Ads 468x60px

Jumat, 26 Mei 2017


HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
Jumat, 26 Mei 2017
Peringatan Wajib St. Filipus Neri
(Novena Roh Kudus Hari Pertama)
Kisah Para Rasul (18:9-18)
(Mzm 47:2-3.4-5.6-7)
Yohanes (16:20-23a)
“Dulcia non meruit, qui non gustavit amara" - Yang tidak pernah mengecap kepahitan tidak dapat pula menikmati kemanisan".
Inilah pepatah latin yang terkenang ketika kita melihat pesan Yesus hari ini: "kamu akan menangis dan meratap; kamu akan berdukacita tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita."
Dengan kata lain:
Kita diajak untuk berani menderita demi nilai yang lebih tinggi, demi kehidupan kekal yang lebih sejati.
Ya, di tengah pelbagai derita dan pergulatan hidup yang kita alami, kita diajak untuk tetap memiliki 3 daya iman setiap hari, antara lain:
1."Daya tahan":
Kita diajak menjadi orang beriman yang ber-tahan uji, tidak mudah patah dan menyerah, tapi terus berjuang.
2."Daya pikat":
Kita menjadi teladan hidup yang berani dan mengesankan sehingga mengantar semakin banyak orang menuju pada Yesus.
3."Daya guna":
Kita diajak terus berjuang sebagai orang beriman sehingga benar-benar bisa berguna bagi yang lain, seperti Yesus yang juga jelas jelas berdaya guna: "Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku" (Yoh 16:23).
"Baca firman di Kramat Jati - Jadilah orang beriman yang benar-benar sejati."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Memoria aeterna - Kenangan abadi.”
Kenangan abadi akan cinta Tuhan yg sejati dan tak pernah berhenti tentulah menguatkan “HIK”, Harapan Iman Kasih: “Kamu sekarang diliputi dukacita tp Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yg dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu”.
Adapun tiga core values, nilai dasar yg bisa kita jadikan “memoria/ingatan/kenangan iman, al:
1. Perjuangan:
Sebuah kearifan lokal Jawa: "Jer basuki mowo beyo": utk hidup mulia/bahagia hrs berjuang dan berkorban. Dkl: "berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian".
Kita diajak u/terus berjuang krn sebuah keyakinan iman “yg menabur dg bercucuran air mata akan menuai dg tawa+sorak sorai”: Ada kebangkitan setelah kematian, ada kemuliaan setelah penyaliban.
2. Keberanian:
"Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Pesan 'jangan takut' sll disampaikan Tuhan kpd orang pilihanNya: Para nabi dari Yesaya sampai Yoh Pembaptis, Bunda Maria, Yosef, Zakharia, Magdalena, para gembala Betlehem dan para rasul.
3.Penyertaan:
“Aku menyertai engkau dan tak ada seorangpun yg akan menjamah dan menganiaya Engkau." (Kis 18:9-10).
Ya, alasan pokok yg membuat gereja bersukacita ialah Yesus tetap hadir di tengah kita. Kehadiran dan penyertaan Kristus yg berakar dalam kebangkitan merupakan peristiwa historis, dan tdk ada seorangpun dapat merampas sukacita itu.
"Dari Bekasi ke Tangerang - Mari bersaksi dan menjadi terang."
B.
“Auditui meo dabis gaudium et laetitiam - Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita.”
Inilah yang saya rasakan ketika mempersembahkan misa kudus bersama para tuna rungu dan tuna netra di aula LDD Katedral Jakarta.
Inilah juga yang saya rasakan pada bac injil hari ini: “Semuanya ini Kukatakan kepadamu supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu, dan sukacitamu menjadi penuh.”
Inilah "kegirangan dan sukacita" karena iman. Inilah sukacita Yesus sendiri, yang tidak bisa dihapus oleh pengalaman hidup sepahit apa pun.
Sukacita dari Yesus adalah pengalaman dikasihi dengan kasih Ilahi, bersatu dengan Dia dan harapan akan keselamatan kekal.
Yesus sendiri menggunakan ilustrasi kasih persahabatan untuk menunjukkan bagaimana bisa menghasilkan buah yg penuh sukacita dan kegirangan: “Kasih terbesar dari seorang sahabat adalah ketika ia memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”
Yesus membuktikan diri-Nya penuh dengan kasih. Ia mengasihi Bapa dengan taat kepada perintah-Nya dan Ia mengasihi para murid-Nya dengan rela mati demi keselamatan mereka.
Sekarang Yesus menantang kita untuk membuktikan kasih kepada-Nya, yaitu dengan mentaati perintah untuk saling mengasihi. Hanya dengan tinggal terus di dalam Yesus, kita sanggup untuk saling mengasihi.
Indahnya, pada waktu kita saling mengasihi, kita jd "naik tingkat/next level", bukan lagi hamba (servus) tetapi sahabat (socius).
Lebih lanjut, kepada sahabat-sahabatNya, Ia menyatakan isi hati-Nya, yaitu kerinduan-Nya untuk menyelamatkan isi dunia. Ia ingin memakai dan mengutus kita agar pergi ke tengah-tengah dunia, untuk menjadi alat anugerah Allah yang bersahabat, yang memperkenalkan Kristus sebagai sumber sukacita dengan hidup saling mengasihi dlm karya-ucapan dan doa.
"Makan babat di Rawasari - Jadilah sahabat yg wajahnya berseri-seri."
C.
“Deus bonus est - Allah itu baik.”
Inilah semboyan iman Yulia Billiart yang saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius). Dia adalah seorang perempuan yang penuh dengan perjuangan dan gulat geliat iman, walaupun beragam penderitaan dan keterbatasan diri terus mendera hidupnya.
Ia juga menjadi salah satu pendiri dan ibu rohani bagi Kongregasi Suster-suster Notre Dame (SND). “Ah, qu’il est bon, le bon Dieu”. Ah, betapa baiknya Allah yang baik! Yah lewat imannya, ia meyakinkan kita semua bahwa Allah sungguh baik. God is Good!
Hari ini, Yesus juga menjanjikan berkat dan penyertaan kasihNya jika kita setia padaNya. Ya, dalam proses ziarah kehidupan (Jw: siji sing diarah), kita juga pernah/sedang/akan mengalami masalah, seperti yang dialami Rasul Paulus (bacaan I).
Adapun tiga sikap iman yang boleh kita timba pada bacaan hari ini, antara lain:
1. Berkesadaran:
Mulailah dengan kesadaran iman bahwa Tuhan senantiasa menyelenggarakan dan menyertai kita (Kis 18:9-10). Deus bonus est. Allah itu baik. Yah, betapa baiknya Allah yang baik itu.” Hidup iman kita jelasnya mesti berpola GIG” - God is Good. Allah itu baik.
Disinilah baik jika kita terbiasa untuk tidak lagi mengatakan: “God I have a big problem”, tapi mulai terbiasa untuk mengatakan, “Problem, I have a big God.” Satu hal yang pasti, “audaces fortuna iuvat - Nasib baik menolong mereka yang berani.”
2. Berpengharapan:
Kita diajak untuk lebih bertolak ke dalam-Duc In Altum, masuk dan menimba suasana iman penuh kerahiman yang timbul dari divine depth - lubuk ilahi. Di sinilah juga, kita diajak untuk belajar hidup prihatin, lewat pengalaman salib, entah salib yang diderita orang lain ataupun kita derita sendiri.
Ya, disitulah kita diajak belajar untuk selalu mempunyai harapan dalam setiap dari salib, yang untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan, dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tapi jelas untuk kita semua yang beriman kristiani, salib melulu adalah kekuatan dan hikmat Allah yang mengantar pada kebangkitan (1 Kor 1:23).
Dkl: isilah hidup dengan adanya harapan bahwa akan tiba saatnya kita memetik buah perjuangan dengan penuh sukacita, tanpa ada seorang pun yang dapat merampasnya (Yoh 16:22): Ada pelangi setelah hujan, ada suka setelah duka. Dalam bahasa Meriam Belina: Indah rencanaMu, Tuhan.” Tepatlah sebuah pepatah latin yang berkata, “Aegroto dum anima est, spes est - selama seseorang yang sakit masih memiliki semangat, maka masih ada harapan.”
3. Berjuang:
Kita tidak boleh menyerah. Dalam nama Tuhan, kita tetap harus berjuang sampai apa yang menjadi tugas perutusan kita terlaksana dan tercapai.
Disinilah, kita diajak berjuang sekaligus berdaya tahan seperti seorang ibu yang terus berjuang sampai anaknya dilahirkan.
Ya, belajarlah dari sebuah tiram: ketika sebutir pasir terbawa arus masuk ke dalam cangkangnya, melukai dagingnya yang halus dan lembut. Ia tak berdaya melepaskannya. Apa yang dilakukannya? Ia mengeluarkan lendir, membungkus pasir itu, dan setelah berbulan bertahun lewat, sebutir pasir itu telah berubah menjadi mutiara. Mulanya dari sesuatu yang remeh, kecil, menyakitkan, tapi Tuhan mengubah menjadi mutiara yang indah.
Pelan tapi pasti, rahmat Tuhan datang. Bukankah Benjamin Franklin juga pernah mengatakan bahwa “orang yang memiliki kesabaran juga akan memiliki apa yang dikehendakinya –One who has patience will have whatever he wants.”
“Si Johan semangatnya membara - Ikut Tuhan harus berani sengsara.”
D.
"DOA MOHON KETUJUH KARUNIA ROH KUDUS" (St Bonaventura,RJK, Buku “TTM”)
Kami mohon kepada Allah Bapa yang penuh belas-kasih melalui Engkau, Putra TunggalNya yang menjadi manusia demi keselamatan kami,
yang disalibkan dan dimuliakan demi kami, agar mengirimkan kepada kami dari perbendaharaan harta karun surgawi ketujuh karunia Roh Kudus,
yang menaungi Engkau dalam segala kepenuhanNya:
- Karunia Kebijaksanaan,
guna memampukan kami menikmati buah dari pohon kehidupan, yang adalah sungguh Engkau Sendiri;
- Karunia Pengertian,
guna mencerahkan akal budi kami;
- Karunia Nasehat,
guna memampukan kami mengikuti jejak langkah-Mu;
- Karunia Keperkasaan,
guna menghadapi serangan gencar musuh kami;
- Karunia Pengenalan,
guna membedakan yang baik dari yang jahat oleh terang pengajaran yang kudus;
- Karunia Kesalehan,
guna menyelubungi kami dengan kemurahan dan belas kasihan;
- Karunia Takut akan Allah,
guna menjauhkan kami dari segala yang jahat dan tinggal damai dalam keterpesonaan akan kemuliaan-Mu yang abadi.
Itulah ya Tuhan permohonan kami.
Sudi kabulkanlah demi kehormatan Nama-Mu yang kudus,
bersama Bapa dan Roh Kudus, segala sembah sujud dan kemuliaan,
puji-pujian, keagungan dan kuasa untuk selama-lamanya.
Amin.
E.
Doa Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus
Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu, dan nyalakanlah di dalamnya Api cinta-Mu. Utuslah Roh-Mu, maka semua akan dijadikan baru….”
Datanglah, ya Roh Hikmat,
turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak,
terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi.
Semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.
Datanglah, ya Roh Pengertian,
turunlah atas diri kami.
Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
Datanglah, ya Roh Nasihat,
dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini.
Semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.
Datanglah, ya Roh Keperkasaan,
kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita.
Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.
Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah.
Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja.
Bimbinglah kami agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemulian-Mu.
Datanglah, ya Roh Kesalehan,
bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu.
Ajarlah kami untuk menjadi orang yang tahu berterima kasih atas segala kebaikan-Mu dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.
Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,
ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu dimana pun kami berada.
Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.
Amin.
F.
Kutipan Teks Misa
“Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan.” (St Filipus Neri)
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90

Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)
Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita.
The love of God has been poured into our heartsthrough the Spirit of God dwelling within us.

Pengantar
Filipus Neri lahir pada 21 Juli 1515 di Florence, Italia. Filipus ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1551. Dengan riang-gembira, jujur dan ramah, ia memberi semangat dan harapan kepada orang-orang di sekelilingnya. Banyak orang terhibur karenanya. Setiap hari di tempat pengakuannya dikerumuni banyak orang. Bahkan kardinal-kardinal pun datang meminta nasihat dan bimbingan kepadanya. Filipus Neri meninggal pada 26 Mei 1595 dan dibeatifikasi pada 11 Mei 1615 oleh Paus Paulus V serta dikanonisasi pada 12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV.

Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau tak pernah berhenti meninggikan hamba-hamba yang setia kepada-Mu dengan mahkota kekudusan. Kami mohon, sudilah menyalakan hati kami dengan api Roh Kudus yang secara mengagumkan telah mengobarkan hati Santo Filipus Neri. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (18:9-18)
"Banyak umat-Ku di kota ini!"
Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di propinsi Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus. Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.” Ketika Paulus hendak memulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu. Tetapi dalam hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.” Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu. Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
atau Allah adalah Raja seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 47:2-3.4-5.6-7)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggan Yakub yang dikasihi-Nya.
3. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
Bait Pengantar Injil, do = g, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 24:46,26)
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:20-23a)
"Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Yoh 15:9)
Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Sabda Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar