SENYUMAN - SEtia NYUMbangkan iMAN
“Hadapi dengan senyuman - semua yang terjadi biar terjadi - hadapi dengan tenang jiwa - semua kan baik-baik saja. Bila ketetapan Tuhan - sudah ditetapkan - tetaplah sudah - tak ada yang bisa merubah - dan takkan bisa berubah. Relakanlah saja ini - bahwa semua yang terbaik - terbaik untuk kita semua - menyerahlah untuk menang.”
Sebenarnya, dengan atau tanpa tersenyum, masalah selalu ada, tantangan selalu hadir, rintangan selalu ditemui, sebab senyum dan tawa bukanlah alat untuk melarikan diri dari tantangan, bukan?
Senyuman bukan cuma tak lepas dari cinta, bukan hanya tak lepas dari iman, tapi lebih dari itu senyuman tak pernah lepas dari kehidupan.
Senyuman adalah sesuatu yang terindah bagi siapa saja yang mendapatkannya, terlebih juga bagi keluarga kita, karena senyuman merupakan sebuah ekspresi hati atas kesenangan atau kegembiraan yang dirasakan sang pemilik senyum itu sendiri. Akan tetapi mengapa terkadang sulit bagi kita untuk berbagi senyuman, terlebih kepada orang yang tidak kita sukai?
Kalau mau jujur, sebenarnya hidup kita adalah undangan untuk mudah tersenyum, bukan?
Bagaimana kita tidak tersenyum sementara bagi kita telah ditumbuhkan taman-taman yang menyenangkan, dan kebun yang hijau, yang padanya terdapat pohon-pohon yang indah menyegarkan, dan tetumbuhan yang penuh keindahan.
Bagaimana kita tidak tersenyum sementara Tuhan telah mengadakan bagi kita bintang-bintang yang terang, lautan yang luas, tanah yang berkelok-kelok, dan planet-planet yang berputar di porosnya?
Bagaimana kita tidak tersenyum, sementara burung-burung bernyanyi, merpati berdendang, matahari bersinar, bulan bercahaya indah, pagi hari yang datang dalam terang cahaya, dan hujan yang datang dibalik awan di langit?
Bagaimana kita tidak tersenyum, sementara angin sepoi bertiup, daun-daun gemerisik, burung kenari bersiul, aroma indah bertiup, air jatuh di antara bebatuan mendendangkan lagu cinta, dan menceritakan pagar keindahan?
Sudahlah kita tersenyum dengan beberapa alasan berikut ini?
1. Kelewat sering kita meremehkan kekuatan suatu sentuhan dan senyuman. Kata-kata yang ramah dan lembut, telinga yang mendengar, ucapan selamat yang jujur, pujian spontan, humor, atau perhatian paling kecil, yang kesemuanya berpotensi membuat hidup bergerak.
2. Mau tahu siapa yang berhasil? Yang terus menerus mencoba. Yang kerap tersenyum, tertawa, dan yang mencintai.
3. Senyuman adalah menciptakan jarak terpendek antara kau dan aku.
4. Senyuman adalah lengkungan yang bisa meluruskan semuanya
5. Suatu senyuman adalah cahaya di jendela wajahmu yang menunjukkan bahwa hatimu ada di tempatnya.
6. Bahkan bila anda mengangkat telpon senyumlah lebih dahulu. Orang di seberang sana tahu apakah anda sedang senyum atau tidak.
7. Dengan senyum kau tampak lebih cantik, dengan tawa kau lebih sehat, dengan doa kau lebih bahagia.
8. Jangan pernah merengut, bahkan waktu kau sedih, karena kau tak pernah tahu siapa yang jatuh cinta pada senyumanmu
9. Sebuah senyuman yang tulus adalah ibarat hujan yang membasahi bumi sehabis kemarau panjang.
10. Suatu senyuman adalah cara yang tidak mahal guna memperbaiki penampilan anda. Bahkan bisa mengantar anda lebih cepat tertidur bila anda memasang senyuman.
11. Dengan senyuman kau bisa merebut atau memenangkan hatinya, sementara dengan lototan curiga dan muka ‘segi-lima’ kau membangun tembok antara dia dan anda.
12. Bahkan doamu yang disertai senyuman akan lebih cepat sampai di hadirat Allah.
13. Pada saat kita tersenyum, malaekat-malaekat ada beserta kita.
14. Kau tak berhenti tersenyum karena kau menjadi tua. Kau menjadi tua karena kau berhenti tersenyum
15. Tersenyum adalah ekspresi terbaik atas keterbukaan dan kemauan.
Ada lebih banyak informasi tentang senyuman daripada sebuah kerut di kening. Karena senyum itulah yang mendorong semangat, alat pengajar yang jauh lebih efektif daripada hukuman.” Jelasnya, ketika kita tersenyum, kita sangat bisa jadi menjadi berkat dan membuka persahabatan sejati dengan semakin banyak orang karena senyuman adalah hal terbaik kedua, yang dapat kita buat dengan bibir kita bukan?
Sudah tersenyum hari ini?
Aku tersenyum kepada mereka, ketika mereka putus asa,
dan seri mukaku tidak dapat disuramkan mereka.
Ayub 29:24
Semangat pagi. Selamat berbagi!
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!
HIK – “Hidangan Istimewa Kristiani”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar