“Deus vobiscum"
Oktaf Paskah
Kis 3:11-26; Luk 24:35-48
“Deus
vobiscum - (Damai) Tuhan besertamu”. Itulah salah satu salam Gereja yang
berawal dari salam Yesus yang Bangkit ketika menemui para rasul yang sedang
berkumpul. Secara etimologis, salam Yesus ini berasal dari bahasa Ibrani:
“shalom”.
Seperti yang saya tulis dalam buku "BBM"
(kanisius), Shalom pertama-tama adalah inisiatif yang keluar dari Allah, suatu
kondisi surgawi yang hanya dapat diturunkan oleh Dia yang berasal dari surga.
Yesus di dalam hidupNya di bumi selalu memberi salam kepada orang-orang dengan
cara demikian, “Shalom bagimu,” juga ketika Ia pertama kali bangkit dari kubur,
diapun menyapa Magdalena dengan kata yang sama tersebut.
Paulus juga kerapkali menyebutkan ‘Allah (sumber)
shalom’ di dalam surat-suratnya (Filemon 1:3). Kesaksian Yohanes di dalam Wahyu
juga banyak dibuka dengan doa: Kasih karunia dan shalom menyertai kamu, dari
Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang…. (Wahyu 1:4; 2 Yohanes
1:3).
Jelaslah, bahwa shalom berbicara tentang kondisi
hati, bukan materi. Ukuran Shalom tidak mengikuti ukuran dari dunia ini, hal
ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus sendiri (Yohanes 14:27). Ia tidak tergantung
pada keadaan fisik kita, harta benda kita, lingkungan kita, atau dunia tempat
kita berpijak. Shalom atau damai sejahtera yang dari Tuhan, tetap dapat kita
tunjukkan bahkan dalam kondisi yang paling buruk sekalipun.. Karena itulah,
baik kita mengingat tiga arti kata “shalom” dalam bahasa Yunani, al:
1. Hugianinein baik/sehat (tubuhnya).
2.Eirene: damai/sejahtera (hatinya).
3.Soteria: selamat/mengalami kesembuhan (jiwanya).
Yang pasti, shalom selalu berfokus pada Tuhan sebagai
pusat manifestasi shalom di atas bumi. Di dalam Kristus kita melihat wujud
shalom secara sempurna, tidak parsial. Tuhanlah raja shalom (Yesaya 9:5). Maka,
kalau dahulu, tiga setengah tahun di bumi, Yesus terus-menerus memberitakan
shalom, mengajar tentang shalom, mengusir setan yang telah mencuri shalom Allah
atas manusia, dan menyembuhkan orang-orang dari sakit-penyakit sebagai salah
satu wujud shalom itu, kini sudah dua ribu tahun lebih, Yesus juga butuh kita,
dan untuk itulah kita dipanggil untuk bertolong-tolongan untuk mendatangkan
shalom, yaitu damai-sejahtera dan keselamatan dari Allah.
“Ikan louhan di Senayan - Berkat Tuhan buat
kalian.”
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar