Ads 468x60px

Selasa, 27 Juni 2017

HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH 
Selasa, 27 Juni 2017 
Hari Biasa Pekan XII
Kejadian (13:2.15-18)   
(Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)
Matius (7:6.12-14)

"Lex natura - Hukum alam." 

Inilah yang menjadi fokus inti bacaan injil hari ini bahwa segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka". 

Hal ini berangkat dari sebuah keyakinan dasar bahwa "yang baik pasti menarik yang baik" atau dalam bahasa filsafat Yunani: "yang sama mengenal yang sama". 

Jelaslah bahwa etika kristiani juga menekankan hubungan timbal balik: Kita ingin dihormati orang lain? Hormatilah orang lain! Kita minta dilayani? Jadilah pelayan! Mau mendapat kemurahan hati? Bermurah hatilah senantiasa! 

Begitu pula jika kita mengharapkan pengampunan maka tiket yang mesti kita bayar adalah kesediaan untuk juga rela mengampuni: "yang murah hati akan memperoleh kemurahan Allah" (Mat 5:7).

Adapun tiga tujuan dasar hidup yang bisa kita petik dari "hukum alam" ini, al:

1."Bergema": 
Hidup itu seperti "echo", kalau kita mewartakan suara kasih maka kita akan mendapatkan suara kasih itu kembali pula. Inilah gema kehidupan yang dapat dirasakan-dilihat dan didengar oleh hati karena "gravitasi hidup" adalah juga menuai apa yg kita tabur serta mendapatkan dari apa yang telah kita berikan. 

2."Berguna": 
Bukankah tepat kata Darwin bahwa: "tak seorangpun sia-sia di dunia ini ketika ia meringankan beban hidup sesamanya? Disinilah hidup kita yang hanya sementara ini mestinya bisa menjadi "berkat", bermanfaat bagi banyak org lain, bukannya malah menjadi "batu sandungan" karena kata dan warta kita kadang penuh gosipan dan sindiran. 

3."Bermakna": 
Bukankah hidup akan bermakna, bila kita "mau memberi" dan "tidak mengambil"? Bukankah "dengan memberi, kita malahan bisa menjadi "kaya"? Inilah hidup yang penuh makna yang selalu dimulai dengan nada dasar "C", Cinta, karena tepatlah "dimana ada cinta disitu ada kehidupan, bukan? 

Yang pasti, "per tutto stato di grazia - Untuk semua yang sudah terjadi katakanlah trimakasih." 

Selamat bergema – berguna dan bermakna setiap harinya dengan kata dan warta nyata. 

"Cari arang di Ramayana - Jadilah orang yang hidupnya bermakna." 

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)      
 
NB:

Kutipan Teks Misa
Selasa, 27 Juni 2017 
Hari Biasa Pekan XII
“Sesuatu yang murni, bebas dari kecenderungan hawa nafsu, mengarah pada sumber kedamaian, yakni Kristus” (St. Gregorius dari Nissa)

Antifon Pembuka (Mzm 15:1a.2)
Tuhan, siapa yang boleh menumpang di kemah-Mu? Orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya.

Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, andaikata Engkau tidak menunjukkan jalan, tentu kami tersesat seperti orang buta. Perkenankanlah sabda Yesus Putra-Mu selalu mengarahkan perjalanan kami, agar dapat memasuki sukacita abadi, yang Kaujanjikan kepada siapa pun yang berkehendak baik. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
     

Bacaan dari Kitab Kejadian (13:2.15-18)   
"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, sebab kita ini kerabat!"
    
Abram itu seorang yang sangat kaya. Ia memiliki banyak ternak, perak dan emas. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu serta kemah. Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah Abram kepada Lot, “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, antara para gembalaku dan gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untukmu? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku: jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” Lalu Lot melayangkan pandangannya, dan dilihatnyalah bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu; lalu ia berangkat ke sebelah timur, dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Setelah Lot berpisah dari Abram, bersabdalah Tuhan kepada Abram, “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan ke barat, utara dan selatan. Seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu, untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu banyak seperti debu tanah. Sebagaimana debu tanah tak dapat dihitung, demikian pun keturunanmu tak terhitung banyaknya. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.” Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan ia menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron. Lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)

1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.

2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.

3. Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.
      

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."
     
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  

Antifon Komuni (Mat 7:14)
Sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar