Ads 468x60px

Litani Serba Salah

Introibo ad Altare Dei, 
Ad Deum qui aetificiat juventutem meam
Aku hendak naik ke altar Tuhan, 
ke hadapan Alah, yang menggirangkan masa mudaku.”

Litani Serba Salah
Bila ia ditahbiskan terlalu muda, orang bilang, “Masih bocah koq jadi pastor.”
Bila ia sudah tua, orang bilang, “Dia jadi pastor kan karena nggak laku.”

Bila ia cukup ganteng, orang bilang, “Bego amat tuh cowok! Ada kelainan jangan-jangan.” Bila wajah tidak mendukung, orang bilang, “pelarian ya”, atau “patah hati ya”

Bila ia rapih berpakaian bagus, orang bilang, “Pastor koq seperti peragawan”
Bila ia berpakaian seadanya, orang bilang, “Sering tampil koq ga bisa ngurus badan”

Bila ia naik mobil, orang bilang, “Pastor koq tak menghayati kaul kemiskinan”
Bila ia jalan kaki ngga mau naik kendaraan, orang bilang “Pastor koq tidak menghargai waktu.”

Bila ia bergaul dengan cewek-cewek, orang bilang, “dasar ganjen”.
Bila ia bergaul dengan cowok-cowok, orang bilang “jangan-jangan dia homo”

Bila ia suka bergaul dengan anak-anak kecil, orang bilang, “Wah baik-baik sama anak kecil biar bisa mendekati ibunya.”
Bila ia suka bergaul dengan ibu-ibu, orang bilang, “Masa kecil kurang bahagia, mainnya sama ibu-ibu melulu. Masih pengen ngempeng kali!”

Bila ia suka makan, orang bilang, “Pastor kok ga bisa nahan lapar”
Bila ia makan terlalu sedikit, orang bilang, “Pastor koq ngga tahu menghargai masakan umat.”

Bila kotbahnya panjang, orang bilang, “Bikin ngantuk”
Bila kotbahnya singkat, orang bilang, “Kurang persiapan”

Bila ia tak pernah dipindah sejak tahbisan, orang bilang, “Dia memang kurang bisa dipercaya menghadapi situasi dan lingkungan baru.”
Bila ia dipindah, orang bilang, “Ada apa ya, koq disuruh pindah sama pimpinan?”

Kalau mengikuti pendapat umat, dibilang “pastor koq tidak punya pendirian”.
Kalau mengikuti pendapat sendiri, dibilang, “ah dasar pastor diktator.”
Kalau keuangan paroki mepet, katanya “pastornya tak pintar usaha”.
Kalau ngomongin soal uang, dibilang “payah, pastor koq mata duitan”.

Kalau pastor tak ada di pastoran, dibilang, “dasar suka keluyuran, jarum super-jarang di rumah suka pergi”.
Tapi kalau selalu ada di pastoran, dibilang, “walah.... pastornya kuper”.

TAPI, KALAU PASTORNYA MATI, 
SIAPA YANG MAU GANTI?

Oremus:
Ya Yesus, Imam Agung yang kekal,
peliharalah para imam-Mu dalam naungan Hati-Mu Yang Mahakudus,
di mana tak seorang pun dapat menjamahnya.

Peliharalah agar jangan sampai ternoda tangan-tangan mereka yang terurapi,
yang setiap hari menyentuh Tubuh-Mu yang Kudus.

Peliharalah agar jangan sampai cemar bibir mereka,
yang setiap hari dimerahkan oleh Darah-Mu yang Mahasuci.

Peliharalah agar hati mereka, yang dimeteraikan dengan tanda agung imamat,
murni dan bebas dari segala ikatan duniawi.

Kiranya kasih-Mu yang kudus melingkupi mereka
dan melindungi mereka dari kekejian dunia.

Berkatilah karya mereka dengan buah-buah melimpah;
kiranya jiwa-jiwa yang mereka layani boleh menjadi sukacita dan penghiburan bagi mereka di dunia ini dan menjadi bagi mereka mahkota indah nan abadi di surga. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar