Ads 468x60px

Sabtu, 06 Oktober 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 06 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVI
Ayub (42:1-3.5-6.12-17)
(Mzm 119:66.71.75.91.125.130)
Lukas (10:17-24)
“Gaudete – Bersyukurlah!”
Yesuspun bersyukur: "Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus" (Luk 10:21).
Ia bersyukur karena yang diajarkanNya dimengerti dan diikuti oleh orang-orang sederhana: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu" (Luk 10:21).
Pada kenyataannya, ada dua hal yang sering membuat kita tak mudah bersyukur, yakni:
Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah kita telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi kita masih merasa kurang. Pikiran kita dipenuhi berbagai target dan keinginan. Kita begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang.
Dalam bahasa Doraemon: “aku ingin begini, aku ingin begitu, ingin ini –ingin itu, banyak sekali.” Kita dapat mengubah rasa-perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Dalam bahasanya seorang psikolog Jerman, Maria Kallen, “jika kita tak punya apa-apa yang kita cintai, maka cintailah apa-apa yang kita punyai.”
Kedua, kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita. Dalam bahasa populer: rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau daripada rumput di pekarangan sendiri.
Bagaimana dengan kita sendiri?
Semoga kita tidak terlalu sibuk membandingkan diri dengan orang lain sampai mata hati tertutup, sehingga lupa untuk senantiasa bersyukur.
“Burung tekukur di Kalvari – Mari bersyukur setiap hari.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Gaudium evangelium – Sukacita injili.”
Inilah salah satu harapan iman bahwa hidup harian kita selalu dipenuhi dengan nada dasar “syukur”, karena sesungguhnya sukacita merupakan kekuatan dan perlindungan dalam hidup kita (bdk. Nehemia 8:11).
Adapun "SLJJ" supaya kita dapat memiliki “gaudium evangelium, antara lain: Spirit Love Joy Justice.
1. Spirit - Semangat.
Seperti Yesus yang penuh semangat, para murid juga bersemangat keluar masuk kampung untuk memberitakan injil dalam namaNya.
2. LOVE - Cinta.
Seperti Yesus yang selalu memiliki kasih, para murid yang sudah banyak diberi rahmat Tuhan itu juga memiliki kasih kepada sesama. Mereka menyembuhkan yang sakit dan mengusir setan.
3. JOY - Sukacita.
Seperti Yesus yang penuh syukur, ke70 muridNya itu juga kembali dengan gembira karena keberhasilan mereka terutama dalam mengusir banyak roh jahat. Pastinya, kegembiraan Kristus adalah sukacita yang penuh karena bergembira dalam Roh. Namun, bagaikan air yang dalam, sukacitaNya tidak banyak bersuara. Ini adalah sukacita yang tidak bisa diganggu orang lain: "Bersukacitalah karna namamu ada terdaftar di sorga."
‘4. JUSTICE - Keadilan.
Yesus selalu bersikap adil dan tidak akan membiarkan para muridNya mengalami ketidakadilan. Itu sebabnya Yesus memberikan dua kuasa dasar, yakni daya guna & daya tahan:
Kita berdaya guna karena bisa "menginjak" ular & kalajengking, setan & roh jahat, si ular tua: "Kamu akan meremukkan kepala mereka dalam namaKu" (Kej 3:15), "Kamu akan menginjak mereka di bawah kakimu” (Mzm. 91:13).
Kita juga bisa berdaya tahan karena "Tidak ada yang akan membahayakan kamu, baik ular/kalajengking, meskipun kamu disiksa/dilemparkan ke dalam penjara di bawah tanah bersama binatang-binatang itu (Kis. 28:5, Markus 16:18).
Sudahkah kita mempunyai "SLJJ" iman setiap harinya?
"Ikan louhan di Senayan - Berkat Tuhan buat kita sekalian."
B.
“Hendaklah kita mencari surga itu dan marilah kita mencarinya melalui dan bersama Bunda Maria karena ia menjadi "tanda yang kelihatan dari rahmat yang tak kelihatan" (the visible sign of an invisible grace).
Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi sekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus II)
(Bdk. Luk 1:28, 42)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.
C.
“MARY’S WAY”: ROSARIO – SEKOLAH DOA
Doa rosario adalah doa bersama Maria dengan terus mendaraskan Salam Maria sambil merenung-kenangkan peristiwa-peristiwa inti hidup Yesus dan Maria sambil menghitung biji rosario.
Tercandra, kebiasaan berdoa dengan menggunakan hitungan biji-bijian sudah sangat tua usianya:
- Orang Peru kuno sudah memakai hitungan manik-manik dalam doa mereka.
- Di Ninive (abad IX SM), ditemukan angka pahatan yang memperlihatkan sebuah untaian manik-manik.
- Orang Hindu dan Bunda di Cina, India dan Jepang sudah lama mengenal kebiasaan berdoa sambil memakai hitungan biji-bijian.
- Umat Islam mengenal doa yang disebut "doa tasbih", yaitu doa yang terdiri atas sebuah untaian 99 butir untuk menyebut nama Allah yang Mahaesa.
- Tasbih yang sama sudah ada pada umat Kristen Timur (Yunani) sejak lama yang mengulang-ulang doa pendek tertentu dengan menyebut nama Allah dan Yesus Kristus.
- Rangkaian doa tasbih ditemukan dalam kuburan Santa Getrudis dari Nivella pada abad yang ke IV.
- Para pertapa di padang gurun dulu juga biasa memakai hitungan biji tasbih dalam doa mereka. Para pertapa itu mempunyai sebuah bakul berisikan semacam kelereng, yang berfungsi untuk menghubungkan doa-doa mereka yang diucapkannya setiap hari.
Pelbagai fenomen itu menyiratkan bahwa pemakaian hitungan biji tasbih dalam doa-doa sudah sangat tua usianya dan merupakan suatu gejala umum pada setiap agama, dan umumnya bertujuan untuk menghitung doa doa tertentu sehingga mudah untuk didaraskan bersama sekaligus membantu untuk lebih ber-konsentrasi dalam doa-berdoa.
Rosario sendiri berarti "Mahkota Mawar". Bunda Maria menyatakan kepada beberapa orang kudus bahwa setiap kali mereka mendaraskan satu Salam Maria, mereka memberinya sekuntum mawar yang indah dan setiap mendaraskan rosario secara lengkap mereka memberinya sebuah mahkota mawar.
Di Eropa, bunga mempunyai arti yang sangat penting: tanda cinta, perhatian atau penghormatan. Pada abad pertengahan khususnya, seorang hamba mempunyai kebiasaan merangkai-kan karangan bunga mawar untuk kemudian dipersembahkan kepada tuannya. Nah, diperkirakan bahwa umat kristiani pada zaman ini secara imitatif mengambil alih kebiasaan ini. Dalam devosi kepada Maria, umat kristiani menyadari diri sebagai hamba-hamba Maria, yang siap merangkai-kan bunga mawar (wreaths and crowns of roses) untuk dipersembahkan kepada Maria.
Demikianlah devosi Maria pada abad pertengahan berpusat pada simbol bunga mawar. Caranya? Umat Kristiani merangkai-kan bunga mawar menjadi semacam mahkota, lalu meletakkannya di rumah ibadat, persis di depan gambar atau patung Bunda Maria. Dalam proses merangkaikan bunga mawar itu, mereka ber-“tribute”, mengucapkan litani dan doa atau lagu-lagu pujian kepada Maria.
Doa rosario sendiri diwariskan kepada Gereja oleh para kudus, termasuk St. Dominikus, pendiri Ordo Praedicatorium (OP), yang menerimanya langsung dari Bunda Maria sebagai sarana yang ampuh untuk mempertobatkan kaum bidaah Albigensia dan pendosa-pendosa lainnya pada waktu itu (Bdk: RJK, “XXI-Interupsi”, Kanisius; De Dignitate Psalterii, Beato Alan de la Roche).
Kemudian pada abad XV, doa rosario makin dikenal dimana-mana seiring dengan ditemukannya mesin cetak. Adapun buku kecil yang dicetak di Ulm (Jerman) tahun 1483 menganjurkan tiga rangkaian gambar, masing-masing memuat lima lukisan tersendiri, yaitu:
“5 sukacita Maria” (peristiwa gembira),
“5 penumpahan darah Yesus” (peristiwa sedih)
“5 sukacita Maria setelah kebangkitan Yesus” (peristiwa mulia).
Jadi Inilah ke-15 peristiwa rosario yang umum kita kenal, dan daftar ini-pun disahkan Paus Pius V ketika menetapkan doa rosario sebagai doa yang sah pada tahun 1569.
Sebuah dokumen resmi dari Gereja, yang pertama berbicara soal peran doa rosario, yakni Ensiklik “Supremi Apostolatus Officio”, yang dikeluarkan oleh Paus Leo XIII pada 1 September 1883. Dikatakan dengan lugas dalam ensiklik itu bahwa, doa rosario sangat membantu hidup rohani dan orang yang biasa berdoa rosario biasanya pula menyebarkan semacam odor sanctitatis, aroma kesucian, karena doa rosario itu adalah doa Yesus Kristus sendiri, sebuah doa sederhana tapi banyak berbicara tentang misteri cinta Tuhan.
Pada abad XX, mengacu pada ensiklik “Marialis Cultus”, yakni sebuah surat apostolik Mariologi dari Paus Paulus VI yang dikeluarkan pada tanggal 2 Februari 1974, yang membicarakan tentang doa rosario sebagai ringkasan Injil, Paus Yohanes Paulus II dalam ensiklik “Rosarium Virginis Mariae” (16 Oktober 2002), merasa perlu melengkapi pola baru pada doa rosario yaitu peristiwa Terang (Cahaya).
Paus Yohanes Paulus II mengatakan:
“Agar doa rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh, tepatlah ditambahkan renungan tentang peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum antar pembaptisan dan sengsaraNya. Peristiwa-peristiwa baru ini ditempatkan sesudah renungan sekitar inkarnasi dan kehidupan Yesus yang tersembunyi (peristiwa gembira) dan sebelum renungan yang berpusat pada sengsaraNya (peristiwa sedih) dan kenangan akan kebangkitanNya (peristiwa mulia). Jadi penambahan peristiwa baru ini dimaksudkan untuk memberi kesegaran dan untuk mengobarkan minat baru terhadap doa rosario dalam spritualitas Kristiani sebagai jalan lurus menuju lubuk hati Yesus, samudera sukacita dan terang sengsara dan kemuliaan".
Lebih lanjut, mengacu pada Paus Yohanes Paulus II, dalam “Rosarium Virginis Mariae” dikatakan bahwa doa rosario adalah sekolah doa, sebuah doa yang sederhana tapi banyak memberikan pelajaran iman yang mendalam. Dengan berdoa rosario, kita mengkontemplasikan wajah Yesus Kristus sendiri bersama Maria. Rosario juga mengajak mata batin kita untuk berdoa bersama dengan tahun liturgi Gereja, karena Maria sendiri adalah Bunda Gereja.
Secara sederhana, tercandra adanya enam keistimewaan dari doa rosario, al:
1. Doa rosario adalah sarana menjalin hubungan personal dengan Maria.
2. Doa rosario adalah doa bersama Maria yang ditujukan kepada Allah.
3. Doa rosario adalah doa bersama para kudus.
4. Doa rosario adalah doa repetisi - jadi bersifat meditatif
5. Doa rosario adalah doa yang mengajak kita masuk ke dalam titik-titik penting seluruh karya penyelamatan Allah.
6. Doa rosario adalah doa yang memuat hampir seluruh isi iman Gereja.
D.
HUBUNGAN SEJARAH ROSARIO DAN 150 MAZMUR
Pada mulanya doa Gereja perdana berpusat pada kitab Mazmur. Para rahib biasanya membagi kitab Mazmur (waktu itu berbahasa latin), yang berjumlah 150 bab itu atas tiga bagian berdasarkan tiga pembagian waktu doa, yaitu pagi, siang dan malam, sehingga menjadi 3 kali 50 Mazmur. Sedangkan umat beriman, yang tidak dapat membaca bahasa latin, dapat mendaraskan 150 kali Doa Bapa Kami dan Salam Maria sebagai ganti 150 Mazmur (3 kali 50) dalam waktu sehari (Bdk. Katekismus Gereja Katolik, no.2678, dalam “Kesalehan Barat selama Abad Pertengahan”).
Dan untuk menjamin konsentrasi dalam berdoa, mereka memakai bantuan hitungan tasbih. Dengan demikian, pada mulanya doa rosario menjadi doa pengganti doa Mazmur bagi setiap orang yang tidak dapat fasih membaca mazmur dalam bahasa latin. Itu sebabnya juga, kadang doa rosario disebut "Kitab Mazmur Maria" (the Psalter of Our Lady).
Secara sederhana, doa rosario dalam kesejajarannya dengan doa Mazmur dapat dirincikan sebagai berikut:
- "Bapa Kami" sebagai pengganti Antiphon Mazmur
- Sepuluh kali doa "Salam Maria" berperan sebagai pengganti pendarasan Mazmur
- "Kemuliaan kepada Bapa..." berperan sebagai doa tanggapan dan penghormatan kepada Tritunggal Maha Kudus.
Pastinya, karena doa rosario dirangkai -terutama dan pada hakekatnya- dari Doa Yesus dan Salam Malaikat, yaitu Bapa Kami dan Salam Maria, maka tanpa ragu-ragu kita mengakui doa itu sebagai sebuah doa devosi utama yang telah dipakai berabad-abad lamanya dalam Gereja Katolik. Ya, doa rosario adalah doa yang sederhana, seperti pribadi Maria karena doa rosario adalah untaian doa Salam Maria yang diulang-ulang, sambil merenungkan perjalanan hidup Yesus dan Maria selama di dunia.
Indahnya, pada setiap penampakannya di Fatima, Bunda Maria selalu menyerukan kepada anak-anak untuk berdoa rosario setiap hari, sebagai senjata ampuh bagi pertobatan manusia dan tercapainya perdamaian dunia: "Setiap orang, mulai dari dirinya sendiri, harus berdoa rosario dengan lebih khusyuk ..... dan benar-benar mempraktekkan yang kuanjurkan yaitu devosi Sabtu Pertama setiap bulan." (Pesan Bunda Maria Fatima kepada Lucia 1 Mei 1987).
E.
KUTIPAN TEKS MISA:
“Dari Allah, para imam telah menerima kuasa yang tidak diberikan kepada para malaikat atau malaikat agung.” (St. Yohanes Krisostomus)
Antifon Pembuka (Luk 10:21)
Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber kedamaian, penuhilah kami dengan Roh Kudus, agar dapat mengenal nama-Mu, agar dapat mengakui Dia, yang berbicara tentang Dikau, yaitu Yesus, saksi-Mu, yang merupakan sabda kedamaian bagi setiap orang di dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Di hadapan Allah, Ayub menyadari ketidakberdayaannya. Ia menyesal atas sikapnya yang hanya mengedepankan pengetahuan sebagai manusia, bukan penyelamatan dari kacamata Allah. Maka, Allah mengembalikan harta milik Ayub yang pernah dirampas setan.
Bacaan dari Kitab Ayub (42:1-3.5-6.12-17)
"Sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Maka aku mencabut perkataanku."
Ayub berkata kepada Tuhan, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Sabda-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah berceritera tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.” Maka Tuhan memberkati Ayub dalam kelanjutan hidupnya lebih daripada dalam hidup yang dahulu. Ayub mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. Di seluruh negeri tidak terdapat wanita yang secantik anak-anak Ayub. Ayub mewariskan kepada mereka bagian milik pusaka seperti kepada anak-anaknya laki-laki. Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya. Ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka Ayub meninggal dunia pada usia yang tua dan lanjut.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Sinarilah hamba-Mu, ya Tuhan, dengan wajah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:66.71.75.91.125.130)
1. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.
2. Memang baik bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
3. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil; dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
4. Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
5. Hamba-Mulah aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku paham akan peringatan-peringatan-Mu.
6. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan kaunyatakan kepada orang kecil. Alleluya.
Para murid kembali dari perutusan mereka. Dengan gembira mereka melaporkan keberhasilan mereka kepada Yesus. Tetapi Yesus mengatakan kepada mereka bahwa mereka layak bersukacita karena nama mereka tercatat di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:17-24)
"Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga."
Pada waktu itu ketujuhpuluh dua murid Yesus kembali dari perutusannya dengan gembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.” Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapa Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Karena Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Allah menyatakan rahasia-Nya bukan kepada orang bijak dan pandai, tetapi orang kecil yang membuka diri kepada-Nya. Hal itulah yang dialami oleh Ayub. Ia menerima berkat melimpah dari Allah karena ia rendah hati di hadapan-Nya. Yesus mengingatkan para murid-Nya supaya bersyukur atas apa yang mereka lihat, sebab mereka telah melihat Yesus, Putra Allah sendiri. Sesungguhnya, inilah berkat paling melimpah dalam hidup mereka. Dalam Ekaristi Kudus, Yesus menyatakan Diri-Nya secara nyata kepada kita. Maukah kita membuka hati dan menyadarinya dengan sungguh-sungguh?
Doa Malam
Ya Allah, bersihkanlah pancainderaku dari kotoran yang membutakan aku dari kasih-Mu. Semoga di akhir pekan ini aku mampu memuji dan memuliakan Engkau, Pemberi hidup dan Pemelihara jiwa ragaku, kini dan sepanjang masa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar