Ads 468x60px

Senin 25 Maret 2013


“Perfectae caritas"

Pekan Suci, Yes 42:1-7; Yoh 12:1-11

“Perfectae caritas - Cinta kasih yg sempurna”. Ini yang ditampil-kenangkan Maria Betania hari ini. Memang, ada banyak nama “Maria” dalam Injil, bahkan National Geographic meneliti bahwa nama terpopuler bayi perempuan dari thn 1905-1995 di Amerika ialah “Mary”. Tapi, yang mana dan siapakah persisnya Maria yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu dan mengeringkan dengan rambutnya ini?

Seperti yang saya tulis dalam buku “HERSTORY” (Kanisius), Paus Gregorius Agung (abad VI) pernah mengatakan bahwa Maria yang dimaksudkan hari ini merupakan gabungan tiga figur: “Pendosa besar/pelacur - Maria Betania dan Maria Magdalena”. Adapun perdebatan tentang identitas dan entitas “Maria” telah berlangsung sejak Gereja Perdana. Mengacu pada naskah injil apokrif, Henri-Dominique de Lacordaire, malah menegaskan bahwa “Ia tak setinggi Petrus dalam hirarki, tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya".

Lepas dari itu semua, kita bisa belajar pada tokoh ini yang jelas-jelas adalah pengikut Yesus, dengan 3 sikap dasar, al:

1. Meminyaki kaki Yesus: Murah hati
Walaupun harga setengah kati minyak Narwastu adalah mahal, yakni 300 dinar (1 dinar=upah buruh sehari, berarti orang harus bekerja 300 hari untuk dapat membelinya), tapi Maria bermurah hati. Ia tidak hitung-hitungan pada Tuhan, bahkan minyak mahal ini dipakainya untuk meminyaki kaki Yesus. Jelas, cinta dan kemurahan hatinya tulus dan tanpa pamrih karena ia mempunya “intentio pura-maksud yang murni”, bukan “intentio pura-pura” yang palsu dan penuh akal bulus.

2. Menyeka dg rambutnya: Rendah hati
Rambut adl mahkota bg perempuan, tp ia berkenan menyeka minyak di kaki Yesus dg rambut indahnya yg panjang+bergelombang. Ia merendahkan hati: Bagian yg paling tinggi (rambutnya Maria) diberikannya utk bagian yg paling rendah (kaki Yesus) krn ia sadar sbg org berdosa yg tlh memperoleh pengampunan+persahabatan dg Tuhan.

3. Menyebarkan keharuman: Sepenuh hati
Ia menjadi saksi sepenuh hati, bukan seperti para murid lain yang setengah hati. Ia adalah murid yang selalu setia menyertai Yesus: saksi karya dan sengsara Yesus, saksi wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus. Ada sebuah legenda populer bahwa Maria Betania-Martha- Lazarus mendaratdan bersaksi di Marseilles dimana “Maria Betania” juga bertapa 30-an tahunan di goa La Sainte-Baume. Adapun atribut “Maria Betania” yakni: Biru gelap/lambang harapan-pertobatan; Merah/simbol iman; Botol minyak narwastu/simbol kasih dan pengurapan. Atribut-atribut lain yang juga dikenakannya adalah “tengkorak”/mati terhadap dunia; Buku/kekayaan iman; Memandang ke surga/pribadi yang kontemplatif, “jembatan” antara yang manusiawi dan ilahi: "divine ascended masters". Yang pasti dari banyak atribut itulah, ia menyebarkan “keharuman“ cinta Tuhan bagi gereja dan dunia sekitar kita, bukan?

“Cari bahan bakar di Jalan Sudirman - Mari selalu berakar di dalam iman.”
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar