Ads 468x60px

Senin 26 Mei 2014

Pw. St. Filipus Neri, Imam
Kis 16:11-15; Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b; Yoh 15:26--16:4a.     

 "Ite miisa est - Pergilah kamu diutus!" Inilah sebuah kalimat latin yang dikatakan imam di akhir misa/ekaristi berdasar sebuah ajakan Yesus: "Kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.” Saksi sendiri bisa berarti sebuah perutusan dasar agar semua orang beriman menjadi "Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi" dengan empat modal dasar yang saya sebut dengan "SPBU" iman, antara lain:


1."Sukacita hidupnya": Kita diajak bersaksi dengan penuh rasa syukur karena yakin dicintaiNya. Adapun pengalaman syukur atas cintaNya membuat kita juga mau dan tulus untuk berani mencintai yang lain.

2."Pelayanan semangatnya": Bukankah Yesus yang kita imani bersaksi "Aku datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani. Ia mengajak kita menjadi sahabat yang tetap bersemangat "HAMBA", dengan "sukarela" dan tidak dengan "sukar rela".

3."Bunda Maria teladannya": Maria menjadi model/contoh seorang saksi, selalu rendah hati dan berhati hati, tidak mudah menghakimi tapi selalu mau untuk belajar memahami, meyakini adanya "providentia divina-penyelenggaraan ilahi" dalam hidup harian.

4."Utuh kepribadiannya": Kita diajak menjadi saksi yang utuh-penuh dan menyeluruh, yang tidak palsu tapi bermutu, yang berarti bahwa apa yang kita katakan juga kita wartakan, dan apa yang kita wartakan juga kita ejawantahkan dalam praksis hidup sehari-hari.

"Cari nasi di Bosnia - Mari bersaksi ke segala penjuru dunia." 

Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

PIN HIK: 752D878C    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar