Ads 468x60px

Dasar Teologis & Pastoral Perayaan Ekaristi Pemberkatan Gedung Sekolah



I. Pengantar

Upacara atau ritus merupakan ungkapan iman Gereja (baca: umat beriman). Dibalik ungkapan iman itu terkandung suatu makna yang amat mendalam tentang iman itu sendiri. Kandungan makna iman itulah yang menjadi dasar dan kekuatan dari ritus yang dirayakan tersebut. Oleh karena itu, melalui bagian pendahuluan ini (sebelum susunan Tata Upacara Pemberkatan Gedung Sekolah) kami ingin menggali makna teologis, liturgis dan pastoral dari perayaan sakramentali yang kita akan rayakan, khususnya upacara pemberkatan gedung sekolah.

II. Dasar Teologis
Bidang liturgi Gereja tidak terbatas pada Sakramen dan Ibadat Harian saja. Selain itu Bunda Gereja telah mengadakan sakramentali yakni tanda-tanda suci yang memiliki kemiripan dengan sakramen-sakramen. Sakramentali juga menandakan karunia-karunia, khususnya yang bersifat rohani, yang diperoleh berkat doa permohonan Gereja (SC 60). Perbedaan mendasar antara sakramen dan sakramentali adalah bahwa sakramen menyangkut Gereja seluruhnya dan merupakan pelaksanaan diri Gereja dalam bidang perayaan. Sedangkan sakramentali selalu bersifat khusus, merupakan perwujudan doa Gereja bagi orang tertentu, entah pribadi maupun secara kelompok. Karena itu sakramentali bukanlah perwujudan kehadiran Kristus di dalam Gereja dalam arti sesungguhnya, melainkan bentuk doa permohonan Gereja yang konkret.

Ada banyak upacara atau simbol-simbol yang disebut sakramentali dan salah satunya adalah pemberkatan rumah, dalam hal ini gedung sekolah. Pemberkatan ini mempunyai arti khusus dalam hidup seseorang karena sudah menyentuh eksistensinya di dunia dan masyarakat. Singkatnya bahwa untuk segala situasi kehidupan yang penting dan pantas, disertai doa permohonan Gereja, kiranya ada sakramentali. Sebab bila manusia menggunakan benda-benda dengan pantas, boleh dikatakan tidak ada satu pun yang tak bermanfaat untuk menguduskan manusia dan memuliakan Allah (SC 61). Sedangkan secara yuridis tentang sakramentali dapat dilihat dalam KHK kan. 1166-1172.

Sakramentali adalah doa permohonan Gereja, agar Allah memberkati dan menguduskan orang/benda. Maka daya-guna sakramentali terjadi menurut ex opere operantis (berkat tindakan/karya Gereja yaitu Gereja yang memohon). Oleh karena itu sakramentali perlu dipahami dalam kerangka hidup liturgi Gereja, bukan sebagai tindakan lepas, yang mempunyai arti dalam dirinya sendiri. Sakramentali ada yang dengan jelas masuk dalam bidang liturgis karena kaitannya dengan sakramen atau dengan perayaan gerejawi, seperti pemberkatan air baptis, pemberian lilin baptis dan kain putih, pengurapan sesudah permandian, doa atas cincin dan pemberkatan kedua mempelai dalam sakramen perkawinan. Namun segala macam sakramentali dalam lingkungan keluarga juga harus dihubungkan dengan doa Gereja. Sakramentali tidak mempunyai daya ilahi dari dirinya sendiri tetapi hanya sejauh merupakan perwujudan sikap doa Gereja.

Sejak awal penciptaan dunia, Allah berkehendak baik yakni menyelamatkan manusia. Karya keselamatan Allah ini terjadi dalam sejarah hidup manusia itu sendiri. Dalam LG 2 ditandaskan bahwa karya keselamatan Allah tidak berhenti pada saat manusia jatuh dalam dosa, tetapi membantu manusia supaya selamat, demi Kristus Penebus, citra Allah yang tak kelihatan, yang Sulung dari segala makhluk (Kol 1 : 15). Karya keselamatan itu terpenuhi dalam diri Yesus Kristus Putera-Nya yang tunggal untuk menarik semua orang kepada-Nya ketika Ia ditinggikan dari bumi ini (bdk. Yoh 12:23). Kematian Yesus di salib merupakan bukti penyelamatan manusia dari segala dosanya agar manusia itu selamat dan menjadi bukti pemenuhan janji Allah menyelamatkan manusia (bdk. LG 3). Ketika kebangkitan Kristus, Ia harus pergi kepada Bapa untuk menyiapkan tempat bagi manusia dan karya keselamatan Allah yang melalui Kristus itu dilanjutkan oleh Roh Kudus (bdk. LG 4).

Karya keselamatan Allah yang dibawa Yesus dan dilanjutkan oleh Roh Kudus hendak diwujudkan secara konkret dalam pemberkatan gedung sekolah. Gedung sekolah sebagai tempat berkumpulnya para anggota dari sebuah komunitas masyarakat (guru, staf, karyawan, dan para siswa/i) sekaligus menjadi ajang perjumpaan yang khas. Perjumpaan itu tidak hanya terbatas pada pertemuan antar-kepala atau anggota badan setiap pribadi, melainkan lebih dari itu, yakni perjumpaan antara hati setiap pribadi sebagai tempat Allah bersemayam. Karena itu pemberkatan gedung sekolah pertama-tama bukanlah pemberkatan gedungnya sebagai hal yang paling esensial, melainkan pemberkatan orangnya, penghuninya, para anggota komunitasnya yang mendiami tempat itu. Pemberkatan orangnya ini dimaksudkan untuk menepis kesan bahwa pemberkatan sekolah/rumah adalah sebuah ritus pengusiran setan tetapi mau menekankan bahwa pribadi orang-orang yang mendiami tempat itu telah dirasuki oleh kuasa Roh Kristus. Agar seluruh hidup anggota komunitas tersebut senantiasa dijiwai oleh kekuatan Kristus yang telah mengalahkan maut dan bangkit dengan jaya. Maka anggota komunitas itu juga diutus untuk beriman pada Kristus yang menjiwai hidupnya dan mampu mengalahkan segala kekuatan jahat yang merongrong kehidupan keluarganya.

Pemberkatan sebuah tempat yang baru merupakan suatu kebiasaan Kristiani dari dulu kala. Pemberkatan tempat ini pada umumnya dipimpin oleh imam. Kepada para murid-Nya Yesus berpesan supaya mereka mengucapkan salam damai kepada penghuni sebuah rumah di mana mereka masuk (bdk. Luk 10 : 5). Pada pemberkatan ini, para anggota dan kenalan yang hadir bersama-sama memohon berkat Tuhan. Sebuah tempat kediaman manusia merupakan juga sebuah lambang kediaman surgawi. Karena itu pemberkatan gedung sekolah hendaknya menjadi suatu acara syukur bersama dan digabungkan dalam perayaan Ekaristi. Sebab sama seperti hati manusia adalah tempat Allah bersemayam, maka rumah atau dalam hal ini, sekolah, juga hendaknya difungsikan sebagai sebuah tempat Allah bersemayam.

III. Dasar Liturgis
Secara umum dapat dikatakan bahwa istilah sakramentali muncul pada abad XII (pada tulisan Petrus Lombardus) bersamaan dengan pembakuan istilah bagi ketujuh ritus Gereja yang sekarang dikenal dengan nama tujuh sakramen. Sedangkan dalam KV II, istilah sakramentali dirumuskan sebagai tanda-tanda suci yang memiliki kemiripan dengan sakramen-sakramen, menandakan kurnia-kurnia, terutama yang bersifat rohani dan diperoleh berkat doa permohonan Gereja (SC 60).
Strutur liturgi perayaan syukur pemberkatan rumah sesuai dengan rubrik baru tahun 2005 :
a. Ritus Pembuka
b. Liturgi Sabda
c. Mohon Berkat
d. Liturgi Ekaristi
e. Ritus Penutup

a. Ritus Pembuka
Istilah yang digunakan oleh rubrik baru tahun 2005 adalah ritus pembuka. Ritus ini meliputi bagian-bagian yang mendahului Liturgi Sabda, yaitu perarakan masuk, salam, kata pengantar, pernyataan tobat, Tuhan Kasihanilah kami, dan doa pembuka. Semua bagian ini memiliki ciri khas sebagai pembuka, pengantar dan persiapan. Tujuan dari semua bagian ini adalah mempersatukam umat untuk berhimpun dan mempersiapkan mereka, supaya dapat mendengarkan sabda Allah dengan penuh perhatian dan merayakan Ekaristi dengan baik. Seturut kaidah buku-buku liturgis, ritus pembuka dihilangkan atau dilaksanakan secara khusus, kalau Misa didahului perayaan lain (no. 46). Dalam upacara pemberkatan sekolah, sambutan dan salam dari pengurus yayasan dapat dilakukan pada awal perayaan, sebelum perarakan masuk. Hal ini lebih sebagai ucapan salam dari pengurus atau pihak yang mewakili tuan rumah, bagi seluruh umat yang hadir dan imam yang telah menyediakan waktunya untuk perayaan tersebut.

b. Liturgi Sabda
Liturgi sabda meliputi bacaan pertama, bacaan Injil dan homili. Fungsi dari liturgi ini adalah mewartakan Sabda Tuhan untuk meneguhkan iman anggota keluarga dan iman umat yang hadir dalam upacara tersebut. Karena itu Liturgi Sabda adalah kesempatan untuk membacakan kutipan Kitab Suci. Bacaan-bacaan dari Alkitab dan nyanyian-nyanyian tanggapannya merupakan bagian pokok dari Liturgi Sabda. Sedangkan homili, syahadat, dan doa umat dimaksudkan untuk memperdalam Liturgi Sabda dan menutupnya. Sebab dalam bacaan, yang diuraikan dalam homili, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya. Di sana Allah menyingkapkan misteri penebusan dan keselamatan serta memberikan makanan rohani. Lewat sabda-Nya, Kristus sendiri hadir di tengah-tengah umat beriman (SC 7). Sabda Allah itu diresapkan oleh umat dalam keheningan dan nyanyian, dan diimani dalam syahadat. Setelah dikuatkan dengan sabda, umat memanjatkan permohonan-permohonan dalam doa umat untuk keperluan seluruh Gereja dan keselamatan seluruh dunia (no. 55).
Pembacaan Sabda Allah khususnya bacaan pertama, sangat baik jika dibawakan oleh salah satu anggota komunitas, entah guru, siswa maupun karyawannya. Hal ini mempunyai maksud khusus yakni tanggung jawab sebagai sebagai anggota komunitas dalam mewartakan kasih Allah pertama-tama kepada anggota komunitas dan jemaat sekitar. Kecuali itu secara pastoral agar anggota komunitas tersebut merasa upacara pemberkatan sekolahnya sebagai satu momen penting dalam kehidupan berimannya.

c. Mohon Berkat
Setelah khotbah dilanjutkan dengan upacara pemberkatan, yang meliputi mohon berkat atas salib dan barang-barang suci lainnya yang diperciki dengan air suci. Selanjutnya imam atau diakon mendoakan sekaligus mohon berkat atas tempat baru ini, yang diperciki dengan air suci, juga pada kamar kerja, kamar tamu, ruang staff/rektorat, kelas, kamar mandi, sekeliling area sekolah, sambil mengucapkan rumusan doanya masing-masing. Setelah itu diteruskan dengan berkat kepada para pengurus, dimana seluruh pengurus inti berlutut di depan meja perjamuan, sambil imam memberikan berkat.
Berkat ini adalah pokok dari pemberkatan sebuah rumah karena sebuah komunitas sekolah dipandang sebagai Gereja kecil dalam masyarakat. Setelah upacara pemberkatan dilanjutkan dengan doa umat yang dibawakan oleh salah seorang anggota pengurus atau aktivis atau salah seorang umat yang hadir. Selama imam memberkati ruangan dan para pengurus, umat yang hadir dapat menyanyikan sebuah lagu yang cocok dengan situasi saat itu. Dua unsur pokok dalam pemberkatan rumah adalah unsur anamnese dan epiklese.

d. Liturgi Ekaristi
Setelah upacara pemberkatan usai, dilanjutkan dengan liturgi Ekaristi seperti biasa. Liturgi ini meliputi persiapan persembahan, doa persiapan persembahan, doa syukur agung, ritus komuni, Bapa Kami, ritus damai, pemecahan roti, Anak Domba Allah, dan komuni.
Dalam perjamuan malam terakhir, ditetapkan kurban dan perjamuan Paskah oleh Kristus yang terus-menerus menghadirkan kurban salib dalam Gereja. Hal ini terjadi setiap kali imam, atas nama Kristus Tuhan, melakukan perayaan yang sama seperti dilakukan oleh Tuhan sendiri dan Dia wariskan kepada para murid-Nya sebagai kenangan akan Dia. Dalam perjamuan itu, Kristus mengambil roti dan piala berisi anggur dan mengucap syukur; Ia memecah-mecahkan roti dan diberikan roti dan anggur itu kepada para murid-Nya seraya berkata, “Terimalah ini, makanlah dan minumlah; inilah Tubuh-Ku; inilah piala Darah-Ku. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.” Oleh karena itu Liturgi Ekaristi disusun oleh Gereja sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kata-kata dan tindakan Kristus tersebut (no. 72).
Liturgi Ekaristi adalah sakramen puncak kebersamaan dengan Tuhan dan sesama. Alasannya adalah karena Gereja menampakkan dan menghadirkan Yesus Kristus dan karya penebusan-Nya dirayakan paling meriah dan khusus, terjadi dalam Ekaristi. Di dalamnya, seluruh misteri kehidupan bersama dengan Allah dan manusia yang mengalami kepenuhannya dalam Kristus dirayakan dan dihadirkan bagi umat beriman. Inilah sebabnya Perayaan Ekaristi dipandang sebagai sumber dan puncak seluruh kehidupan umat Kristiani (LG 11). Semua bentuk kegiatan gerejani lainnya mengalir dan terarah kepadanya. Kebersamaan dengan Allah dan sesama yang didambakan oleh setiap orang di dunia ini tampak dan terlaksana secara paling agung, meriah, dan jelas dalam perayaan Ekaristi.

d. Ritus Penutup
Ritus ini meliputi pengumuman oleh salah seorang pengurus, amanat singkat oleh imam (kalau perlu), salam dan berkat imam yang pada hari-hari dan kesempatan tertentu disemarakkan dengan berkat meriah atau dengan doa untuk jemaat, pengutusan jemaat oleh imam, penghormatan altar dengan membungkuk saja dengan hikmat (no. 90).

IV. Dasar Pastoral
Pemberkatan sebuah tempat yang baru, mau menyampaikan sebuah pesan bahwa sejak saat itu Allahlah penopang hidup semua anggota yang hidup dan menempati gedung itu. Kalau Allah yang menjadi penopang hidup maka dituntut cara hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Kehendak Allah sendiri itu dapat ditemukan dalam Kitab Suci. Kalau Allah yang menjadi penopang hidupnya maka hendaknya Allah yang diimani itu diwartakan kepada sesama dalam masyarakat lewat cara hidup yang penuh Kristiani. Sehingga Allah yang diimani itu tidak sekadar diimani, tetapi diwujudnyatakan dalam hidup menggereja dan bermasyarakat. Maka aspek pertama dari segi pastoral perayaan syukur pemberkatan ini adalah para pengurus inti dan semua pihak yang mendiami tempat itu, menjadi saksi akan kehadiran Allah di tengah umat pada umumnya dan di tengah komunitas pada khususnya.
Aspek kedua yang mau ditonjolkan dari perayaan pemberkatan ini adalah segi perwujudan kesatuan jemaat setempat. Dengan pemberkatan, semua orang yang tinggal di sekolah tersebut, bukannya merasa asing di tempatnya sendiri tetapi kehadirannya menjadi penyatu bagi seluruh jemaat di tempatnya.

Selain dari itu, upacara pemberkatan ini hendaknya menjadi kesempatan emas untuk bersyukur atas karunia Tuhan yang telah diberikan-Nya kepada komunitas tersebut. Dengan demikian di dalam tempat yang baru itu, kasih dan perlindungan Allah sungguh bisa dialamai secara nyata dan konkret.


PERSIAPAN EKARISTI

Seperti saat kami memecahkan roti,
Kami senantiasa diajak
untuk menghargai setiap butir gandum
yang membentuknya.
Ya…, kami diajak untuk lebih menghargai
berbagai macam karunia serta
kharisma karya Gereja, sebagaimana yang telah
dipersatukan-Nya di sini.

L Marilah kita masuk ke dalam keheningan dan berdoa:
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Tuhan yang sungguh mengagumkan,
Berkat kekuatan NamaMu-lah,
Kami dapat mengadakan perayaan ekaristi dan
pemberkatan sekolah baru ini,

Di hadapan-Mu, kami ini adalah manusia yang hidup
Diantara harapan dan kekuatan,
Kadangkala kami merasa aman sebagai manusia,
Namun kami lebih sering merasa resah dan gelisah.

Kami berdoa pada-Mu,
Tuhan yang dapat melihat segala sesuatu yang tidak dapat terlihat,
Tuhan yang dapat mendengarkan segala sesuatu yang tidak dapat terdengar
Bapa dan Bunda,
dari semua orang yang terlupakan di tengah-tengah kami,
mereka yang tertekan dan tersisih,
Buatlah kami untuk mau saling menerima
kegembiraan dan penderitaan.

Bangkitkan kami demi kepentingan segala makhluk ciptaan-Mu yang terluka
Buatlah kami berani dalam kekuatan iman.
Dalam kehidupan, kematian
dan dalam permulaan hidup yang baru setiap harinya.
Amin.

L Saudara-saudari terkasih, selamat datang dan selamat bertemu di tempat ini. Setelah melewati tiga tahun, masa perjuangan penuh peluh membangun sekolah ini, dengan bantuan Tuhan, kami akhirnya menyelesaikannya, dan pada hari ini kebahagiaan kami dilengkapi dengan kehadiran saudara-saudari dan Gereja. Terlebih, karena hari pemberkatan gedung sekolah Santa Maria yang baru ini, bertepatan dengan Hari Minggu Misi Sedunia yang ke 79 yang dirayakan Gereja. Tema Minggu Misi tahun ini sendiri adalah “Misionaris Roti Hidup bagi Dunia”. Tema ini sejalan dengan pesan almarhum Paus Yohanes Paulus II sebelum wafatnya, yaitu: “Misi: Roti yang dipecah–pecahkan bagi kehidupan dunia”. Tepatlah kalau pada Hari Minggu Misi ini, kita semua berkumpul saling berbagi syukur sekaligus memohon berkat dalam menjalani panggilan kita masing-masing. Dalam suasana hati gembira dan syukur inilah, marilah kita memulai perayaan Ekaristi suci pemberkatan sekolah ini, dengan menyanyikan lagu pembukaan “PANGGILAN TUHAN” sambil berdiri:


RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA “PANGGILAN TUHAN”

Panggilan Tuhan bagi umatNya
di atas bumi ciptaNya;
api cintaNya, nyala kasihNya,
sumber semangat bagi kita.
Wartakan semangat cintaNya
pada orang yang dambakan kasihNya.
Terpujilah Tuhan Allah
yang telah mengutus PutraNya.

Sungguh berlimpah kasih Sang Bapa,
kita dikurniai rahmat:
Kita semua tlah dibangkitkan,
dan disatukan dalam Tuhan.
Kita akan diberi tempat
dalam surga: mulia bersamaNya.
Terpujilah Tuhan Allah
kar’na kasih karuniaNya.

Ketika Lagu Pembukaan dinyanyikan, imam berjalan menuju ke tempat yang telah disediakan.


TANDA SALIB, SALAM DAN PENGANTAR DARI IMAM
Setelah Lagu Pembukaan selesai imam dan umat membuat tanda salib dengan mengucapkan:

I Dalam nama Bapa dan Putera, dan Roh Kudus
U Amin

Sesudah itu sambil membuka tangan, atau dengan cara lain, menurut kebiasaan setempat, Imam menyampaikan SALAM kepada umat.

I Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus besertamu.
U Dan sertamu juga.

Dengan singkat, Imam menjelaskan tema Perayaan Ekaristi
I Saudara-Saudari terkasih,
Para saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus, pada pagi hari ini kita diundang oleh Yayasan St.Maria untuk bersama-sama bersyukur dan memohon berkat Allah atas gedung sekolah yang baru melalui Perayaan Ekaristi. Pertama-tama kita ikut bergembira bersama Yayasan St.Maria yang telah mempunyai sekolah baru. Kedua kita semua berharap agar sekolah ini dapat menjadi tempat bernaung, menjadi tempat yang penuh damai dan sukacita, terutama bagi civitas akademika dan siapapun yang bernaung di sekolah ini. Oleh karena itu, marilah, kita hening sejenak, mengangkat hati kepada Allah memohon rahmat dan belas kasih-Nya agar kita dapat berkenan dihadirat-Nya dalam perayaan ekaristi pemberkatan sekolah ini.

Hening sejenak. Kemudian, seluruh umat mengakui dosa dengan mengucapkan Doa Tobat.
Seruan Tobat:
I Saya mengaku
U Kepada Allah yang Maha Kuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian.

Baris berikut diucapkan sambil menepuk dada.
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu
saya mohon kepada Santa Perawan, lepada para malaikat dan
orang kudus dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan
saya pada Allah, Tuhan kita.

Dengan tangan terkatup, Imam berkata:
I Semoga Allah yang Maha Kuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U Amin

Tuhan Kasihanilah Kami. MB. No. 177

Kemuliaan MB.188
Sesudah Kemuliaan, imam mengucapkan doa
pembukaan dengan tangan terkatub:

Doa Pembuka :
I Marilah berdoa:
Imam dan seluruh umat yang hadir hening sejenak, berdoa dalam hati.
Kemudian imam, sambil merentangkan tangan, mengucapkan DOA PEMBUKA yang diakhiri dengan rumusan Trinitaris.

Allah Bapa sumber kasih, cintaMu tak terbatas. Kau rela mengorbankan Yesus Kristus, PutraMu yang tunggal bagi keselamatan kami. Dia telah memberikan diriNya untuk kami semua sebagai roti yang dipecah–pecahkan demi keselamatan kami. Bantulah kami dengan kekuatan RohMu untuk meneladan PuteraMu sang Misionaris Agung, agar kamipun berani memberikan diri kami, sebagai misionaris–misionarisMu dan menjadikan diri kami roti hidup bagi sesama yang lapar dan haus akan kasihMu. Tuntunlah kami selalu dengan terang RohMu agar kami dapat melaksanakan karya misi di dunia sesuai dengan kehendakMu. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U Amin


LITURGI SABDA
Imam duduk di tempat yang sudah disediakan. Sementara itu Lektor menuju mimbar dan membacakan bacaan. Seluruh umat duduk dengan tenang mendengarkan bacaan

L Bacaan I
“Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan ”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12: 4 – 11)
Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya. Kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mukjizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dalam bahasa roh, dan kepada yang lain ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya.

Lektor mengakhiri bacaan dengan mengucapkan:
L : Demikianlah Sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah.
Umat hening sejenak untuk meresapkan sabda Allah.

Lagu Antar Bacaan
Dirigen mengajak umat menyanyikan Lagu “Bahagia Manusia” MB 214

Bait Pengantar Injil
BAIT PENGANTAR INJIL diangkat oleh solis atau koor, seluruh umat berdiri sebagai ungkapan hormat pada Sabda Tuhan.
S : Allleluya U : Alleluya
S : Inilah AnakKu yang Kukasihi, KepadaNyalah, Aku
Berkenan...
U : Alleluya

Imam membungkuk ke arah altar sambil berdoa dalam hati sebagai berikut:
I : Sucikanlah hati dan budiku, Ya Allah yang mahakuasa,
supaya aku dapat mewartakan Injil-Mu dengan baik.

Bacaan Injil
I Tuhan sertamu
U Dan sertamu juga
Sambil membuat tanda salib dengan ibu jari pada Kitab Injil, Imam berkata/bernyanyi:

I Inilah Injil Yesus Kristus karangan Santo Lukas (Luk 19 : 1 – 10)
U Dimuliakanlah Tuhan
Kemudian Imam membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dadanya sendiri. Lalu ia membacakan Injil. Seluruh umat mengikuti pewartaan Injil sambil berdiri.

I Sekali peristiwa Yesus masuk ke kota Yeriko. Di situ ada seorang yang bernama Zakeus, kepala pemungut cukai, dan dia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, ia melihat ke atas dan berkata: “Zakeus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu, Zakeus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakeus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “ Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Aklamasi sesudah Injil
Setelah pembacaan Injil selesai, imam menyerukan Aklamasi di bawah ini:
I : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

Homili
Kemudian Imam menyampaikan HOMILI sambil berdiri di depan tempat duduk atau di mimbar atau di tempat lain yang serasi. Seluruh umat mengikuti homili sambil duduk. Sesudah homili, diadakan saat hening sejenak.

Mohon Berkat

Mohon Berkat atas Salib
Setelah homili dilanjutkan dengan upacara pemberkatan sekolah. Pemberkatan sekolah diawali dengan pemberkatan salib, benda-benda suci lain yang telah diletakkan di tempat yang sudah disediakan. Imam mengucapkan berkat salib dengan kedua tangan diarahkan pada salib:

I : Saudara-saudara marilah kita mohon berkat
Allah atas salib ini,yang
nanti akan kita pasang di dalam
gedung sekolah Santa Maria
ini, supaya setiap kali
memandang salib suci ini,
semua pihak di sekolah ini teringat akan
hikmat luhurNya.
I : Tuhan sertamu.
U : Dan sertamu juga.
I : Marilah berdoa,
Ya Allah Bapa kami, PuteraMu terkasih telah wafat pada salib
Untuk menyelamatkan semua manusia. Kami mohon kepadaMu: Sudilah memberkati ( + ) salib ini. Teguhkanlah iman kami agar di dalam kelemahan yang nampak pada salib, kami mengakui kekuasaan dan kebijaksanaanMu. Dan semoga dalam hidup yang kekal, kami dapat mengambil bagian dari makna wafat dan kebangkitan PuteraMu itu. Demi Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus,sepanjang segala masa.
U : Amin
Kemudian salib dan benda-benda suci yang lain diperciki dengan air suci

Mohon Berkat atas Sekolah
Imam mengangkat salib sambil mohon berkat bagi umat:
I : Limpahkanlah damai sejahtera atas sekolah ini dan semua yang tinggal di dalamnya, ya Allah yang mahakuasa, ╬ Bapa, Putera dan Roh Kudus.
U : Amin
Kemudian imam menyerahkan salib itu kepada kepala yayasan atau kepala sekolah, lalu mereciki seluruh umat dengan air suci. Kemudian perwakilan guru (dua orang) mendahului imam pergi ke semua ruang yang akan diberkati. Di setiap ruang berhenti, dan imam memerciki ruang serta barang-barang yang ada di dalamnya.

Pemercikan diiringi dengan lagu: “Letakkanlah Alas RumahMu” (MB No. 223) dan “Betapa Indah RumahMu Tuhan” (MB No. 470).

Sambil memerciki ruang guru dan staff, imam mengucapkan:
I : Tuhan, berkatilah ruang guru dan staff ini.
Penuhilah ruangan ini dengan kesejukan sejati. Semoga semua orang yang memasuki ruang ini membawa damai dan cinta. Dan semoga mereka pulang dengan senang hati dan penuh rahmatMu.

Sambil memerciki kelas-kelas:
I : Tuhan, berkatilah setiap kelas ini.
Semoga kelas-kelas ini dapat menjadi tempat belajar yang nyaman, sehingga semakin berbuah nyata bagi perkembangan watak, akhlak dan otak setiap siswa dan guru. Yang bertugas

Sambil memerciki ruang perpustakaan:
I : Tuhan, berkatilah ruang perpustakaan ini.
Semoga dengan ruang yang Kau berkati ini, semua siswa, guru dan karyawan tekun belajar guna mempersiapkan masa depan dan hidup yang lebih cerah.

Sambil memerciki ruang rapat dan ruang rektorat:
I : Tuhan, berkatilah ruang rektorat dan rapat ini.
Semoga segala yang direncanakan atau dikerjakan di tempat ini berkenan kepadaMu, dan mendatangkan hasil yang memuaskan bagi seluruh pihak yang terkait.

Sambil memerciki kamar mandi dan ruang olahraga :
I : Tuhan, berkatilah kamar mandi dan ruang olahraga ini.
Semoga ruang yang disiapkan ini sungguh membawa manfaat yang baik juga bagi perkembangan hidup jasmani dan rohani banyak orang.

Sambil berkeliling ke sekitar area gedung sekolah:
I : Tuhan, berkatilah seluruh ruangan di sekolah ini,
Berkatilah, karena di dalamnya tinggallah putera-puteri kesayanganMu. Jauhkanlah mereka semua ini dari segala yang dapat merusakkan dan mengganggu ketenangan. Berilah mereka rezeki yang berlimpah. Jagalah sekolah ini agar tetap kokoh berdiri, sehingga dapat menjadi naungan yang aman bagi seluruh penghuninya.

Berkat Staf Yayasan
Kemudian anggota Yayasan dan Dewan Harian berlutut di depan meja perjamuan kemudian imam memberikan berkat:
I : Tuhan Yesus, Engkau telah mendatangi rumah Zakeus. Di sana
Engkau memberikan berkat dan kebahagiaan. Masukilah sekolah ini dan berilah berkatmu kepada keluarga ini. Dan semoga semua orang ini menerima perlindungan dari para kudus di surga. Dan semoga berkat Allah yang mahakuasa turun atas mereka semua. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.

Doa Umat
Dengan tangan terkatup Imam mengajak/mengundang jemaat untuk memanjatkan DOA UMAT.Kemudian menyusul DOA UMAT yang berisi permohonan-permohonan seluruh umat. DOA UMAT dimulai dan diakhiri oleh imam. Seluruh umat mengambil bagian dalam doa ini dengan menyerukan aklamasi, “Kabulkanlah Doa Kami, Ya Tuhan” pada akhir tiap-tiap ujud.

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau pernah bersabda, “ Zakeus, hari ini Aku akan datang ke rumahmu.” Marilah kita dengan penuh kerendahan hati dan pasrah kepada Allah, memanjatkan doa–doa permohonan kita dengan Perantaraan Yesus PuteraNya :

L Bagi Sri Paus, para uskup dan para imam.
Semoga Sri Paus, para uskup dan para imam, para Gembala yang telah Engkau pilih, dapat meneladan semangat pengorbanan Gembala Agung Yesus Kristus dan menjadikan diri mereka sebagai roti hidup bagi umat yang lapar dan dahaga akan cinta kasihMu.
Kami mohon....

L Bagi Pemimpin negara dan bangsa di dunia.
Semoga para pemimpin negara dan bangsa
Selalu memperjuangkan kebenaran, keadilan dan
perdamaian serta mampu menyelesaikan pelbagai konflik yang
melanda masyarakat kami.
Kami mohon....

L Bagi para guru, karyawan dan staf yayasan St.Maria
Semoga para guru, karyawan dan staf yayasan St.Maria yang tekun
mewartakan sabda dan memberikan pelayanan kemanusiaan secara
khusus dalam pendidikan, dapat menemukan Dikau dalam berbagai
peristiwa hidup yang mereka alami, memperoleh rahmat penghiburan
dan kekuatan dariMu tatkala mereka merasa lemah tak berdaya.
Kami mohon....

L Bagi sekolah ini.
Ya Tuhan, sudilah menumpahkan berkat atas sekolah ini dalam wujud kelancaran proses belajar-mengajar, kegembiraan, kerukunan dan cintakasih yang tulus ikhlas. Hiasilah sekolah ini dengan suasana penuh kedamaian, sehingga semua yang tinggal merasa damai dan tenteram.
Kami mohon ...

L Bagi umat yang hadir dalam perayaan ini.
Semoga kami yang hadir dalam perayaan misa ini, rela berkorban dan
menjadikan diri kami sebagai roti hidup bagi saudara–saudari kami
dan anak–anak, terlebih yang tertimpa malang, putus asa dan hilang
harapan oleh pelbagai tantangan hidup ini.
Kami mohon ...

I Ya Bapa, terimalah doa–doa permohonan yang kami panjatkan kepadaMu ini. Semoga kami selalu siap diutus untuk menjadi saksi–saksi cintaMu bagi kemuliaan namaMu dan kesejahteraan sesama kami. Semoga keagungan Cinta-Mu semakin bersinar di dalam hidup kami sehari-hari. Semua ini kami panjatkan dengan perantaraan Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
U Amin.


LITURGI EKARISTI

PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Imam mempersiapkan persembahan, diiringi dengan LAGU PERSEMBAHAN.

LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN “KUPERSEMBAHKAN”
Kupersembahkan kepada Tuhan
seluruh hidupku segenap hatiku jiwa dan ragaku.
Kupasrah diri karya dan bakti bersama roti anggur
yang kini kusembahkan dalam perjamauan suci ekaristi. Trimalah Bapa syukur pujian.
Trima kasihku karna cintaMu Tuhan.
Sembah sujudku kepada Tuhan
yang tlah memanggil Aku dalam karya nan agung
karya keselamatan yang abadi.
Berkatilah ya Tuhan darma bakti hidupku
untuk Gereja dan negara.
Kupersembahkan 3x Tuhan.
MENGHUNJUKKAN PERSEMBAHAN
Imam, berdiri di belakang altar, mengambil patena dengan roti di atasnya, lalu mengangkatnya sedikit sambil berkata dengan suara lembut. Bila tidak ada nyanyian, Imam dapat mengucapkan rumus berikut dengan suara lantang:

I Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahanMu kami menerima roti yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari bumi dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan.

Imam menaruh patena di atas korporale. Kalau nyanyian persembahan tidak dilagukan, Imam dapat mengucapkan doa di atas dengan suara nyaring, dan umat menanggapinya dengan aklamasi berikut:
U Terpujilah Allah selama-lamanya.

Kemudian Imam menuangkan anggur dan sedikit air ke dalam piala sambil berkata dengan suara lembut:
I Sebagaimana dilambangkan oleh percampuran air dan anggur ini,
Semoga kami boleh mengambil bagian dalam keallahan Kristus,
yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami.

Imam mengambil piala berisi anggur, lalu mengangkatnya sedikit sambil berkata dengan suara lembut. Bila tidak ada nyanyian, Imam dapat mengucapkan rumus berikut dengan suara lantang:
I Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahanMu kami menerima anggur yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari pohon anggur dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.

Imam menaruh piala di atas korporale. Kalau nyanyian persembahan tidak dilagukan, Imam dapat mengucapkan doa di atas dengan suara nyaring, dan umat menanggapinya dengan aklamasi berikut:
U Terpujilah Allah selama-lamanya.

Kemudian Imam membungkuk khidmat dan berdoa dengan suara lembut:
I Dengan rendah hati dan tulus, kami menghadap kepada-Mu, ya
Allah, Bapa kami. Terimalah kami, Dan semoga persembahan
yang kami siapkan ini berkenan pada-Mu.

Sesudah itu, Imam membasuh tangan di sisi altar sambil berdoa dalam hati:
I Ya Tuhan,
bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan sucikanlah aku dari dosaku.

Imam kembali ke tengah, menghadap ke arah umat. Ia membuka tangan dan mengatupkannya kembali sambil berkata:
I Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.

Doa Persiapan Persembahan :
Kemudian sambil merentangkan tangan, Imam mengucapkan/melagukan DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN yang diakhiri dengan kata-kata sebagai berikut:

I Ya Tuhan, pandanglah persembahan yang kami unjukkan kehadiranMu yang mahatinggi. Semoga kurban bakti kami ini diarahkan kepada kemuliaanMu. Biarlah kami ikut ambil bagian untuk menjadikan diri kami sebagai roti yang terpecah–pecahkan bagi dunia. Demi Kristus Pengantara Kami. Allah yang Maha Baik, Putera-Mu sendiri telah memberikan hidup-Nya sebagai kurban pepulih atas dosa kami dan Semoga kami, Engkau mampukan memilih jalan hidup seperti Putera-Mu dengan memberikan hidup kami agar kehendak-Mu terlaksana. Semua ini kami mohon demi Kristus, Tuhan kami.
U Amin

DOA SYUKUR AGUNG II
Dialog Pembukaan
Sambil membuka tangan, imam berkata:
I Tuhan sertamu
U Dan sertamu juga

Sambil mengangkat tangan, Imam melanjutkan:
I Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U Sudah kami arahkan

Sambil merentangkan tangan, Imam melanjutkan:
I Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita
U Sudah layak dan sepantasnya
Prefasi
Sambil merentangkan tangan, Imam melagukan/mengucapkan prefasi berikut:

I Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang Kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa dimanapun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Dia telah menimbulkan harapan kokoh akan kebangkitan yang mulia, sehingga kami yang sering takut akan maut yang tak terelakkan itu, sungguh-sungguh dihibur oleh hidup abadi yang telah dijanjikan kepada kami. Sebagai umat beriman, kami yakin bahwa hidup diubah bukan dilenyapkan, dan bahwa suatu kediaman abadi tersedia bagi kami di surga, bila perziarahan kami di dunia ini berakhir, maka bersama para malaikat dan seluruh laskar surgawi, kami bermadah memuliakan Dikau dengan tak henti-hentinya berseru:

Imam mengatupkan tangan, dan bersama umat menutup prefasi dengan melagukan/mengucapkan aklamasi/ Kudus.
Kudus “Misa Syukur” MB 257

DOA SYUKUR AGUNG II
I Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa, sumber segala kekudusan.
Imam mengatupkan tangan. Kemudian, sambil mengulurkan tangan di atas roti dan anggur, ia berkata:
Maka kami mohon:
Kuduskanlah persembahan ini
dengan pencurahan Roh-Mu.
Imam mengatupkan tangan, lalu membuat tanda salib satu kali atas roti dan anggur sambil berkata:
agar bagi kami
menjadi Tubuh dan (†) Darah Putera-Mu terkasih
Tuhan kami Yesus Kristus.
Imam mengatupkan tangan.
Ketika akan diserahkan
Untuk menanggung sengsara dengan rela,
Imam mengambil roti, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja altar, ia melanjutkan:
Yesus mengambil roti,
Mengucap syukur kepada-Mu,
Lalu memecah-mecahkan roti itu
Dan memberikannya kepada murid-murid-Nya,
Seraya berkata:
Imam membungkuk sedikit.
Sabda Tuhan berikut hendaknya dibawakan dengan ucapan yang jelas, sesuai dengan sifatnya.

TERIMALAH DAN
MAKANLAH: INILAH TUBUHKU YANG
DISERAHKAN BAGIMU.

Hosti suci diperlihatkan kepada umat, lalu diletakkan lagi pada patena. Kemudian imam berlutut menyembah. Sesudah itu, sambil mengatupkan tangan, imam melanjutkan:
Demikian pula, sesudah perjamuan,
Imam mengambil piala, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja altar, ia melanjutkan:
Yesus mengambil piala.
Sekali lagi
Ia mengucap syukur kepada-Mu,
lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya,
seraya berkata:
Imam membungkuk sedikit
TERIMALAH DAN MINUMLAH: INILAH PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU.

Imam memperlihatkan piala kepada umat, lalu meletakkannya di atas korporale, kemudian berlutut menyembah. Sesudah itu imam mengajak umat melagukan aklamasi anamnesis berikut:

I Marilah menyatakan misteri iman kita.
U Wafat Kristus kita maklumkan,
kebangkitan-Nya kita muliakan,
kedatangan-Nya kita rindukan. Amin.
Dengan tangan rentang imam berkata:
I Sambil mengenangkan wafat
Dan kebangkitan Kristus
Kami mempersembahkan kepada-Mu, ya Bapa,
Roti kehidupan dan piala keselamatan.
Kami bersyukur,
Sebab kami Engkau anggap layak
Menghadap Engkau dan berbakti kepada-Mu.
Kami mohon
Agar kami yang menerima Tubuh dan Darah Kristus
Dihimpun menjadi satu umat
Oleh Roh Kudus.

Bapa, perhatikanlah Gereja-Mu
Yang tersebar di seluruh bumi.
Sempurnakanlah umat-Mu,
Dalam cinta kasih,
Dalam persatuan dengan Paus kami ….
Dan Uskup kami….,
Serta para imam, diakon,
Dan semua pelayan sabda-Mu

Ingatlah akan saudara-saudari kami, kaum beriman,
Yang telah meninggal dengan harapan akan bangkit,
Dan akan semua orang yang telah berpulang dalam kerahiman-Mu.
Terimalah mereka dalam cahaya wajah-Mu.
Kasihanilah kami semua, agar kami Engkau terima
Dalam kebahagiaan abadi
Bersama Santa Maria, Perawan dan Bunda Allah,
Bersama para rasul dan semua orang kudus,
Dari masa ke masa
Yang hidupnya berkenan di hati-Mu.
Semoga kami pun Engkau perkenankan
Turut serta dan memuliakan Dikau,
Imam mengatupkan tangannya.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu.
Imam mengangkat piala dan patena dengan hosti di atasnya sambil berkata/bernyanyi:
Dengan pengantaraan Kristus,
bersama Dia dan dalam Dia,
dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa,
segala hormat dan kemuliaan,
sepanjang segala masa.
U Amin

KOMUNI
Bapa Kami
Sesudah DOA SYUKUR AGUNG, dengan tangan terkatup, imam mengajak umat untuk mendoakan BAPA KAMI:

Lagu Bapa Kami Rawaseneng dari Madah Bakti No. 143.
I : Atas petunjuk Penyelamat kita,
dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa:

Imam merentangkan tangan, dan bersama umat menyanyikan BAPA KAMI:

Embolisme
Kemudian, sambil merentangkan tangan, imam mengucapkan/melagukan Embolisme (doa sisipan) sebagai berikut dengan suara nyaring:
I : Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah
kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya
selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala
gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram,
sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus
Kristus.

Imam mengatupkan tangannya. Umat melanjutkan doa tersebut dengan berseru/bernyanyi:
U : Sebab Engkaulah Raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama-
lamanya.

Doa Damai
Kemudian imam membawakan DOA DAMAI di bawah ini:
I : Saudara-saudari, Tuhan Yesus Kristus bersabda kepada para
rasul, “Damai kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan
kepadamu”. Maka marilah kita mohon damai kepada-Nya.
Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami,
tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami
supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai kehendak-Mu.
Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U : AMIN.

Sambil membuka tangan, Imam mengucapkan Salam Damai.
I : Damai Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

Pemecahan Hosti
Imam mengambil roti (besar), memecah-mecahkannya, lalu memasukkan pecahan kecil ke dalam piala sambil berdoa dalam hati.
I : Semoga percampuran Tubuh dan Darah Tuhan Yesus Kristus ini, memberikan kehidupan abadi kepada kita semua yang akan menyambutnya.

Anak Domba Allah
Pemecahan Hosti diiringi dengan nyanyian/seruan ANAKDOMBA ALLAH: (MB no. 269)

Doa Persiapan Komuni
Dengan tangan terkatup, imam berdoa dalam hati.
Umat mempersiapkan diri dengan sikap DOA PRIBADI:
I : Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang hidup, karena taat
kepada Bapa dan dalam kuasa Roh Kudus, Engkau telah
menanggung kematian untuk menghidupkan dunia.
Bebaskanlah aku dari segala kejahatan dan dosa berkat Tubuh
dan Darah-Mu yang mahakudus ini. Semoga aku selalu setia
pada perintah-perintah-Mu, Dan janganlah Engkau biarkan
aku terpisah dari-Mu.

Ajakan Menyambut Komuni
Imam berlutut, mengambil roti kudus, mengangkatnya sedikit di atas patena atau piala, lalu berkata kepada seluruh umat:
Roti (dan piala) ditunjukkan kepada umat.

I : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
U : Ya Tuhan, saya tidak pantas, Tuhan datang pada saya, tetapi
bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

Membagi Tubuh Kristus
Kemudian imam berdoa dalam hati:
I : Semoga tubuh Kristus selalu melindungi aku.

Dengan khidmat imam menyantap tubuh Kristus.
Kemudian ia mengambil piala berisi anggur dan berdoa dalam hati:
I : Semoga darah Kristus selalu melindungi aku.

Dengan khidmat imam menyambut darah Kristus.
Kemudian imam mengambil patena atau sibori berisi roti kudus dan pergi ke tempat umat akan MENYAMBUT Tubuh (dan Darah) Kristus.
Kepada setiap orang yang datang menyambut, imam memperlihatkan hosti kepada umat sambil berkata:
I : Tubuh Kristus.
U : AMIN.

Penerimaan Komuni diiringi musik instrumental

YOU RAISE ME UP
When I am down and, oh my soul, so weary;
When troubles come and my heart burdened be;
Then, I am still and wait here in the silence,
Until you come and sit awhile with me.
You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up: To more than I can be.
You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up: To more than I can be.
There is no life - no life without its hunger;
Each restless heart beats so imperfectly;
But when you come and I am filled with wonder,
Sometimes, I think I glimpse eternity.
You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up: To more than I can be.
You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up: To more than I can be.

Membersihkan Piala
Setelah komuni selesai, Imam membersihkan patena dan piala.Sebaiknya pembersihan ini dilakukan pada kredens; atau, boleh juga ditangguhkan sampai sesudah Perayaan Ekaristi. Sambil membersihkan patena dan piala, Imam berdoa dalam hati:

I : Ya Tuhan, semoga anugrah-Mu yang tadi kami sambut sungguh meresap dalam hati, dan memulihkan iman kami.

Sesudah itu imam pergi ke tempat duduk. Sebaiknya diadakan saat hening.

Doa Sesudah Komuni
Kemudian imam berdiri di belakang meja perjamuan, dan berkata:
I : Marilah berdoa.

Lalu ia merentangkan tangan dan mengucapkan doa penutup yang diakhiri dengan konklusi singkat:
I : Allah Bapa yang mahapengasih,
kami mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah memberikan anugerah melalui perayaan ekaristi suci ini. Semoga berkat perayaan ini, semua saja yang menghuni dan berkarya di sekolah ini dapat semakin menjadi garam dan terang bagi masyarakat sekitar. Sampai kelak kami disatukan sebagai satu keluarga dalam rumah abadi-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : AMIN



RITUS PENUTUP
Pengumuman
Sekarang dapat dibacakan beberapa PENGUMUMAN yang perlu diketahuit.

Berkat
Imam membuka tangan.
I Tuhan sertamu.
U Dan sertamu juga

Imam mengulurkan kedua belah tangan ke arah umat
I Semoga kita sekalian dilindungi dan
dibimbing oleh berkat Allah Bapa Yang Maha
Kuasa Bapa dan Putera, dan Roh Kudus.
U Amin

Pengutusan
Imam mengutus umat.
I Dengan ini, Perayaan Ekaristi dalam rangka pemberkatan gedung sekolah St.Maria sudah selesai
U Syukur kepada Allah
I Marilah kita mewartakan cinta dan belas kasih Allah.
U Amin

Imam dan pada petugas serta seluruh umat memberi hormat
kepada altar. Imam dan para pelayan lalu meninggalkan ruangan
altar menuju sakristi diiringi nyanyian penutup.

LAGU PENUTUP “NDHEREK DEWI MARIYAH”
Ndherek Dewi Mariyah
temtu geng kang manah
Boten yen kuwatosa
Ibu njangkung tansah
Kanjeng ratu ing swarga
Amba sumarah samya.
Refr: Sang Dewi, sang Dewi, mangestanana
Sang Dewi, sang Dewi, mangestanana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar