Ads 468x60px

Minggu 04 Mei 2014

Minggu Paskah III
Kis 2:14.22-33; Mzm 16:1.2a-5.7-8.9-10.11; 1 Ptr 1:17-21; Luk 24:13-35

"Mane nobiscum Domine - Tinggallah bersama sama dengan kami." Inilah salah satu harapan iman para murid Emaus kepada Yesus yang juga menjadi salah satu judul surat apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang Ekaristi beberapa tahun yang lalu. Kata-kata ini pada awalnya meluncur dari mulut kedua murid Emaus yang sedang dalam perjalanan. Adapun, "Emaus" bisa mempunyai arti: "Ekaristi Mengubah Aku Untuk Sembuh." Tercandra, tiga modal iman supaya kita juga bisa disembuhkanNya, antara lain:

1."Perubahan hati": Yesus berinisiatif. Ia berkenan menyapa dan menjelaskan tentang seluruh isi Kitab Suci. Walaupun pada awalnya, mereka tidak menyadari bahwa "Orang Asing" itu adalah Tuhan Yesus tapi pertemuan dengan-Nya telah mengubah hati mereka, yaitu dari hati yang penuh kegelapan melalui "muka muram" (Luk 24:17) kepada hati yang "berkobar kobar" (Luk 24:32). Inilah "transformasi", dari hati yang pudar menjadi hati yang berkobar-kobar.

2."Keterbukaan hati": Mencairnya hati yang membeku itu tampak dalam sikap hati yang terbuka. Mereka menampilkan "hospitalitas/keramahan" dengan mengajak Yesus tinggal karena hari sudah gelap. Inilah tanda keterbukaan hati, mengundang dan menerima Tuhan untuk selalu masuk dalam hati kita.

3."Kesatuan hati": Ketika Yesus "memecah roti", terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia (Luk 24:31). Jelasnya, lewat Ekaristilah penyertaan dan kebersatuan yang insani dan yang ilahi dialami secara istimewa, sekali lagi karena pada waktu Ekaristi itulah, kita "mengenal" Dia. Ia ber-"unitiva" dengan kita, rela untuk dilihat dna disantap, dipecah dan dibagi bagi untuk  semua orang.

"Masuk Kopassus di musim semi-Tuhan Yesus sembuhkanlah kami."

Tuhan memberkati + Bunda merestui. 
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

PIN HIK: 752D878C.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar