Ads 468x60px

Selasa, 06 Juni 2017


HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
 HARAPAN IMAN KASIH
 Selasa, 06 Juni 2017
Hari Biasa Pekan IX
Tobit (2:9-14)
(Mzm 112:1-2.7bc-8.9)
Markus (12:13-17)
“Reddite ergo quae sunt Caesaris, Caesari - Berikan apa yang menjadi milik Kaisar kepada Kaisar”.
Inilah pesan kearifan Yesus ketika dicobai oleh dua golongan yang “cerdik, cerdas tapi licik” yakni: farisi dan herodian tentang kewajiban membayar pajak. Penginjil Markus menyaksikan bahwa orang-orang yang bertanya itu berencana untuk 'menjerat Dia dengan suatu pertanyaan' (Markus 12:13).
Lukas menjabarkannya lebih rinci, katanya maksud mereka ialah 'supaya mereka dapat menjeratNya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkanNya kepada wewenang dan kuasa wali-negeri' (Lukas 20:20).
Bagi saya sendiri, pajak bisa berarti “Perintah Allah Jangan Anda Kacaukan”. Hal ini bisa diperdalam dengan mengenali karakter ketiga tokoh pada bacaan injil hari ini, yakni:
1. Keangkuhan Farisi:
Berasal dari bahasa Ibrani: PERUSYIM, "yang terasing". Mereka adalah penganut murni agama Yahudi yang dikenal mahir dalam urusan agama dan kitab suci. Mereka banyak memusatkan perhatian pada pengendalian masalah agama, terutama tentang menjalankan Hukum Taurat (tentu saja termasuk sebagai tradisi) secara rinci dan cermat.
Untuk itu, mereka menjaga jarak sejauh mungkin dengan orang-orang lain; mereka tidak boleh makan bersama orang yang bukan Farisi, salah satunya khawatir kalau-kalau sepersepuluh dari makanan itu belum dipersembahkan kepada Tuhan. Dengan demikian, mungkin sikap 'memisahkan diri' ini pada akhirnya membuat mereka cenderung memandang rendah orang-orang yang bukan Farisi.
Sikap menganggap diri 'lebih suci daripada orang lain' itu telah menimbulkan keangkuhan yang diwarnai sikap legalisme yang kaku dan lebih mengutamakan ketaatan kepada upacara keagamaan daripada kasih dan belas-kasihan.
2. Kelicikan Herodian:
Herodian adalah nama bagi kelompok yang menjadi pengikut setia dinasti Herodes, yakni Herodes Agung dan keluarganya, yang pada waktu itu menjadi penguasa wilayah di bawah pemerintahan Romawi.
Seperti kaum Saduki, golongan Herodian adalah sebuah partai politik dan berorientasi pada kepentingan politik. Perbedaan antara keduanya, kaum Saduki masih memiliki landasan religius sedangkan golongan Herodian hanya tertarik pada motif politik dengan pelbagai intrik yang licik.
3. Kebijaksanaan Yesus:
Ia mengajak kita berpikir, bersikap sekaligus bertindak arif. Walaupun tahu dijebak, Ia tidak marah, karena baginya “Ira furor brevis est - Amarah adalah kegilaan yang singkat.”
Ia juga mengajak kita untuk tidak mudah terjerumus dan tertipu. Karena kepekaan hati dan kedalamanhidup doanya, Ia bisa mengetahui semua maksud dan niat hati mereka. Ya, kalau Ia berkata bahwa membayar pajak kepada Kaisar itu tidak sesuai dengan Hukum Taurat, maka wakil gubernur Roma yang mendengar pernyataan itu bisa menuduhNya sebagai subversif (orang-orang Herodian yang hadir disitu segera akan menyerahkanNya sebagai seorang yang melawan pemerintah Roma). Kalau Ia berkata bahwa itu tidak melanggar hukum Taurat, Ia menyinggung perasaan orang-orang Yahudi dan akan di-cap sebagai orang yang tidak cinta tanah-air.
Disinilah, ia mengajak kita untuk bersikap utuh penuh dan menyeluruh terhadap setiap kewajiban dan tugas kesaksian kita dalam hidup bernegara sekaligus juga dalam hidup beriman.
“Cari baju cari celana - Mari maju dengan bertindak bijaksana."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
“Penyebab kekacauan ialah karena tidak seorang pun mau mempersalahkan diri sendiri.” (St. Doroteus)
Antifon Pembuka (Mzm 112:1)
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang sangat menyukai segala perintah-Nya.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber kebahagiaan, bangkitkanlah dalam hati kami rasa tanggung jawab akan kebahagiaan sesama, dan semoga kami menemukan sukacita dalam kebiasaan tolong menolong, bergotong-royong di tengah-tengah masyarakat kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Tobit mengalami kebutaan selama empat tahun. Hana mendapat anak kambing sebagai tambahan upah kerjanya. Namun, keduanya bertengkar karena soal anak kambing itu.
Bacaan dari Kitab Tobit (2:9-14)
"Semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku, karena bintik-bintik putih itu."
Pada malam sesudah menguburkan jenazah, aku, Tobit, membasuh diri. Lalu aku pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena udara panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku, lalu muncullah bintik-bintik putih. Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumeis. Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita. Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar, dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan. Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik. Maka aku memanggil isteriku dan bertanya, “Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak boleh makan barang curian!” Sahut isteriku, “Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah.” Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku. Maka kusuruh dia mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya. Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku. Tetapi dia membantah, katanya, “Apa gunanya kebajikanmu? Apa faedahnya semua amalmu itu? Lihat saja apa gunanya bagimu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang jujur teguh, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.7bc-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 20:25)
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.

Yesus menegur orang Farisi dan Herodian. Ia meminta suatu dinar kepada mereka. Hak kaisar dan hak Allah berbeda. Keduanya wajib dipenuhi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)
"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."
Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengajarkan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Mrk 12:16)
Berikanlah kepada kaisar, yang menjadi hak kaisar. Berikanlah kepada Allah, yang menjadi hak Allah.
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahamulia, nama-Mu kami muliakan, bila kami saling menaruh cinta kasih, karena Engkau sendirilah cinta kasih yang menghidupi kami, maka kami bersyukur kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar