Ads 468x60px

Kamis 20 Maret 2014

Yer 17:5-10; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 16:19-31.

"Memoria passionis-Kenangan penderitaan." Inilah salah satu pesan inti yang muncul dalam masa prapaskah yang juga menjadi salah satu inti bacaan injil hari ini bahwasannya Tuhan selalu mengenang dan mengingat segala sikap hidup kita, entah baik/buruk yang kita buat kini. Dalam bahasa St Yohanes Maria Vianney: "Saat hidup di dunia ini adalah saat kerahiman. Saat kematian nanti adalah saat penghakiman". Artinya: selama kita hidup, Tuhan selalu memberikan kerahimanNya, berupa pengampunan dan kesempatan untuk berbenah dan berbuah dengan kepedulian yang nyata. Dan, setelah kematian, kesempatan itu tidak ada lagi karena yang ada hanyalah penghakiman. Jelasnya, pada saat itulah kita harus mempertanggungjawabkan hidup kita kepada Tuhan (Mat 25:31-46). Adapun 3 dasar iman, supaya tidak mudah lupa ber-"memoria", antara lain:

1."Focus": Kita diajak hidup dengan tujuan/fokus yang jelas, tidak mendua dan tidak setengah setengah, yakni semata-mata hidup bagi dan bersama Tuhan yang jelas-jelas bersolider dengan banyak orang kecil.

2."Locus": Dunia harian dan sesama kita, terlebih yang kecil dan miskin, yang hadir lewat tokoh papa bernama "Lazarus" ("Pertolongan Allah") adalah tempat/locus untuk beriman secara aktual, untuk menciptakan surga di tengah dunia.

3."Actus": Tuhan menghendaki agar dengan "kekayaan" kita, entah harta/talenta, kita mau berkarya nyata/actus, peka berbelarasa dan suka berpeduli pada "lazarus lazarus" di sekitar kita, menjadikan hidup devosi yang berbuah pada aksi  dan keterlibatan nyata pada dunia sosial dengan sikap iman yang manusiawi. Bukankah kerap menjadi suci berarti menjadi semakin manusiawi?

"Sate Kadir ada di Cisantana -Tuhan hadir lewat banyak orang sederhana."

Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

PIN HIK: 752D878C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar