Ads 468x60px

Minggu 17 Mrt 2013


“Pax et Bonum"

Prapaska V
Yes 43:16-21; Fil 3:8-16; Yoh 8:1-11

“Pax et Bonum-Damai dan Kebaikan”. Inilah salah satu semangat dasar para Fransiskan yang saya tulis dalam buku “HERSTORY” (Kanisius) dan ditampilkan Yesus kepada wanita pendosa yang berzinah pada bacaan hari ini. Ya, dalam tradisi Yahudi, zinah bisa mendatangkan hukuman mati tapi dalam Injil hari ini, Yesus datang sebagai raja Damai dan Kebaikan, yang mengampuni pezinah yang bertobat.

Dalam Kitab Suci Perjajian Lama, zinah adalah segala jenis tindakan yang melanggar bid.seksual/susila dan dihukum keras dalam hukum kekudusan (Im 18:20). Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, ada 2 arti zinah, al: “Porneia”, semacam pelanggaran seksual (1Kor 6:13-18; Ef 5:3; Mat 5:32) dan “Akatharsia”, yakni kenajisan ibadat (Rom 1:24; 2Kor 12:21; Gal 5:19). Yang pasti, bukankah kita juga pernah “berzinah” dalam artian rohani, ketika hidup dan iman kita tidak setia - murtad/menduakan Tuhan dengan menyembah "tuhan-tuhan kecil": harta-tahta dan kuasa (Bdk.Kitab Yehezkiel dan Hosea).

Adapun 3 pesan dasar Yesus supaya kita selalu punya “pax et bonum”, al:

1. ”Aku juga tidak menghukum kamu”:
Ia ajak kita untuk ”berbelaskasihanlah” pada org lain, terlebih org kecil-trsingkir/disingkirkan karena kita juga banyak mendapat pengampunan dariNya, terebih orang kecil kerap hanya menjadi korban/kambing hitam penguasa, entah di gerej/masyarakat.

2. ”Pergilah”:
Ia mengajak kita untuk ”berubahlah”: pergi dari manusia lama ke manusia baru, bongkar/tinggalkan pola lama+membangun hidup sebagai manusia yan lahir baru.

3. ”Jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”:
Ia mengajak kita untuk ”berbuahlah”. Pengalaman dicintai membuat kita mau mencintai, pengalaman diampuni membuat kita juga mau mengampuni dan bukankah itu adalah buah nyata dari sebuah pengalaman cinta dan perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi? Disinilah kita diajak untuk semakin mau konsisten: menjauh dari kegelapan (“malum”) dan mendekat kepada sumber kebaikan (“bonum”) dengan doa-kata-kata dan tindakan cinta kita, tidak lagi menjadi batu sandungan tapi jadi berkat buat semakin banyak org.

“Bermain kayang di kota Palu - Yesus kusayang terkenang selalu”. 
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar