Ads 468x60px

Rabu, 08 Agustus 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 08 Agustus 2018
Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkhotbah, Imam
Yeremia (31:1-7)
(MT Yer. 31:10,11-12ab,13)
Matius (15:21-28)
"Fido et spero – Beriman dan berharap."
Inilah salah satu keutamaan kristiani yang kita lihat ada dalam diri Perempuan Kanaan yang anaknya sakit. Injil hari ini jelaslah mewartakan iman seorang perempuan Kanaan, seorang asing yang tidak termasuk dalam umat Yahudi. Ia datang kepada Yesus dan memohon pertolongan-Nya.
Pada awalnya Yesus tampak tak peduli padanya, dan itu membuat para murid juga sewot, sampai sampai Yesus berkata, "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Ya, orang Yahudi sering menganggap rendah orang Kanaan itu seperti anjing kurapan karena mereka tidak mengikuti hukum Allah. Mereka tidak termasuk dalam kelompok umat pilihan.
Mengagumkan bahwa perempuan itu menjawab Yesus dengan iman dan berkata, "Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus bersabda kepadanya, "Hai ibu, besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki."
Secara singkat, adapun 3 keutamaan iman spy kita bs slalu beriman dan berpengharapan, antara lain:
1. Bersukacita dalam pengharapan:
Perempuan Kanaan ini tidak berputus asa. Ia berseru tanpa ragu dan yakin akan mendapatkan belaskasihanNya.
2. Bersabar dalam kesesakan:
Kendati pada awalnya Yesus seolah cuek dan menolak permintaannya, tapi dia tetap bersabar dan berbesar hati memohon kesembuhan untuk anaknya. Ia tidak ngambek/marah/gusar (Jawa: mutung). Dengan kesabaran hatinya, ia yakin bahwa Tuhan pasti tergerak hatiNya dan akan membuat semua indah pada waktunya.
3. Bertekun dalam doa:
Kita kadang kurang tekun dalam berdoa terlebih ketika merasa tidak didengarkan/dikabulkanNya. Kita merasa diabaikan sehingga hidup doa kita menjadi kendor, bisa jadi karena doa kita melulu berpola permohonan. Cobalah hidup doa yang juga berpola bersyukur dan berpasrah sehingga kita semakin ber-intimitas cum Deo (akrab dengan Tuhan). Adapun akibat tiga keutamaan iman inilah, Yesus bersabda kepadanya, “Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Bagaimana dengan kita?
"Mudik naik delman dari Balik Papan - Kita terdidik karena iman dan harapan."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
MADAH KEPADA ST. DOMINIKUS
O Cahaya Gereja,
Pengajar kebenaran
Mawar kesabaran,
Gading kemurnian,
Air kebijaksanaan
Kau berikan dengan rela
Pengkhotbah rahmat,
Hubungkanlah kami
dengan para suci.
Bapa suci, St. Dominikus,
Cahaya Gereja,
Terangilah hati kami dan tolonglah kami meneruskan terang itu kepada orang lain; masing-masing dengan caranya sendiri.
Jadikanlah kami ramah terhadap setiap orang yang kami jumpai. Biarlah kami mengambil bagian dalam kegembiraanmu yang berseri.
Karena Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bapa suci, St. Dominikus,
Ajarlah kebenaran kepada kami. Bawalah kami kepada iman yang dalam sehingga tanpa liku-liku kami memancarkan keyakinan kami, iman kami pada Yesus Kristus Penebus kami. Engkau yang telah menguatkan saudara-saudara se-Ordo yang bimbang, tolonglah kami, ya Bapa, dengan doa-doamu. Amin.
Bapa suci, St. Dominikus,
kami mohon kepadamu,
Tolonglah kami untuk mengarahkan pandangan kami kepada Kristus, Sang Penebus yang bersengsara. Terutama bila kami dihadapkan dengan penderitaan, kesedihan dan frustrasi.
Bantulah kami yang mengikuti dikau dalam pertobatan, menerima semua itu sebagai silih atas dosa-dosa kami serta seluruh umat manusia dan demi cinta kepada Tuhan. Amin.
Bapa suci, St. Dominikus,
Gading Kemurnian,
Tolonglah kami mengikuti jejakmu:
menjadi ramah, hangat dan terbuka terhadap setiap orang sesuai dengan kemampuan kami masing-masing. Bantulah kami, ya bapa, dengan doa-doamu. Amin.
Bapa suci St. Dominikus,
yang begitu bijaksana dalam hidupmu, berilah kepada kami air kebijaksanaan yang amat berharga itu, agar kami dapat melaksanakan pekerjaan kami dengan bijaksana demi kemuliaan Allah. Amin.
Bapa suci, St. Dominikus,
dampingilah dan bantulah kami memberi kesaksian melalui hidup kami, melalui perbuatan-perbuatan kami.
Jadikanlah hidup kami suatu ungkapan darikehadiran Kristus dalam diri kami dan suatu tanda dari rahmat Allah yang tak kelihatan.
Dengarlah doa kami, ya bapa. Amin.
B.
Doa dan Berkat Dominikan
Semoga Allah Bapa memberkati kita
Semoga Allah Putra menyembuhkan kita
Semoga Allah Roh Kudus menerangi kita
Semoga Allah memberi kepada kita
mata untuk melihat
telinga untuk mendengar
tangan untuk melaksanakan karya Allah
kaki untuk berjalan dan mulut untuk
mewartakan Sabda Keselamatan.
Semoga Malaikat Perdamaian menjaga kita, dan akhirnya berkat Rahmat Tuhan
membawa kita ke Kerajaan-Nya
Amin.
C.
Aneka Ria Cara Berdoa ala St Dominikus
1.
St Dominikus berdiri tegak, menundukkan kepalanya dan dengan rendah hati memikirkan tentang Kristus di kepalanya, membandingkan kerendahan dirinya dengan kesempurnaan Kristus.
Dengan keras ia mengucapkan doa seperti: "Tuhan, aku tidak layak menerima Tuhan dalam rumahku" (Mat 8:8).
2.
St Dominikus membaringkan diri di lantai, berbaring dengan muka ke bawah. Ia menangisi dosa-dosanya sendiri dan dosa-dosa orang lain, menggunakan kata-kata seperti: "Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini" (Luk 18:13).
3.
St Dominikus senang berdiri di hadapan salib dan memandangnya dengan perhatian yang sempurna, sering juga dengan bertekuk lutut.
4.
St Dominikus seringkali mengulurkan tangannya di depan dadanya dalam sikap seperti sebuah buku yang terbuka, mengatupkan keduanya dengan kuat bersama-sama.
Pada kesempatan lain, ia akan mengangkat tangannya di atas bahunya seperti yang dilakukan imam pada misa.
5.
Santo Dominikus kadang-kadang berdoa dalam keadaan berdiri, dengan tangan dan lengannya dijulurkan dengan kuat dalam bentuk salib.
6.
St Dominikus sering mengangkat tangan ke atas, seperti anak panah yang sudah dilepaskan dari sebuah busur langsung ke angkasa.
Kadang-kadang tangannya yang terjulur ke atas digabungkan, kesempatan lain, agak dipisahkan seolah-olah sedang menerima sesuatu dari sorga.
Melalui contoh dan perintah, St Dominikus terus menerus mengajar para rahib untuk berdoa dengan cara ini:
"Mari, pujilah Tuhan, hai semua hamba Tuhan! ... Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah Tuhan." (Mzm 134:1-2)
D.
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Persenjatailah dirimu dengan doa daripada dengan pedang;
Kenakanlah kerendahan hati daripada pakaian luar yang bagus.
- St. Dominikus.
---------
Rabu, 8 Agustus 2018
PW St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah.
Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan..
Alleluya
MADAH IBADAT BACAAN.
Ya Tritunggal mahamulya
Yang mengatur segalanya
Siang untuk kerja giat
Malam untuk istirahat
Waktu pagi waktu senja
Siang malam selamanya
Kami mohon perlindungan
Dari kemurahan Tuhan
Kami umatMu bersatu
Sujud menghadap padaMu
Memanjatkan permohonan
Teriring madah pujian
Ya Bapa yang baik hati
Luluskanlah doa kami
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus.
Amin.
MADAH IBADAT PAGI
Gelap berkurang, malam hampir hilang
Fajar gemilang menyebarkan terang.
Marilah kita memanjatkan doa
Kepada Bapa.
Semoga Bapa berbelaskasihan
Membimbing kita dalam pengabdian
Dan merestui karya darma bakti
Sepanjang hari.
Ya Bapa kami, sudilah kabulkan
Harapan hati yang kami ungkapkan
Secara tulus demi Yesus Kristus
Dalam Roh Kudus. Amin.
MADAH IBADAT SIANG.
Tuhan Allah mahaluhur
Hari dan malam Kauatur
Terang gelap bergiliran
Silih ganti berurutan.
Senja hari yang mendekat
Melambangkan akhir hayat
Yang bagi umat beriman
Membuka keabadian.
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu. Amin.
DOA
Tuhan yang arif bijaksana, santo Dominikus sudah menjadi pewarta ulung kebenaranMu.
Semoga ia menolong umatMu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
Amin.
E.
Ordo Dominikan – Selayang Pandang
Ordo Dominikan/ Ordo Pengkotbah/ Ordo Pewarta didirikan St. Dominikus untuk mewartakan Injil dan kebenaran akan Tuhan, dan memerangi aliran-aliran sesat khususnya pada masa St. Dominikus. Ia melihat adanya kebutuhan mendesak akan pewartaan dalam bahasa yang bisa dimengerti orang awam oleh biarawan-biarawati yang terdidik.
Para Dominikan yang berpegang pada 4 pilar yaitu : Doa (Prayer), Studi (Study), Pewartaan (Preaching), dan Komunitas (Community) hidup dalam kontemplatif-aktif: kontemplatif dalam doa dan studi, serta aktif dalam pewartaan dan hidup berkomunitas, dengan misi keselamatan pribadi dan anggota-anggota Ordo dan keselamatan jiwa-jiwa yang lain.
Beberapa tokoh Dominikan yang terkenal selain St. Dominikus sendiri, antara lain; St. Thomas Aquinas, Katarina dari Siena, St. Paus Pius V, St. Albertus Agung, Martin de Porres, dll.
Bersama dengan teladan St Dominikus, adapun bbrp sikap dasar supaya kita bisa sehati dan sejiwa dengan Allah, al:
1. Inspirasi
Nama Dominikus berarti milik Tuhan. Dominikus yang kerap dilambangkan dengan bintang dan anjing dengan obor di moncongnya karena hidupnya yang penuh inspirasi adalah seorang imam diosesan yang kerap mendapat julukan “saudara yang selalu gembira”. Walaupun ia mengalami tantangan yang amat banyak dengan nyawanya yang terancam, ia tetap penuh pengharapan. Dominikus memiliki harapan yang abadi karena ia juga menemukan Allah yang menginspirasi secara nyata dalam hidupnya.
Dengan inspirasi dari Allah sendiri inilah, ia menjadi inspirasi bagi orang lain karena pergulatan kehidupannya menjadi mata air pengharapan sekaligus kegembiraan baginya. Beberapa pengikutnya yang cukup dikenal, antara lain: Thomas Aquinas , Albertus Magnus, Pius V, Martinus de Porres, Katarina Siena, Rosa de Lima. Ia sendiri meninggal dunia di Bologna pada tanggal 6 Agustus 1221 setelah menderita sakit keras. Dua belas tahun setelah kematiannya, yakni pada 3 Juni 1234, dia dikanonisasikan menjadi orang kudus oleh Paus Gregorius IX yang adalah juga sahabat dekatnya dari Venisia. Ia juga diangkat sebagai pelindung para astronom.
2. Devosi
Dominikus juga digambarkan sebagai seorang biarawan yang berjubah putih dengan mantol hitam dan dekat dengan Bunda Maria yang menyerahkan rosario kepadanya. Ia dan para pengikutnya yakin bahwa doa yang membuatnya berhasil mengalahkan pelbagai bidaah/ajaran sesat adalah doa rosario dan devosi pada Bunda Maria: “consolatrix afflictorum, auxilium christianorum ..., Spes nostra, Regina apostolorum – penghibur orang yang berdukacita, pertolongan orang-orang Kristen …, harapan kita, Ratu para rasul.”
Tentang Dominikus, rekan rekannya berkata, “Ia terus berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan; siang hari ia bekerja bagi sesamanya, dan malam hari ia berkontak dengan Tuhan.” Sebelum meninggal, Dominikus juga berpesan: “Tetaplah teguh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, dan jangan tinggalkan kemiskinan!”
3. Aksi
Pada tahun 1214, Dominikus berniat mendirikan sebuah tarekat religius, sebuah kelompok imam yang cakap berkhotbah di mana saja. Ia memandang perlu adanya para pengkhotbah yang dipersiapkan dengan baik, hidup disiplin dan mau hidup sederhana. Kelompok ini akhirnya dikenal dengan nama Ordo Predicatorum atau Ordo Pengkhotbah.
Di Inggris, mereka disebut,“saudara-saudara hitam” karena jubah yang mereka pakai berwarna hitam. Dominikus sendiri menggabungkan corak hidup doa kontemplatif dengan kehidupan aktif: mewartakan Injil di luar biara, kerja tangan untuk memenuhi kebutuhan hidup, belajar dan lain-lain. Misinya sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang baru karena pada masa itu.
Baginya, hidup dalam persaudaraan sejati, “sehati dan sepikiran menuju Allah”, adalah tujuan pertama hidup Ordo Praedicatorium (OP). Hidup seorang Dominikan ditujukan untuk “berbicara dengan dan tentang Tuhan”. Oleh karena itu, sudah sewajarnya doa menjadi bagian hidup sehari-hari seorang Dominikan. Selain itu, mereka juga senantiasa bertekun mencari kebenaran lewat studi.
Studi menjadi kegiatan bersama, di mana setiap anggota yakin bahwa tidak
ada seorang pun yang mempunyai monopoli atas kebenaran (Veritas). Di
sinilah, Dominikus melihat studi sebagai suatu bentuk spiritualitas. Jelasnya, sebuah komunitas Dominikan. yang dibangun dalam hidup doa dan studi akhirnya harus mampu membuat seorang Dominikan menjadi pelayan umat Allah yang efektif di segala tempat. Ia diharapkan untuk terus “berkontemplasi dan membagikan buah kontemplasinya” (Contemplari et contemplata aliis tradere). Inilah inti pewartaan Dominikan. Doa dan studi tidak boleh hanya berhenti demi keselamatan jiwa pribadi, tapi harus menjadi awal penyelamatan banyak jiwa.
“Cari kaskus di Sukabumi – St Dominikus doakanlah kami.
F.
MENGENAL LAGI LEBIH DEKAT ORDO PEWARTA (DOMINIKAN)
Semoga Allah Bapa memberkati kita
Semoga Allah Putra menyembuhkan kita
Semoga Allah Roh Kudus menerangi kita
dan memberi kepada kita
mata untuk melihat
telinga untuk mendengar
tangan untuk melaksanakan karya Allah
kaki untuk berjalan dan mulut untuk
mewartakan Sabda Keselamatan.
semoga Malaikat Perdamaian menjaga kita,
dan akhirnya berkat Rahmat Tuhan
membawa kita ke Kerajaan-Nya
Amin.
Ordo Pewarta atau yang lebih dikenal sebagai Dominikan lahir tahun 1216. Pendiri Ordo Pewarta adalah Santo Dominikus seorang yang terlahir berbangsa Spanyol di daerah Calereuga. Konteks kelahiran Ordo Pewarta tidak bisa dilepaskan dari konteks Abad Pertengahan.
“Renaissance” Abad Pertengahan melahirkan beberapa hal. Pertama adalah munculnya masyarakat sipil yang kurang-lebih mau independen dari pengaruh Gereja dan ditopang oleh perkembangan ekonomi yang melahirkan kelas menengah yang cukup berduit waktu itu. Kelompok menengah ini merasa Gereja cukup mendominasi dalam segala bidang, termasuk politik, sehingga mau mencoba menghidupi sebuah cara hidup yang agak beda di mana kebebasan dan kreativitas mulai dijunjung tinggi. Hal kedua seiring timbulnya kelas menengah adalah hidup intelektual yang mulai bagus dari pihak rakyat kebanyakkan sehingga pendidikan bukan didominasi oleh kaum klerus (imam). Hal ini berkat pengaruh kelahiran kembali minat-minat akan karya-karya Filsafat Yunani yang diakui ditemukan dan diterjemahkan berkat para Filsuf Arab. Karya yang cukup berpengaruh waktu itu adalah Aristoteles. Banyak kelompok yang bukan klerus (hirarki) yang mulai independen mencari ilmu sehingga pendirian Universitas terjadi di era ini yang bukan lagi ditangani para imam melainkan oleh “Pemda” yang notabene adalah awam. Efek negatifnya adalah timbulnya gerakan intelektual yang menyimpang dari ajaran resmi Gereja (bidaah). Bidaah yang terkenal waktu itu adalah Albigensian di mana karena pengaruh dualism Filsafat Yunani mereka percaya: (a) Tuhan menciptakan dua kenyataan yang beda dan saling berperang di dunia ini memperebutkan pengaruh yaitu “Yang Baik” dan “Yang Jahat,” (b) dunia yang kelihatan serta badaniah dengan segala kesenangan duniawi yang baik adalah jahat termasuk pernikahan, (c) “Free Thinker” atau pemikir bebas yang tidak percaya lagi akan otoritas Gereja. Hal ketiga yang memperparah keadaan adalah keadaan dalam tubuh Gereja sendiri yaitu minimnya pendidikan para klerus saat itu serta gaya hidup para imam saat itu yang karena masuknya di dalam urusan sipil terlalu banyak sehingga lebih sebagai pejabat kaya daripada melaksanakan nasehat-nasehat keserdehanaan Injil. Dalam konteks itulah di mana adanya perubahan masyarakat “rural” (pedesaaan) ke “urban” (perkotaan) serta ketidaksiapaan tubuh internal Gereja karena minimnya pendidikan tinggi para imam dan gaya hidup yang tidak cocok dengan Injil membuat Gereja cukup krisis. Dalam konteks inilah Dominikus lahir dan berkarya.

Dominikus pertama-tama ingin Ordonya adalah sebagai pewarta. Pewarta yang macam bagaimana? Inspirasi utama Dominikus adalah Luk 9: 1-6. Dalam Luk 9: 1-6 dikisahkan para rasul dikumpulkan oleh Yesus sebagai sebuah komunitas pewarta. Mereka mewartakan berkeliling serta tidak punya apa-apa (kemiskinan Injili). Gaya hidup yang Injili ini merupakan sebuah jawaban terhadap situasi di mana Gereja dilihat kehilangan kredibilitas dalam menjalani hidup sederhana yang justru dikritik oleh para bidaah. Para bidaah berani untuk hidup miskin sehingga banyak orang mengikuti mereka. Bidaah jaman itu punya banyak pengikut karena kredibilitas kesaksian hidup mereka. Maka kembali kepada aturan hidup para Rasul merupakan jawaban pertama terhadap situasi waktu itu. Kelompok Pewarta yang didirikan oleh Dominikus diperintahkan oleh dia untuk menjadi pewarta yang mempunyai juga kapasitas intelektual yang memadai atau lebih sehingga bisa berdialog membawa kebenaran (Veritas) kepada para intelektual jaman itu sehingga membersihkan pikiran mereka yang salah (bidaah). Maka dari itu sejak awal mula Dominikan dekat dengan dunia intelektual dan studi dan di dalam aturan hidup Dominikan hidup studi/intelektual merupakan salah satu pilar hidup Ordo Dominikan. Studi yang baik tentang iman dan Kitab Suci serta ilmu-ilmu yang lain diharapkan bisa membantu para Dominikan siap untuk mewartakan dan erlibat dalam dialog bahkan debat untuk membawa umat kepada kebenaran Injili. Maka tidak mengherankan Dominikus sejak awal mengirim para saudara Dominikan membuka biara di dua kota besar di Eropa yang terkenal dengan hidup intelektualnya yaitu Paris (Universitas Paris) dan Bologna Italia (Universitas Bologna). Perintahnya yang terkenal adalah demikian: “Pergilah ke kota, belajarlah di sana, didirikanlah biara, berkhotbahlah di sana dan rekrutlah panggilan.” Tidak mengherankan sejak hadir di dua kota besar itu selama 10 tahun banyak mahasiswa menjadi anggota Dominikan dan melahirkan tokoh intelektual seperti Albertus Agung dan Thomas Aquinas.
Setelah hampir 800 tahun berdirinya Dominikan sejak tahun 1977 diputuskan untuk mengabdi Gereja dan masyarakat, Dominikan mengambil 4 prioritas utama dalam kerasulannya: media massa, keadilan dan perdamaian (Justice and Peace), pendidikan tinggi dan dialog akademis serta antar agama dan penginjilan. Keempat prioritas ini dilihat oleh Dominikan sebagai “Frontiers” (garis depan) yang masih harus digarap oleh Gereja.

Gereja perlu terlibat dalam dunia media massa karena dengan perkembangan tehnologi dan komunikasi banyak ide baik dan nilai-nilai Injili bisa disebarakan melalui peranan media komunikasi. Di dalam tubuh Ordo Dominikan sendiri terdapat satu posisi pelayanan yaitu Promoter Jendral (sebutan untuk pemimpin umum di Roma) untuk Internet. Diakui atau tidak internet merupakan dunia baru sejak globalisasi dan sangat berpengaruh. Generasi akhir abad XX dan permulaan abad XXI adalah generasi internet. Survey terakhir mengatakan ada 45 juta netizen (pengguna internet rutin) di Indonesia dan Indonesia adalah pemakai Facebook nomor tiga di dunia. Hal ini menunjukkan komunikasi internet sudah menjadi kebiasaan dan rutinitas sebagian besar masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu, kita bisa melihat bagaimana komunikasi public melalui TV sudah lebih berpengaruh daripada pendidikan tradisional (keluarga dan sekolah). Ruang public yang besar dan luas di dunia internet dan komunikasi merupakan lahan tersendiri buat pewartaan. Menarik bahwa ordo Dominikan adalah ordo pertama Gereja Katolik yang mempunyai universitas online (Internet University) yang bernama DOMUNI. Universitas online ini melayani banyak mahasiswa di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri karena menyadari pentingnya media para Dominikan mencoba mendirikan agency news online yang bernama PENA INDONESIA dan tabloid cetakan ARUE bersama dengan para awam Dominikan.
Hal kedua yang perlu dikembangkan adalah pengembangan sumber daya manusia yang merupakan bagian dari perjuangan Justice and Peace (JP). Banyak orang melihat pelayanan JP hanya terbatas pada advokasi di mana ada ketidakadilan. Padahal yang lebih penting adalah pengembangan social ekonomi dan kemajuan masyarakat. Tidak mengherankan sejak pertemuan umum (disebut kapitel) di Colombia tahun 2006 ditetapkan bahwa program PBB tentang pengentasan kemiskinan yang dikenal sebagai Millennium Development Goals (MDGs) merupakan bagian integral dari misi Ordo Dominikan. Ordo Dominikan ingin terlibat dalam pengentasan kemiskinan yang dicanangkan dunia dan bersama-sama mengharapkan di tahun 2025 tidak ada lagi kemiskinan absolute di tengah masyarakat. Misi yang ditegaskan ini mendorong di Pontianak para Dominikan mencoba ikut terlibat dalam gerakan Ekonomi Kerakyatan yang sudah dimulai banyak pihak, terutama Gereja, yaitu gerakan Credit Union. Para Dominikan terlibat dalam penbentukkan CU BAHTERA yang berkantor di Pontianak.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah pengembangan intelektual yang meliputi pendidikan terutama pendidikan tinggi. Selain mengenai pendidikannya dibutuhkan juga institusi yang sungguh-sungguh untuk riset. Maka Ordo Dominikan mencoba juga mengembangkan pusat studi dan riset di beberapa tempat. Dalam hal pendidikan intelektual salah satu hal yang mendapatkan penekanan penting adalah studi dan riset mengenai Teologi serta Dialog Kristen-Islam. Khusus mengenai dialog Kristen-Islam hal ini mendapatkan penekanan dalam 10 tahun terakhir. Ordo Dominikan memasuki dialog dengan Islam sejak abad XIII di mana pimpinan umum saat ini Humbertus dari Roma menuliskan surat kepada anggota untuk studi bahasa Arab. Diyakini oleh Ordo Dominikan kedua agama besar Kristen dan Islam mempunyai kontribusi yang berarti banyak bagi dunia apabila keduanya bisa hidup berdampingan dengan damai. Tidak mengherankan di Pontianak sejak awal masuknya Ordo Dominikan di Indonesia didirikanlah Center for Research and Inter-Religious Dialogue (CRID) guna mewujudkan di tingkat lokal usaha dialog tersebut. Selain itu bekerjasama dengan UIN Syarief Hidayatullan Ciputat Tangerang, Ordo Dominikan terus menggalang semangat dialog.
Misi pewartaan Injil sebenarnya merupakan inti dari Gereja karena semua anggota Gereja bersifat missioner dan dipanggil dalam pewartaan Injil. Hal ini juga sama merupakan panggilan Ordo Dominikan. Pewartaan Injil dewasa ini bukan hanya soal membuat orang menjadi Kristen tetapi terlebih bagaimana berdialog dengan situasi baru sekarang yang bisa mendukung pewartaan Injil dan juga kepada daerah yang dahulunya Kristen sekarang menjadi sekuler seperti Eropa. Tidak mengherankan di tahun 2000 atas amanat Pimpinan Umum didirikanlah 4 pusat studi dan riset Eropa Bersatu (Brussel-Belgia, Berlin-Jerman, Roma-Italia dan Starssbourg- Perancis) yang intinya mengkaji implikasi etis dan religious Eropa Bersatu yang kiranya bisa menjadi kajian dalam mewartakan Injil.
Para anggota Dominikan tersebar di banyak Negara (lebih dari 80 negara) dan Ordo Dominikan sendiri terikat dalam keluarga besar Ordo Dominikan mempunyai 4 cabang utamanya yaitu para putera (Imam dan Bruder), para suster ribuah, para suster aktif dan awam. Di Indonesia sendiri sekarang ada dua komunitas pria Ordo Dominikan yaitu di Pontianak dan Surabaya. Di Pontianak para pria Dominikan membantu dalam pendidikan calon imam di STT Pastor Bonus dan pendidikan imam di Seminari Tinggi Antonino Ventigmilia. Selain itu mereka terlibat di dalam karya dialog di CRID serta pelayanan pastoral Mahasiswa katolik saat ini. Sedangkan para pria Ordo Dominikan di Surabaya menangani paroki untuk orang asing serta paroki Redemptoris Mundi serta membantu pembangunan Fakultas Filsafat dan Teologi di Surabaya. Untuk awam ordo Dominikan yaitu kaum awam yang tertarik menghidupi semangat dan spiritualitas hidup Ordo Dominikan tetap sebagai awam dan terlibat dalam karya pewartaan Ordo Dominikan berada di Pontianak, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta (kerjasama dengan Suster OP Indonesia). Di Pontianak sendiri sudah ada belasan anggota awam Ordo Dominikan yang berkaul.
G.
Kutipan Teks Misa:
Berkhotbah tentang salib adalah fana, jika tidak tampak dalam hidup dengan Dia yang disalibkan. --- St. Teresia Benedikta dari Salib
“Satu-satunya buku yang kupergunakan untuk mempersiapkan khotbah adalah buku cinta, yaitu Injil Yesus Kristus” (St. Dominikus)
Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)
Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.
Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy
Doa Pembuka
Allah Bapa yang arif bijaksana, Santo Dominikus dengan warta kebenarannya telah menyelamatkan umat-Mu pada masa lalu. Semoga kini ia tetap menolong Gereja-Mu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:1-7)
"Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi."
Tuhan bersabda, "Aku akan menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku. Mereka mendapat kasih karunia di padang gurun yaitu bangsa yang terluput dari pedang. Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya; dan dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya, 'Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Aku akan membangun engkau kembali sehingga engkau pulih, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi dirimu lagi dengan rebana, dan akan tampil dalam tarian sukaria. Engkau akan membuat kebun anggur lagi di gunung-gunung Samaria; dan orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula. Sungguh, akan datang harinya para penjaga akan berseru di Gunung Efraim: Ayo, marilah kita naik ke Sion, menghadap Tuhan, Allah kita! Sebab beginilah sabda Tuhan: Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah atas pemimpin para bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.
Ayat. (MT Yer. 31:10,11-12ab,13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan menghimpunnya kembali.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil do = g, 4/4 , PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:21-28)
"Hai ibu, sungguh besar imanmu!"
Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.” Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata wanita itu lagi, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Bacaan Injil hari ini, bercerita tentang Yesus yang pergi ke Tirus dan Sidon. Di situ ada seorang perempuan Kanaan yang datang kepada Yesus dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Melihat hal itu, murid-murid-Nya meminta kepada Yesus supaya menyuruh perempuan itu pergi. Tetapi Yesus tidak memberi tanggapan atas permintaan para murid-Nya. Yesus yang pada awalnya diam, justru berkata kepada perempuan Kanaan itu bahwa Dia diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Yesus sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Namun Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu, Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Yesus tidak bermaksud berkata kasar, namun melontarkan kata-kata untuk maksud agar ditanggapi secara spontan. “Anjing” di kalimat ini jika dilihat dari bahasa aslinya Yunani, berkonotasi pada anjing kecil, atau anjing piaraan, dan bukan berarti anjing secara umum (terdapat dua jenis konotasi anjing dalam bahasa Yunani). Sehingga maksud utama kalimat itu adalah untuk menunjukkan prioritas pada anak-anak dahulu, baru kemudian kepada anjing kecil/ piaraan tersebut. Jadi kalimat ini tidak dimaksudkan untuk melecehkan, hanya menunjukkan urutan memberi makan. Perhatian Yesus yang pertama memang ditujukan kepada bangsa Israel (lihat juga Mat 10:6) untuk menyelamatkan mereka sebagai pemenuhan janji Allah yang telah disebutkan pada Perjanjian Lama, dan baru kemudian keselamatan tersebut ditujukan juga kepada bangsa-bangsa lain. Walaupun fokus utamanya bangsa Israel, namun Yesus tidak membatasi pelayanannya, dan Yesus juga mengarahkan perhatian dan karya keselamatan-Nya kepada bangsa-bangsa lain, contohnya pada mukjizat menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum (Luk 7:1-10); dan pembicaraan Yesus dengan perempuan Samaria (Yoh 4) dan tentu, pesan-Nya terakhir sebelum naik ke surga kepada murid-murid-Nya adalah agar mereka menyebarkan Injil kepada semua bangsa (Mat 28:19-20).
Antifon Komuni (Yer 31:7)
Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar