
1."Pengenalan":
Ia mengenali domba-dombaNya. Ia dekat dan akrab dengan semua dombaNya bahkan Ia sangat mengenali "bau keringat" domba-dombaNya karena Ia memang ada dan hidup bersama mereka setiap harinya.
2."Perhatian":
Ia mencintai domba-dombanya dengan sepenuh hati. Ia selalu memperHATIkan dan mengantar semuanya ke padang rumput yang hijau: "Aku akan menggembalakan domba-dombaKu, yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi" (Yeh 34:15-16).
3."Pengorbanan":
Ia mengorbankan diri bagi domba-domba-Nya". Ia menjaga domba-dombaNya dari ancaman serigala dunia, bahkan Ia rela mengorbankan kselamatanNya semata untuk domba-dombaNya.
Pastinya, “gembala baik” adalah salah satu sifat Yesus yang dihadirkan ketika Ia berkata: "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-dombaKu mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa dan Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu." Yesus menyebut setidaknya ada 2 ciri orang yang mempunyai cinta kasih kegembalaan, yakni "keterbukaan" (mengenal semua "domba-dombanya" dengan penuh kasih dan tidak pilih kasih) serta "ketulusan" (berani berkorban. "memberikan nyawa" bagi yang keselamatan yang lain).
Lebih lanjut, adapun tiga hal konkret yang coba saya tawarkan untuk semakin mewartakan cinta kasih kegembalaan yang penuh keterbukaan dan ketulusan, antara lain:
A."NAPAS": anjangsaNA PAStoral:
Inilah sebuah acara kunjungan/silahturahmi ke orang lain, terlebih orang yang sakit dan tersingkirkan, yang kadang dikorbankan dan ditinggalkan. Ikut hadir dalam pergulatan sesama dan menjadi sahabat di tengah dunia yg sama karena bukankah Ia sendiri juga banyak mendatangi mereka dengan "berkeliling ke semua kota dan desa"? (Mat 9:35).
B."KAPAS": KAtekese PAStoral:
Inilah sebuah ajakan untuk saling belajar dan saling mengajarkan tentang "pemahaman-pengalaman-pengamalan dan penghayatan iman" kepada yang lain dengan lebih terbuka dan sederhana, sharing iman tanpa dominasi dan gengsi untuk meneguhkan kualitas iman.
C."AMPAS": AManat PAStoral:
Inilah sebuah ajakan untuk bersatu sebagai satu gereja dengan saling berbagi nasehat yang penuh sifat kegembalaan, yang tidak mudah menghakimi tapi saling mengilhami, sehingga bisa menjadi gerakan bersama demi "pax et bonum, damai dan kebaikan bersama.
"Ada Jusuf Kalla Ada Jokowi - Jadilah gembala yang berwajah manusiawi."
D.
"Pastor Aeternus - Gembala Abadi!"
Inilah salah satu keutamaan dasar pribadi Yesus. Yesus sendiri memberikan 3 semangat dasar supaya kita semua juga bisa ikut serta dalam karya dan tugas penggembalaannya di dunia ini, antara lain:
A. Servant (Hamba).
Ia mengajak kita untuk rendah hati menggembalakan karena didorong oleh semangat pengabdian, bukan untuk mendapatkan keuntungan/ketenaran pribadi seperti motto kepausan "servus servorum/hamba segala hamba."
Tiga ciri pokoknya: Melayani, Mendukung, Memberdayakan (Service, Support and Empowerment)
Penjabarannya:
Mendengarkan, Empathy, Healing ( penyembuhan), Persuasi, Komitment kepada pelayanan, Komitmen pada pertumbuhan manusia, Membangun komunitas, Mendengarkan dulu sampai tahu situasinya, Kembangkan intuisi dan kemampuan untuk “melihat yang tak terlihat” ( unforeseeable), Pimpin dengan persuasi, Mengkonsep dan mengajak untuk melihat kemungkinan2 perbaikan, Memberdayakan dengan menunjukkan peluang2 dan alternatif bagi yang dilayani.
B. Shepherd (Gembala)
Ia ajak kita menggembalakan dengan murah hati, yakni sukarela, bukan karena terpaksa/sukar-rela, mempunyai "intentio pura" (tulus) bukan "intentio pura-pura" (penuh akal bulus) sehingga benar-benar menjadi "pastor aeternus/gembala abadi.
Tiga ciri pokoknya: Peduli, Berani dan Teladan (Caring , Courage and Guidance)
Penjabarannya:
Gembala mengenal dombanya (memanggil nama), Selalu hadir,siap sedia dan bisa didekati bila dibutuhkan, Siap memimpin di depan. Domba-domba mengikuti dia, Siap mati membela domba. Berani ambil resiko untuk melindungi dari bahaya, Gembala memandu dan mengarahkan, Siap mencari domba yang hilang, Memiliki semangat berkorban, Tuhanlah Gembalaku, tak kan kekurangan aku (Mzm.23), People don’t care how much you know until they know how much you care (JC.Maxwell), If you are not shepherds, you are wolves (David L.Dotlich)
C. Steward (Minister)
Ia mengajak kita menjadi gembala yang baik hati, yang tidak suka banyak memberi perintah tetapi yang banyak menjadi model dan memberi teladan, yang tidak suka memberi instruksi tapi banyak berkomunikasi.
Tiga ciri pokoknya: Mampu dipercaya, Bertanggungjawab, Mampu digugat (Trustworthy, Responsible, and Accountable.)
Penjabarannya:
Orang kepercayaan : dapat dipercaya , jujur dan transparan. Bertanggungjawab : Tuan sedang pergi maka semua kebutuhan harus dicukupi sampai tuannya kembali.
Bertanggung gugat : Mereka yang diberi banyak akan diminta banyak.
Sudahkah menemukannya?
"Mas Wayan mencari pita - Jadilah pelayan dengan penuh sukacita."
E.
Kutipan Teks Misa
Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11), menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan "melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
Antifon Pembuka (lih. Why 1:5-6)
Kristus menaruh cinta kasih kepada kita, dan menguduskan kita dengan darah-Nya. Ia menjadikan kita raja dan imam di hadapan Allah Bapa-Nya. Alleluya.
Christ loved us and washed us clean of our sins by his Blood, and made us into a kingdom, priests for his God and Father, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Sumber Cahaya Kekal, Engkau telah membukakan kami jalan menuju hidup yang kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)
 "Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."
Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus. Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu dia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga. Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. Karena aku ragu-ragu bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. Tetapi Paulus naik banding, Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan, dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835 (MTA hal 271)
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a, 2/4)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:15-19)
 "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar, Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika masih muda engkau sendiri mengikat pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Yoh 16:13)
 Ketika Roh Kebenaran datang, ia akan mengajarkan segala kebenaran, firman Tuhan, alleluya.
When the Spirit of truth comes, he will teach you all truth, says the Lord, alleluia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar