Ads 468x60px

VENI SANCTE SPIRITUS: HISTORIOGRAFI.


HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
 HARAPAN IMAN KASIH
 VENI SANCTE SPIRITUS: HISTORIOGRAFI.
Veni Sancte Spiritus merupakan suatu sekuensia atau madah dalam liturgi Gereja Katolik Ritus Roma saat Misa Pentakosta (dinyanyikan sebelum Bait Pengantar Injil) dan oktafnya.
Madah atau himne ini dikait-pautkan dengan tiga (kemungkinan) pengarang yang berbeda yaitu: Raja Robert II dari Perancis, Paus Innosensius III, dan Uskup Agung Canterbury Stephen Langton —yang mana merupakan kemungkinan terbesar.
Veni Sancte Spiritus sendiri merupakan salah satu dari empat sekuensia yang dipertahankan dalam Missale Romanum yang dikeluarkan pada tahun 1570 setelah Konsili Trente (1545–63).
Sebelum Konsili Trente, ada banyak hari raya yang memiliki sekuensia tersendiri. Sekuensia ini masih dinyanyikan hingga saat ini dan tetap dipertahankan kendati terjadi berbagai perubahan liturgis setelah Konsili Vatikan II.
Sekuensia ini dikemas dalam komposisi musik oleh sejumlah komponis, khususnya selama Abad Renaisans, seperti Guillaume Du Fay, Josquin des Prez, Adrian Willaert, Giovanni Pierluigi da Palestrina, John Dunstaple, Orlande de Lassus, Tomás Luis de Victoria, dan William Byrd.
Komponis-komponis di kemudian hari yang juga menggunakan teks ini misalnya Morten Lauridsen, Frank La Rocca, dan yang paling dikenal oleh umat Katolik, Samuel Webbe.
Terjemahan berikut dalam bahasa Indonesia merupakan lirik lagu resmi, dengan judul "Ya Roh Kudus, Datanglah", sesuai Puji Syukur no. 569.
Veni, Sancte Spiritus,
et emitte caelitus lucis tuae radium.
Veni, pater pauperum,
veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
Consolator optime,
dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
In labore requies,
in aestu temperies, in fletu solatium.
O lux beatissima,
reple cordis intima tuorum fidelium.
Sine tuo numine,
nihil est in homine, nihil est innoxium.
Lava quod est sordidum,
riga quod est aridum, sana quod est saucium.
Flecte quod est rigidum,
fove quod est frigidum, rege quod est devium.
Da tuis fidelibus, in te confidentibus,
sacrum septenarium.
Da virtutis meritum,
da salutis exitum, da perenne gaudium.
---------
Ya Roh Kudus, datanglah,
dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
Suluh hati, datanglah,
Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.1
Kau penghibur ulungku,
Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
Kau segarkan yang lelah,
Kau tenangkan yang resah, Kau melipur yang sendu.
O Cahaya yang cerah,
datang dan penuhilah hati kaum beriman.
Tanpa kekuasaan-Mu,
hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
Yang cemar bersihkanlah,
yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
Yang keras lunakkanlah,
yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu:
sapta karunia-Mu.
Dan curahkan anug'rah:
akhir hidup bahagia, sukacita tak henti
--------
Come, Holy Spirit,
send forth the heavenly
radiance of your light.
Come, father of the poor,
come, giver of gifts,
come, light of the heart.
Greatest comforter,
sweet guest of the soul,
sweet consolation.
In labour, rest,
in heat, temperance,
in tears, solace.
O most blessed light,
fill the inmost heart
of your faithful.
Without your spirit,
there is nothing in man,
nothing that is not harmful.
Cleanse that which is unclean,
water that which is dry,
heal that which is wounded.
Bend that which is inflexible,
fire that which is chilled,
correct what goes astray.
Give to your faithful,
those who trust in you,
the sevenfold gifts.
Grant the reward of virtue,
grant the deliverance of salvation,
grant eternal joy.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar