"Surrexit Dominus
Minggu Paskah III
Kis 5:27b-32, 40b-41; Why 5:11-14; Yoh 21:1-19
"Surrexit
Dominus - Tuhan sudah bangkit! Inilah "kenyataan harian/faktisitas" dan "keyakinan iman/fidelitas" paskah bahwa Tuhan sudah bangkit dan
berkali-kali menampakkan diri, kemarin
muncul di Yerusalem dan hari ini di pantai Danau Tiberias. Hal ini menegaskah bahwa Ia selalu hadir sebagai "Alpha et Omega-Awal dan Akhir" dalam hidup harian kita. KehadiranNya kerap sangat sederhana dan
biasa-biasa, kadang tidak langsung dikenali tapi selalu membawa berkat dan keselamatan.
Adapun 3 insight hari ini, al:
1."7 murid":
Yesus menampakkan diri kepada 7 muridNya ketika mereka sedang bkerja. Bukankah angka 7 adalah angka kudus? Orang Islam
memutari Kabah sebanyak 7x, Budha lahir memunculkan 7 bunga teratai, Orang Yahudi menganggap hari ke-7 adalah hari Sabat/harinya Tuhan, orang Katolik punya 7 sakramen, Yesus punya 7 mukjizat/Yoh 2-Yoh
11, 7 nubuat/Yoh 6-Yoh 15, 7 semangat (Bdk Doa BapaKami), 7 wasiat/Luk 23, Mark
15 dan Yoh 19, bahkan tanda janji suci Allah kepada Abraham adalah pelangi dengan 7 warna. Dengan kata lain: Kita diajak untuk selalu menampakkan kekudusan/"sanctum".
2. "Tebarkan jala di sebelah kanan":
Inilah pemaknaan sederhana tentang "kiri" dan "kanan". Bukankah dalam kehidupan harian, "kanan" kerap menjadi simbol kebaikan? Dengan kata lain: Kita diajak untuk menaburkan
kebaikan/"bonum" dengan doa-kata dan tindakan nyata. Bukankah ketika kita menabur kebaikan maka kita juga akan mendapat kebaikan ( "mendapat banyak ikan") bahkan Tuhanlah yang juga telah menyediakan "sarapan" bagi kita: "ikan bakar dan roti"
(kesehatan jiwa) serta "api arangnya" (kehangatan hati).
3."153 ikan": St Hieronimus mengatakan
inilah jumlah bangsa waktu sensus penduduk diadakan oleh Kaisar Augustus ketika
Yesus lahir dan jumlah semua
ikan di laut waktu itu. Ya, semua
bangsa berpadu dalam satu jala yang tidak koyak (Yun: schisma-terpecah/terpisah). Inilah
kekhasan gereja Katolik yang
satu-kudus dan apostolik. Dengan kata lain: Kita diajak selalu menggalang persatuan/"unum", di keluarga,
tetangga juga gereja dan masyarakat kita, tinggalkan politik adu domba/gosip picisan, intrik-taktik dan konflik.
"Makan sagu di Pasar Koja - Hari
Minggu jangan lupa ke gereja".
Tuhan memberkati dan
Bunda merestui.
Fiat Lux!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar