Ads 468x60px

Selasa 2 April 2013

"Socius Deus"

Oktaf Paskah
Kis 2:36-41; Yoh 20:11-18

“Socius Deus - Sahabat Tuhan.” Itulah salah satu julukan saya pada Maria Magdalena. Tercandra, dialah murid perempuan yang paling terkenal, yang tercatat-ketat dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Namanya disebut 12 kali dalam ke-4 Injil, kebanyakan pada waktu penyaliban dan kebangkitan Yesus. Seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (Kanisius), peran pentingnya adalah sebagai orang pertama yang bertemu dan mewartakan tentang Yesus yang bangkit: Ia melihat makam terbuka (Yoh 20:2); bertemu malaikat (Mat 28:1; Mark 16:1; Luk 24:10), bahkan bertemu juga dengan Yesus (Mat 28:1; Mark 16:9; Yoh 20:8). Mengacu pada beberapa naskah injil apokrif, Henri-Dominique de Lacordaire dlm “Sainte Marie Madeleine 1860”, menegaskan: “Magdalena tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya". Nah, kalau mengacu pada injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes), beberapa sketsa tentang Maria Magdalena, antara lain:

- Wanita pendosa yang membasuh kaki Yesus dengan air mata, mengeringkan dengan rambut dan mengurapi dengan minyak wangi (Lukas 7:36-50).
- Wanita yang mengurapi kepala Yesus (Mark 14:3-9; Mat 26:6-13)
- Maria dari Magdalane yang dibebaskan dari 7 roh jahat (Lukas 8:2)

Adapun 3 sikap dasarnya sebagai sahabat Tuhan, antara lain:

1.Sabar:
“Dia adalah seorang perempuan yang menemukan hidup baru dalam Kristus”, itulah kata Paus Gregorius tentang Magdalena. Ia adalah perempuan berdosa tapi ia dengan sabar memohon pengampunan dan persahabatan dengan Kristus. Ia banyak hadir di dekat Yesus: saksi karya Yesus, sengsara-wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus. Jelasnya, ia adalah seorang figur beriman yang dengan sabar dan setia berdiri di bawah kaki salib. Ia adalah teladan bagi kita untuk selalu bersabar dan berjuang mengejar kekudusan.

2. Tegar: 
Patutlah kita merenungkan sikap Maria yg tegar sekaligus cinta kasihnya yang sangat besar kepada Kristus; karnu meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap tegar dan mencari Dia yang tidak ia jumpai. Ia juga menangis karena terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya. Dan demikianlah terjadi bahwa ketegaran kasih perempuan yang setia mencari Tuhan menjadikan dia adalah orang yang pertama melihat Yesus yang bangkit: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” 

3. Berkobar: 
Pengalaman akan Yesus yang bangkit, membuat Maria Magdalena menjadi ikut bangkit kembali. Dengan semangat berkobar, ia bersaksi di hadapan para murid, "Aku telah melihat Tuhan!" Hal yang sama terjadi dalam diri Petrus. Kebangkitan Yesus membuatnya berkobar dalam memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan (penguasa, pemilik, pengatur) dan Kristus (Dia yg diurapi untuk menebus dan menyelamatkan manusia). 

“Cari semangka di Istana - Kita bersuka punya Maria Magdalena”. 
Tuhan memberkati + Bunda merestui. 
Fiat Lux! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar