Ads 468x60px

Jumat, 24 Agustus 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 24 Agustus 2018
Pesta St. Bartolomeus, Rasul
Wahyu (21:9b-14)
(Mzm 145:10-11.12-13b.17-18)
Yohanes (1:45-51)
“In vino veritas - Di dalam anggur adalah kebenaran".
Ternyata bukan hanya di dalam anggur, tapi kebenaran terlebih tampak di dalam diri Yesus yang diikuti oleh Bartolomeus alias Natanael yang kita pestakan hari ini, yang dipuji Yesus: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
Bartolomeus sendiri adalah nama Aram yang berarti “Anak Tolmai”, sebab berasal dari kata Tolmai dan Bar artinya “anak”. Nama Yunaninya adalah Bartholomaios.
Ia berasal dari Kana daerah Galilea, sebagaimana tercatat dalam Yoh 21:2 dengan nama Natanael, yang berarti “anugerah Allah”. Natanael adalah nama utamanya dan Bartolomeus adalah nama keturunan, anak Tolmai.
Menurut St. Hieronimus, Bartolomeus adalah satu-satunya rasul Yesus dari kalangan bangsawan. Maka, bisa jadi rasul itu ada hubungannya dengan keluarga Ptolemeus yang berkuasa di Mesir.
Ada beberapa titik refleksi yang bisa kita angkat dari kisah Natanael, si“anugerah Allah” ini, antara lain :
1. Berangkat dari pertanyaan:
Kisah sekitar Natanael dicatat oleh Penginjil Yohanes. Ketika Filipus memberitahu kepadanya bahwa ia “telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret”, Natanael bertanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh 1:45-46).
Selain menunjukkan sentimennya kepada orang Nazaret yang dianggap rendahan, hal itu juga sekaligus menunjuk dan mengungkapkan sikapnya yang tidak mudah percaya akan berita atau omongan orang. Dia bukan tipe orang yang suka berdesas-desus dan mempergunjingkan orang lain.
Namun demikian, ia berhati terbuka dan membiarkan diri untuk mendengar dan mengikuti ajakan Filipus: “Mari dan lihatlah!” (Yoh 1:47).
2. Bertumbuh dari pernyataan:
Pertemuan pribadinya dengan Yesus yang menyatakan: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya,” telah membuat Natanael heran, bagaimana Yesus mengenal sifat dirinya yang terbuka, jujur, murni, dan tanpa kepalsuan (Yoh 1:47-48).
Ia pun semakin kagum saat Yesus melanjutkan pernyataanNya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara,” sehingga dengan keyakinannya ia mengakui: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang israel!” (Yoh 1:48-49).
Pernyataan dan pengakuan iman Natanael itu bukan karena pengertiannya bahwa Yesus memiliki kekuatan telepati dan penglihatan yang luar biasa, tetapi karena Yesus tahu kerinduan yang murni dalam hatinya saat ia duduk merenung, berdoa dan terus mendambakan datangnya Mesias.
Adapun pohon ara yang bertahan hidup di padang gurun pada musim apa pun dengan daun rindangnya yang mengundang orang senang duduk bermeditasi di bawahnya, telah menjadi simbol kedamaian hidup yang dibawa Mesias.
3. Berbuah dalam kemartiran
Dalam bukunya yang berjudul "Historia Ecciesiastica", Eusebius, seorang sejarawan dari Kaisarea, mencatat bahwa Bartolomeus menjadi murid Yesus dan merasul di belahan dunia timur. Ia mewartakan Injil ke daerah India, Mesir, Frigia, Persia, Arabia dan Armenia.
Menurut Venerable Bede, Bartolomeus menemui ajalnya sebagai martir di Armenia dengan dipancung kepalanya oleh Raja Astriages.
Dalam hasil karyanya yang berjudul “Pengadilan Terakhir”, pelukis terkenal Michelangelo menggambarkan Bartolomeus membawa besetan kulit tubuhnya. Karya itu berdasar pada cerita yang mengatakan bahwa sebelum dipenggal kepalanya ia dikuliti hidup-hidup. Karena itu, ia dijadikan santo pelindung untuk tukang jagal dan penyamak kulit, juga dimohonkan doanya untuk penyembuhan para penderita penyakit kulit.
Relikwi Bartolomeus disimpan di Pulau Lipari sejak tahun 580. Tahun 838 Ratu dan Benevento Italia mengambil relikwi itu, dan baru pada tahun 983 Kaisar Otto III menyimpannya dalam Gereja di Pulau Tiber, Roma. Selama pendudukan Perancis di akhir abad ke-18, relikwi itu disimpan di Gereja St. Maria Trastevere untuk memohonkan perlindungan kota Roma.
Sejak itulah devosi kepada St. Bartolomeus berlangsung dengan penghormatan relikwinya di Gereja St. Maria Trastevere. Relikwi Bartolomeus pun disimpan di Gereja yang didedikasikan kepadanya, yakni Katedral St. Bartolomeus di Frankfurt.
“Cari nasi di Bekasi – Mari bersaksi setiap hari.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
SETAN ITU ADA.
“Kebohongan terbesar yang dilakukan setan adalah : meyakinkan manusia bahwa setan itu tidak ada.”
Di jaman modern masa kini, nampaknya mempercayai adanya keberadaan setan adalah bagai pandangan kuno, apalagi bagi dunia barat.
Namun setan itu sungguh ada dan itu kenyataan.
Gereja Katolik terus mengajarkan tentang keberadaan setan dalam dunia, bahkan; Paus Fransiskus juga menekankan hal ini.
Mari kita mengenali musuh kita supaya kita tahu cara melawannya.
Berikut beberapa pandangan dan kenyataan :
Pandangan : Setan itu tidak benar-benar ada.
Kenyataan : Setan (demon, devil) BUKANLAH suatu kiasan atau ungkapan. Itu adalah nama. Ada pemiliknya.
Kitab Wahyu dan ajaran Katolik jelas : setan itu nyata dan aktif di dunia.
Pandangan : Pengusiran setan/ exorcisms tidaklah benar ada.
Kenyataan : Pengusiran setan/ exorsisme bukanlah hanya ada di film-film horor.
Yesus sendiri; tertulis di Alkitab, juga mengusir setan dari orang yang kerasukan dan Gereja hingga kini masih melanjutkan tindakanNya itu.
Vatikan bahkan memberi pelatihan khusus bagi para imam yang ditunjuk dan mendapat tugas sebagai exorcist/ pengusir setan oleh Uskupnya.
Ketika kita menerima pembaptisan, kita juga menerima “pembebasan dari roh jahat”.
Pandangan : Hal-hal gaib tidaklah berbahaya, hanya untuk bersenang-senang.
Kenyataan : Melakukan hal-hal gaib, walau kadang hanya dalam bentuk permainan; kadang bisa menghadirkan setan yang sesungguhnya, karenanya adalah berbahaya dan juga berdosa melakukannya.
Di antara nya termasuk tindakan : pemanggilan roh orang mati, tenung, kegiatan yang menghadirkan roh untuk membaca masa depan, meramal, horoskop, pembacaan garis tangan, mendapat kuasa atau kekuatan dari benda tertentu/jimat, perbuatan magic dan hal gaib lainnya.
Semua ini bertentangan dengan “Roh Takut dan hormat Akan Allah” dan mengingkari bahwa kita adalah milik Allah semata.
Pandangan : Pun jika setan itu benar ada, ia/mereka tak bisa berbuat apa-apa.
Kenyataan : Setan kebanyakan terlibat dalam keseharian manusia, menggoda manusia untuk melakukan dosa dan mengabaikan Kristus.
Dalam kasus-kasus luar biasa, setan dapat mengganggu manusia dengan lebih dalam dan nyata, yang kita kenal dengan “kerasukan”.
Telah banyak Orang Kudus yang kita tahu, bahkan terlibat dalam pertarungan bukan hanya dalam jiwa namun secara fisik dengan setan.
Pandangan : Kita tak dapat berbuat apa-apa tentang setan.
Kenyataan : Banyak sekali yang dapat kita lakukan !
Yesus secara gemilang telah mengalahkan kuasa kegelapan, dan dengan rahmatNya, kita juga dapat membebaskan diri kita dari pengaruh setan.
Tindakan yang dapat kita lakukan antara lain : menerima Sakramen, doa, silih, dan tindakan kesucian lainnya.
Dalam kasus-kasus khusus kerasukan, orang dapat ditolong oleh imam yang terlatih.
Para Kudus juga memberi teladan tindakan mereka dalam menghadapi pertempuran dengan setan, ada doa-doa keramat yang bisa dipakai; St. Teresa Avila memakai kekuatan dari Air Suci, Medali St. Benedictus juga sarana yang ampuh menolak kuasa gelap.
B.
MADAH IBADAT HARIAN
Jumat, 24 Agustus 2018
Pesta St Bartolomeus, Rasul
Apakah gunanya berdoa ?
Apakah gunanya doa-doamu itu bagi Allah ?
Apakah gunanya teleskop seorang pelaut bagi bintang utara, ketika bintang itu dapat melihat jelas sang pelaut bahkan tanpa teleskop ?
Kamu sendiri sudah tau, apa gunanya teleskop bagi pelaut.
Demikian juga dengan doa.
Bagiku, doa bagaikan guna teleskop untuk si pelaut; aku memerlukannya supaya tidak kehilangan arah dan pandangan kepada Bintang Keselamatan, namun Sang Bintang Keselamatan itu tidak membutuhkannya untuk dapat selalu melihat dan menemukanku.
Apakah yang akan terjadi dengan "penglihatan jiwa"ku, jika aku tidak melatihnya dengan doa
Tidakkah para tentara berlatih keras dan tekun dan panjang untuk melihat sasaran tembak mereka di kejauhan ?
Tidakkah para penenun berlatih keras dan tekun untuk dapat mengenali jenis benang yang terbaik ?
Bagaimanakah aku tidak melatih "mata imanku" agar dapat memandang sejernih mungkin ?
Tutuplah matamu dengan kain selama tiga hari saja, dan setelahnya matamu akan merasa kesakitan ketika melihat cahaya.
Meregangkan hubunganmu dengan Allah hanya untuk beberapa jam saja dan jiwamu akan merasa kesakitan melihat cahayaNya.
Oh teman, betapa agungnya "penglihatan iman" ini.
Kukatakan padamu, jika kau menyadari betapa luar biasa dan agungnya, kau tidak akan pernah berputus dalam doa.
===
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu
Kemuliaan...
Alleluya.
MADAH IBADAT BACAAN
O para rasul mulia
Duta raja yang kuasa
Didikan guru utama
Yang mengatasi segala
Di Yerusalem surgawi
Penuh cahaya ilahi
Kalian menjadi dasar
Bagi Gereja yang benar
Kami rayakan pestamu
Kami kenangkan jasamu
Sambil mengucapkan syukur
Atas pengurbanan luhur
Terpujilah Yesus Kristus
Yang sudah sudi mengutus
Rasul yang dipilih Bapa
Dipenuhi dengan RohNya
Amin
MADAH IBADAT PAGI
O para rasul mulia
Duta raja yang kuasa
Didikan guru utama
Yang mengatasi segala
Di Yerusalem surgawi
Penuh cahaya ilahi
Kalian menjadi dasar
Bagi Gereja yang benar
Kami rayakan pestamu
Kami kenangkan jasamu
Sambil mengucapkan syukur
Atas pengurbanan luhur
Terpujilah Yesus Kristus
Yang sudah sudi mengutus
Rasul yang dipilih Bapa
Dipenuhi dengan RohNya
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Marilah kita bernyanyi
Bagi penebus ilahi
Dengan iman dan harapan
Penuh cinta yang bertahan
Sambil mohon dibebaskan
Dari tipu daya lawan
Agar selalu setia
Dalam mengabdi sesama
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi
Amin
DOA
Tuhan, penyelamat manusia, teguhkanlah iman di dalam diri kami.
Dengan iman itu rasul Bartolomeus sudah terpaut pada Kristus dengan hati tulus ikhlas.
Semoga berkat doanya GerejaMu menjadi tanda dan saluran keselamatan untuk segala bangsa.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.
SKI - JALAN KERAHIMAN
Yesus bukanlah milik masa lalu,
namun Ia hidup di masa sekarang,
dan diproyeksikan ke masa depan.
Yesus adalah "kekinian" Allah yang kekal.
C.
Kutipan Teks Misa:
Jumat, 24 Agustus 2018
Pesta St. Bartolomeus, Rasul
Pencurahan darah Kristus adalah sumber kehidupan Gereja. Santo Yohanes, sebagaimana kita tahu, melihat dalam air dan darah yang mengalir dari Tubuh Tuhan kita dari situlah terpancar kehidupan ilahi yang diberikan oleh Roh Kudus dan dikomunikasikan kepada kita dalam sakramen-sakramen (Yoh 19:34; lih 1 Yoh 1 : 7; 5: 6-7). Surat Ibrani menjelaskan, kita bisa mengatakan, keterlibatan liturgi dari misteri ini. Yesus, oleh penderitaan dan kematian-Nya, mempersembahkan diri-Nya pada Roh yang abadi, telah menjadi Imam Agung kita dan "Pengantara dari perjanjian baru" (Ibr 9:15). Firman ini menggemakan kata-kata Tuhan kita sendiri pada Perjamuan Terakhir, ketika ia menetapkan Ekaristi sebagai sakramen Tubuh-Nya, diberikan untuk kita, dan Darah-Nya, Darah perjanjian baru dan kekal dicurahkan untuk pengampunan dosa (lih Mk 14:24; Mat 26:28; Luk 22:20). (Paus Benediktus XVI; Homili Katedral Darah Dari Tuhan kita Yesus Kristus Yang Paling Berharga, Westminster)
Antifon Pembuka (Mzm 96(95):2-3)
Maklumkanlah keselamatan Tuhan hari demi hari, wartakanlah kemuliaan-Nya di antara para bangsa.
Proclaim the salvation of God day by day; tell among the nations his glory.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa, Raja Mahamulia, penyelamat manusia, teguhkanlah iman di dalam diri kami. Dengan iman Rasul Bartolomeus sudah terpaut pada Kristus dengan hati tulus ikhlas. Semoga berkat doanya Gereja-Mu menjadi tanda dan saluran keselamatan untuk segala bangsa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Dua belas Rasul adalah simbol Israel baru, yakni Gereja yang dibangun oleh Kristus sendiri. Kita (Gereja) adalah warga Kerajaan Allah, dan Kristus adalah Kepala, Pemimpin kita. Maka, sudah seharusnya hidup kita juga menunjukkan bahwa kita adalah warga Kerajaan Allah.
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:9b-14)
"Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasar."
Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13b.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 1:49b)
Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!
Yesus sangat mengenali kita para murid-Nya, bahkan Dia lebih mengenali kita daripada kita sendiri. Orang yang merindukan Kristus dan mau berdialog dengan-Nya melalui Sabda-Nya akan melihat kemuliaan Kristus itu sendiri.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:45-51)
"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
Sekali peristiwa Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya, Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
"Mari dan lihatlah," kata Filipus kepada Natanael. Kita semua sebagai orang beriman tentu memiliki satu harapan yang sama, yaitu bersemuka (berjumpa) dengan Tuhan sendiri. Kita ingin datang dan berjumpa dengan Tuhan. Sesama kita sering kali dipakai Tuhan untuk membantu kita sampai kepada-nya. Kini, bersediakah kita dibantu oleh orang lain untuk berjumpa dengan Tuhan? Perjumpaan dengan Tuhan dialami bukan lewat teori, melainkan pengalaman hidup sehari-hari.
Antifon Komuni (Luk 22:29-30)
Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku, sabda Tuhan.
I confer a kingdom on you, just as my Father has conferred one on me, that you may eat and drink at my table in my kingdom, says the Lord.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar