Ads 468x60px

NOVENA ROH KUDUS



HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH.
@ NOVENA ROH KUDUS
Berhembuslah dalam diriku, ya Roh Kudus,
agar segala pikiranku kudus.
Bertindaklah dalam diriku, ya Roh Kudus,
agar karyaku juga kudus.
Tariklah hatiku, ya Roh Kudus,
agar aku mencintai hanya yang kudus.
Teguhkanlah aku, ya Roh Kudus,
agar aku memperjuangkan segala yang kudus.
Peliharalah aku, ya Roh Kudus,
agar aku senantiasa kudus. Amin.

Doa Novena Roh Kudus adalah induk dari doa-doa novena yang lain, karena ia adalah yang pertama kali diadakan, oleh para murid Yesus bersama Bunda Maria, ketika mereka menantikan Roh Kudus yang dijanjikan Yesus pada saat Ia naik ke surga.
Keajaiban dan berkat melimpah dari Roh Kudus dicurahkan kepada para murid pada hari Pentakosta.
Doa Novena Roh Kudus didoakan selama sembilan hari, dimulai pada hari sesudah hari Kenaikan Yesus ke Surga dan berakhir pada hari Sabtu menjelang hari Pentakosta.
Dalam Novena ini umat memuji Tuhan yang menjanjikan kedatangan Roh Kudus dan memohon rahmat-Nya agar siap menyambut kedatangan Roh Kudus.
Doa ini juga dapat didoakan pada waktu dan kesempatan lain.
Untuk menyambut hari Pentakosta tahun 2017, Doa Novena Roh Kudus didoakan:
Hari Pertama : Jumat, 26 Mei 2017
Hari Kedua : Sabtu, 27 Mei 2017
Hari Ketiga : Minggu, 28 Mei 2017
Hari Keempat : Senin, 29 Mei 2017
Hari Kelima : Selasa, 30 Mei 2017
Hari Keenam : Rabu, 31 Mei 2017
Hari Ketujuh : Kamis, 1 Juni 2017
Hari Kedelapan : Jumat, 2 Juni 2017
Hari Kesembilan : Sabtu, 3 Juni 2017
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Veni Veni Venite.
Datang, datang, datanglah, Ya Roh Kudus
Pentakosta (bahasa Yunani) hari “kelima puluh” sesudah Paskah. Pada masa perjanjian lama, pada hari itu dirayakan pesta syukur atas hasil panen.
Bagi orang Kristen, Pentakosta adalah pesta peringatan turunnya Roh Kudus atas para rasul di Yerusalem pada hari kelima puluh sesudah kebangkitan Yesus. Pentakosta adalah hari kelahiran Gereja.
Dalam kalendarium Gereja termasuk hari raya besar. Warna liturgi adalah merah untuk memperingati lidah-lidah api yang disebut dalam Kis 2 : 2 - 13 sebagai lambang Roh Kudus yang menganugerahkan kharisma untuk mewartakan Injil kepada semua bangsa (Kharisma sebenarnya berarti: karunia / anugerah Roh Kudus, yang merupakan suatu rahmat istimewa yang menonjol pada diri seorang yang memilikinya.
Kharisma bukan pameran rahmat, melainkan diberikan oleh Tuhan demi pembangunan / pengembangan Gereja/1 Kor 12:7. Singkatnya, kharisma diberikan sebagai anugerah khusus untuk menjalankan suatu tugas dengan baik di dalam Gereja / jemaat, Paulus menyebut beberapa kharisma, antara lain: karunia melayani, mengajar, memberi nasehat, membagikan derma, bahasa roh, penyembuhan).
Jelasnya, Hari Raya Pentakosta mengingatkan kita akan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus atas Gereja yang masih muda, yaitu atas para murid bersama Bunda Maria, yang dengan tekun, sehati dalam doa bersama menantikan kedatangan-Nya, sesudah la naik ke surga. Ketika tiba hari Pentakosta itu, turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk.
Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.
Apa arti perayaan Pentakosta bagi kehidupan kita yang merayakannya? Bagi kita, turunnya Roh Kudus dan kadar daya kuasa-Nya bagi hidup kita dalam Gereja, bergantung dari persatuan kita dengan Yesus Kristus dalam doa, Ekaristi dan karya nyata. Karena itu kita harus sungguh-sungguh hidup dari kuasa karya Roh Kudus, di mana Kristus dalam RohNya itu meraja di dalam hidup kita dan kita hidup dalam sikap taat dan setia kepada-Nya.
Maka, di sanalah akan terjadi perubahan dan pembaharuan dalam hidup bersama sebagai suatu persekutuan umat Allah dalam Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Roh Kudus pula memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, yaitu mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup dan melaksanakan kehendak Bapa di surga.
Itulah sebabnya, sebelum merayakan Pentakosta, Gereja biasanya mempersiapkan diri “mohon karunia Roh Kudus” dengan mengadakan novena . Novena adalah bentuk kebaktian selama sembilan / novem, bahasa latin) hari berturut-turut, bersama-sama atau sendiri-sendiri untuk memperoleh rahmat khusus.
Dasar Gereja menganjurkan novena adalah doa para rasul yang menantikan turunnya Roh Kudus selama sembilan hari di Yerusalem (lih. Kis 2). Kebaktian ini dilaksanakan untuk mempersiapkan diri bagi penerimaan rahmat rohani.
Di hari raya Pentakosta, sambil merayakan kelahiran Gereja, kita dianjurkan ber-novena mohon karunia Roh Kudus tercurah dalam diri kita, agar kita mampu mengatasi segala problematika hidup (ketika berhadapan dengan diri sendiri, sesama, dan Tuhan, atau ketika sakit-sehat, untung-malang, gagal-berhasil, dll.) dalam tuntunan Roh Kudus.
Dan lebih dari itu, sebagai manusia yang terdiri dari “daging” dan “roh”, kita mohon agar kita lebih kuat hidup menurut Roh dan berbuah Roh dalam hidup keseharian ; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5 : 22 - 23a).
B.
Beberapa Lambang Roh Kudus.
M A M A :
Minyak – Air - Merpati - Api
Dalam Syahadat Iman yang diakui oleh keluarga Gereja Katolik sedunia, terdapat sebuah penggalan kalimat, “Aku percaya akan Roh Kudus”. Disinilah Gereja mengajak kita sebagai satu keluarga beriman untuk benar-benar meyakini adanya Roh Kudus.
Roh Kudus sendiri dalam pengertian dan pengartian Perjanjian Lama kerap mempunyai tiga arti.
Pertama: קרוש (qadosy) yang berarti 'bersifat kudus atau khusus' (Keluaran 29:31).
Kedua, ךןתאלהים (ruakh elohim), yang berarti 'Roh Allah, nafas Allah, angin Allah’.
Ketiga, ךןתקרוש (ruakh qadosy), yang berarti 'Roh Kudus' (Kejadian 1:2; Yehezkiel 37:1-14; Yunus 1:4; Zakharia 4:6).
Menegaskan keyakinan ini, St. Ambrosius dalam De mysteriis pernah mengajarkan, “Karena itu, engkau harus ingat bahwa engkau telah menerima pemeteraian oleh Roh: roh kebijaksanaan dan pengetahuan, roh nasihat dan kekuatan, roh pengertian dan kesalehan, roh takut akan Allah; dan peliharalah apa yang telah engkau terima. Allah Bapa telah memeteraikan engkau, Kristus Tuhan telah menguatkan engkau dan memberikan jaminan Roh dalam hatimu” (7,42).
Berangkat dari pelbagai hal di atas, arti kata Roh Kudus jelas memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah manusia. Hal ini terlebih tampak dalam keyakinan Yahudi dan fakta sejarah dalam Alkitab, dimana Roh Kudus memiliki peranan yang sangat lekat-dekat dengan manusia.
Katekismus nomor 1831 bahkan menyatakan “Roh Kudus itu di utus ke seluruh Bumi, supaya menolong orang percaya tetap hidup baik.” Sebenarnya, kalau Roh Kudus itu turun dan diam di dalam diri kita, maka tentu akan terpancar di dalam kehidupan harian kita yaitu Ruah Hokema/Roh Hikmat, Ruah Bin'ah/Roh Pengertian, Ruah Etsa/Roh Nasehat, Ruah Geburah/Roh Keperkasaan, Ruah Yahweh Yir'et/Roh Takut akan Tuhan, serta Ruah Yahweh Da'at/Roh Pengenalan akan Tuhan, serta juga Roh Kesalehan (Bdk: Yesaya 11:12).
Indahnya ternyata pelbagai lambang Roh Kudus ini bisa kita singkat-padat dengan sebutan sederhana penuh makna, yakni “mama”.
“Mama” memiliki arti pertama, yaitu: Minyak (Kat 695). Minyak disini bukan berarti minyak telon, minyak kayuputih, minyak rambut, minyak tawon, minyak lawang, minyak goreng ataupun minyak zaitun. Minyak ini bukan sembarang minyak tapi minyak urapan (Bdk. 1 Yoh. 2:20).
Minyak urapan sendiri adalah salah satu lambang Roh Kudus dalam Gereja Katolik (Bdk. 1 Yoh. 2:20-27; 2 Kor 1:21). Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus mengingat urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan, yakni: Urapan Yesus. Yesus yang disebut "Khristos" sendiri (terjemahan dari perkataan Ibrani "Mesias") berarti “yang diminyak/diurapi dengan Roh Allah".
Dalam tradisi Gereja Katolik, kita juga mengenal adanya tujuh sakramen, dan salah satu sakramen yang diberikan oleh Uskup, adalah sakramen krisma. Kata krisma sendiri bisa juga berarti minyak, “Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur. Nama lain sakramen Krisma sendiri berarti sakramen penguatan.
Dkl: Minyak ada untuk menguatkan yang lemah. Dalam Kitab Suci, minyak kerap hadir, sebagai obat yang menguatkan: ia diberikan kepada yang sakit, atau diolesi pada luka (Mazmur 109:18; Yesaya 1:6; Injil Markus 6:13; Yakobus 5:14). Jadi, sifat “mama” yang pertama yaitu, sebagai minyak, yang ada untuk menguatkan yang lemah.
“Mama” memiliki arti kedua, yaitu: Air, (Kat 694). Tentunya bukan sekedar air mata, air keringat, air susu, air terjun, atau bahkan air mancur, tapi lebih pada air hidup. Bicara soal air, saya jadi teringat ketika saya mengunjungi pastoran seorang romo projo di lereng Merapi. Romo Kirdjito namanya. Ia menegaskan, betapa rakyat Merapi sangat mencintai air, terlebih adanya sebuah keyakinan bahwa air itu punya roh (jiwa).
Air hidup sendiri melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara pembaptisan: "kita dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum dari satu Roh" (1 Kor. 12:13). Air hidup ini mengalir, dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34; 1 Yoh. 5:8) yang memberi kehidupan abadi (Bdk. Yoh. 4:10-14; 7:38; Kel. 17:1-6; Yes. 55:1; Zakh. 14:8; 1 Kor 10:4; Why. 21:6; 22:17).
Air sendiri sesungguhnya adalah elemen penting dalam kehidupan. Tanaman membutuhkan air sebagai penyalur sari-sari makanan, bukan? Hewan juga membutuhkan air untuk menjaga suhu badannya stabil, bukan? Manusia? Sudah pasti manusia tidak dapat hidup tanpa air!
Seorang filsuf pertama Yunani, bernama Thales pernah mengatakan bahwa semua makhluk hidup itu berasal dari air. Bahkan, seorang pemikir dan penulis buku dari Jepang mengatakan bahwa 80% lebih bagian tubuh manusia terdiri dari air. Jangan dilupakan juga, pelbagai kegiatan harian manusia pasti memerlukan air, seperti: mandi, minum, keramas, mencuci baju/celana/piring/gelas, dsbnya. Dkl: Sifat “mama” yang kedua, yaitu, sebagai air, yang ada untuk menyegarkan yang dahaga.
“Mama” memiliki arti ketiga, yaitu: Merpati, (Kat 701). Banyak dari kita tentu mengingat ketika Kristus naik dari air pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atasNya dan berhenti di atasNya. Atau juga, ketika air bah sudah surut, maka dipilihlah seekor merpati, - yang diterbangkan oleh Nabi Nuh dari dalam bahtera. Merpati itu kembali dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi (Bdk. Kej 8:8-12). Yesus sendiri pernah mengatakan pada Injil Matius 10:16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Merpati sendiri adalah seekor burung yang mampu terbang berkilo-kilometer jauhnya, dan mau kembali ke tempat asalnya. Oleh karena itu, merpati dipakai sebagai lambang PT POS, yang mengantarkan surat ke tempat tujuannya, walaupun jaraknya jauh. Walaupun ia dilepas di tempat yang jauh, ia sanggup untuk kembali ke rumah.
Lalu, dimana letak ketulusannya? Banyak orang menganggap, merpati putih adalah lambang perdamaian, karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian. Dkl: Sifat “mama” yang ketiga yaitu, sebagai merpati, yang ada untuk melembutkan yang keras (Bdk: Mat 3:16,Yoh 1:32).
“Mama” memiliki arti keempat, yaitu: Api, (Kat 696). Api adalah lambang daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam "lidah-lidah seperti api", Roh Kudus turun atas para Rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4).
Dalam Alkitab, kita mengetahui bahwa Nabi Elia, yang "tampil bagaikan api dan perkataannya bagaikan obor yang menyala" (Sir 48:1), dengan perantaraan doanya, ia menarik api turun atas kurban di gunung Karmel (1 Raj 18:38-39). Yohanes Pembaptis, yang mendahului Tuhan "dalam roh dan kuasa Elia" (Luk 1:17) mengumumkan Kristus sebagai Dia, yang "akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api" (Luk 3:16). Mengenai Roh ini, Yesus berkata: "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapa Aku harapkan, api itu telah menyala" (Luk 12:49).
Dalam tradisi rohani, lambang api ini dikenal sebagai salah satu lambang yang paling berkesan mengenai karya Roh Kudus. Rasul Paulus juga pernah menegaskan, "Janganlah padamkan api Roh Kudus" (1 Tes 5:19).
Menurut Alkitab, murid-murid Yesus pada hari mereka menerima Roh Kudus mampu mempertobatkan tiga ribu jiwa, masing-masing memberi dirinya dibaptis. Disinilah, bicara soal api Roh Kudus, saya jadi mengingat sebuah api unggun yang kerap kami buat ketika berada di puncak gunung atau mengadakan kemping bersama.
Dkl: Sifat “mama” yang keempat yaitu, sebagai api, yang ada untuk menghangatkan yang dingin. Bukankah Rasul Paulus juga pernah berkata kepada jemaat di Roma, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Roma 12:11).
Akhirnya, marilah kita memohon rahmat Tuhan, supaya setiap pribadi dalam keluarga kita, juga berani memiliki “mama”: minyak-menguatkan yang lemah, air-menyegarkan yang dahaga, merpati-melembutkan yang keras, serta api-menghangatkan yang dingin. Semoga!
C.
Sebuah Contoh Devosi.
ROSARIO ROH KUDUS
Rosario Roh Kudus disusun pada tahun 1892 oleh seorang biarawan Fransiskan Kapusin di Inggris sebagai sarana bagi umat beriman untuk menghormati Roh Kudus. Doa ini kemudian memperoleh persetujuan apostolik dari Paus Leo XIII pada tahun 1902. Rosario ini dimaksudkan sebagai sarana untuk menghormati Roh Kudus, sama seperti Rosario Bunda Maria di maksudkan para rahib Dominikan untuk menghormati Bunda Maria.
Rosario ini terdiri atas 5 kelompok manik-manik. Tiap kelompok terdiri dari 7 manik. Sebelum dan sesudah tiap kelompok terdapat 2 butir manik besar, sehingga seluruhnya ada 35 butir manik kecil dan 12 butir manik besar. Sebagai tambahan, terdapat 3 manik kecil pada bagian permulaan. Pada ketiga manik kecil ini dibuat tanda salib, lalu di daraskan doa tobat dan himne datanglah Roh Pencipta.
Dalam tiap kelompok manik, diucapkan doa kemuliaan pada ketujuh manik kecil, dan 1 doa Bapa Kami serta 1 Salam Maria pada kedua manik besar. Pada 2 manik besar yang tersisa di bagian akhir, diucapkan Sahadat Para Rasul (Aku percaya .....), doa Bapa Kami dan Salam Maria untuk mendoakan Bapa Suci.
Pada doa ini terdapat 5 misteri: masing-masing misteri direnungkan pada setiap kelompok manik-manik. Angka lima merupakan penghormatan atas lima Luka Suci Yesus yang merupakan sumber rahmat yang dibagikan Roh Kudus untuk seluruh umat manusia.
Secara berurutan, Rosario Roh Kudus di daraskan sebagai berikut:
Tanda salib
Doa Tobat
Datanglah Roh Pencipta
Datanglah hai Roh Pencipta
kunjungilah jiwa kami semua
penuhilah dengan rahmat-Mu
hati kami ciptaan-Mu.
Gelar-Mu ialah penghibur
rahmat Allah yang mahaluhur
Sumber Hidup, Api Kasih
dan Pengurapan Ilahi.
Engkaulah sumber sapta karunia
jemari tangan Sang Ilahi.
Engkaulah janji sejati Allah Bapa
yang mempergandakan bahasa.
Terangilah akal budi,
curahkan cinta di setiap hati.
Segala kelemahan kami
semoga Kau lindungi dan Kau kuatkan.
Jauhkanlah semua musuh segera,
anugrahkanlah kedamaian jiwa,
dengan Engkau sebagai penuntun kami
kejahatan tak'kan mempengaruhi.
Perkenalkanlah kami kepada Bapa
ajarilah agar mengakui Putra
serta Engkau, Roh dari Keduanya
yang kami imani dan puji selamanya.
Segala kemuliaan bagi Allah Bapa
dan bagi Sang Putra
yang telah bangkit dari mati
serta bagi-Mu Roh Kudus pula
sepanjang segala abad.
Amin
Misteri Pertama:"Dari Roh Kuduslah Yesus dikandung Perawan Maria."
(Renungan Luk1:35 )
Ujud khusus:
Dengan tekun, mintalah bantuan dari Roh Ilahi serta perantaraan Bunda maria untuk mengikuti kebajikan-kebajikan Yesus Kristus, contohlah segala kebajikan-Nya, sehingga kita dapat menjadi serupa dengan citra Putra Allah.
Renungan dan doa pribadi ...
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
Kemuliaan ... (7x)
Misteri Kedua:"Roh Allah turun atas Yesus."
(Renungan Mat3:16 )
Ujud khusus:
Peliharalah dengan penuh kesungguhan anugrah yang tak ternilai, rahmat pengudusan yang dicurahkan dan ditanamkan dalam jiwa kita oleh Roh Kudus pada saat pembabtisan. Peganglah dengan teguh janji baptis yang telah kita ucapkan: tingkatkan iman, harapan dan cinta kasih melalui tindakan nyata, serta hiduplah sebagai anak-anak Allah dan anggota Gereja Allah yang sejati agar kelak kita dapat memperoleh warisan surgawi.
Renungan dan doa pribadi ...
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
Kemuliaan ... (7x)
Misteri Ketiga:"Oleh Roh Kudus, Yesus dibimbing menuju padang gurun untuk dicobai."
(Renungan Luk4:1-2)
Ujud khusus:
Bersyukurlah selalu atas ketujuh karunia Roh Kudus yang dicurahkan pada kita saat menerima Sakramen Penguatan: Roh kebijaksanaan, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan akan Allah, kesalehan, dan rasa takut akan Allah. Serahkan diri kita dengan setia kepada bimbingan Ilahi-Nya, sehingga di atas segala godaan dan pencobaan hidup kita berlaku secara perkasa sebagai seorang Kristen sejati dan prajurit Kristus yang berani.
Renungan dan doa pribadi ...
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
Kemuliaan ... (7x)
Misteri Keempat:"Peranan Roh Kudus dalam Gereja."
(Renungan Kis2:2 Kis2:4 Kis2:11 )
Ujud khusus:
Bersyukurlah kepada Tuhan karena Ia menjadikan kita sebagai anggota Gereja-Nya yang selalu dijiwai dan diarahkan oleh Roh Kudus, Roh yang diturunkan ke dunia untuk tugas itu pada hari Pentekosta. Dengarlah dan patuhilah Takhta Suci, wakil Roh Kudus yang tidak dapat salah, serta Gereja, pilar dan dasar kebenaran. Junjunglah ajaran-ajarannya dan belalah hak-haknya.
Renungan dan doa pribadi ...
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
Kemuliaan ... (7x)
Misteri Kelima:"Roh Kudus dalam jiwa-jiwa orang beriman."
(Renungan 1Kor6:19 1Tes5:19 Ef4:30 )
Ujud khusus:
Sadarilah keberadaan Roh Kudus dalam diri kita, peliharalah dengan seksama kemurnian tubuh dan jiwa, ikutilah dengan setia bimbingan Ilahi-Nya, sehingga kita dapat menghasilkan buah-buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, iman, kerendahan hati, penguasaan diri, dan kemurnian.
Renungan dan doa pribadi ...
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
Kemuliaan ... (7x)
Aku Percaya ...
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
"VENI SANCTE SPIRITU" - "DATANGLAH YA ROH KUDUS."
E.
Novena to the Seven Gifts Of The Holy Spirit (Feast: June 4th)
FIRST DAY (Friday, 6th Week of Easter)
Holy Spirit! Lord of Light! From Your clear celestial height, Your pure beaming radiance give!
The Holy Spirit
Only one thing is important -- eternal salvation. Only one thing, therefore, is to be feared--sin? Sin is the result of ignorance, weakness, and indifference The Holy Spirit is the Spirit of Light, of Strength, and of Love. With His sevenfold gifts He enlightens the mind, strengthens the will, and inflames the heart with love of God. To ensure our salvation we ought to invoke the Divine Spirit daily, for "The Spirit helpeth our infirmity. We know not what we should pray for as we ought. But the Spirit Himself asketh for us."
Prayer
Almighty and eternal God, Who hast vouchsafed to regenerate us by water and the Holy Spirit, and hast given us forgiveness all sins, vouchsafe to send forth from heaven upon us your sevenfold Spirit, the Spirit of Wisdom and Understanding, the Spirit of Counsel and fortitude, the Spirit of Knowledge and Piety, and fill us with the Spirit of Holy Fear. Amen.
Our Father and Hail Mary ONCE....
Glory be to the Father SEVEN TIMES.......

ACT OF CONSECRATION TO THE HOLY SPIRIT
On my knees before the great multitude of heavenly witnesses, I offer myself, soul and body to You, Eternal Spirit of God. I adore the brightness of Your purity, the unerring keenness of Your justice, and the might of Your love. You are the Strength and Light of my soul. In You I live and move and am. I desire never to grieve You by unfaithfulness to grace and I pray with all my heart to be kept from the smallest sin against You. Mercifully guard my every thought and grant that I may always watch for Your light, and listen to Your voice, and follow Your gracious inspirations. I cling to You and give myself to You and ask You, by Your compassion to watch over me in my weakness. Holding the pierced Feet of Jesus and looking at His Five Wounds, and trusting in His Precious Blood and adoring His opened Side and stricken Heart, I implore You, Adorable Spirit, Helper of my infirmity, to keep me in Your grace that I may never sin against You. Give me grace, O Holy Spirit, Spirit of the Father and the Son to say to You always and everywhere, "Speak Lord for Your servant heareth." Amen.

PRAYER FOR THE SEVEN GIFTS OF THE HOLY SPIRIT 

O Lord Jesus Christ, Who, before ascending into heaven, did promise to send the Holy Spirit to finish Your work in the souls of Your Apostles and Disciples, deign to grant the same Holy Spirit to me that He may perfect in my soul, the work of Your grace and Your love. Grant me the Spirit of Wisdom that I may despise the perishable things of this world and aspire only after the things that are eternal, the Spirit of Understanding to enlighten my mind with the light of Your divine truth, the Spirit of Counsel that I may ever choose the surest way of pleasing God and gaining heaven, the Spirit of Fortitude that I may bear my cross with You and that I may overcome with courage all the obstacles that oppose my salvation, the Spirit of Knowledge that I may know God and know myself and grow perfect in the science of the Saints, the Spirit of Piety that I may find the service of God sweet and amiable, and the Spirit of Fear that I may be filled with a loving reverence towards God and may dread in any way to displease Him. Mark me, dear Lord, with the sign of Your true disciples and animate me in all things with Your Spirit. Amen. 


The novena in honor of the Holy Spirit is the oldest of all novenas since it was first made at the direction of Our Lord Himself when He sent His apostles back to Jerusalem to await the coming of the Holy Spirit on the first Pentecost. It is still the only novena officially prescribed by the Church. Addressed to the Third Person of the Blessed Trinity, it is a powerful plea for the light and strength and love so sorely needed by every Christian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar