Ads 468x60px

Kamis 25 Juli 2012

“Servite in caritate”
Pst. St Yakobus Rasul
2Kor. 4:7–15, Mat 20: 20 - 28

“Servite in caritate – Layanilah dalam cinta kasih”. Inilah salah satu semangat dasar Yesus yang kita kenangkan pada Pesta Rasul Yakobus hari ini. Adapun Yakobus adalah nama Yunani (Ibrani: Ya’aqob). Ia dijuluki sebagai Yakobus Tua, anak Zebedeus dan Salome (Mat 27:56, Mrk 15:40) dari Kapernaum, sebuah keluarga pedagang ikan yang kaya raya. 

Bagi saya sendiri, nama “Yakobus” mengandung tiga ajakan iman agar kita melayani dalam cinta kasih, al: “YA”kinkan (persaudaraan), “KOB”arkan (pewartaan) dan “US”ahakan (pertobatan). 

1.YAkinkan semangat persaudaraan:
Yakobus adalah saudara Yohanes yang sama sama dipanggil menjadi rasul Yesus (Mat 10:2; Mrk 3:17; Luk 6:14). Bersama dengan Petrus dan Yohanes, Yakobus kerap menjadi salah satu dari murid yang kerap muncul bersama Yesus: Ia hadir di Yerusalem sewaktu Yesus terangkat ke surga (Kis 1:9-13) dan mendapat pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:1-4). Hal ini tampak juga dalam kebersamaannya di Bukit Tabor, ketika Yesus berubah rupa atau transfigurasi (Mat 17:1; Mrk 9:2; Luk 9:28); di Taman Getsemani, ketika Yesus berdoa dengan sedih dan gentar (Mat 26:37; Mrk 14:33); di Kapernaum, ketika Yesus membangkitkan anak Yairus (Mrk 5:37; Luk 8:51); dan di Bukit Zaitun, ketika Yesus memberitahukan tentang permulaan penderitaan-Nya (Mrk 13:3). Disinilah, Yakobus mengajak kita meyakinkan perlunya semangat persaudaraan sejati dengan Tuhan yang kita wujudkan dengan kehadiran dan keterlibatan kita secara nyata bersama para murid Yesus yang lain: “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami” (2 Kor 4:7).

2.KObarkan semangat pelayanan:
"Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.” Inilah pernyataan semangat iman Paulus kepada jemaat di Korintus, Seperti Paulus yang bersemangat, adapun Yakobus bersama Yohanes dalam kata Aram juga disebut boanerges, yang berarti “anak-anak guruh” (Mrk 3:17). Sebutan itu bisa jadi karena semangat dan gairahnya yang sering meledak-ledak dan menggelegar dalam menyampaikan dan membela pendapat: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” (Luk 9:54). 

Selain itu, Yakobus adalah misionaris pertama yang mewartakan injil sampai ke Spanyol. Setelah kematiannya, murid-muridnya berperahu kecil mengambil peti mayat yang dimakamkan di dekat Amaea dan ditemukan oleh seorang pertapa, Pelagius, pada tahun 813. Tulang-tulang Yakobus Zebedeus itu kemudian dikuburkan di kota Santiago de Compostela dan kuburannya dijadikan tempat ziarah. Ia dijadikan santo pelindung bangsa Spanyol dan pelindung bagi para ahli farmasi dan penjual rempah-rempah: "Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia:Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang "

3.USahakan semangat pertobatan:
Keluarga Yakobus pada awalnya terkesan ambisius, tampak pada permintaan Salome kepada Yesus: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu” (Mat 20:21). Yakobus adalah seorang murid yang juga pernah tidak setia mengikuti Yesus dalam penderitaan-Nya (Mat 26:56; Mrk 14:50). Disinilah kita diajak untuk berani mengakui kelemahan diri serta mau berani berubah, berbenah dan berbuah demi kemuliaan Tuhan. Adapun, Yakobus wafat pada waktu pemerintahan Raja Herodes Agripa I (41-44): “Kira-kira pada waktu itu Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dan jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang” (Kis 12:1-2). Martir pertama adalah Stefanus, tetapi martir pertama dari antara para rasul adalah Yakobus. Dkl: Yakobus mengajak kita untuk berani mati demi iman, mati juga dari kepentingan dan hasrat duniawi yang berlebihan. Ini semua perlu diusahakan terus menerus, seperti kata Paulus, “dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (2 Kor 4:8-9).

Ada kubus ada cumi – Santo Yakobus doakanlah kami.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar