Ads 468x60px

Rabu, 07 Juni 2017


HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
 HARAPAN IMAN KASIH
 Rabu, 07 Juni 2017
Hari Biasa Pekan IX
Tobit (3:1-11a,16-17a)
(Mzm 25:2-4a.4b-5ab.6-7bc.8-9)
Markus (12:18-27)
“Vivit Dominus - Allah hidup"
Inilah motto Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM). Mengapa diberi nama KTM? Jawabannya, agar kita mampu mengenangkan dan mewartakan misteri cinta yg hidup antara Bapa, Putera danRoh Kudus.
Inilah juga yg disabdakan Yesus:"Allah bukanlah Allah orang mati tapi Allah orang hidup.” Hal ini sebagai tanggapan Yesus atas pertanyaan orang Saduki mengenai kebangkitan (Kis. 23:8).
Yesus sendiri menegur mereka sebagai “sesat” karena dua alasan, antara lain:
1.Mereka tidak mengerti apa yang diajarkan KSPL tentang kebangkitan (Mrk 12: 26-27).
2.Mereka meremehkan kuasa Allah untuk membangkitkan orang mati.
Kebenaran iman yang ditunjukkan Yesus sendiri bahwa “Allah adalah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub (Keluaran 3:6)” merupakan fakta tentang kekekalan.
Menjadi Allah Abraham berarti bersekutu dengan Abraham. Karena itu tidak mungkin Dia adalah Allah orang mati melainkan Allah orang hidup. Jadi, ketika Allah berbicara dari semak yang menyala, sekalipun para bapa leluhur Israel sudah tidak ada sejak lama, Dia masih bersekutu dengan mereka.
Ya, Allah adalah sahabat kita yang terus hidup dan tidak berakhir oleh kematian tapi abadi sampai kepada kehidupan yang lebih hidup, yakni kehidupan kekal di surga.
Disinilah, Allah yang hidup mengajak kita untuk menjadi tanda yang kelihatan dari rahmat yang tidak kelihatan, tanda yang bikin “hidup lebih hidup” bagi nilai-nilai yang mengatasi dunia:
tanda HARAPAN bagi yang putus asa,
tanda IMAN bagi yang berbeban
tanda KASIH penghiburan bagi yang berduka dan menderita.
Jelasnya, kita diajak menjadi jembatan iman bagi sesama menuju perjumpaan dengan Allah yang hidup.
"Cari galah di Gunung Sahari - Hadirkanlah Allah setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Omne vivum e vivo - Semua kehidupan berasal dari kehidupan"
Inilah kutipan dari Louis Pasteur yang menegaskan adanya kehidupan yang benar benar sejati, yang benar benar hidup. Kitapun diajak untuk "bikin hidup lbh hidup" dengan mau mengalami "kebangkitan" setiap hari.
Adapun 3 arti dasar kebangkitan, al:
1. Pembebasan atas dosa:
Nabi Hosea dan Yehezkiel menggunakan simbol kebangkitan untuk menggambarkan pembebasan Israel atas dosa (Hos 6:3,13:14; Yeh 37:1-14). Kita juga diajak "bertobat", untuk hidup baru dan terbebas dari jerat dan kungkungan dosa.
2. Masuk ke "Rumah Bapa":
Daniel mengajarkan bahwa semua orang akan bangkit setelah mati, tapi yang benar2 bangkit adalah orang baik yang masuk surga, sedangkan orang jahat akan dihukum (Dan 12:2). Kita jelasnya diajak untuk "berbuat baik" sehingga lulus test "fit et proper", layak dan pantas untuk masuk ke surga, ke rumah Bapa yang penuh kasih dan kedamaian.
3. Hidup abadi setelah mati:
Makabe mengajarkan bahwa ada kebangkitan orang mati (2Mak 7:9,11,14,23,29; 12:43; 14:16). Kita juga meyakini bahwa ada hidup setelah hidup di dunia ini. Orang Jawa bilang tentang hidup di dunia, "urip mung mampir ngombe - hidup ini hanya numpang minum". Disinilah, kita diajak untuk "berjaga-jaga", selalu mempersiapkan hati, budi dan diri sebaik-baiknya sebagai bekal untuk hidup di masa depan kita nantinya. Ya, jangan takut akan mati, tapi takutlah akan hidup setelah mati!
Sudahkah kita bertobat - berbuat baik dan selalu berjaga-jaga hari ini?
Rumah sakitnya ada di Bekasi – Mari bangkit dan terus bersaksi
B.
Kutipan Teks Misa
Kalau dalam daur tahunan, Gereja merayakan peringatan akan para martir dan para kudus yang lain, maka ia "mewartakan misteri Paska" di dalam mereka, "yang telah menderita dan dimuliakan bersama Kristus. Gereja menyajikan kepada kaum beriman teladan mereka, yang menarik semua orang kepada Bapa melalui Kristus, dan karena pahala-pahala mereka Gereja memohonkan karunia-karunia Allah" (SC 104) Bdk. SC 108 dan 111. (Katekismus Gereja Katolik, 1173)

Antifon Pembuka (Mzm 25:1-2; PS 444)
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku. Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku bersukaria atas aku.

Doa Pembuka
Allah Bapa segala sesuatu yang hidup, kami mohon berkat iman Abraham, Ishak, dan Yakub, perkenankanlah kami menyembah Engkau, Allah kami Yang Maha Esa, yang selalu menepati janji-Mu dengan setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Tobit (3:1-11a,16-17a)
"Permohonan Tobit dan Sara di hadapan kemuliaan Allah dikabulkan."
Pada waktu itu Tobit bersedih hati, mengeluh dan menangis. Dengan keluh kesah ia berdoa begini, "Engkau adil, ya Tuhan, dan adillah semua perbuatan-Mu. Segala tindakan-Mu penuh belas kasih dan kebenaran. Engkaulah hakim atas dunia semesta. Oleh sebab itu, ya Tuhan, ingatlah akan daku, pandanglah aku. Janganlah aku Kauhukum sekedar dosa dan kekhilafanku atau setimpal dengan dosa nenek moyangku! Aku telah berdosa di hadapan-Mu dan melanggar segala perintah-Mu. Maka kami Kauserahkan untuk dirampasi, ditawan dan dibunuh. Kami Kaujadikan sindiran dan tertawaan, orang ternista di tengah sekalian bangsa di mana kami Kaucerai-beraikan. Memang tepatlah hukuman-Mu, jika kini aku Kauperlakukan sekedar segala dosaku. Karena kami tidak memenuhi perintah-perintah-Mu dan tidak hidup baik di hadapan-Mu. Kini berbuatlah kepadaku sekehendak-Mu, sudilah mencabut nyawaku, sehingga lenyaplah aku dari muka bumi dan kembali menjadi debu. Sebab mati lebih berguna bagiku daripada hidup. Karena aku harus mengalami nista dan fitnah, dan sangat sedih rasa hatiku. Ya Tuhan, biarlah aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap menuju tempat abadi. Janganlah wajah-Mu Kaupalingkan daripada-Ku, ya Tuhan. Lebih bergunalah mati saja daripada melihat banyak susah dalam hidupku. Sebab kalau mati, tak dapat lagi aku mendengar nista." Pada hari yang sama terjadilah bahwa Sara, puteri Raguel, di kota Ekbatana di negeri Media mendengar dirinya dihina oleh seorang pelayan perempuan ayahnya. Adapun Sara itu sudah diperisterikan kepada tujuh pria. Tetapi mereka semua dibunuh oleh Asmodeus, setan jahat, sebelum Sara bersatu dengan mereka sebagaimana layaknya seorang isteri. Kata pelayan itu kepada Sara, "Engkau sendirilah yang membunuh para suamimu! Engkau sudah diperisterikan kepada tujuh orang, tetapi tidak ada seorang pun yang kaunikmati! Masakan kami kaucambuki karena mereka mati! Baiklah engkau menyusul mereka saja, supaya kami tidak pernah melihat seorang putera atau puteri dari engkau!" Maka pada hari itu juga Sara sangat sedih hati, lalu menangis tersedu-sedu. Kemudian ia naik ke bilik atas kepunyaan ayahnya dengan maksud menggantung diri. Tetapi berpikirlah ia dalam hati, "Kiranya ayahku nanti dinistakan karena hal itu dan orang akan berkata kepadanya, 'Bapa hanya punya satu puteri kesayangan. Celakalah Bapa, ia telah menggantung diri." Niscaya karena sedihnya, ayahku yang lanjut umur itu akan mati. Lebih baik aku tidak menggantung diri, melainkan berdoa kepada Tuhan, supaya aku mati saja sehingga tak usah mendengar lagi nista selama hidupku." Segera Sara menadahkan tangannya, lalu berdoa, katanya, "Terpujilah Engkau, ya Allah penyayang! Aku mengarahkan mataku kepada-Mu. Semoga aku dilenyapkan saja dari muka bumi, sebab aku tidak mau lagi mendengar nista." Pada saat itu juga kedua orang tersebut, yakni Tobit dan Sara, dikabulkan permohonannya di hadapan kemuliaan Allah. Allah mengutus Rafael untuk menyembuhkan kedua-duanya, yaitu dengan menghapus bintik-bintik putih dari mata Tobit, sehingga ia dapat melihat cahaya Allah dengan matanya sendiri, dan dengan memberikan Sara, puteri Raguel, kepada Tobia, putera Tobit, sebagai isteri, dan dengan melepaskannya dari Asmodeus, setan jahat itu. Memang Tobia lebih berhak memperoleh Sara daripada semua orang lain yang ingin memperisteri dia. Pada saat yang sama Tobit kembali dari pelataran masuk ke rumahnya, dan Sara, puteri Raguel, turun dari bilik atas itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, kuarahkan jiwaku.
Ayat. (Mzm 25:2-4a.4b-5ab.6-7bc.8-9)
1. Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas diriku.
2. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
3. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
4. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 11:25a, 26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Mrk 12:27)
Allah itu bukanlah Allah orang-orang mati, melainkan Allah orang hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar