Ads 468x60px

Jumat 28 Februari 2014

Hari Biasa Pekan VII
Yak 5:9-12; Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12; Mark 10:1-12. 

"Ut omnes unum sint - Supaya mereka menjadi satu." Inilah salah satu doa Yesus di Getsemani yang juga menjadi harapan Gereja dan setiap keluarga yang dimunculkan juga pada bacaan injil hari ini, secara khusus dalam konteks pernikahan ("PERsatuan NIat+KAsih dalam TuHAN"). Pernikahan (couple/wedding) yang berasal dari bahasa Arab, "nikkah"/"perjanjian" sendiri adalah relasi antara lelaki dan perempuan dimana kebebasan adalah sama, ketergantungan adalah timbal balik dan kewajiban adalah untuk berbagi. Nah, mengacu pada bacaan hari ini, ada 3 pilar dasar yang bisa kita usahakan dan bagikan, antara lain:

1."Persatuan": Yesus berkata, "Mereka bukan lagi dua melainkan satu." Dengan kata lain: pernikahan menjadi "consortium totius vitae/persatuan seluruh hidup", dalam pelbagai situasi dan kondisi real dan faktual.

2."Perjuangan": Yesus berkata, "Karena itu apa yang dipersatukan Allah janganlah diceraikan manusia.” Walaupun kerap sulit, Ia menghendaki supay kita selalu berjuang untuk menjaga persatuan karena secara real menikah itu juga berarti "membagi-dua hak mu dan menduakali-kan kewajibanmu" serta "bersedia diam tatkala benar dan mengakui bila salah".

3."Pengorbanan": Adapun beberapa sifat hakiki pernikahan katolik antara lain: monogam/satu, tak terceraikan/indissolubilitas dan terbuka bagi keturunan." Tiga hakekat dasar pernikahan ini membuat kita harus siap untuk selalu berkorban terus karena menikah berarti siap berkorban untuk pasangan seumur hidup dan mengikat diri seumur hidup pada satu orang yang sama. "

Ada banyak batu di Tuban -Siaplah bersatu dan selalu berkorban"

Tuhan memberkati + Bunda mrestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
PIN HIK: 752D878C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar