Ads 468x60px

Kamis, 28 Juni 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 28 Juni 2018
Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Pujangga Gereja
2 Raja-Raja (24:8-17)
(Mzm 79:1-2.3-5.8.9)
Matius (7:21-29)
“Passio Christi, conforta me – Sengsara Kristus, kuatkanlah kami!”
Yesus yang menguatkan kita bersabda: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas."
Yesus mengkontraskan antara orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas dan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir untuk menggambarkan tiap orang yang melakukan sabda-Nya dan yang tidak.
Disinilah kita diajak menjadi orang bijak yang mengenaliNya, mengalamiNya serta mengasihiNya.
Adapun tiga sikap dasar untuk menjadi orang bijak yang mempunyai pondasi kuat untuk semakin mengenaliNya, mengalamiNya serta mengasihiNya, al:
1.Introspeksi:
Permenungan. Kita diajak untuk memiliki waktu/ruang hening untuk merenungkan hidup, tidak hanyut pada rutinitas harian.
2.Internalisasi:
Pembatinan. Kita diajak untuk membatinkan dan mengendapkan apa yang menjadi kegiatan harian kita sehingga apa yang kita katakan dan laksanakan benar benar penuh dan utuh karena benar benar menjadi milik kita
3.Inkarnasi.
Perwujudan. Inilah dimensi iman kristiani yang membuat apa yang kita wartakan juga sekaligus kita wujudkan. Tuhan butuh bukti bukan janji, butuh tindakan nyata bujan hanya kata kata yang hampa. Iman yang kita ungkapkan dan rayakan sekaligus juga mengundang kita untuk mewujudnyatakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jelasnya, Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melaksanakan kehendak Bapa-Nya merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (Mat 7:22-27; 19:16-26; 25:31-46).
"Cari mangga di Kalisari - Ciptakan surga setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Kutipan Teks Misa:
Cahaya Tuhan adalah sumber hidup; barangsiapa melihat Dia, mendapatkan hidup. (St. Ireneus)
Antifon Pembuka (Mal 2:6)
Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari kesalahan.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan kepada Santo Ireneus, uskup, rahmat untuk meneguhkan Gereja-Mu dalam kebenaran dan damai. Semoga berkat doanya kami yang telah dibarui dalam iman dan kasih, selalu penuh perhatian untuk memajukan kesatuan dan kerukunan.Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Kegagahan, kekayaan, ataupun banyaknya tentara, tidak dapat menghalangi kuasa Tuhan. Yoyakhin telah berbuat yang jahat di mata Tuhan. Akhirnya, segala miliknya, para panglimanya, orang-orang hebatnya, semua dibuang ke Babel. Kekuatan seseorang tidak dinilai dari hartanya, tetapi dari kedekatan dan ketaatan-Nya pada Tuhan.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17)
"Raja Yoyakhin beserta semua para penguasa diangkut sebagai orang buangan ke Babel."
“Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa; sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
Ayat. (Mzm 79:1-2.3-5.8.9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing. Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. Alleluya.
"No action, talk only", itulah slogan yang sering didengar dalam masyarakat. Demikian pula, iman kepada Tuhan tidak diukur dari banyaknya gagasan atau panjangnya doa-doa kita, tetapi dari kesetiaan kita dalam melakukan kehendak Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)
"Rumah yang didirikan di atas wadas dan rumah yang didirikan di atas pasir."
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang mendengar prkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Semua orang dapat menyebut nama Tuhan, namun tidak semua orang melakukan apa yang disabdakan-Nya. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan meskipun dia tahu tentang Tuhan. Inilah bukti bahwa hati manusia memang keras. Oleh sebab itu, dibutuhkan iman yang kuat dan berpondasi untuk mencairkan hati yang keras itu. Menghidupi sabda dalam keseharian itulah yang utama. Sudahkah kita menghidupi sabda itu? Baca, atau dengarkan, renungkan dan hidupilah.
Antifon Komuni (Mat 7:16)
Dari buahnya kalian akan mengenal mereka. Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik.
Doa Malam
Tuhan Yesus, syukur atas ajaran-Mu hari ini yang ringkas dan tegas. Bahwa melakukan kehendak Bapa itulah yang penting untuk dilakukan sebagaimana Engkau telah melakukan kehendak Bapa. Maka, utuslah Roh-Mu agar aku mampu berjalan dalam kebenaran menuju Bapa. Amin.
B.
Madah Ibadat Harian
Kamis, 28 Juni 2018
PW. St Ireneus, Uskup dan martir
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu
Kemuliaan...
Alleluya.
MADAH IBADAT PAGI
Pemimpin mulia bapa bijaksana
Yang hari ini kita peringati
Kini berjaya penuh sukacita
Di surga baka
Diberi beban memegang pimpinan
Selaku guru imam umat baru
Dengan teladan memberi bimbingan
Di keuskupan
Semoga kita ditolong doanya
Dan menerima pengampunan dosa
Dihantarkannya menunju ke surga
Menghadap Bapa
Dimulyakanlah Bapa mahamurah
Bersama Putra penebus dunia
Roh kudus pula penghibur Gereja
Slama-lamanya
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Tuhan Allah mahaluhur
Hari dan malam Kauatur
Terang gelap bergiliran
Silih ganti berurutan
Senja hari yang mendekat
Melambangkan akhir hayat
Yang bagi umat beriman
Membuka keabadian
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu
Amin
DOA
Allah, pokok damai sejati, berkat bantuanMu uskup St. Ireneus berhasil mempertahankan ajaran yang benar dan meneguhkan damai bagi Gereja.
Semoga karena pertolongannya kami dikuatkan dalam iman dan cinta kasih, sehingga selalu memperhatikan kesatuan dan memajukan kerukunan.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
SKI - JALAN KERAHIMAN
5 M Devosi Kerahiman Ilahi :
1. Mendaraskan Doa Koronka Kerahiman
2. Mendoakan Doa Jam Kerahiman
3. Menghormati Lukisan Kerahiman
4. Merayakan Minggu Kerahiman Ilahi
5. Menyebarluaskan/ mewartakan Devosi Kerahiman Ilahi
HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
Madah Ibadat Harian
Kamis, 28 Juni 2018
PW. St Ireneus, Uskup dan martir
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu
Kemuliaan...
Alleluya.
MADAH IBADAT PAGI
Pemimpin mulia bapa bijaksana
Yang hari ini kita peringati
Kini berjaya penuh sukacita
Di surga baka
Diberi beban memegang pimpinan
Selaku guru imam umat baru
Dengan teladan memberi bimbingan
Di keuskupan
Semoga kita ditolong doanya
Dan menerima pengampunan dosa
Dihantarkannya menunju ke surga
Menghadap Bapa
Dimulyakanlah Bapa mahamurah
Bersama Putra penebus dunia
Roh kudus pula penghibur Gereja
Slama-lamanya
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Tuhan Allah mahaluhur
Hari dan malam Kauatur
Terang gelap bergiliran
Silih ganti berurutan
Senja hari yang mendekat
Melambangkan akhir hayat
Yang bagi umat beriman
Membuka keabadian
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu
Amin
DOA
Allah, pokok damai sejati, berkat bantuanMu uskup St. Ireneus berhasil mempertahankan ajaran yang benar dan meneguhkan damai bagi Gereja.
Semoga karena pertolongannya kami dikuatkan dalam iman dan cinta kasih, sehingga selalu memperhatikan kesatuan dan memajukan kerukunan.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
SKI - JALAN KERAHIMAN
5 M Devosi Kerahiman Ilahi :
1. Mendaraskan Doa Koronka Kerahiman
2. Mendoakan Doa Jam Kerahiman
3. Menghormati Lukisan Kerahiman
4. Merayakan Minggu Kerahiman Ilahi
5. Menyebarluaskan/ mewartakan Devosi Kerahiman Ilahi
====
28 Juni 2018:
Peringatan Wajib Santo Ireneus
(Uskup dan Martir Lyons - Perancis, 130-202)
Ireneus adalah seorang Yunani yang dilahirkan antara tahun 120-140. Ia beroleh kesempatan istimewa menjadi murid St Polikarpus, yang adalah murid St Yohanes Rasul.
Suatu ketika Ireneus mengatakan kepada seorang teman, “Aku mendengarkan pengajaran St Polikarpus dengan amat seksama. Aku menuliskan setiap tindakan maupun perkataannya, bukan di atas kertas, melainkan dalam hatiku.”
Setelah ditahbiskan menjadi seorang imam, Ireneus diutus ke Lyons di Perancis. Di kota inilah Uskup St Pothinius wafat sebagai martir bersama dengan banyak kudus lainnya.
Ireneus tidak wafat sebagai martir pada waktu itu sebab ia diminta oleh rekan-rekan para imam untuk menyampaikan suatu pesan penting dari mereka kepada paus di Roma.
Dalam surat itu, mereka menyebut Ireneus sebagai seorang yang penuh semangat iman.
Ketika Ireneus kembali untuk menjadi Uskup Lyons, masa penganiayaan telah berakhir.
Namun demikian, muncul suatu bahaya lain, yaitu bidaah yang disebut Gnostisisme. Ajaran sesat ini memikat sebagian orang dengan janji-janji untuk mengajarkan misteri-misteri rahasia.
Ireneus mempelajari dengan seksama segala hal mengenai ajaran sesat ini dan kemudian dalam lima jilid buku membuktikan betapa keliru ajaran tersebut.
Ireneus menulis dengan santun, sebab ia ingin memenangkan sebanyak mungkin orang bagi Yesus.
Walau begitu, terkadang kata-katanya keras, seperti kala ia mengatakan, “Begitu orang terpikat oleh Gnostik, ia menjadi besar kepala oleh kesombongan dan merasa diri penting. Ia memiliki kebanggaan seekor ayam jantan yang berkoar-koar.”
Buku-buku St Ireneus dibaca banyak orang. Segera saja ajaran sesat itu pun mulai musnah. St Ireneus wafat sekitar tahun 202. Ia wafat sebagai martir.
“Adalah lebih baik serta jauh lebih berguna menjadi seorang yang sederhana dan kurang terpelajar namun akrab dengan Tuhan melalui tindakan belas kasih daripada tampak bijaksana dan cakap namun menghujat sang Tuan-nya.” ~ St Ireneus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar