"Ite et gaudete"
Oktaf Paskah
Kis 2:14.22-32; Mat 28:8-15
"Ite et
gaudete – Pergi dan bersukacitalah." Para perempuan yang banyak
diremehkan oleh mata insani (mereka dicap sebagai sumber dosa-"hawa
nafsu", banyak stereotif: "3ur/dapur-sumur-kasur",
"4wa/wadah-wadi-waduk-wadon", "5ah/tunggu
omah-olaholah-momongbocah-asahasah-mlumah") ternyata berharga di mata
ilahi. Per"empu"an yang dalam buku saya, "HERSTORY"
(Kanisius) dulu dicap sebagai "problem maker" kini menjadi
"problem solver". Mereka menjadi "empu yang
ber"per-an" sebagai saksi ("Paskah-Perempuan Adalah Saksi
Kebangkitan Allah").
Perjumpaan akan kebangkitan Yesus jelasnya
mendatangkan perutusan dan sukacita besar. Dalam bahasa RA Kartini: "Habis
malam datanglah siang - habis topan datang reda - habis perang datang menang
dan habis duka datanglah suka". Yah, para perempuan adalah wajah orang
kecil yang diremehkan oleh dunia tapi sebenarnya mereka adalah para saksi iman
yang penuh afeksi dan intimasi yang diutus langsung oleh Allah untuk pergi dan bersukacita
dengan bermodal 3 sapaan dasar yang adalah inisiatif langsung dari Allah, antara
lain:
1. "Salam bagimu":
"Salam" (Ibr: Shalom-syalom), dalam bahasa
Yunani mengandung 3 arti dasar, al:
- eirene / damai sejahtera,
- hugianinein / keadaan baik-sehat,
- soteria / pembebasan dan keselamatan-sembuh.
Dengan kata lain: Yesus datang sebagai raja Shalom
yang membawa "damai sejahtera, pembebasan dan keselamatan". Maka, kita
juga diajak untuk membawa "shalom" bagi semua orang dengan doa, kata
dan tindakan nyata kita setiap harinya.
2. "Jangan takut":
Ia selalu hadir dan tidak pernah meninggalkan kita.
Ia adalah kehadiran ilahi. Sebuah analogi sederhana: kata “takut” memiliki 5
huruf, di tengah-tengah huruf itu ada huruf “K”, yang bisa berarti “Kristus.”
Jadi, mengapa kita takut jika kita yakin dan mengimani ada “K”, yaitu “Kristus”
di tengah-tengah pergulatan hidup kita? Dengan kata laiin: Kt diajak untuk berani
bersaksi karena "K" (Kristus) selalu hadir di setiap sisi kehidapan kita
bukan?
3. Pergilah ke Galiliea:
Inilah tempat Yesus berkarya, (Ibr: Ghelil:
"wilayah") yang mencakup wilayah dari suku Neftali Zebulon Asyer dan Isakhar
(Yos 19:10-39) mulai zaman Yosua hingga Daud. Sejak zaman Salomo daerah itu
dikenal juga dengan nama tanah Kabul (lRaj 9:10-13). Daerah Galilea memiliki
luas sekitar 100 x 50 km, dengan batas utara di Pegunungan Hermon, selatan di
Dataran Esdraelon, timur di Sungai Yordan hulu dan barat di pantai Laut Tengah.
Daerah itu dibagi menjadi Galilea atas dan Galilea bawah. Galilea atas meliputi
wilayah bagian selatan Pegunungan Libanon hingga lembah Huleh dengan ketinggian
maksimal 1.208 m di Gunung Meron. Galilea bawah mencakup wilayah dataran Akko
hingga lembah Esdraelon dengan beberapa perbukitan yang bervariasi
ketinggiannya, yakni perbukitan Hazon 504 m, Atsmon 548 m, Tir’an 548 m, Karmel
550, dan Tabor 588 m.
Galilea sendiri mempunyai 204 kampung dengan kota-kota
kecil. Beberapa diantaranya, yakni:
- Nazaret (Ia tumbuh dalam keluarga kudus bersama
Maria dan Yosef"),
- Kana (Ia "kerja" membuat mukjizat
pertama: air menjadi anggur,, Yoh 2:1-11), - Kapernaum (Ia menyembuhkan org yg
sakit, Yohanes 4:46-54)
- Danau Galilea (Ia menguatkan Petrus dkk yang
takut, Yohanes 6:16-24).
Dengan kata lain: Kita juga diajak untuk"pergi
dan bangkit" mulai dari keluarga, tempat kerja, rasa sakit dan ketakutan kita
masing-masing2 karena disanalah Tuhan selalu hadir bersama pergulatan hidup kita.
"Cari nafkah di RawaBuaya - Selamat Paskah
sorak alleluya."
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar