Ads 468x60px

Sabtu, 28 Oktober 2017

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 28 Oktober 2017
Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul
Hari Sumpah Pemuda
Efesus (2:19-22)
(Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lh.5a)
Lukas (6:12-19)
"Discipulus - Pemuridan"
Bersama dengan maraknya gerakan disiplin nasional di negeri kita yang sedang carut marut ini, inilah nuansa khas yang melekat pada diri para murid yang kerap disebut "disciple" dan bukan "student."
Dari sinilah juga sebenarnya muncul kata yang kerap kita dengar, yakni "disiplin". Dengan kata lain: sikap "disiplin" sangat dekat dengan dimensi pemuridan ala Yesus.
Nah, bersama dengan teladan Yesus dengan "kabinet kerjanya " atau bilangan 12 rasul, kita bisa melihat tiga hal baik yang diteladankanNya supaya kita menjadi murid yang benar benar disiplin, antara lain:
1. Intimitas.
Sebelum memutuskan pilihan, Yesus ber-"intimitas cum Deo", berdoa semalam-malaman kepada BapaNya. Ia menjalin relasi intensif dengan BapaNya.
2. Kolegialitas.
Ia tidak bekerja sendirian, tapi bekerja bersama dengan yang lainnya, yang berangkat dari aneka latar belakang.
Adapun 12 "disciple" (sebagai pengganti "12 suku israel"), yang termasuk dalam "kabinet kerja Yesus", antara lain : Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus dan Simon orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot.
3. Responsibilitas.
Setiap pilihan mengandung sebuah tanggung jawab ("respons & ability: kemampuan untuk me-respons"). Yesus-pun memilih dengan sadar dan siap menerima aneka karakter dan paramater muridNya: Petrus yang bergelora, Thomas yang skeptis sampai Yudas yang berkhianat.
Yang pasti, bukankah diantara "B" (birth/kelahiran) dan "D" (death/kematian) terdapat "C" (choice/pilihan). Bukankah di setiap "choice/pilihan" terdapat "change/perubahan" dan "chance/kesempatan". Pilihlah cintamu dan cintailah pilihanmu!
"Ada Mba Karsih ada Mas Galih - Jadilah orang yang selalu bersih dan terpilih."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Oremus - Marilah berdoa!"
Inilah ajakan setiap imam dalam membuka dan mengakhiri misa kudus. Inilah juga yang selalu dibuat Yesus pada awal dan akhir karyaNya.
Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus ke bukit untuk berdoa semalam-malaman. Ia menjadi pribadi yang integral/utuh dan penuh.
Pada malam hari, Ia berdoa ("ora", menjadi "pendoa/prayer"). Pada siang hari, Ia bekerja ("labora", menjadi "pengajar/teacher dan penyembuh/healer").
Pastinya, Yesus menjadi orang yang seimbang, karena di tengah kesibukan karya, Ia selalu meluangkan waktu untuk berdoa, ber-"intimitas cum Deo", khususnya pada saat-saat hendak mengambil keputusan penting dengan 3 keutamaan yang diwartakanNya, pada kita, antara lain:
1.Ketekunan.
DoaNya yang penuh-utuh dan bersungguh-sungguh semalam suntuk itu menghasilkan sesuatu yang luar biasa (Yak 5:16). Kitapun juga diajak untuk bertekun dalam doa (Bdk: Roma 12:12) karena doa sejatinya adalah relasi, tidak melulu berbentuk permohonan tapi juga bisa berupa syukur/pujian.
De facto, kita kerap menjadi orang yang "sibuk untuk Tuhan", tapi lupa "sibuk dengan Tuhan," bukan? "PUSH"-"Pray Until Something Happened."
2.Kebersamaan.
Setelah bertekun dalam doa, Yesus memilih ke-12 orang untuk menjadi muridNya ("murid": disciple" bukan "student", Lat: discipulus: disiplin).
Ia tidak ber-"single fighter"dan tidak menjadi "one man show", tapi Ia selalu melibatkan semakin banyak orang lain sebagai "rekan/mitra sekerja." Inilah pentingnya sebuah komunitas yang saling menguatkan dan memberdayakan, bukannya saling menjatuhkan/memperdayakan.
3. Keselamatan.
Ia menjadi "syalom" yang hidup. Ia mengusir banyak roh jahat serta menyembuhkan banyak orang sakit (Luk 6:17-19). Ia juga mengajar dan menyampaikan khotbahNya dengan tulus dan kudus (Luk 6:20-49).
Ia menawarkan keselamatan yang paripurna dengan cara-cara hidup yang sederhana dan bersahaja. Bagaimana dengan kita?
"Buah srikaya banyak di dahan - Mari berkarya dalam nama Tuhan."
B.
“Temet nosce - Kenalilah dirimu sendiri.”
Hari ini, Yesus mengajak kita mengenali diri sebagai para murid yang telah dipanggil dan dipilihNya.
Adapun tiga jenis “relasi” dasar yang mesti dibangun supaya kita semakin mengenali diri sebagai para murid yang telah dipanggil dan dipilihNya, al:
1. Berdoa:
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ia mengajak kita “alone with God” dengan berdoa”, mengalami “intimitas cum Deo”, sehingga kita memiliki relasi dengan Allah secara pribadi.
Yang pasti, dalam sebuah doa adalah lebih baik mempunyai hati tanpa kata-kata, daripada kata-kata tanpa hati, karena orang yang selalu berdoa tidak selalu memikirkan doa yang dilakukannya melainkan memikirkan Allah yang menjadi tujuan doanya: “Yesus, datanglah ke hatiku, berdoalah denganku, berdoalah didalamku – agar aku bisa belajar dari-Mu cara untuk berdoa.”
2. Bersaudara:
“Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul.
Beberapa diantaranya: Ia memanggil serta memilih Simon dan Andreas saudaranya, Yakobus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus sahabatnya, bahkan ada tiga nama yang sama dalam bilangan dua belas rasul: Ada Simon (Petrus) dan Simon (orang Zelot), ada Yakobus (Alfeus) dan Yakobus (Zebedeus), ada Yudas (Tadeus) dan Yudas (Iskariot).
Dkl: Ia mengajak kita untuk “bersaudara”, memiliki relasi hangat dengan keluarga dan kerabat dekat kita dengan penuh rasa syukur karena hidup itu kadang ibarat es krim. Nikmatilah dengan penuh rasa syukur sebelum cair.
3. Berkarya:
“Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain .... Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka: juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. “
Hal inilah yang dikerjakan Yesus menjelang siang sampai sore hari, Ia berkarya dan melayani banyak orang. Ia mengajarkan kebaikan, menyembuhkan pelbagai kelemahan dan membebaskan dengan mengusir pelbagai setan dan roh jahat.
Kitapun diajak untuk terus berkarya secara utuh dan penuh untuk saling mengajarkan kebaikan, saling menyembuhkan kelemahan dan saling memberikan pembebasan dari plbagai bentuk kejahatan: Kita hidup dengan apa yang kita peroleh, namun kita memperoleh kehidupan dengan apa yang kita beri, bukan? Ecce ego quia vocasti me! Inilah aku, sebab Engkau telah memanggilku!
“Cari jalan di kota Tarsus - Mari terus berjalan bersama Yesus.”
C.
"Oremus - Marilah berdoa!"
Inilah ajakan setiap imam dalam membuka dan mengakhiri misa kudus. Inilah juga yang selalu dibuat Yesus pada awal dan akhir karyaNya. Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus ke bukit untuk berdoa semalam-malaman. Ia menjadi pribadi yang integral/utuh dan penuh. Pada malam hari, Ia berdoa ("ora", menjadi "pendoa/prayer"). Pada siang hari, Ia bekerja ("labora", menjadi "pengajar/teacher dan penyembuh/healer").
________________________________________
Pastinya, Yesus menjadi orang yang seimbang, karena di tengah kesibukan karya, Ia selalu meluangkan waktu untuk berdoa, ber-"intimitas cum Deo", khususnya pada saat-saat hendak mengambil keputusan penting dengan 3 keutamaan yang diwartakanNya, pada kita, antara lain:
1.Ketekunan.
DoaNya yang penuh-utuh dan bersungguh-sungguh semalam suntuk itu menghasilkan sesuatu yang luar biasa (Yak 5:16). Kitapun juga diajak untuk bertekun dalam doa (Bdk: Roma 12:12) karena doa sejatinya adalah relasi, tidak melulu berbentuk permohonan tapi juga bisa berupa syukur/pujian. De facto, kita kerap menjadi orang yang "sibuk untuk Tuhan", tapi lupa "sibuk dengan Tuhan," bukan? "PUSH"-"Pray Until Something Happened."
2.Kebersamaan.
Setelah bertekun dalam doa, Yesus memilih ke-12 orang untuk menjadi muridNya ("murid": disciple" bukan "student", Lat: discipulus: disiplin). Ia tidak ber-"single fighter"dan tidak menjadi "one man show", tapi Ia selalu melibatkan semakin banyak orang lain sebagai "rekan/mitra sekerja." Inilah pentingnya sebuah komunitas yang saling menguatkan dan memberdayakan, bukannya saling menjatuhkan/memperdayakan.
3. Keselamatan.
Ia menjadi "syalom" yang hidup. Ia mengusir banyak roh jahat serta menyembuhkan banyak orang sakit (Luk 6:17-19). Ia juga mengajar dan menyampaikan khotbahNya dengan tulus dan kudus (Luk 6:20-49). Ia menawarkan keselamatan yang paripurna dengan cara-cara hidup yang sederhana dan bersahaja. Bagaimana dengan kita?
"Buah srikaya banyak di dahan - Mari berkarya dalam nama Tuhan."
D.
Kutipan Teks Misa:
“Tugas para rasul jugalah untuk membawa orang berdosa kepada pertobatan” (St. Sirilus dari Aleksandria)
Antifon Pembuka
Merekalah orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta sejati. Mereka dimahkotai kemuliaan abadi, dan Gereja disinari ajaran mereka.
Isti sunt viri sancti, quos elégit Dóminus in caritáte non ficta, et dedit illis glóriam sempitérnam.
These are the holy men whom the Lord chose in his own perfect love; to them he gave eternal glory.
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Ya Allah, pada Pesta Santo Simon dan Yudas ini, Engkau telah melimpahkan sukacita yang sejati. Berkatilah kami sebagai Umat Allah agar selalu hidup sesuai dengan panggilan kami, serta berani memberi kesaksian tentang penyelenggaraan-Mu, kekudusan dan kebaikan-Mu. Peliharalah kami supaya tetap bersatu dengan Putra-Mu, dan mengabdi kepada-Mu dengan setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Martabat hidup kita sebagai orang Kristiani sungguh sangat mulia. Kita dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi. Batu penjurunya adalah Yesus sendiri.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:19-22)
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
atau Di seluruh dunia bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lh.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.
Pilihan seorang rasul itu sungguh sangat penting. Itulah sebabnya, sebelum memilih mereka yang akan dijadikannya rasul, Yesus mendahuluinya dengan berdoa. Sebab tugas mereka sangat mulia: menjadi saksi dan pewarta Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (bdk. Yoh 14:23)
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku, demikianlah firman Tuhan; dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Si quis díligit me, sermónem meum servábit, dicit Dóminus et Pater meus diligent eum, et ad eum veniémus, et mansiónem apud eum faciémus.
Whoever loves me will keep my word, says the Lord; and my Father will love him, and we will come to him, and make our home with him.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal, puji syukur kupersembahkan kepada-Mu atas berkat-Mu yang tiada hentinya. Engkau memberi berkat tepat pada waktunya. Oleh karena itu, ampunilah aku yang kurang bersyukur atas setiap pemberian-Mu ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar