Ads 468x60px

Jumat 02 Mei 2014

Pw.St. Atanasius 
Kis 5:34-42; Mzm 27:1.4.13-14; Yoh 6:1-15.    

"Panis angelicus - Roti para malaikat." Inilah salah satu judul lagu berbahasa Latin yang bicara banyak soal keagungan sakramen ekaristi yang juga menjadi pesan pokok pada bacaan injil hari ini. Adapun hari ini, Ia membuat mukjizat ke-4 yakni penggandaan roti yang juga menjadi cikal bakal pemaknaan sakramen ekaristi. Inilah satu-satunya mukjizat yang terdapat dalam ke-4 injil. Dlm injil, Yesus disebutkan "naik ke atas gunung" dan "duduk" disitu. Gunung adalah tempat favorit para nabi terutama Musa dan kata "duduk" menjelaskan Yesus yang hadir sebagai "nabi-imam dan raja." 


Ada tiga sikap yang bisa kita petik supaya mukjizat ilahi juga terjadi dalam peristiwa insani, antara lain: 

1."Sukarela": Mukjizat terjadi karena ada seorang anak kecil yang sukarela memberikan "5 roti dan 2 ikan" kepada Yesus. Bukankah kita juga sudah punya "5 roti" (5 indra, 5 jari tangan, 5 jari kaki dll) dan "2 ikan" (2 tangan+2 kaki dll). Roti dan ikan sendiri adalah kombinasi antara karya insani (roti/olahan mns) dan karya ilahi (ikan/olahan alam) yang disatukan secara sukarela. Sudah "sukarela"-kah atau masih "sukar rela"-kah kita? 

2."Sukacita": Ia mengambil roti dan mengucap syukur. Adapun bahasa Yunani untuk bersyukur adalah "eucharisteo, yang menjadi akar dari kata "ekaristi". Dengan kata lain: Kita diajak mempunyai hati dan hidup yang selalu bersukacita karena Tuhan berkenan menjadi daging "in carne", bersatu dengan kita. 

3."Sungguh sungguh": Kita diajak belajar untuk sungguh-sungguh menjadikan mukjizat penggandaan roti ini terjadi lagi secara nyata di hidup kita. Karena, bukankah roti yang diambil dan disyukuri itu juga dibagikan kepada yang lain? Dengan kata lain: Kita diajak untuk sepenuh hati "bersolider", menjadi roti yang juga siap dibagi-bagi secara sungguh kepada sesama. Ya, lewat "roti para malaikat" yang sudah dibagikan pada "altar" ekaristi, kita juga diutus untuk sungguh menjadi "roti" yang siap untuk dipersatukan dan diteguhkan dan diutus di "pasar" kehidupan, menjadi gereja yang menerangkan/informing, mencerahkan/enlightening dan memerdekakan/liberating. 

"Banyak bakat jadi penari - jadilah berkat setiap hari." 

Tuhan memberkati + Bunda merestui. 
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar