Ads 468x60px

Minggu, 29 April 2018









HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 29 April 2018
Hari Minggu Paskah V
Kisah Para Rasul (9:26-31)
(Mzm 22:26b-27.28+30.31-32; Ul: 26a)
1 Yohanes (3:18-24)
Yohanes (15:1-8)
"Veritas - Kebenaran."
Inilah salah satu gelar Yesus yang menyatakan diri sebagai pokok anggur yang benar.
Ya, sebagaimana ranting hanya dapat hidup selama hidup dari pokok anggur mengalir ke dalamnya, demikian pula kita hanya mempunyai hidup selama hidup Kristus mengalir ke dalamnya dengan tetap tinggal di dalam Dia, dengan beberapa syarat dasarnya, al:
1. Memelihara Firman Allah senantiasa dalam hati dan pikiran serta menjadikannya penuntun tindakan kita (Yoh 15:7);
2. Memelihara kebiasaan persekutuan yang mendalam dengan Kristus supaya mengambil kekuatan daripada-Nya (Yoh 15:7);
3. Menaati perintah-perintah-Nya, tinggal dalam kasih-Nya
(Yoh 15:10) dan saling mengasihi (Yoh 15:12,17)
4. Memelihara kekudusan, menolak segala dosa dan tunduk kepada pimpinan Roh Kudus (Yoh 15:3;Yoh 17:17; Rom 8:14;
Gal 5:16-25; Ef 5:26; 1Pet 1:22).
Indahnya, tinggal dalam Kristus mengakibatkan Kristus diam di dalam kita terus-menerus (Yoh 15:4), hidup akan berbuah banyak
(Yoh 15:5), berhasil dalam doa (Yoh 15:7) dan sukacita menjadi penuh (Yoh 15:11).
Sebaliknya, dampak dari kegagalan untuk tetap tinggal di dalam Kristus adalah ketidakmampuan untuk berbuah (Yoh 15:4-5), dibuang dari Kristus dan kebinasaan (Yoh 15:2,6).
"Dari Tegal ke Tarsus - Selalulah tinggal bersama Yesus."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Manete in ME - Tinggallah dalam AKU.”
Yesus mengajarkan bahwa hidup bersatu dan tinggal di dalamNya adalah faktor pertama dan terutama dalam hidup beriman: "..Di luar Aku, kamu tdk dpt berbuat apa-apa” (Yoh 15:5)
Lebih lanjut, Yesus yang hadir sebagai "pokok anggur yang benar" berbicara tentang dua macam "ranting": yang berbuah dan yang tidak berbuah.
1) Ranting yang tidak berbuah adalah orang yang tidak lagi memiliki hidup yang datang dari hik-harapan iman dan kasih yang langgeng kepada Kristus. "Ranting-ranting" ini dipotong yaitu dipisahkan dari hubungan yang vital dengan Kristus (Mat 3:10).
Bila kita tidak lagi tinggal dalam Kristus, Allah menghakimi dan menolak kita (Yoh 15:6).
2) Ranting-ranting yang berbuah adalah orang yang memiliki hidup di dalamnya karena hik-harapan iman dan kasih yang langgeng kepada Kristus. "Ranting-ranting" ini dibersihkanNya supaya menjadi makin lebat buahnya. Tuhan menyingkirkan segala sesuatu dari kehidupan mereka yg mempersulit mengalirnya hidup yang vital dari Kristus.
Buahnya adalah kualitas hidup yang memuliakan Allah melalui hidup dan kesaksian lewat doa, ucapan dan karya nyata (Mat 3:8; 7:20; Rom 6:22; Gal 5:22-23; Ef 5:9; Fil 1:11).
Adapun setelah kita percaya kepada Kristus dan menerima pengampunan dosa, kita menerima hidup kekal dan kuasa untuk tetap tinggal di dalam Kristus.
Setelah kuasa itu diberikan, kt harus menerima tanggung jawab supaya tetap selamat dan tinggal di dalam Kristus. Sebagaimana ranting hanya dapat hidup selama hidup dari pokok anggur mengalir ke dalamnya, demikian pula kt hanya mempunyai hidup selama hidup Kristus mengalir ke dalamnya dengan tetap tinggal di dalam Dia.
"Cari galah di Sukabumi - Tuhan tinggallah bersama kami."
B.
"Ut omnes unum sint - Supaya mrk mjd satu."
Inilah slh satu harapan dan doa Yesus agar kita semua saling bersatu-padu+tinggal di dlm kasihNya, atau dlm bahasa Clara Fey yg sy tulis dlm buku "HERSTORY" (Kanisius), "Manete in Me" (Tinggal di dlm DIA).
Yesus sendiri hari ini hadir sbg pokok anggur dan kita adl ranting2Nya. Adapun 3 cara sederhana spy kt sll bisa mjd "ranting anggur yg hidup", yg berakar dlm iman-bertumbuh dlm persaudaraan+berbuah dlm pelayanan, al:
1. "In God - Di dalam Tuhan":
Semua pikiran-kata+tind yg kita buat tdk melulu berdasarkan kekuatan diri sndiri tp sll kt bawa dlm kuasa+nama Tuhan: "In Nomine Iesu".
2. "With God - Bersama Tuhan":
Semua pikiran-kata+tind kt bawa bersama Tuhan dlm doa+olah rohani kt, dlm devosi+ekaristi stiap harinya. 3."For God-Untuk kemuliaan Tuhan": Smua pikiran-kata+tind kt arahkan bukan melulu berhenti pd kepentingan+aktualisasi diri tp utk semata demi kemuliaan Tuhan.
3. "For God - Untuk kemuliaan Tuhan":
Semua pikiran-kata+tind kt arahkan bukan melulu berhenti pd kepentingan+aktualisasi diri tp utk semata demi kemuliaan Tuhan.
"Cari sepatu buat si Johan - Mari bersatu di dlm Tuhan".
C.
"Manete in Christe - Tinggallah dlm Kristus".
Inilah harapan iman bhw kita diajak u/sll berpola "Kristus sentris", tinggal+hdp di dlm Kristus sang sumber kasih shingga sll bs mjd berkat bg byk org. Inilah juga slh satu sifat Katolik yg sy tulis jg dlm buku "HERSTORY" (Kanisius).
Adapun 3 semangat dsrnya, al:
1. "Servite in caritate - Layanilah dlm cinta kasih":
Inilah slh satu semangat yg sering sy hadirkan ktika memberi retret/misa utk para team medis/karyawan rumah sakit. Sperti Dia yg datang u/melayani, kita juga diajak u/blajar melayani sesama dg kasih sejati dan sepenuh hati. Sudahkah kita blajar mjd pelayan yg murah hati, yg melayani sepenuh hati tanpa menghitung untung rugi?
2. "Donate in caritate - Berbagilah dlm cinta kasih":
Ia bagikan "HIK-Harapan Iman dan Kasih"Nya buat hdp kt. Ia mau dipecah+dibagi bagi. Siapkah kita jg mjd pribadi ekaristis yg siap berbagi, yg rela dipecah+dibagi-bagi semata mata u/kemuliaan Tuhan+kselamatan jiwa sesama?
3. "Gaudete in caritate - Bersukacitalah dlm cintakasih":
Ia mengatakan, "semuanya ini Kukatakan spy sukacitaKu ada di dlm kamu+sukacitamu mjd penuh". Jelas, kasih Allah itu universal (Yun: catholic, bersifat umum), terbuka+membahagiakan semua org. Semua org diberi kesempatan u/mengenal, mengimani+menerima rahmatNya. Ia mjd "pandora", smacam kotak hadiah yg sgt indah bagi kita+byk sesama kita. Sudahkah kita sll mensyukurinya?
Yg pasti, smua tindakan kita didasari oleh nada dasar "C", cinta kita kpd Tuhan (dimensi vertikal) yg terwujud dlm cinta kita kpd sesama (dimensi horisontal). Smg kita sll brjuang "meng-horisontal-kan kerajaan Allah dg kasih kita yg asli dan bukan basa basi, yg nyata dan bukan hanya sekedar mjd pabrik kata-kata.
"Siap galah siap bersih bersih - Slalu tinggallah di dalam kasih."
D.
Buku “Family Way” (RJK, Kanisius).
Yoh 15:1-8:
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Marilah kita sejenak melihat buah, kulit dan biji anggur tersebut dengan pelbagai macam manfaat dan kekuatannya. Berangkat dari kacamata ilmu botani, anggur termasuk buah yang berada dalam keluarga Vitaceae. Anggur sendiri bisa diolah untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau juga bisa dimakan langsung.
Bicara soal anggur, juga ada banyak jenis anggur. Beberapa diantaranya, Vitis vinifera, anggur untuk bahan minuman anggur di kawasan Eropa, Vitis labrusca, anggur khas Amerika Utara untuk membuat jus anggur. Vitis riparia, anggur liar di seantero daerah Amerika Utara, kadangkala untuk pembuatan minuman anggur. Vitis rotundifolia, muscadine, dapat digunakan untuk jelly. Vitis aestivalis, varietas Norton yang digunakan untuk pembuatan minuman anggur. Vitis lincecumii, Vitis berlandieri, Vitis cinerea, Vitis rupestris kerap digunakan untuk membuat minuman anggur hibrida.
Bicara soal buah sekaligus kulit anggur, kita perlu ingat bahwa anggur sebetulnya adalah tanaman tertua yang dibudidayakan manusia. Ada sebuah penelitian historis: Pada mummi di Mesir (yang telah berusia lebih dari 3000 tahun), ditemukan biji-biji anggur yang diduga merupakan bekal kematian. Perlu diketahui, anggur adalah buah meja di lingkungan Kekaisaran Yunani dan Mesir Kuno, jelasnya buah anggur ini telah dikonsumsi sejak zaman pra sejarah. Beberapa warna anggur yaitu merah, ungu, hijau dan kuning.
Ada juga banyak pengamatan yang mengatakan bahwa buah anggur mempunyai aneka manfaat, antara lain: terkenal kaya antioksidan; mengandung pelbagai vitamin: C, ProVit A, B1, B2; memiliki serat dan kadar air yang tinggi, serta memiliki kandungan mineral besi, fosfor, kalsium, serta kalium. Banyak kandungan zat besi dan gula juga berguna untuk melancarkan aliran darah dan obat bagi para penderita liver, ginjal dan sistem pencernaan.
Secara sederhana, kegunaan buah anggur dapat disebutkan di bawah ini: Merangsang ginjal dan membantu mengeluarkan ampas-ampas tubuh. Menurunkan tekanan darah. Para penderita sakit perut, migrain, radang sendi, radang usus kecil, reumatik dan keracunan. Menguatkan organ jantung dan menyembuhkan batuk, serta meningkatkan kecantikan kulit karena anggur membersihkan darah. Meningkatkan pengeluaran air susu. Mengandung enzim yang bersifat tonik penggiat fungsi empedu, serta mempunyai kandungan gizi, vitamin dan bahan-bahan metalik, gula dan air.
Bicara soal biji anggur, ternyata banyak penelitian medis yang mengatakan bahwa biji anggur dapat menghentikan penyebaran dari sel-sel kanker. Biji anggur, terlebih karena memiliki kandungan seng dan mangan juga ampuh untuk memerangi penuaan. Seng dan Mangan inilah yang berguna juga untuk menjaga libido seks pria, menjaga kesuburan pria, mengatasi peradangan prostat. Banyak dijual suplemen ekstrak biji anggur merah, yang diklaim bisa mengerem laju penuaan, mencegah penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) termasuk mencegah stroke dan serangan jantung. Selain itu, biji anggur dapat merangsang pembentukan jaringan kolagen yang menggantikan kulit tua atau rusak. Biji anggur menjanjikan kemampuan lebih baik dalam meredam penuaan dan menggiatkan peremajaan sel-sel tubuh manusia.
Dalam bahasa Injil, sebuah ranting pohon anggur (masing-masing dari kita) tidaklah memiliki kemampuan untuk berbuah. Yang perlu dilakukan ranting-ranting anggur itu (baca; Gereja), hanyalah tinggal di dalam pokok anggur sehingga dengan sendirinya ia akan menghasilkan buah: berguna banyak buat keluarganya dan yang pasti juga berguna buat banyak orang lainnya.
Dkl: kita sebagai anggota keluarga tidaklah memiliki kemampuan untuk menghasilkan buah. Tugas pokok kita, hanyalah melekatkan diri pada Kristus maka dengan sendirinya hidup kita akan berbuah berlimpah-limpah. Satu hal yang perlu diingat juga adalah bahwa, pokok anggur ketika musim berbuah, daun-daunnya harus dipotong, semakin berbuah semakin dibersihkan, supaya semakin bertambah banyak.
Marilah kita belajar terus berpegang pada pokok anggur yang benar, sehingga kita juga bisa semakin bisa berakar, bertumbuh dan akhirnya berbuah minimal bagi keluarga kita masing-masing.
“Manete in Me – Tinggallah dalam AKU!”
Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya,
pandanglah dari langit, dan lihatlah!
Indahkanlah pohon anggur ini.
Mazmur 80:15
E.
Kutipan Teks Misa.
Bagaimana persekutuan dengan Yesus harus dibangun? St. Yohanes Paulus II menjelaskan bahwa hubungan setiap murid dengan Yesus haruslah "hidup bersatu mesra" (Anjuran Apostolik Pastores Dabo Vobis, 25 Maret 1992, No. 46). Lebih lanjut dikatakan, "Persatuan kita dengan Tuhan Yesus, yang berakar dalam Pembaptisan dan dipupuk dengan Ekaristi, perlu mengungkapkan diri dan dibarui secara radikal dari hari ke hari." Tambahnya lagi, "Yesus telah mengajarkan kepada kita kenyataan hidup Kristen yang mengagumkan itu, yang juga merupakan jantung hidup rohani, dengan perumpamaan-Nya tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya (Yoh 15:1.4-5)
=====
Sejak awal, Yesus membiarkan para murid-Nya mengambil bagian dalam kehidupan-Nya Bdk. Mrk 1:16-20; 3:13-19.. Ia menyingkapkan bagi mereka misteri Kerajaan Allah Bdk. Mat 13:10-17. dan memberikan mereka bagian dalam perutusan-Nya, dalam kegembiraan-Nya Bdk.Luk 10:17-20. dan dalam kesengsaraan-Nya Bdk. Luk 22:28-30.. Yesus berbicara mengenai hubungan akrab antara Dia dan mereka, yang mengikuti Dia: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu... Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya" (Yoh 15:4-5). Dan Ia menyatakan satu persekutuan yang penuh rahasia dan real antara tubuh-Nya dan tubuh kita: "Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia" (Yoh 6:56). (Katekismus Gereja Katolik, 787)
Antifon Pembuka (Mzm 98:1-2)
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa, alleluya.
O sing a new song to the Lord. for he has worked wonders; in the sight of the nations he has shown his deliverance, alleluia.
Cantate Domino canticum novum, alleluia: quia mirabilia fecit Dominus, alleluia: ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah mencurahkan cinta kasih-Mu sampai sehabis-habisnya kepada kami. Kami mohon, semoga karena cinta kasih-Mu itu, kami semakin menaruh kepercayaan kepada-Mu dan hidup saling mengasihi satu sama lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:26-31)
"Barnabas menceritakan kepada para rasul bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan."
Setelah dibaptis dalam nama Yesus, Saulus pergi ke Yerusalem. Di sana ia mencoba menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus, tetapi semuanya takut kepadanya karena mereka tidak percaya bahwa Saulus juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia, lalu membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan, dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia. Juga diceritakannya bagaimana keberanian Saulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Maka, Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem dan dengan berani ia mengajar dalam nama Tuhan. Saulus juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, dan mereka itu berusaha membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, dan dari situ membantu dia ke Tarsus. Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun, dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = a, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28+30.31-32; Ul: 26a)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang bertakwa. Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia, biarlah hatimu hidup untuk selamanya.
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar lalu berbalik kepada Tuhan, dan segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan Allah kita.
3. Kepada-Nya akan sujud menyembah; semua orang sombong di bumi di hadapan-Nya akan berlutut: semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
4. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang.
5. Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti; semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:18-24)
"Inilah perintah Allah, yaitu supaya kita percaya dan saling mengasihi."
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang. Sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah Allah itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah-Nya yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia ia berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Mungkin kita pernah merasakan hidup sepertinya kering, tidak menyenangkan, dan kurang bergairah. Pekerjaan kita terasa semakin berat dan melelahkan. Rentetan kesuksesan yang kita peroleh tidak begitu menggembirakan lagi. Kekhawatiran akan sesuatu yang tidak pasti di masa depan mulai semakin mengusik. Rasa curiga dan amarah sepertinya gampang muncul. Pertanyaan kemudian, "Ada apa dengan diriku?" Berbagai jawaban muncul dalam pikiran. "Mungkin karena saya terlalu memaksa bekerja dan kurang istirahat sehingga mulai depresi. Atau karena saya hampir tidak punya lagi waktu luang untuk mengisi diri."
Memang di dunia yang semakin kompetitif, manusia dipaksa untuk semakin produktif, yakni menghasilkan sesuatu yang berguna. Kesuksesan seseorang ditentukan oleh produktivitasnya. Bila semakin produktif, maka hidup akan semakin ringan. Bila tidak lagi produktif, maka hidup akan semakin berat. Begitu logika sederhananya. Namun, tidaklah demikian bagi orang beriman. Dorongan untuk semakin produktif hendaknya bukan karena tuntutan dunia.
Bacaan Injil tentang Yesuslah pokok anggur dan kitalah ranting-rantingnya menyampaikan pesan bahwa buah yang baik itu hanya dapat dihasilkan bila kita ada dalam Yesus dan Yesus dalam kita. Buah yang baik itu adalah suatu perbuatan yang sungguh menampilkan kehadiran Yesus, yakni tindakan yang memancarkan sukacita, belas kasih, kesederhanaan, ketulusan, keterbukaan, kesalehan, rela berkorban, pantang menyerah, dan lain sebagainya. Produktivitas yang hendak dihasilkan bukan sekedar hal-hal yang kuantitatif dan material saja, tetapi terutama kehidupan yang memancarkan nilai-nilai luhur. Ini hanya dapat terjadi bila kita sungguh menyatu dengan Yesus. Apakah hidup kita sudah menampakkan buah yang demikian?
Antifon Komuni (Yoh 15:1.5)
Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, alleluya.
atau
Ego sum vitis vera et vos palmites, qui manet in me, et ego in eo, hic fert fructum multum, alleluia, alleluia. (Yoh 15:5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar