Gal. 3:22-29; Mzm.
105:2-3,4-5,6-7; Luk. 11:27-28
"Laudatio - Pujian"
Inilah
yang terjadi waktu Yesus memenangkan perdebatan dengan musuh2Nya yang
menuduh/memfinahNya mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Adapun pujian itu
berasal dari wanita yang sangat gembira dan kagum pada Yesus, sehingga berseru:
“Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui
Engkau.”
Adapun
tiga hal yang diajarkanNya pada kita, antara lain
:
1.
Memuji :
Pujian ini sebenarnya hendak mengungkapkan penghargaannya pada Kristus sekaligus mencerminkan rasa hormatnya terhadap Maria, ibuNya, karna hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Maria: "Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia" (Luk 1:48)
Pujian ini sebenarnya hendak mengungkapkan penghargaannya pada Kristus sekaligus mencerminkan rasa hormatnya terhadap Maria, ibuNya, karna hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Maria: "Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia" (Luk 1:48)
2.
Mendengarkan :
Yesus bukan tipe orang yang haus pujian tapi selalu mengarahkan kita ke masalah lain yang lebih tinggi dan lebih berkaitan langsung dengan diriNya sendiri: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah.". Dengan kata lain: Kita diajak selalu menjadi orang yang rendah hati di tengah dunia dimana banyak orang kerap menjadi besar mulut daripada lebar telinga.
Yesus bukan tipe orang yang haus pujian tapi selalu mengarahkan kita ke masalah lain yang lebih tinggi dan lebih berkaitan langsung dengan diriNya sendiri: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah.". Dengan kata lain: Kita diajak selalu menjadi orang yang rendah hati di tengah dunia dimana banyak orang kerap menjadi besar mulut daripada lebar telinga.
3.
MemeliharaNya :
Yesus tidak hanya ajak kita untuk mendengarkan firmanNya tapi juga memelihara firman itu, dengan mengingat dan memakainya sebagai jalan dan aturan hidup. Secara lebih mendalam, ajakan Yesus ini merupakan pujian kepada sikap batin Maria, dalam bahasa Konsili Vatikan II:
"Dalam pewartaan Yesus, ia [Maria] menerima sabdaNya, ketika Puteranya mengagungkan Kerajaan di atas pemikiran dan ikatan akan daging dan darah, dan Ia menyatakan bahagia mereka yang mendengar dan melakukan sabda Allah (Mrk 3:35; Luk 11:27-28), seperti yang dijalankan Maria dengan setia (Luk 2:19 dan 51). Itulah juga yang menjadikan Maria berbahagia karena ia telah mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya (Luk 8:19, Mat 12:49-50, Mrk 3: 31-35)
Yesus tidak hanya ajak kita untuk mendengarkan firmanNya tapi juga memelihara firman itu, dengan mengingat dan memakainya sebagai jalan dan aturan hidup. Secara lebih mendalam, ajakan Yesus ini merupakan pujian kepada sikap batin Maria, dalam bahasa Konsili Vatikan II:
"Dalam pewartaan Yesus, ia [Maria] menerima sabdaNya, ketika Puteranya mengagungkan Kerajaan di atas pemikiran dan ikatan akan daging dan darah, dan Ia menyatakan bahagia mereka yang mendengar dan melakukan sabda Allah (Mrk 3:35; Luk 11:27-28), seperti yang dijalankan Maria dengan setia (Luk 2:19 dan 51). Itulah juga yang menjadikan Maria berbahagia karena ia telah mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya (Luk 8:19, Mat 12:49-50, Mrk 3: 31-35)
"Dari
Tangerang ke Jakarta - Jadilah Terang dengan penuh sukacita"
Salam
HIKers
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux! @ Romo Jost Kokoh.
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux! @ Romo Jost Kokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar