Ads 468x60px

Kamis 11 April 2013

"Credo"

Pw. St Stanislaus
Kis 5:27-33; Yoh 3:31-36

"Credo - Aku percaya." Itulah nama lain dari syahadat iman yang kita ucapkan setiap misa mingguan. Ya, kepercayaan kepada Allah itu seyogyanya mempengaruhi "capi/carapikir, capan-carapandang dan catin/cara bertindak", singkatnya, seperti yang saya tulis dalam buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari" (Kanisius), keberimanan itu seharusnya mewarnai "cahi/cara hidup" kita secara real-aktual dan operasional sehingga iman kita tidak berjalan di atas awan. 


Adapun tiga syarat dasar orang yang percaya supaya memperoleh hidup kekal, antara lain:

1. "Humilitas/kerendahan hati": Bukankah dengan hati yang terbuka dan miskin di hadapanNya, kita lebih berdaya makna, mudah menjadi peka dengan segala karya dan rencana Allah yang kadang juga tersamar?

2. "Fidelitas/kesetiaan": 
Kita dipanggil bukan melulu untuk sukses, tapi juga untuk setia, karena dengan setia inilah kita lebih bisa hidup dengan berdayatahan, bahkan ketika banyak mengalami "salib": pergulatan dan pencobaan dalam kehidupan, terlebih ketika terjatuh/dijatuhkan karena dengki/irihati sesama kita.

3. "Veritas/kebenaran": 
Inilah "core value" yang membuat kita bisa berdayaguna karena yakin bahwa Allah yang kita ikuti adalah Allah sang Kebenaran, maka kita juga diajak untuk berani berperasaan-berpikiran dan bertindak secara benar, tidak ada kepalsuan/kemunafikan, tidak ada intrik-taktik-konflik dan hal-hal problematik, yang ada hanyalah kejujuran/kepercayaan tulus yang berkobar-kobar bahwa Allah sang Kebenaran/Veritas benar-benar mencintai kita dan mengajak kita untuk mewartakan "veritas-veritas" kecil setiap harinya dengan pikiran-kata dan tindakan nyata kita. 

"Ada buaya di Taman Sari - Kami percaya pada Allah setiap hari." 
Tuhan memberkati + Bunda mrestui. 
Fiat Lux! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar