Ads 468x60px

Ember Bocor Pun Berguna


Seorang pelayan tiap hari turun ke sungai mengambil air bagi tuannya dengan dua ember yang digantungkannya pada kedua ujung pikulan. Satu ember agak bocor hingga setiba di rumah tuan sudah tak penuh lagi seperti ember yang lain yang sempurna. Suatu ketika ember bocor merasa minder dan mengeluh bahwa ia tak berguna lagi.

“O, jangan begitu”, kata pelayan, “Tidakkah kau perhatikan bahwa dalam dua tahun terakhir ini aku bisa menghias rumah tuan dengan bunga yang indah? Itu jasamu. Tiap hari aku memikul kau dan kau membasahi pinggir jalan di bawahmu di sisi jalan dimana sebelumnya telah kutaburkan bibit bunga. Sementara aku jalan kau menyirami bibit itu. Tuan kita amat senang karena rumah menjadi ceria penuh kembang. Itu jasamu, kawan. Dengan cacat atau kekuranganmu, kau telah berjasa.”

Banyak di antara kita seperti ember bocor itu: mengeluh merasa minder, dan merasa tak berguna. Padahal sebenarnya amat berguna asal membuka mata dan hati saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar