"Deo gratias"
Pekan Paskah II
Kis 5:17-26; Yoh 3:16-21
"Deo gratias - Syukur kepada Allah". Itulah salah satu pesan pokok hari ini bahwa kita mestinya selalu bersyukur atas karunia iman Katolik karena Allah yang kita imani adalah Allah yang mempunyai 3 karakteristik dasar, al:
1. Mengasihi:
"Begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal." Allah kita benar-benar mengasihi kita bahkan telah rela memberikan anakNya yang tunggal pada kita sebagai korban dan hadiah paskah. Ia adalah kasih yang hadir secara nyata dalam hidup harian kita, tidak hanya dengan kata-kata tapi dengan tindakan nyataNya.
Pekan Paskah II
Kis 5:17-26; Yoh 3:16-21
"Deo gratias - Syukur kepada Allah". Itulah salah satu pesan pokok hari ini bahwa kita mestinya selalu bersyukur atas karunia iman Katolik karena Allah yang kita imani adalah Allah yang mempunyai 3 karakteristik dasar, al:
1. Mengasihi:
"Begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal." Allah kita benar-benar mengasihi kita bahkan telah rela memberikan anakNya yang tunggal pada kita sebagai korban dan hadiah paskah. Ia adalah kasih yang hadir secara nyata dalam hidup harian kita, tidak hanya dengan kata-kata tapi dengan tindakan nyataNya.
2. Menghidupkan:
"Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa tapi beroleh hidup yang kekal". Allah adalah Allah atas orang hidup dan orang mati. Ia mengalahkan maut dan Ia selalu hidup di setiap keberadaan kita: Where there is love, there is life."
3. Menyelamatkan:
"Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi tapi untuk menyelamatkannya." Allah kita bukanlah semata-mata "hakim" yang mengadili tapi Ia adalah "hakim" yang menyelamatkan. Ia ingin kita semua mengalami keselamatan yang nyata, "syalom" dengan hati, sesama, semesta dan dengan diriNya sendiri. Yang pasti, keyakinan akan Allah yang "mengasihi-menghidupkan dan menyelamatkan" seharusnya juga menggerakkan hati kita untuk dengan penuh rasa syukur mau belajar terus menjadi berkat secara nyata yang bisa "mengasihi-menghidupkan dan menyelamatkan" orang lain, terlebih yang kecil dan tersingkir, walau kadang penuh resiko: dicap buruk dan "ditahan" dalam penjara keterasingan/kesendirian, karena "idealitas/harapan" tak selalu berteman dengan "realitas/kenyataan". Selamat mengasihi - menghidupkan menyelamatkan!
"Cari bahan di warung tegal - Ikut Tuhan tak akan pernah gagal."
Tuhan memberkati dan Bunda mrestui.
Fiat Lux!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar