Ads 468x60px

Happy birthday, Jesuit



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
27 September 1540-2017:
Happy birthday, Jesuit
A small pathway to God by global collaboration for better humanity.
27 September 1540:
Paus Paulus III mengukuhkan Ordo Jesuit melalui Bulla Kepausan “Regimini Militantis Ecclesiae” (27 September 1540), tetapi pada awalnya membatasi jumlah anggotanya hanya boleh 60 orang.
Tuhan sendiri memilih Inigo (Ignatius Loyola) untuk mendirikan Jesuit dengan awalnya rela meletakkan pakaian perang serta pedangnya di Montserrat, di depan Bunda Maria. Ignatius juga memulai menggeluti hidup rohani, belajar bersama para sahabat, berziarah dan membuat buku latihan rohani untuk karya Tuhan dan kemuliaan Tuhan yg lebih besar ("AMDG" - Ad Maiorem Dei Gloriam - Amrih Mulya Dalem Gusti).
Jesuit atau Serikat Yesus (Latin: Societas Jesu) sendiri adalah salah satu ordo dalam Gereja Katolik Roma yang didirikan oleh mantan tentara yang kemudian menjadi seorang mistikus, Ignatius Loyola.
Dengan semangat berusaha untuk "menemukan Tuhan dalam segala hal", para Jesuit mendedikasikan diri untuk “kemuliaan Allah yang lebih besar - Ad Maiorem Dei Gloriam - For the Greater Glory of God" dan sekaligus kebaikan seluruh umat manusia.
Adapun “Ad Maiorem Dei Gloriam” (AMDG) ini sendiri merupakan ciri mendasar dari Serikat Yesus, yang tentunya berakar dari jiwa dan semangat Latihan Rohani Ignatius, sang pendirinya, yakni: mengabdi dan memuliakan Tuhan dalam segala hal.
Dengan 16.000 lebih para imam, bruder, dan novis di seluruh dunia, Jesuit menjadi ordo laki- laki yang sangat besar dalam Gereja Katolik, yang memberi pelayanan dalam segala bidang, baik di dalam Gereja dan di masyarakat, dengan berdasarkan pada tradisi dan spiritualitas Ignasian.
Anggota Ordo, yang melihat diri sebagai "sahabat- sahabat Yesus" mengambil tiga sumpah: kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan; dan sumpah keempat adalah ketaatan khusus kepada Paus dalam hal misi ke seluruh dunia.
Setiap Jesuit harus siap untuk menerima misi apapun yang dibutuhkan Paus, sumpah yang mencerminkan dedikasi yang lebih luas kepada Gereja universal, dan untuk kebaikan semua orang dari berbagai agama dan budaya.
Dalam bingkai historis, Ordo Jesuit awalnya didirikan pada 1534 oleh sekelompok mahasiswa pasca-sarjana dari Universitas Paris yang merupakan teman-teman Iñigo López de Loyola (Ignatius Loyola).
Mereka bersumpah untuk melanjutkan persahabatan mereka setelah selesai studi, hidup dalam kemiskinan sesuai Injil dan pergi mengemban perutusan di Yerusalem. Mereka menyebut diri mereka "amigos en el Señor — sahabat-sahabat di dalam Tuhan."
Pada HR Maria Asumpta, 15 Agustus 1534, Ignatius Loyola dan enam sahabat lainnya (Fransiskus Xaverius, Alfonso Salmeron, Diego Laynez, dan Nicolas Bobadilla, semuanya orang Spanyol, Pierre Favre dari Perancis dan Simão Rodrigues, orang Portugis) bertemu di Montmartre di luar Paris, kemungkinan dekat Kapel St. Denys, Rue Antoinette, pada masa kini.
Pada 1537, mereka pergi ke Italia untuk mendapatkan persetujuan Paus atas ordo mereka. Paus Paulus III memberikan mereka persetujuan dan mengizinkan mereka untuk ditahbiskan menjadi pastor dalam Gereja Katolik.
Mereka menerima tahbisan di Gereja St Marco Venesia oleh Uskup Arbe (24 Juni). Mereka mengabdikan diri untuk menyebarkan agama Katolik dan kerja amal di Italia, karena rencana perjalanan mereka ke Yerusalem terhalang oleh pecahnya kembali perang antara kaisar, Venesia, Paus, dan Kerajaan Ottoman.
Bersama Favre dan Laynez, Ignatius pergi ke Roma pada Oktober 1538, untuk mendapatkan persetujuan Paus atas konstitusi ordo baru tersebut.
Sebuah dewan Kardinal memberikan laporan yang positif bagi usul konstitusi yang diajukan, dan Paus Paulus III mengukuhkan ordo ini melalui Bulla kepausan "Regimini militantis Ecclesiae" (27 September 1540), tetapi membatasi jumlah anggotanya 60 orang. Inilah tanggal berdirinya Jesuit secara resmi yang kerap disebut sebagai "hari ulang tahun Jesuit."
Batasan 60 orang ini sendiri dihapuskan tiga tahun kemudian melalui Bulla “Injunctum Nobis” (14 Maret 1543). Ignatius dipilih menjadi pemimpin umum pertama. Dia mengirim para sahabatnya sebagai misionaris ke seluruh Eropa untuk mendirikan sekolah, kolese, dan seminari.
Ignatius menulis Konstitusi Serikat Yesus yang disahkan pada 1554. Konstitusi ini menciptakan organisasi dengan kepemimpinan tunggal dan menetapkan penyangkalan diri dan ketaatan mutlak kepada Paus dan para pemimpinnya. Prinsip utamanya menjadi Motto Yesuit: Ad Maiorem Dei Gloriam ("demi lebih besarnya kemuliaan Allah").
Serikat Yesus sendiri didirikan bertepatan dengan Reformasi Katolik (Kontra-Reformasi), gerakan dalam Gereja Katolik yang ditujukan untuk melawan Reformasi Protestan (yang ajarannya menyebar ke seluruh Eropa yang beragama Katolik).
Mereka melaksanakan ketaatan total kepada Kitab Suci dan doktrin Katolik. Ignatius pernah menyatakan dalam Latihan Rohaninya: "Saya percaya bahwa putih yang saya lihat adalah hitam bila hirarki Gereja mendefinisikan begitu."
Ignatius Loyola dan para Yesuit pengikutnya percaya bahwa pembaruan Gereja harus dimulai dengan pertobatan hati. Salah satu sarana utama untuk menghasilkannya adalah Latihan Rohani yang disebut retret Ignasian. Selama empat minggu dalam kebisuan orang menjalani meditasi terpimpin mengenai hidup Kristus.
Pada masa itu, mereka secara teratur bertemu dengan seorang pembimbing rohani yang menolong mereka memahami panggilan atau pesan Tuhan melalui meditasi mereka.
Retret ini mengikuti pola Penyucian-Pencerahan-Kesatuan sesuai dengan tradisi mistik Yohanes Kasianus dan para Bapa Padang Gurun. Ignatius menciptakan inovasi yang membuat mistisisme kontemplatif ini bisa diikuti oleh semua orang, dan menggunakannya sebagai sarana membangun kembali kehidupan rohani Gereja.
Yesuit juga mendirikan banyak sekolah, yang menarik anak para elite karena metode pengajaran mereka yang maju dan moral yang tinggi. Sekolah Yesuit memainkan peranan penting dalam memenangkan beberapa negara Eropa kembali ke Katolik, setelah beberapa lama didominasi oleh Protestan, terutama di Polandia
Sesuai dengan tradisi Katolik Roma, mereka mengajarkan penggunaan upacara dan dekorasi di dalam ritual dan devosi Katolik. Karena itu, banyak Yesuit perdana yang menonjol dalam seni visual dan pertunjukan maupun dalam musik.
Kaum Yesuit berhasil mendapatkan pengaruh yang menonjol pada Periode Modern Awal karena para imam Yesuit sering bertindak sebagai "konfesor" raja-raja pada masa itu.
Mereka juga berperan penting dalam Reformasi Katolik dan dalam berbagai misi Katolik karena struktur mereka yang kendur (tanpa harus tinggal dalam suatu komunitas, melakukan "doa ofisi" bersama, dan lain-lain) membuat mereka lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan orang-orang pada masa itu: "Ite imflammate omnia - Pergilah & kobarkan api bagi semua."
Ya, sebuah “perusahaan” – Serikat Yesus – yang merintis suatu formula kepemimpinan unik telah berhasil menjadi salah satu “perusahaan” paling sukses dalam sejarah dan sistem pendidikan tinggi yang paling ekstensif di dunia.
Seperti sudah saya sebut di atas, jejak kelahiran “perusahaan” bernama Serikat Yesus berawal dari persahabatan tiga pribadi yang pertama: Ignatius Loyola, Petrus Faber dan Fransiskus Xaverius. Tidak lama kemudian bergabung Bobadilla dan Simon Rodríguez serta Lainez dan Salmeron.
Ketika bentuk dan isi persahabatan semakin menyatukan mereka, mereka mengucapkan “kaul” di Montmartre pada tanggal 15 Agustus 1534 dalam sebuah rekreasi bersama. Menarik, bahwa mungkin Serikat Yesus adalah satu-satunya ordo religius dalam Gereja Katolik yang cikal bakalnya muncul dalam rekreasi bersama di sebuah taman di kota Paris.
Adapun isi “kaul” mereka adalah rencana berziarah bersama ke Yerusalem dan meneruskan studi teologi untuk melayani Tuhan dan berikrar bersama sebagai Serikat Jesus.
Sementara mereka meneruskan teologi di París, bergabunglah tiga lelaki yang lain lagi, yakni: Codure, Jay dan Bröet. Dalam satu suratnya di kemudian waktu Ignatius menyebut mereka "sembilan sahabat saya dalam Tuhan" (nueve amigos míos en el Señor). Lima dari mereka adalah orang Spanyol, dua orang Perancis, dua orang Saboya dan seorang Portugis.
Jelaslah bahwa “perusahaan” ini didirikan oleh segelintir laki-laki kristiani tanpa banyak modal dan rencana bisnis yang mutakhir, tapi pada prakteknya, “perusahaan” bernama Serikat Yesus ini telah menjadi suatu sumber inovasi sampai saat ini.
Tapi sejarah gelap juga pernah melingkupinya. Tepat tanggal 21 Juli, Serikat Jesus dibubarkan oleh Bapa Suci. Oleh Paus Clement XIV, Serikat Jesus dibubarkan, dan dekritnya diumumkan ke seluruh Eropa kecuali di Rusia, tempat dimana beberapa Jesuit “mengungsi” dan rupanya tetap menjaga “eksistensi” Serikat secara faktual.
Syukurlah, Czarina Katerina menolak untuk mengumumkan dekrit Paus tersebut di Rusia, sehingga memungkinkan para Jesuit untuk tetap bekerja di sana. Paus Clement membubarkan Serikat Jesus dengan alasan demi suasana damai di dalam Gereja lebih-lebih berkaitan dengan hubungan politik dengan negara-negara eropa. Setelah 41 tahun resmi bubar, pada tahun 1814, Serikat Jesus direstorasi kembali oleh Paus Pius VII.
Dalam perkembangan sejarah dunia, sekarang para anggotanya tersebar-pencar dalam pelbagai kompetensi dan aksi, seperti pendidik, ahli bahasa, teolog, diplomat, astronom, politikus handal, aktivis hak asasi manusia, dan dalam bidang-bidang lain, entah sakral maupun sekular. Paus Fransiskus - pun berasal dari Ordo Jesuit ini.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“KOPASSUS”
KOmando PASukan YeSUS
Ambillah ya Tuhan kebebasanku,
kehendakku, budi ingatanku.
Pimpinlah diriku dan Kau kuasai
perintahlah, akan ku taati.
Hanya rahmat dan cintaMu padaku
yang ku mohon menjadi milikku.
Hanya rahmat dan cinta dariMu
berikanlah menjadi milikku.
Lihatlah semua yang ada padaku
kuhaturkan menjadi milikMu.
Pimpinlah diriku dan Kau kuasai,
perintahlah akan kutaati.
Inigo, begitulah nama Ignatius Loyola, adalah seorang anak bungsu dari 12 bersaudara. Ia terlahir di Basque, daerah utara spanyol dari keluarga bangsawan di Puri Loyola. Di tempat inilah, Inigo dibesarkan dan memulai takdirnya dalam hidup kebangsawanan dan juga ksatria.
Pada umur 14 tahun, dia mulai dididik untuk menjadi bagian dari kebangsawanan Raja Spanyol. Sebagian orang lebih terkesan dengan Ignatius karena dia adalah seorang bangsawan spanyol, atau lebih sering dikenal sebagai sosok “prajurit” ataupun ksatria.
Kisah hidupnya yang menjadi awal dimana Tuhan menyapa dirinya, yaitu pertempuran di Pamplona, merupakan kisah Ignatius yang heroik sekaligus tragis, yang akhirnya menjungkirbalikkan logika dan perspektif hidupnya.
Dari kisahnya, kita bisa melihat bahwa Ignatius sendiri dengan rendah hati mengakui bahwa dirinya adalah pendosa, bukan sosok yang sempurna, penuh dengan ambisi, ketakutan dan egoisme, sosok yang idealis.
Namun dalam perjalanan hidupnya lebih jauh kita bisa melihat sosok Ignatius yang adalah seorang mistikus, pendoa, pemimpin rohani dan juga teman yang baik serta rendah hati.
Lewat Ignatius jugalah, sebuah spiritualitas untuk menemukan Tuhan di dalam segala sesuatu, dalam realitas konkret hidup kita sehari-hari menjadi sebuah bentuk spiritualitas yang sangat pokok dalam pertumbuhan Gereja dan umat beriman.
Warisan Ignatius lainnya adalah “Pembedaan Roh” yang tentunya menjadi alat bantu yang jitu dalam membangun dan menghayati iman katolik dan hidup rohani kita.
Merupakan sebuah kewajaran bahwa sebagian orang mungkin melihat dan menganggap Ignatius sebagai seorang santo tipikal abad pertengahan: seorang pendoa, seorang yang bijaksana, asketik/bermati raga, dan seorang beriman.
Tapi, teman-teman Ignatius selama kuliah di Paris, tidak hanya melihat Ignatius sebagai orang yang asketik/bermati raga tetapi juga merupakan seseorang yang sungguh antusias dengan jamannya, akrab dengan perkembangan jaman dan sesuatu yang baru di jamannya waktu itu.
Singkat kata, walau menjadi seorang yang sangat religius, Ignatius juga bergaul secara dekat dengan hiruk-pikuk dunia dan menikmati kegembiraannya.
Ignatius menggarisbawahi sebuah pandangan bahwa dunia ini adalah baik adanya. Ignatius melihat dunia sebagai sesuatu yang indah, penuh dengan karya dan keagungan Tuhan.
Maka tak heran ketika ia mengirim banyak pengikutnya ke berbagai penjuru dunia, dalam korespondensinya, selain meminta para pengikutnya untuk melaporkan karya apostolik mereka, ia juga meminta sharing laporan-laporan menarik lainnya berkaitan dengan situasi tempat karya: budayanya, bahasa, alam dan tumbuhannya, adat istiadat, musim dan cuacanya, bahkan sampai dengan soal-soalnya yang berkaitan dengan ilmu alam, astronomi dan juga budaya.
Jelasnya, Ignatius adalah seseorang yang mencintai dunia. Mungkin bukan tipikal seorang santo yang “menolak” dunia, sebaliknya Ignatius sangat dekat dengan mentalitas jaman dan berusaha untuk merangkul banyak orang di jamannya merengkuh kekayaan dunia dan mempersembahkannya kepada Tuhan sendiri.
Ignatius ingin mengajak kita semua untuk
menyadari sungguh indahnya dunia.
Ignatius ingin supaya kita sungguh bisa memanfaatkan dunia yang kompleks, indah dan penuh pesona ini sebagai sebuah medan untuk pada akhirnya membawa semakin banyak orang mencintai penciptanya.
Dunia perlu kita rangkul dan dari situ pula kita mengusahakan kesucian: menjadi semakin manusiawi, menjadi semakin “mendunia” tetapi tetap demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Ignatius selalu mengajak kita untuk mengenal sungguh potensi kemanusiaan kita, mengenal lingkungan kita, mengenal kelemahan kita dan pada saat yang sama memahami hidup kita di dalam dunia ini merupakan sebuah pejiarahan bersama Tuhan sendiri.
Jelaslah, bicara seputar Jesuit memang tak bisa lepas dari St Ignatius Loyola, pendirinya Jesuit, dimana arti nama "ignatius" adalah "api semangat". Ia memang selalu mengobarkan api ilahi lewat hidup doa dan karyanya bahkan di usianya yang menjelang 40 tahun, ia rela untuk belajar bahasa latin dengan anak-anak usia 20 tahun.
Mengacu pada Ignatius, ada beberapa semangat ignasian yang bisa kita buat supaya selalu bisa menjadi "api" yang hidup, antara lain:
1."Ad Maiorem Dei Gloriam - Semuanya demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar":
Ia menyadari diri sebagai pendosa yang dicintai Tuhan. Ia bukan sosok yang sempurna tapi penuh dengan ambisi-gengsi dan emosi, itu sebabnya ia terus belajar untuk menjadi sahabat dan pemimpin yang baik serta rendah hati dimana semuanya ini diarahkan semata untuk kemuliaan Tuhan.
2."Deus semper maior - Tuhan selalu lebih besar":
Ia tinggalkan Puri Loyola dan berziarah supaya bisa lebih mengutamakan Tuhan. Di Manresa tepatnya di Biara Montserrat, ia melakukan pengakuan dosa dan menuliskan pengalamannya tentang doa/latihan rohani.
Ia juga mempersembahkan pedangnya di altar dan diberikannya jubah kebangsawanannya kepada pengemis karena baginya Allah yang selalu lebih besar.
3."Christo regi cor et labor - Hati dan jerih payah untuk Kristus Raja":
Ia adalah orang yang mencintai dunia, yang merengkuh kekayaan dunia dan selalu mempersembahkannya kepada Tuhan. Ia mengajak kita menjadi orang yang selalu mengikutsertakan yang ilahi dalam segala yang insani, karena jelaslah dunia perlu dirangkul untuk mengusahakan kesucian: menjadi semakin manusiawi, semakin mendunia tapi demi kemuliaan Tuhan.
Ya, lewat dialah, spiritualitas untuk menemukan Tuhan dalam segala sesuatu, dalam realitas konkret harian menjadi sebuah bentuk spiritualitas yang sangat pokok dalam Gereja. Jelasnya, ia antusias dan akrab di tengah perkembangan jaman dan segala hiruk pikuknya yang khas.
"Ayam jago di warung Indomie - St Inigo doakanlah kami."
B.
NOVENA ST.IGNATIUS LOYOLA
(VERSI I)
Tidak mungkin ada pelayanan iman tanpa penegakkan keadilan
Pengalaman masuk ke dalam kebudayaan-kebudayaan
Keterbukaan pada pengalaman agama-agama lain
Tidak mungkin ada penegakkan keadilan tanpa,
Mengkomunikasikan iman
Transformasi kebudayaan
Kerja-sama dengan tradisi-tradisi lain
Tidak mungkin ada inkulturasi tanpa,
Mengkomunikasikan iman
Dialog dengan tradisi-tradisi lain
Komitmen terhadap keadilan
Tidak mungkin ada dialog tanpa,
Berbagi iman dengan orang lain
Memperhatikan kebudayaan-kebudayaan lain
Keprihatinan pada keadilan
Novena St. Ignatius Loyola (Salah satu bentuk).
Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku.
Engkaulah yang memberikan, pada-Mu Tuhan kukembalikan. Semua milikmu, pergunakanlah sekehendak-Mu. Berilah aku cinta dan rahmat-Mu, cukup itu bagiku.
Ya Tuhan, berilah aku rahmat agar dengan sepenuh hati aku menginginkan, mencari dan melaksanakan kehendak-Mu yang kudus.
Aku mempersembahkan ujub dan permohonanku ini dengan pengantaraan Santo Ignatius Loyola hambamu….
….(Sebutkan ujub dan permohonan anda)….
Semoga entah sehat atau sakit, miskin atau kaya, dihormati atau dihina, aku selalu lepas bebas dari kelekatan tidak teratur, sehingga aku semata-mata menginginkan dan memilih apa yang lebih membawaku bagi semakin besarnya kemuliaan nama-Mu dan keselamatan sesama. Amin.
———–
Hari Pertama: Hasrat dan Imajinasi
Doa Harian:
Santo Ignatius Loyola, ketika tengah menjalani pemulihan akibat terluka dalam peperangan, engkau membayangkan ingin seperti Santo Dominikus dan Santo Fransiskus Asisi melakukan hal-hal yang mengagumkan untuk Tuhan.
Engkau mengalami suka cita batin yang mendalam sehingga berani memutuskan meninggalkan karier duniawi dan berlabuh meniti misi hidup baru untuk mengikuti Yesus.
Santo Ignatius terkasih, ajarilah kami bagaimana kami menggunakan imajinasi kami dengan bijak. Engkau tahu bahwa sebagian besar dosa dikarenakan pikiran kotor dan imajinasi liar yang menyerbu batin.
Tolonglah kami untuk memiliki pikiran yang jernih dan bersih dan memperkaya batin dengan fantasi suci yang mulia, sehingga kami boleh mengalami suka cita sejati yang telah mengobarkan hasratmu untuk menjadi kudus.
Jiwa Kristus…
Bapa Kami….
Salam Maria….
Kemuliaan…
Terpujilah…
Santo Ignatius Loyola, doakanlah kami.
Hari Kedua: Hati Lapang Jiwa Besar
Doa Harian:
Santo Ignatius Loyola, engkau mencari keheningan dan tinggal 40 hari di gua Manresa, berkanjang dalam doa dan matiraga, dan Tuhan mengganjar dengan anugerah kehadiran-Nya.
Engkau menjadi mahir menemukan kehadiran Tuhan dan mengajar para pengikutmu untuk membedakan Roh dalam hidup mereka.
Jadilah pengantara kami di hadirat tahta Ilahi, sehingga kamipun memiliki ketrampilan memilah dan memilih gerak batin dalam penegasan rohani. Mohonkanlah kepada Yesus apa yang menjadi kehendak-Nya bagi kami, khususnya ketika kami harus mengambil keputusan penting dan besar dalam hidup kami.
Santo Ignatius, gerakkan kami dengan inspirasi hidupmu agar kami menyediakan ruang lapang untuk Yesus, sehingga kami peka akan kehadiran-Nya dan mendengarkan suara-Nya.
Pandanglah dengan penuh kasih sayang kebapaanmu, begitu banyak orang muda, pria dan wanita, yang galau dan risau karena tidak pernah merasakan dan mengalami kehadiran Allah yang menyentuh hidup mereka, baik dalam keheningan maupun dalam doa.
Ajarilah kami untuk berani memasuki keheningan dan kesendirian untuk berjumpa dengan Yesus dan membiarkan Dia menuntun kami dalam kehidupan dan setiap keputusan kami. Amin.
Jiwa Kristus…
Bapa Kami….
Salam Maria….
Kemuliaan…
Terpujilah…
Santo Ignatius Loyola, doakanlah kami.
Hari Ketiga: Memulai Peziarahan
Doa Harian:
Santo Ignatius Loyola, engkau memutuskan untuk menjadi seorang peziarah dan meminta-minta untuk makan sekedar hidup sepanjang perjalanan sambil berdoa dan berkhotbah. Engkau mengunjungi tempat-tempat ziarah dan berdoa di tempat itu sambil memenuhi kebutuhan seorang peziarah.
Ajarilah kami untuk memiliki sikap hati sebagai seorang peziarah sejati, sehingga memandang hidup di dunia ini sebagai peziarahan sementara tidak selamanya, sehingga tetap menatap surga sebagai rumah tujuan yang sejati dan abadi.
Namun sementara masih dalam peziarahan dalam lembah duka ini, bukalah budi hati kami terhadap mereka yang berkekurangan dan kurang beruntung, menjadi peka terhadap kebutuhan mereka, dan selalu membuka mata dan pintu hati kami bagi sesama yang datang mengharap pertolongan dan uluran tangan kami. Amin.
Jiwa Kristus…
Bapa Kami….
Salam Maria….
Kemuliaan…
Terpujilah…
Santo Ignatius Loyola, doakanlah kami.
Hari Keempat: Belajar Tiada Henti
Doa Harian:
Santo Ignatius Loyola, engkau mengerti bahwa engkau hanya bisa mengajar dan berkhotbah dengan baik, kalau engkau belajar dengan serius akan Sabda Allah.
Engkau pergi belajar ke Paris kendati usiamu relatif sudah tua dan banyak orang menertawakan dan mencemoohmu. Engkau tidak peduli semuanya itu, karena engkau ingin memuliakan Tuhan dan meluhurkan nama Tuhan dengan khotbahmu yang berwibawa.
Mohonkanlah kami rahmat dan gairah yang sama, sehingga kamipun terdorong untuk mendalami dan mempelajari Sabda Allah dengan serius dan mendalam, sehingga dapat menjadi alat yang handal di tangan Tuhan.
Kami ingin menjadi murid dan rasul yang mewartakan Sabda Allah dengan wibawa dan kuasa. Berilah kami kerendahan hati untuk mendalami Sabda Allah dan menerapkannya sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman kami. Amin.
Jiwa Kristus…
Bapa Kami….
Salam Maria….
Kemuliaan…
Terpujilah…
Santo Ignatius Loyola, doakanlah kami.
Hari Kelima: Sahabat Dalam Tuhan
Doa Harian:
Santo Ignatius Loyola, engkau mengalami Yesus sungguh menyertaimu bahkan tanpa engkau rencanakan sekalipun, engkau memikat para sahabat seperti Petrus Faber dan Fransiskus Xaverius yang dengan penuh semangat mewartakan Injil ke Eropa dan seluruh dunia.
Yesus menganugerahimu dengan para sahabat yang heroik yang menanamkan benih iman di pelbagai tempat di belahan bumi ini.
Bantulah kami untuk memahami bahwa hidup kami tidak semata ada di tangan kami dan mengerti bahwa hal yang paling penting dalam hidup adalah tinggal semakin dekat dengan Yesus dan melaksanakan kehendak-Nya.
Semoga kami selalu bersama Yesus, semakin dekat dengan-Nya, dan menanti dalam kesunyian, pengorbanan dan matiraga, demi kehendak-Nya yang kudus. Amin.
Jiwa Kristus…
Bapa Kami….
Salam Maria….
Kemuliaan…
Terpujilah…
Santo Ignatius Loyola, doakanlah kami.
Hari Keenam: Membaharui Gereja
Doa Harian:
Santo Ignatius Loyola, kendati engkau bermimpi untuk menghabiskan hidupmu di tanah suci Yerusalem dan dalam perutusan, peziarahanmu bermuara di Roma, dekat dengan Paus dan siap sedia diutus menanggapi tantangan dan perutusan baru di mana Gereja dan dunia membutuhkannya.
Engkau menjadi pribadi yang terkait erat dengan Tahta Suci, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk meneladan kerendahan hatimu, kesediaanmu berkorban dan kedalaman hidup doamu. Kehadiranmu membawa pembaharuan di dalam Gereja.
Santo Ignatius yang mulia, bantulah kami untuk mencintai Gereja, untuk taat setia kepada para gembala, di bawah bimbingan para Uskup dan Bapa Suci. Mampukanlah para gembala untuk memahami betapa pentingnya tugas perutusan mereka dan menuntun Gereja kepada Kerajaan Allah yang tidak pernah berkesudahan. Amin.
Jiwa Kristus…
Bapa Kami….
Salam Maria….
Kemuliaan…
Terpujilah…
Santo Ignatius Loyola, doakanlah kami.
Hari Ketujuh: Rasa Kagum dan Syukur
Doa Harian:
Santo Ignatius Loyola, rasa kagum akan karya ciptaan dan alam semesta merupakan bagian tidak terpisahkan dari devosi dan doa harian yang kau lakukan. Di malam hari, engkau memandang bintang di langit dan terpekur dalam rasa kagum akan keindahan dan keagungan alam semesta ciptaan Tuhan.
Itulah sebabnya engkau dengan amat mudah mengucap syukur kepada Allah Sang Pencipta dan menyampaikan kidung pujian syukur. Kendati engkau mengalami berbagai macam kendala dan perkara, menanggung banyak pengorbanan, engkau tidak pernah luput bersyukur kepada Sang Pencipta. Rasa kagum dan syukur yang engkau miliki memungkinkan engkau selalu optimis dan bersemangat dalam hidup.
Sudilah menjadi pengantara kami kepada Yesus supaya kami memiliki rahmat yang sama yakni rasa kagum akan alam ciptaan, sehingga seperti engkau, kami selalu bersyukur kepada Allah Bapa di surga. Amin.
Jiwa Kristus…
Bapa Kami….
Salam Maria….
Kemuliaan…
Terpujilah…
Santo Ignatius Loyola, doakanlah kami.
Hari Kedelapan: Mewartakan Iman Menegakkan Keadilan
Doa Harian:
Santo Ignatius Loyola, para pengikutmu mendirikan banyak sekolah, universitas dan karya-karya yang tetap bertahan sampai sekarang. Engkau menghendaki pendidikan Katolik yang baik untuk semua orang sehingga mereka yang masih muda beliapun mampu mempertahankan iman mereka melawan segala gerakan dan kelompok yang mau menggerogoti ajaran iman Katolik.
Berilah kami keberanian dan kebijaksanaan untuk membela iman kami dari berbagai macam gerakan ataupun kelompok yang mau melemahkan dan menghancurkan ajaran iman dan moral Katolik dengan pengajaran yang sesat. Berilah kami kebesaran hati untuk memahami mereka yang menyerang ajaran iman Katolik dan bersabar penuh kasih untuk menanggapi berbagai macam tuduhan dan celaan.
Mampukanlah kami untuk menjadi prajurit Yesus Kristus yang tahu bagaimana mesti membela dan mempertahankan iman Katolik dari pelbagai serangan musuh. Amin.
Jiwa Kristus…
Bapa Kami….
Salam Maria….
Kemuliaan…
Terpujilah…
Santo Ignatius Loyola, doakanlah kami.
Hari Kesembilan: Teman dalam Perutusan
Doa Harian:
Santo Ignatius Loyola, dalam doamu engkau mengatakan berjuang tanpa menghitung untung rugi, tanpa mengharap upah, dan memohon supaya dapat meninggal sebagai orang yang bahagia. Surga telah menantimu sebagai ganjarannya. Tuhan telah menganugerahkan berbagai macam pengalaman penampakan terutama tentang surga dan Allah Tritunggal Maha Kudus.
Ketika masih di dunia, sejatinya engkau telah mengalami kehidupan surgawi, engkau bercakap-cakap dengan Yesus sebagai seorang sahabat, dan Dia senantiasa menyertai engkau.
Oh, Santo Ignatius yang agung, bantulah kami untuk memahami segala sesuatu yang bisa kami lakukan untuk Yesus dan karya penyelamatan-Nya di dunia ini, merupakan hal terbaik yang bisa kami lakukan di dunia ini. Tiada suka cita sejati selain mengorbankan segalanya dalam nama Yesus dan melalui semuanya itu, kami menggapai surga dan menantikan saat kematian yang membukakan pintu kebahagiaan kekal. Amin.
Jiwa Kristus…
Bapa Kami….
Salam Maria….
Kemuliaan…
Terpujilah…
Santo Ignatius Loyola, doakanlah kami.
=====
Doa-doa Rumusan dalam Ekaristi Novena St. Ignatius Loyola (Sebuah Usulan) :
DOA PEMBUKAAN:
Mohon keluhuran hati
Sang Sabda yang tercinta,
ajarlah aku berhati luhur,
sebagaimana pantas bagi-Mu.
Ajarlah aku memberi tanpa pamrih,
berjuang tanpa mengeluh kesakitan,
dan bekerja tanpa mengharap upah.
Ajarlah aku
menyerahkan diri sepenuhnya
kepada kehendak Allah, sebab satu-satunya yang kuharapkan adalah
hasrat yang tulus
untuk selalu melaksanakan
kehendak-Nya
di dalam segala-galanya. Amin
DOA PERSEMBAHAN:
Ambilah ya Tuhan
Ambilah ya Tuhan kebebasanku
kehendakku, budi, ingatanku.
Lihatlah semua yang ada padaku,
kuhaturkan menjadi milik-Mu.
Pimpinlah diriku dan Kaukuasai,
perintahlah akan kutaati.
Hanya rahmat dan kasih dari-Mu
yang kumohon menjadi milikku.
Hanya rahmat dan kasih dari-Mu
cukup sudah itu bagiku
DOA PENUTUP:
Masukkan aku dalam lingkaran sahabat- sahabat-Mu.
Sejak awal, Tuhan Yesus,
Dikau mengundang orang-orang sederhana datang ke tempat tinggal-Mu.
Apabila mereka datang, Engkau sambut, Engkau panggil
untuk bekerja, berkarya, bersukaria bersama Dikau.
Engkau sungguh manusia
paling baik di antara semua manusia dan aku hampir tidak percaya
bahwa aku Engkau kehendaki menjadi sahabat-Mu.
Engkau kuasa, ya Tuhan;
masukkan aku semakin dalam, ke dalam lingkaran sahabat-sahabat-Mu
dan bimbinglah aku menyusur jalan-Mu, jalan kemuridan
bersama rekan-rekan-Mu.
MARILAH BERDOA
Allah yang mahamulia, untuk menyebarkan kemuliaan namaMu engkau menampilkan St. Ignatius di tengah umat.
Semoga dengan bantuan dan teladannya kami berjuang di dunia, agar dimahkotai sertanya di surga.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
DOA MEMOHON SIKAP KEMURAHAN HATI
- St. Ignatius Loyola
Ya Tuhan,
Ajarilah aku, supaya aku bermurah hati,
Ajarilah aku untuk melayani Engkau dengan pantas,
Supaya aku memberi tanpa menghitung harganya,
Supaya aku berjuang tanpa memperhatikan luka-luka karenanya,
Supaya aku bekerja tanpa mencari istirahat,
Supaya aku mengorbankan diri tanpa memikirkan imbalan,
Asalkan dengan demikian,
aku tahu bahwa aku telah melakukan kehendak-Mu.
Amin.
Ambillah ya Tuhan dan terimalah,
Segenap kemerdekaanku, ingatanku, budiku,
serta segenap kehendakku;
apa saja yang kupunyai dan kumiliki.
Engkaulah yang telah
memberikan itu kepadaku.
KepadaMu lah, ya Tuhan,
semua itu kupersembahkan kembali.
Segalanya itu milik-Mu,
pergunakanlah itu menurut kehedak-Mu.
Berilah saja aku cinta dan rahmat-Mu,
sebab sudah cukuplah itu bagiku.
Amin.
ANIMA KRISTI (JIWA KRISTUS )
Jiwa Kristus, kuduskanlah aku.
Tubuh Kristus, selamatkanlah aku.
Darah Kristus, rasukilah aku.
Air Lambung Kristus, basuhlah aku.
Sengsara Kristus, kuatkanlah aku.
O Yesus yang Baik, sudi dengarkanlah aku.
Dalam Luka-luka-Mu, sembunyikanlah aku.
Jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu.
Dari musuh yang jahat, belalah aku.
Di saat ajalku, panggillah aku
dan suruhlah aku datang kepada-Mu,
agar bersama para kudus-Mu aku boleh memuliakan Engkau
untuk selama-lamanya.
Amin.
Take Lord, and receive all my liberty, my memory, my understanding, and my entire will, all that I have and possess. Thou hast given all to me. To Thee, O lord, I return it. All is Thine, dispose of it wholly according to Thy will. Give me Thy love and thy grace, for this is sufficient for me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar