Ads 468x60px

Kamis 27 Maret 2014

Yer 7:23-28; Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Luk 11:14-23.   

"Verbo ergo sum-Aku berkata kata maka aku ada." Inilah salah satu nuansa yang muncul ketika tadi saya menghadiri "Obrolan Tanpa Waton" bersama Butet Kertaredjasa-Mamik Prakoso dan para caleg DPR RI di Omah Sinten Solo. Ya, hidup kita kadang penuh dengan kata-kata dan kerap kali kita lebih mudah berkata buruk dan "semper accusat-selalu menuduh". Inilah juga yang dialami Yesus ketika menyembuhkan orang yang kerasukan setan. Ketika setan itu keluar dan orang bisu itu menjadi bisa berkata-kata, ada di antara mereka yang berkata: “Ia mengusir setan dg kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada Yesus untuk mencobai Dia. Dengan kata lain: Mereka yang menuduh adalah orang-orang yang pada dasarnya sudah tidak suka dengan Yesus. Akibatnya, apa pun yang dilakukan oleh Yesus selalu dilihat serba negatif. Adapun tiga indikasi dasar orang-orang yg suka menuduh, antara lain:

1."Berpikir buruk": Mereka tertutup pd kebaikan sesamanya tapi sbaliknya mudah men-cap buruk dan selalu melihat orang lain dr sisi negatifnya.

2."Berkata buruk": Mereka dengan mudah berkasak-kusuk, asyik berkata-kata yang penuh pergunjingan dan cenderung menghakimi org lain tanpa pernah secara obyektif melihat konteksnya dengan utuh dan penuh, asyik bicara "tentang" dia, tapi lupa untuk bicara "dengan" dia.

3."Bertindak buruk": Mereka yang suka menuduh dan berprasangka buruk ternyata tidak hanya berpikir dan berkata buruk tp juga bertindak buruk. Mereka membuat intrik-taktik dan konspirasi untuk menjatuhkan dan menyalibkan Yesus. Bagaimana dengan kata kata kita sendiri?

"Hutan jati ada di Surakarta - Mari berhati hati dlm ber-kata kata."

Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
PIN HIK: 752D878C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar