Ads 468x60px

Jumat, 21 Juni 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 21 Juni 2019
Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga.
2 Korintus (11:18.21b-30)
(Mzm 34:2-3.4-5.6-7)
Matius (6:19-23)
“Amo Christum – Aku mengasihi Kristus”.
Inilah salah satu yang saya kenangkan ketika kadang mempersembahkan misa kerahiman di Panti Rehabilitasi Narkoba "Kedhaton Parahita" Sentul, bahwasannya kita semua dipanggil untuk menjadi orang "kaya", yang KAsihi Tuhan dan YAkini iman."
"Kaya" sendiri sejatinya tergantung dari perspektif/mata pandang kita karena jelas bahwa "mata adalah pelita tubuh, jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu" (Mat 6:22).
Ya, kemampuan untuk melihat yang baik dan yang buruk ditentukan oleh "mata".
Jika kita memusatkan mata pada harta dunia, misalnya, maka kita akan menikmati hidup senang untuk sesaat tapi keputusan-keputusan yang kita ambil kerap menjadi kabur & tidak luhur.
Bukankah Alkitab mengingatkan: “Mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat+l & pelbagai nafsu yang hampa/mencelakakan” (1 Tim 6:9).
Disinilah kita yang masih berada di dunia bukanlah berarti milik dunia. Wajar jika kita membutuhkan harta dunia tapi Yesus melarang kita untuk lekat pada harta dunia
Yesus melarang "mengumpulkan" tapi Ia tidak melarang untuk "menggunakan" harta. Artinya?
Harta dunia itu semuanya adalah sarana kita untuk mendekat kepadaNya karena semuanya ini bukan milik kita sendiri tetapi milik Tuhan yang dianugerahkan pada kita untuk sementara saja.
Waspadailah pandangan mata kita, karena itu akan menentukan hasrat kita dalam hidup sehari hari.
Lebih baik, mulai sekarang teruslah mencari dan mengumpulkan "harta benda" surgawi, "HAR - apan, sukaci - TA, ke - BEN aran & ke - DA maian."
Mulai sekarang jadilah orang yang "kaya" dalam Tuhan: Pikirkan apa yang dapat kita berikan bukan melulu apa yang dapat kita peroleh! Tempus fugit. Time flies !
Let nothing disturb you,
Let nothing frighten you,
All things are passing away:
God never changes.
Patience obtains all things
Whoever has God lacks nothing;
God alone suffices.
"Makan srikaya di Cisantana - Jadilah orang kaya yang bijaksana."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
IND-ONE-SIA SATU:
BERSEKUTU & BERMUTU
AD MULTOS ANNOS
HAPPY BIRTHDAY "DUO J"
JONAN (56) & JOKOWI (58)
"TALK LESS - DO MORE"
Tetap simple & supel
Tetap bekerja keras & waras
Tetap tenang & senang
Tetap penuh welas asih & tdk pilih kasih
Selalu sehat & cakap, sederhana & bijaksana, tulus & lurus.
Baru inget lagi juga klo tanggal lahir Jkw sama dengan tanggal meninggalnya Bung Karno ya.
Seperti ramalan Celestine, pelbagai kejadian hidup dan fakta realitas sosial bukanlah sekedar kebetulan belaka. Bila pelbagai kejadian itu dipertemukan, dirangkai menjadi sebuah untaian, maka akan lahirlah pesan yang berguna & bermakna.
"TALK LESS - DO MORE"
Biarlah TJAHAJA wajahMU menyinari kami ya TUHAN......
JO dohnya rakyat
KO mitmennya sampai akhir hayat
WI bawanya merakyat
Selamat ulang tahun, pak H. Jokowi & Pak I. Jonan. Semoga tetap sehat dan cakap, sederhana dan bijaksana, karena kami masih terus membutuhkanmu sekarang dan nanti..
A.
"Gonzaga's Day"
PW S. Aloysius Gonzaga, Biarawan
(21 Juni 2019)
O Maria tersuci! O ibuku.
Ke dalam perlindungan istimewamu, ke dalam belas kasihmu; hari ini dan setiap hari, dan di saat kematianku, aku serahkan jiwa dan ragaku. Kepadamu aku percayakan kesusahan dan deritaku, hidupku dan saat akhirku, supaya dengan perantaraan sucimu, segala niatku, segala perbuatanku dapat tertuju dan dikuasai oleh kehendakmu dan kehendak Putramu. Amin.
Orang dilahirkan untuk berkarya, ia harus menjadi sesuatu. Bekerja, pada tiap tindakannya, membangunkan dari tidur, yaitu akar segala kesalahan. Siapa yang tak melakukan apa-apa, tak mengetahui apa-apa.
Bangun! Bekerja! Jika kau memiliki ilmu, keluarkan. Bergulatlah dengan alam. Bertindaklah!
B.
Madah Ibadat Bacaan, Pagi, Siang, SKI
PW St. Aloysius Gonzaga
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu
Kemuliaan...
Alleluya.
MADAH IBADAT BACAAN
Ya Tritunggal mahamulya
Yang mengatur segalanya
Siang untuk kerja giat
Malam untuk istirahat
Waktu pagi waktu senja
Siang malam selamanya
Kami mohon perlindungan
Dari kemurahan Tuhan
Kami umatMu bersatu
Sujud menghadap padaMu
Memanjatkan permohonan
Teriring madah pujian
Ya Bapa yang baik hati
Luluskanlah doa kami
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus Amin
MADAH IBADAT PAGI
Ya Yesus Tuhan Engkau menghendaki
Agar panggilan untuk hidup bakti
Diperjuangkan serta diikuti
Umat beriman
Panggilan suci Kautanam di hati
Untuk mengabdi dan menyangkal diri
Tekun mencari setya mengikuti
Putra ilahi
Ditinggalkannya milik harta benda
Agar dibina cinta yang sempurna
Hati sluruhnya dipersembahkannya
Kepada Bapa
Dimulyakanlah Bapa mahamurah
Bersama Putra penebus dunia
Roh kudus pula penghibur Gereja
Slama-lamanya
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Tuhan Allah mahaluhur
Hari dan malam Kauatur
Terang gelap bergiliran
Silih ganti berurutan
Senja hari yang mendekat
Melambangkan akhir hayat
Yang bagi umat beriman
Membuka keabadian
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu
Amin
DOA
Allah, pemberi rahmat surgawi, dalam diri santo Aloysius Engkau sudah menyatukan hidup suci dengan semangat tapa.
Kami tak mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meniru semangat tapanya.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
SKI - JALAN KERAHIMAN
Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Ef 4.32
C.
DOA ST. ALOYSIUS GONZAGA.
Ya Bapa, semoga kaum muda yang dikasihi Kristus terus berjuang untuk mencapai kesempurnaan hidup dan juga bersikap murah hati untuk melayani orang-orang yang menderita.
Bantulah kaum muda kami untuk dapat melawan godaan dan kepalsuan dunia.
Tunjukkanlah kepada kaum muda kami agar menggunakan masa muda mereka guna mencapai yang terbaik dalam hidup mereka dan bantulah juga mereka untuk dapat membantu orang lain demi kemuliaan Allah yang lebih besar. Amin.
==
Santa Maria, Ratu junjunganku, aku menyerahkan diriku kepada perlindunganMu yang suci dan pemeliharaan khususmu
serta pangkuan belas kasihmu, hari ini dan setiap hari serta pada saat aku mati.
Aku serahkan jiwa ragaku kepadamu. Aku percayakan kepadamu harapan dan hiburanku, kesedihan dan kesengsaraanku, seuruh hidup dan akhir hayatku.
Melalui perantaraanmu yang paing suci dan melalui jasa-jasamu, semoga segala tindakanku diarahkan sesuai dengan arah kehendakmu dan kehendak Puteramu. Amin.
D.
"Ad Maiorem Dei Gloriam - Demi semakin besarnya kemuliaan Tuhan.”
Itulah motto dan mars SMA Kolese Gonzaga Jakarta yang kerap saya dengar ketika menjadi frater moderator di Gonzaga pada tahun 2002-2003.
Adapun motto ini berangkat dari semboyan para Jesuit yang mengedepankan semua “harta” semata bagi kemuliaan Tuhan.
Bersama dengan teladan St Aloysius (Luigi) Gonzaga, seorang frater Jesuit yang kita kenangkan hari ini, adapun “kaki” iman yang bisa diterapkan dalam hidup harian dan pekerjaan supaya “harta” kita (entah secara materil/spiritual) bisa lebih memuliakan nama Tuhan yakni "KAKI": "Komunikatif - Afektif - Kreatif - Integratif":
."K" = Komunikatif:
Gonzaga selalu berupaya terbuka menjalin komunikasi insani dengan sesamanya, terlebih yang kecil dan tersingkir. Ia tidak tertutup dan lekat-pekat pada kemapanan dan kekayaan dunia. Hatinya lepas bebas.
Hal ini didasari karena ia juga terbuka dan menjalin komunikasi yang intensif dengan Yang Ilahi. Ia sendiri mempunyai empat devosi khusus: devosi kepada Sakramen Maha Kudus, devosi kepada Sengsara Kristus, devosi kepada para Malaikat dan yang pasti juga devosi kepada Bunda Maria. Itu sebabnya, ia digambarkan sebagai seorang frater muda berjubah dengan memegang rosario yang menunjukkan sikap devotifnya yang komunikatif dengan “Yang Kudus.”
."A" = Afektif:
Gonzaga yang adalah pelindung kemurnian kaum muda kerap juga dilambangkan dengan seseorang yang memegang bunga lili (bakung). Bukankah ini melambangkan rasa perasaan yang terbuka dan tulus? Inilah sebuah perasaan yang suci dan murni, tidak ada udang di balik batu. Ia berbuat baik bukan karena untuk dipuja-puji atau supaya menjadi “selebritis”, tapi karena memang hatinya penuh dengan sikap yang berbelarasa pada sesama.
Jelasnya, ia bukan orang yang sekedar efektif, tapi sekaligus juga orang yang punya “hati”, semacam kasih “afektif” karena semua tindakannya didasari dengan hati yang tulus dan tidak penuh akal bulus.
Adapun motto yang membimbingnya ke seminari: “Saya ibarat sepotong besi yang telah bengkok. Saya ingin agar Tuhan yang meluruskannya kembali”. Ketulusan afeksinya berdasarkan pada semangat kesadaran diri dan kerendahan hati yang terus terolah, bukan?
."K" = Kreatif:
Gonzaga sebagai putra tertua Marchese (bangsawan) dari Castiglione tentunya mempunyai banyak pemahaman dan pengalaman untuk mencari ruang kreatif dalam menemukan Tuhan. Sejak kecil, ia biasa berdoa dengan mendaraskan mazmur-mazmur secara kreatif.
Sebuah kisah:
Pada tahun 1591, ketika terjadi wabah pes dan kelaparan di Italia, maka ia secara kreatif mengumpulkan dana dengan “mengemis” di Roma bagi daerah-daerah yang terkena wabah. Ia juga dengan pelbagai cara kreatif bekerja langsung merawat orang-orang sakit, mengangkut orang-orang yang hampir mati di jalan raya, membawanya ke rumah sakit, memandikan mereka dan memberi mereka makan serta mempersiapkan mereka untuk penerimaan sakramen-sakramen. Bukankah Tuhan bisa juga ditemukan lewat hal-hal kreatif yang kita kerjakan secara nyata bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa?
."I" = Integratif:
Gonzaga juga dilukiskan dengan gambaran seorang laki-laki muda yang mengenakan jubah hitam dengan superpli putih dan memegang salib.
Ini menunjukkan kesetiaan dan pengorbanannya sepanjang hidup secara utuh penuh dan menyeluruh. Ia tinggalkan “harta”, keluarga, kekayaan dan kebangsawanannya demi Allah.
Ia tidak mencari harta dunia, tapi sungguh berjuang untuk mencari dan menemukan harta surgawi. Matanya terang mencari keabadian dan bukan kesementaraan. Hidupnya sibuk pada perkara-perkara “yang diatas”, bukan yang remeh-temeh seperti yang kerap kita jumpai ketika orang saling licik dan penuh intrik berebut harta, tahta dan kuasa.
“Naik Tangga cari indomie - Aloysius Gonzaga doakanlah kami.”
Tuhan
Bila aku tersenyum bahagia
biarlah namaMu yang kusebut
Bila aku menangis meratap
biarlah hatiMu yang kucari
Bila aku memandang ke surga
biarlah wajahMu yang kulihat.
Tuhan,
Jiwaku milikMu
Cintaku untukMu
Usahaku berkatMu
Kematianku undanganMu
Tuhan,
Aku bahagia
karena Engkau memberi aku hidup
karena Engkau memberi aku harapan
karena Engkau memberi aku kematian
agar dapat bersatu denganMu di surga
Tuhan,
Saat kupandang jemari tanganku yang tidak lagi selincah dulu,
aku menyadari kematian semakin mendekat karena roda hidup berputar
Tuhan,
Jangan redupkan pelitaku
karena aku masih ingin hidup
memperbaiki diri
membersihkan nurani
agar aku menjadi putih melebihi salju
dan setelah itu panggillah aku menghadapMu
Tuhan,
Seharusnya aku memandang kematian dengan bahagia
tapi kecintaan pada dunia membuat aku takut untuk melepaskannya
Tuhan, peganglah tanganku ini saat aku bimbang dan saat aku mati kelak.
E.
Kutipan Teks Misa:
“Aku dapat melakukan segala sesuatu dalam Dia yang menguatkan aku”. (St. Karolus Borromeus)
Dengan mata iman aku sudah melihat Yesus di altar dan aku menyembah-Nya; yang aku belum punya hanyalah melihat Yesus di surga ---- St Dominikus Savio
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-Nya.
Doa Pembuka
Ya Allah, dalam diri Santo Aloysius Engkau menyatukan hidup suci dengan semangat tapa. Kami takkan mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meneladan semangat tapanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Rasul Paulus memang hebat. Jika ia harus bermegah, maka ia akan bermegah atas kelemahannya. Sebab dalam kelemahannya, semakin tampak bahwa Kristus adalah sumber kekuatannya.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (11:18.21b-30)
"Di samping banyak hal, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu memelihara semua jemaat."
Saudara-saudara, karena banyak orang bermegah-megah secara duniawi, aku pun mau bermegah. Jika orang lain berani membanggakan sesuatu, maka aku pun – seperti orang bodoh kukatakan – berani juga. Mereka orang Ibrani, aku juga! Mereka orang Israel, aku juga! Mereka keturunan Abraham, aku juga! Mereka pelayan Kristus, aku berkata seperti orang gila: aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih payah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan; tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih payah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan haus; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian. Di samping banyak hal lain lagi yang tidak disebutkan, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat. Jika ada orang yang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang yang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Allah melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.
Mengumpulkan harta di bumi semata akan sia-sia. Mengapa? Karena pada waktu mati tidak akan dibawanya serta. Sebaliknya, mengumpulkan harta di surga tidak pernah akan percuma dan tak pernah akan dicuri orang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:19-23)
"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada."
Dalam kotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi; ngengat dan karat akan merusakkannya, dan pencuri akan membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga. Di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya, dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Siapa yang tidak membutuhkan harta dan uang? Yesus hari ini memperingatkan kita untuk selalu berhati-hati terhadap harta yang kita mliki, karena manusia mudah sekali terbuai dengan harta duniawi yang selalu menjebak kepada dosa. Mengapa? Karena harta menjadi pusat dan seluruh perhatian tercurah kepadanya. Harta atau kekayaan selalu mempunyai dua sisi yaitu dapat membawa kepada kebaikan atau kejahatan. “Akar segala kejahatan ialah cinta akan uang. Bagaimana selama ini kita menggunakan harta, khususnya uang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar