Ads 468x60px

Sabtu 13 Juli 2013

“Deo Vindice!” 
Kej 49:29-32; 50:15-24; Mat 10:24-33

“Deo Vindice - (Dengan) Tuhan sebagai Pelindung (Kita)”. Inilah motto Konfederasi Amerika yang bisa kita ingat hari ini. Pelbagai bacaan hari ini mengingatkan bahwa kita akan menghadapi aneka tantangan, penolakan bahkan penganiayaan, yang kadang disebut dengan “HTAG – Hambatan Tantangan Ancaman dan Gangguan” tapi tetap diyakinkan bahwa Tuhan setia melindungi kita: "Jangan mohon agar salibmu diringankan, tetapi mohonlah agar punggungmu dikuatkan."

Adapun tiga modal dasar yang mendasari keyakinan bahwa Tuhan senantiasa hadir sebagai pelindung kita, al:

1.Cinta: 
"Kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua.” (Abraham, Sara, Ishak, Ribka dan Lea). Inilah pesan Yakub sebelum meninggal dunia. Ia hadir sebagai orang beriman yang setia mencintai keluarganya yang adalah komunitas beriman dan pastinya mencintai Tuhan. Bukankah ketika kekuatan dan kekuasaan akan cinta melebihi kecintaan akan kekuatan dan kekuasaan, maka dunia pun akan menemukan kedamaiannya. Love inspires us “to dream more, to learn more, to do more, to become more”.

2.Penghargaan: 
"Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit" (Mat 10:31). Dalam Injil hari ini, Yesus mengatakan janganlah kamu takut sebanyak tiga kali. Ia menguatkan kita karena kita berharga dimataNya: “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.” Ya, bukankah penjara yang sebenarnya adalah rasa takut dan hanya ada satu kebebasan sejati, yakni bebas dari rasa takut.
Yang pasti, jangan pernah takut pada kesempurnaan karena Anda tidak akan pernah bisa mencapainya bukan?

3.Pengampunan:
"Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah Yusuf memberikan pengampunan kepada kakak-kakaknya yang pernah menyingkirkannya. Ia menghiburkan dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
Ia mengajak kita berbuat baik kepada orang-orang jahat karena merekalah yang paling banyak membutuhkan kebaikan. Sebliknya mereka yang berjiwa lemah tak mampu memberi seuntai maaf dan pengampuna karena pemaaf sejati hanya melekat bagi mereka yang berjiwa tangguh: "No future without forGIVEness!" 

“Naik tangga di rumah Johan – Kita berharga di matanya Tuhan
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar