“Fluctuat nec mergitur"
Pekan Paskah II
Kis 6:1-7; Yoh 6:16-21
“Fluctuat nec mergitur - Terombang-ambing tapi tak tenggelam”. Inilah motto kota Perancis yang juga saya tulis dalam buku “Carpe Diem”. Adapun hari ini, para murid Yesus juga “terombang-ambing” karena berada jauh dariNya. Inilah sebuah pemaknaan iman bahwa mereka berada dalam situasi keterpisahan dengan lima indikasi: “kedinginan-kegelapan-ketakutan-kegelisahan- kebimbangan mendalam”. Ya, kapal yang mereka naiki terombang-ambing oleh badai dan gelombang di danau Galilea. Adapun Danau Galilea terkait-paut dengan keberadaannya yang membentang luas di daerah Galilea (Mat 4:18; Mrk 1:16). Dlm KSPL, danau ini dikenal dengan yam Kinneret, karena bentuk danau itu menyerupai kecapi (Ibrani: ‘yam’= laut/danau, ‘kinnor’=kecapi). Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, danau ini juga disebut danau Genesaret (Mrk 6:53; Mat 14:34; Luk 5:1). Dua ajaran iman yang mendasar kita peroleh dari kata-kata Yesus hari ini, antara lain:
Pekan Paskah II
Kis 6:1-7; Yoh 6:16-21
“Fluctuat nec mergitur - Terombang-ambing tapi tak tenggelam”. Inilah motto kota Perancis yang juga saya tulis dalam buku “Carpe Diem”. Adapun hari ini, para murid Yesus juga “terombang-ambing” karena berada jauh dariNya. Inilah sebuah pemaknaan iman bahwa mereka berada dalam situasi keterpisahan dengan lima indikasi: “kedinginan-kegelapan-ketakutan-kegelisahan- kebimbangan mendalam”. Ya, kapal yang mereka naiki terombang-ambing oleh badai dan gelombang di danau Galilea. Adapun Danau Galilea terkait-paut dengan keberadaannya yang membentang luas di daerah Galilea (Mat 4:18; Mrk 1:16). Dlm KSPL, danau ini dikenal dengan yam Kinneret, karena bentuk danau itu menyerupai kecapi (Ibrani: ‘yam’= laut/danau, ‘kinnor’=kecapi). Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, danau ini juga disebut danau Genesaret (Mrk 6:53; Mat 14:34; Luk 5:1). Dua ajaran iman yang mendasar kita peroleh dari kata-kata Yesus hari ini, antara lain:
1. ”Ini Aku”:
Ia membagikan kesaksian, karena ungkapan ini yang dalam bhs Yunani, “ego eimi”, mempunyai tekanan ilahi kuat untuk menggemakan nama Yahwe seperti yang terdapat dlm Yes 43:10,13,25. Jadi, Yesus adalah kehadiran ilahi.
2. “Jangan takut”:
Ia membagikan kekuatan. Sebuah analogi sederhana: kata “takut” memiliki 5 huruf, di tengah-tengah huruf itu ada huruf “K”, yg bisa berarti “Kristus.” Jadi, mengapa kita takut jika kita yakin dan mengimani ada “K”, yaitu “Kristus” di tengah-tengah pergulatan hidup kita?
Nah, bagaimana kita juga bisa belajar berbagi kekuatan dan kesaksian? Mengacu pada Latihan Rohani Ignasian, ada empat langkah yg bisa kita buat, antara lain:
a. Kita perlu mempertegas visi misi hidup, yakni tercapainya keselamatan hidup karena memuji, menghormati dan mengabdi Allah.
b. Kita perlu menisbikan segala barang ciptaan yang ada di dalam maupun di luar tubuh kita.
c.Kita perlu mendalami-mengagumi dan merasuki misteri derita serta wafat Yesus Kristus untuk mencapai kebangkitan.
d.Marilah kita merasakan dan menikmati cinta Allah yang sudah ada dalam hidup kita, sehingga rasa takut tidak mendominasi hati dan hidup kita setiap harinya.
"Dari Kebon Kacang ke Pulau Tarsus –
Walau hidup sedang tergoncang tetaplah dekat dg Yesus.”
Tuhan memberkati + Bunda
merestui.
Fiat Lux!
Fiat Lux!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar