"Credo"
Pw. St Stanislaus
Kis 5:27-33; Yoh 3:31-36
"Credo
- Aku percaya." Itulah nama lain dari syahadat iman yang kita ucapkan
setiap misa mingguan. Ya, kepercayaan kepada Allah itu seyogyanya mempengaruhi
"capi/carapikir, capan-carapandang dan catin/cara bertindak",
singkatnya, seperti yang saya tulis dalam buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari"
(Kanisius), keberimanan itu seharusnya mewarnai "cahi/cara hidup"
kita secara real-aktual dan operasional sehingga iman kita tidak berjalan di
atas awan.
Adapun tiga syarat dasar orang yang percaya supaya
memperoleh hidup kekal, antara lain:
1. "Humilitas/kerendahan hati": Bukankah
dengan hati yang terbuka dan miskin di hadapanNya, kita lebih berdaya makna,
mudah menjadi peka dengan segala karya dan rencana Allah yang kadang juga
tersamar?
2. "Fidelitas/kesetiaan":
Kita dipanggil bukan melulu untuk sukses, tapi juga
untuk setia, karena dengan setia inilah kita lebih bisa hidup dengan
berdayatahan, bahkan ketika banyak mengalami "salib": pergulatan dan pencobaan
dalam kehidupan, terlebih ketika terjatuh/dijatuhkan karena dengki/irihati
sesama kita.
3. "Veritas/kebenaran":
Inilah "core value" yang membuat kita bisa
berdayaguna karena yakin bahwa Allah yang kita ikuti adalah Allah sang
Kebenaran, maka kita juga diajak untuk berani berperasaan-berpikiran dan
bertindak secara benar, tidak ada kepalsuan/kemunafikan, tidak ada
intrik-taktik-konflik dan hal-hal problematik, yang ada hanyalah
kejujuran/kepercayaan tulus yang berkobar-kobar bahwa Allah sang
Kebenaran/Veritas benar-benar mencintai kita dan mengajak kita untuk mewartakan
"veritas-veritas" kecil setiap harinya dengan pikiran-kata dan tindakan
nyata kita.
"Ada buaya di Taman Sari - Kami percaya pada
Allah setiap hari."
Tuhan memberkati + Bunda mrestui.
Fiat Lux!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar