Ads 468x60px

Rabu 3 April 2013


“Surrexit Dominus"

Oktaf Paskah
Kis 3:1-10; Luk 24:13-35

“Surrexit Dominus - Tuhan sudah bangkit!” Inilah seruan Paskah yang dalam bahasa Paus Fransiskus pada pesan Urbi et Orbi: "Ia telah mati dan bangkit sekali untuk selamanya dan untuk semua orang". Ya, Kristus selalu hidup-hadir dan menyertai kita seperti ketika Ia hadir-berjalan bersama dan menyertai kedua murid di Emaus (Emaus = “Ekaristi Mengubah Aku Untuk Sembuh”, RJK, buku TANDA). Hari ini, Emaus disebut sebagai "dusun" yang letaknya kira-kira 11 km dari Yerusalem. 

Perjalanan dari Yerusalem ke Emaus sendiri mengandung trilogi iman, al: 

1. Dimurnikan: 
Perjumpaan dengan Yesus merupakan sebuah pemurnian iman bahwa tahtaNya bukan singgasana yang indah dan megah tapi sebuah SALIB yang hina. PakaianNya bukan dari bahan halus berkilau-kilau tapi tubuh telanjang berlumur darah. MahkotaNya bukan dari emas tapi duri. Tongkat pemerintahanNya adalah sebatang buluh dan minumNya cuka dan empedu-asam. Dengan kata lain: Tuhan selalu mau memurnikan keyakinan iman kita bahwa dunia diselamatkan oleh Dia yang Tersalib, bukan oleh mereka yang menyalibkan-Nya. Dunia ditebus oleh kesabaran Tuhan dan dihancurkan oleh ketidaksabaran manusia. 

2. Dicerahkan: 
Perjalanan dari Yerusalem ke Emaus adalah sebuah pencerahan tentang Yesus. Caranya sederhana: Kedua murid itu diminta mengingat-ingat kembali semua yang sudah pernah didengar tentangNya dengan pikiran yang merdeka dan tidak dikuasai agenda tersembunyi. Mereka dicerahkan dan dihadapkan kepada sumber-sumber kepercayaan yang sejati (ayat 27: "mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi"). Seperti mereka, kita juga diajak berdialog dengan sabda Tuhan agar dicerahkan olehNya. 

3. Disatukan: 
Di Emaus, "ketika Ia memecah-mecah roti" (baca: Ekaristi), barulah kedua murid itu ‘sembuh’: mengenali siapa sesungguhnya Yesus. Mereka mengalami bahwa kini Yang Ilahi bisa benar-benar hadir dan bersatu di tengah-tengah manusia. Ia membungkuk kepada kita, menyembuhkanlah cacat cela kita, menaklukkanlah segala yang jahat karena Ia ada dan bersatu dalam suka duka hidup kita, bukan? 

“Daun pepaya di atas dahan - Alleluya puji Tuhan.” 
Tuhan memberkati + Bunda merestui. 
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar