Ads 468x60px

Kamis, 30 Mei 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 30 Mei 2019
Hari Raya Kenaikan Tuhan
Kisah Para Rasul (1:1-11)
(Mzm 47:2-3.6-7.8-9; Ul:6)
Efesus (1:17-23) / Ibrani (9:24-28; 10:19-23)
Lukas (24:46-53)
"Ite missa est – Pergilah, kamu diutus!"
Inilah seruan pastor di akhir misa dan inilah seruan Yesus juga ketika Ia naik terangkat ke surga. Hal inilah yang terjadi pada hari ke-40 setelah paskah dan sekaligus 10 hari sebelum pentakosta yang kerap disebut sebagai "Ulang Tahun Gereja."
Bukit Zaitun adalah tempat Yesus yang naik ke surga dan mengutus para rasulNya ke seluruh dunia untuk menyampaikan Kabar Gembira kepada segala bangsa: ”Roh Kudus akan turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8).
Dengan kata lain:
Ia mengajak kita untuk menjadi "saksi", pergi dan menjadikan semua bangsa muridNya dengan 3 kalimat peneguhanNya yang bisa kita maknai, antara lain:
1."KepadaKu telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi":
Ia menjadi "raja" yang punya kuasa kini dan nanti, di bumi dan di surga.
2."Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu":
Ia tidak hanya menjadi raja tapi juga sekaligus menjadi "guru" yang mengajarkan dan mencerahkan banyak orang dengan sabda dan kuasaNya. Menyitir kata St Petrus bahwa: "tidak ada nama lain yg diberikan kepada manusia yg olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis 4:12).
3."Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir jaman":
Ia tidak hanya menjadi guru dan raja tapi Ia hadir sebagai sahabat yang hangat. Ia menjadi "Imanuel" di Betlehem pada masa Natal dan sebagai "Alpha et Omega" di Yerusalem pada masa Paskah. Hal ini menandakan bahwa penyertaan ilahi selalu setia untuk hadir dan mengalir di balik setiap peristiwa hidup harian.
"Makan iga di Banjarsari - Ciptakanlah surga setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
“Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya Tuhan itu, dengan diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus” (Mzm 47:6-9)
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan..
Alleluya
MADAH IBADAT BACAAN
Raja mulia abadi
Yang menyelamatkan kami
Kematian Kaukalahkan
Kehidupan Kaumenangkan
Engkau pulang pada Bapa
Siap untuk menerima
Segala kekuasaan
Atas segenap ciptaan
Dengan sangat kami minta
Maafkan segala dosa
Arahkanlah hati kami
Kepada alam surgawi
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang naik ke atas awan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi
Amin
MADAH IBADAT PAGI
O sungguh menggembirakan
Bahwa Yesus Kristus Tuhan
Yang tersalib di Golgota
Bertakhta di sisi Bapa
Marilah kita bersyukur
Memuji Allah yang luhur
Sambil mohon kepadaNya
Kerinduan akan surga
Kita turut bahagia
Bersama seisi surga
Atas kemulyaan Tuhan
Yang jaya tak terkalahkan
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang naik ke atas awan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Engkau Tuhan raja mulya
Yang mengatur segalanya
Fajar pagi Kauterbitkan
Panas siang Kaukobarkan
Padamkan api sengketa
Yang memisahkan sesama
Teguhkan s’mangat berpadu
Yang menyatukan sekutu
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu
Amin
BACAAN SINGKAT
(Why 1,17c-18)
Kulihat Putera manusia yang bersabda kepadaku:
“Akulah awal dan akhir. Aku mati namun kini Aku hidup.
Sungguh, Aku hidup selama-lamanya, dan Aku memang kunci kematian dan kerajaan maut”.
DOA
Allah yang mahakuasa,
dengan ikhlas kami bersukacita, karena kenaikan Kristus telah meninggikan martabat kami.
Semoga kemuliaan yang dicapai oleh Kristus, kepala kami, menjadi pokok harapan kami, tubuhNya.
Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin.
A.
"Adoro Te - Aku menyembah Engkau!"
Bersama dengan momentum kenaikan Yesus ke surga, kita diajak untuk setia menyembahNya dengan doa-kata dan tindakan nyata.
Mengacu pada bac injili, Yesus yg kita sembah memberikan tiga amanat dasar, al:
1. Pergilah:
Setelah "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi", kita harus pergi kepada semua bangsa dan bersaksi (Luk 24:49; Kis 1:8). Kita harus “pergi”: keluar dari kubangan dosa dan ego pribadi demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa.
2. Beritakanlah Injil:
Kita diutus untuk memberitakan Injil (Ef 2:20). Tugas ini termasuk mengirim utusan ke setiap bangsa (Kis 13:1-4). Injil atau kabar baik yang diberitakan sendiri berpusat pada Tuhan terlebih pd "pertobatan dan pengampunan" (Luk 24:47), janji penerimaan "karunia Roh Kudus" (Kis 2:38) dan nasehat untuk memisahkan diri dari angkatan yang jahat (Kis 2:40) sambil menantikan kedatanganNya surga (Kis 3:19-20;1Tes 1:10).
3. Aku menyertai kamu:
Yesus akan sll mendampingi kita (Mat 28:20; 1:23; Mat 18:20). Janji ini sendiri merupakan jaminan Yesus yg slalu menyertai kita di dalam Roh Kudus (Yoh 14:16,26) dan melalui Firman-Nya (Yoh 14:23). Ia memberikan kasih karunia yang memadai (2Kor 12:9) serta menyertai dan menuntun kita utk pulang ke rumah Bapa (Mat 18:20; Kis 18:10). Inilah jawaban iman terhadap semua bentuk ketakutan, keragu-raguan, kesulitan, sakit hati, dan keputusasaan.
Singkatnya:
Ia selalu melimpahkan berkatNya, yakni sebuah "berkat" yg tidak boleh disamakan dengan keuntungan material perorangan atau ketiadaan penderitaan dalam kehidupan kita (Ibr 11:37-39; Wahy 2:8-10)
"Dari Tarsus ke Sukabumi - Tuhan Yesus sertailah kami!"
B.
“Memoria aeterna - Kenangan abadi.”
Kenangan abadi akan cinta Tuhan yg sejati dan tak pernah berhenti tentulah menguatkan “HIK”, Harapan Iman Kasih: “Kamu sekarang diliputi dukacita tp Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yg dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu”.
Adapun tiga core values, nilai dasar yg bisa kita jadikan “memoria/ingatan/kenangan iman, al:
1. Perjuangan:
Sebuah kearifan lokal Jawa: "Jer basuki mowo beyo", utk hidup mulia/bahagia hrs berjuang dan berkorban. Dkl: "berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Kita diajak u/terus berjuang krn sebuah keyakinan iman “yg menabur dg bercucuran air mata akan menuai dg tawa+sorak sorai”: Ada kebangkitan setelah kematian, ada kemuliaan setelah penyaliban.
2. Keberanian:
"Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Pesan 'jangan takut' sll disampaikan Tuhan kpd orang pilihanNya: Para nabi dari Yesaya sampai Yoh Pembaptis, Bunda Maria, Yosef, Zakharia, Magdalena, para gembala Betlehem dan para rasul.
3.Penyertaan:
“Aku menyertai engkau dan tak ada seorangpun yg akan menjamah dan menganiaya Engkau." (Kis 18:9-10). Ya, alasan pokok yg membuat gereja bersukacita ialah Yesus tetap hadir di tengah kita. Kehadiran dan penyertaan Kristus yg berakar dalam kebangkitan merupakan peristiwa historis, dan tdk ada seorangpun dapat merampas sukacita itu.
"Dari Bekasi ke Tangerang - Mari bersaksi dan menjadi terang."
C.
Kutipan Teks Misa:
“Ia tidak meninggalkan surga, ketika Ia turun dari surga kepada kita; dan Ia tidak meninggalkan kita, ketika Ia naik lagi ke surga” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Bdk. Kis 1:11; PS 531)
Hai orang-orang Galilea, mengapa takjub memandang ke langit? Sebagaimana kamu melihat Yesus naik ke Surga demikian Ia akan datang kembali, alleluya.
Viri Galilæi, quid admiramini aspicientes in cælum? alleluia: quemadmodum vidistis eum ascendentum in cælum, ita veniet, alleluia, alleluia, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Yang Mahakuasa, semoga kami bersorak-sorai karena sukacita yang suci dan dengan gembira mengucap syukur. Sebab dalam diri Kristus yang naik ke surga kami ditinggikan, dan sebagai anggota Tubuh-Nya kami pun berharap akan turut serta dalam kemuliaan Kristus, Kepala Gereja, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:1-11)
"Mereka melihat Dia terangkat ke surga."
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu, berkat kuasa Roh Kudus, Ia telah memberi perintah kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Setelah penderitaan-Nya selesai, Ia menampakkan diri kepada mereka, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari, ketika makan bersama-sama dengan mereka, Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa yang “telah kamu dengar dari pada-Ku”. Sebab, beginilah kata-Nya, “Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ, “Tuhan, pada masa inikah Engkau mau memulihkan Kerajaan bagi Israel?” jawab-Nya, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi.” Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh murid-murid-Nya, sampai awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; Ul:6)
1. Hai segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja Agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja atas seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di
Efesus (1:17-23)
"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."
Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang Mahamulia, aku memohon supaya Ia memberi kamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar, supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan-Nya untuk diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah, yang bekerja dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintahan dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:24-28; 10:19-23)
"Kristus masuk ke dalam surga sendiri."
Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada akhir zaman ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya. Seperti manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu, Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia. Jadi, Saudara-saudara, berkat darah Yesus kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 28:19.20)
Pergilah dan ajarlah semua bangsa, firman Tuhan; Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:46-53)
"Kristus masuk ke dalam surga sendiri."
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada para murid. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari atas.” Lalu Yesus membawa murid-murid itu ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Para murid menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam bait Allah dan memuliakan Allah.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Hari ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan. Itu artinya empat puluh hari setelah Paskah. Dan sepuluh hari lagi kita akan merayakan Hari Raya Pentakosta, turunnya Roh Kudus. Suatu renungan sederhana saya tawarkan.
“… dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, ..” (ay. 47). Dua kata, pertobatan dan pengampunan, berjalan bersama. Artinya pertobatan mengandaikan pengampunan. Bagaimana bila ada orang yang bertobat tetapi tidak ada yang memberi pengampunan? Bertobat artinya kembali kepada Bapa. Dan ketika anak kembali kepada bapanya, tentu dia akan mendengarkan apa yang dikatakan oleh bapanya. Pengampunan akan diberikan oleh Bapa saat anaknya pulang kembali menjumpai Sang Bapa (ingat kisah Anak yang Hilang, Luk. 15:11 dst.). Sang Bapa tidak memaksa dan tidak menuntut apa-apa. Diajuga tidak mendengarkan “pengakuan dan sesal” anaknya. Bapa sudah tahu sejak awal apa yang akan dialami oleh anaknya yang minta warisan di kala Bapanya masih hidup.
Drama Luk. 15 ini mengingatkan kepada kita akan pentingnya pertobatan dan pengampunan. Bisa saja kita ingin bertobat. Orang lain sulit memberi pengampunan; ini pun butuh pertobatan. Sulit? Memang benar bila kita memakai kekuatan kita sendiri, Pertobatan dan pengampunan adalah karunia dari Allah. Maka kita bisa memohonnya. Kalau kita sulit bertobat atau sulit mengampuni, datanglah pada Bapa, seperti anak bungsu yang pulang kepada Bapanya. Dengan sikap rendah hati dan berserah, rahmat pertobatan dan pengampunan akan kita alami.
Hanya mereka yang mengalami pertobatan dan pengampunan akan dengan lantang mampu mewartakannya. Masa Paskah adalah masa Mistagogi, masa untuk endalaman iman kita. Saatnya kita mawas diri dan melihat perjalanan hidup kita di hadapan Allah. Selamat hening dan merenung. Tuhan memberkati!
Antifon Komuni (Bdk. Mat 28:20)
Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman, alleluya.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar