Ads 468x60px

Masjid bernama "Mary, Mother of Jesus" di Abu Dhabi


HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
DIA.LO.GUE......
"Masjid bernama "Mary, Mother of Jesus" di Abu Dhabi".
Wujud toleransi, inilah yang menjadi latar belakang Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Deputi Komandan Pasukan Bersenjata UEA -Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang memerintahkan pergantian nama atas sebuah Masjid di Distrik Al Mushrif, Abu Dhabi pada hari ke-19 bulan Ramadhan ini.
Masjid yang awalnya bernama Sheikh Mohamed bin Zayed Mosque berganti nama menjadi ‘Mosque Mariam Umm Eisa’ atau 'Masjid Maryam Ibu Isa', atau "Mosque Mary Mother of Jesus' - Masjid Maria ibu Yesus'.
Langkah ini bertujuan untuk mempromosikan dan memperkuat hubungan sosial antar pemeluk agama yang berbeda di wilayah Uni Emirat Arab tersebut.
Terlebih Masjid tersebut berlokasi di kawasan yang berdekatan dengan sejumlah gereja.
Dikutip dari Khaleej Times, pada Kamis (15/6) Menteri Toleransi UEA, Sheikha Lubna Al Qasimi memuji keputusan sang putra mahkota yang dianggap memilki nilai toleransi yang tinggi.
Keputusan tersebut juga berdekatan dengan sebuah acara kemanusiaan yakni 'Zayed Humanitarian Day' yang diperingati pada Rabu, 14 Juni 2017 lalu.
Pergantian nama masjid yang unik tersebut disambut baik oleh umat Kristen di Abu Dhabi.
Pendeta Canon Andrew Thompson dari Gereja Anglikan St. Andrew yang berada berdekatan dengan Masjid tersebut menyatakan kegembirannya atas pemberian nama baru tersebut ,"Kami senang dapat merayakan suatu kesamaan di antara kedua kepercayaan kami. Maria sebagai ibunda Yesus adalah sumber kesucian, sosok istimewa bagi kami. Maria adalah simbol kepatuhan kepada Allah.
Kami mengharapkan perkembangan saling pengertian lebih mendalam dengan tetangga (muslim) kami dan kami merayakan bersama mereka pemberian nama baru tersebut."
Negara Uni Emirat Arab, yang baru berusia 45 tahun, telah mengalami perubahan pemerintahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.
Karena pemerintah monarkinya terus mempromosikan keragaman dan toleransi, -sebuah pesan langka di wilayah ini, mereka yang menentangnya kini menghadapi risiko penangkapan dan penahanan.
Selain Muslim, umat beragama lain juga berpartisipasi dalam mempromosikan toleransi di negara itu.
Misalnya, pada pekan lalu, sebuah gereja di Al Ain membuka pintunya untuk umat Islam yang tak punya tempat untuk salat Magrib.
Para pengelola gereja menggelar karpet di lantai kayu agar lebih dari 200 Muslim dari Asia bisa melaksanakan ibadah salat.
Setelah mendengar kabar tersebut, beberapa pejabat senior Emirat mendatangi gereja itu, untuk menyampaikan penghargaan.
"Ini adalah kali pertama, setidaknya di UEA, sebuah gereja membuka pintunya untuk menjadi tempat salat umat Muslim," kata Bobin Skariya, pekerja di Katedral Simhasana Ortodoks St. George Jacobite Suriah.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar