Ads 468x60px

Senin 15 Juli 2013

"O buona ventura."
Pw.St. Bonaventura, Uskup+Pujangga Gereja
Kel 1:8-14.22; Mat 10:34-11:1

"O buona ventura- O keberuntungan yg baik." Inilah ucapan St Fransiskus Asisi kpd Bonaventura kecil yg terlahir dengan nama Giovanni di Fidanza pada tahun 1221 di kota Bargnoreggio, dekat Orvieto, Italia yang juga kita kenangkan hari ini. Adapun Bonaventura yg dijuluki sbg "pendiri kedua ordo fransiskan" adl seorang pujangga grj yg dikenal sbg "doktor para malaikat" krn kesucian hdp+kecakapan iman yg bnr2 tampak dlm keseharian+tulisan2 rohaninya. 

Mengacu pd injil hari ini, Yesus jg ajak kita punyai 3 sikap dsr spy kt bs punyai "buona ventura-keberuntungan yg baik", al: 

1. "Prior/lebih utama": 
Ia ajak kt punyai "prioritas" u/lbh mengutamakan Allah drpd sgala sesuatu. Allah mjd yg lbh utama+pertama drpd sgala hobi/minat/urusan hdp kita: Barangsiapa mengasihi bapa/ibunya lbh drpdKu, ia tdk layak bagiKu. Dan barangsiapa mengasihi putera/puterinya lbh daripadaKu, ia tdk layak bagiKu."

2. "Sanior/lebih baik": 
Ia ajak kt u/miliki "kualitas" hdp yg lbh baik, dg brani mjd org beriman yg sll brani mewartakan "bonum/kebaikan", dan bukan "malum/kejahatan", yg mau mjd berkat bukannya malah mjd laknat, yg mau mjd batu penjuru bukannya malah mjd batu yg suka berseteru krn pnuh dg gosipan+pergunjingan. 

3. "Maior/lebih besar": 
Kt diajak u/punyai "komunitas" demi kemuliaan Tuhan, sbuah "komunitas kontras" yg jelas jelas ada di tgh dunia tp tdk mjd milik dunia, yg terlibat tp tdk terlipat, yg brani memberi rasa "3'K", "kasih-ketulusan+kecakapan", walau hrs mnjalani pelbagai "HTAG-Hambatan Tantangan Ancaman Gangguan." Bukankah dg brani mjd komunitas "sang kuli", yg "SANGkal diri, piKUL salb+Ikuti Tuhan," kita smakin bs menampakkan cinta yg lbh byk semata mata bagi nama+kemuliaan Tuhan?

"Cari baju cari bahan-Mari maju bersama Tuhan." 
Tuhan berkati+Bunda mrestui. 
Fiat Lux! 

Doa St Bonaventura
(RJK, "Tribute To Mary)
Ya Santa Perawan yang Berduka, persatukanlah aku setidak-tidaknya dengan penghinaan dan luka-luka Putramu, sehingga baik Dia maupun engkau mendapati penghiburan dengan memiliki seseorang yang berbagi penderitaan denganmu. Oh, alangkah bahagianya aku andai aku dapat melakukannya! Sebab, mungkinkah ada sesuatu yang lebih agung, lebih manis, ataupun lebih berguna bagi seorang daripada itu? Mengapakah engkau tak hendak meluluskan apa yang aku minta? Apabila aku menghina engkau, bersikaplah adil dan tembusilah hatiku. Apabila aku setia kepadamu, sudi janganlah tinggalkan aku tanpa ganjaran: berilah aku dukacitamu. Amin. 


Karya dan Pemikiran St Bonaventura
Dalam hidupnya, Santo Bonaventura telah menyumbangkan banyak pemikiran-pemikiran besar yang tertulis dalam berbagai buku hasil karyanya, seperti Komentar di Empat Buku Kalimat Petrus Lombard atau Commentaries on the Four Books of Sentences of Peter Lombard, Itinerarium mentis in Deum, De reductione artium ad theologiam, dan Breviloquium.[6] Di dalam Breviloquium, Bonaventura mengemukakan suatu teori mengenai 3 derajat pengetahuan, yaitu:

- tingkat pertama adalah pengetahuan partikular, individual, dan diperlukan indera fisik untuk merasakan pengalaman tertentu dari pengetahuan ini,
- tingkat kedua adalah pengetahuan yang universal, ide, dan semua yang diperoleh manusia dari refleksi dirinya sendiri. Pengetahuan ini tidak datang dari abstraksi seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles dan Aquinas, namun merupakan hasil iluminasi dari kerjasama langsung dengan Allah,
- tingkat ketiga adalah pemahaman tentang hal superior yang terjadi pada diri manusia sendiri, yaitu Tuhan, dimana pemahaman tersebut hanya akan diperoleh melalui mata kontemplasi. Dalam beberapa bidang, Bonaventura memiliki pemikiran yang berbeda dengan Aristoteles, seperti pada bidang kosmologi dimana Bonaventura tidak menerima konsep Aristoteles akan kekekalan dunia dan materi yang disebutkan juga kekal bersama dengan Allah. Dalam bidang psikologi, Bonaventura juga bertentangan dengan Aristoteles yang hanya berpegang pada fakta pengetahuan, tetapi Bonaventura juga menilai hubungan antara jiwa dan tubuh serta jiwa dan fakultasnya. Bonaventura mengemukakan adanya tiga nilai atau tahapan yang mengantar jiwa kepada Tuhan, yaitu:

- Nilai pertama disebut "vestigium" yang merupakan jejak Allah sendiri telah ditandai pada materi-materi di luar diri manusia.
- Nilai kedua disebut "imago," atau refleksi jiwa dengan sendirinya, di mana dapat dilihat tiga kali lipat fakultas jiwa - keinginan, intelek, dan memori - manusia melihat citra Allah.
- Nilai ketiga disebut "similitudo," atau pertimbangan dari Tuhan sendiri, dimana jiwa mencapai persatuan mistis yaitu tingkat tertinggi dari cinta antara makhluk dan Penciptanya. Dengan membanyangkan ide dari sesuatu yang paling sempurna, manusia dapat membayangkan kesatuan dengan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar