Pekan Biasa XXVIII
Gal. 4:31b - 5:6; Mzm. 119:41-48; Luk. 11:37-41
Gal. 4:31b - 5:6; Mzm. 119:41-48; Luk. 11:37-41
"O Dio vieni a
salvarmi. Signore, vieni presto in mio aiuto -
Ya Allah, bersegeralah menolong Aku. Tuhan perhatikanlah hambaMu."
Ya Allah, bersegeralah menolong Aku. Tuhan perhatikanlah hambaMu."
Seruan ini adalah
pembuka ibadat yang kerap didaraskan/dikidungkan dalam laudes/ibadat pagi di
banyak biara dan seminari. Sebenarnya, terjemahan tekstualnya adalah : "Ya
Tuhan, datanglah untuk menyelamatkan aku. Tuhan, datanglah segera sebagai
penolongku"
Disinilah, kita diajak untuk mengundangNya datang seperti pada bacaan hari ini, ketika ada seorang Farisi yang mengundangNya untuk makan di rumahnya. Kitapun diajak untuk berani mengundang Yesus datang dan masuk dalam kehidupan harian kita dengan tiga sikap dasar "3K", antara lain :
1. Kejujuran.
Kita diajak hidup jujur, terhadap diri sendiri, sesama, dan terhadap Tuhan dengan 3 ciri yang menyertainya, yakni :
* tidak berbohong/lurus hati,
* tidak curang/fair, serta
* tidak punya intrik/berhati iklas-tulus.
Kita diajak hidup jujur, terhadap diri sendiri, sesama, dan terhadap Tuhan dengan 3 ciri yang menyertainya, yakni :
* tidak berbohong/lurus hati,
* tidak curang/fair, serta
* tidak punya intrik/berhati iklas-tulus.
2. Kesucian.
Hati dan jiwa kita diharapkan sungguh bersih dan jernih alias suci, sehingga
* "cahi" - cara hidup,
* "capi" - cara pikir, dan
* "catin" - cara bertindak
kita juga bersih dan jernih. Hal ini bisa didapat dengan ber-"pdam", Puasa- Doa- Amal dan mengikuti Misa.
Hati dan jiwa kita diharapkan sungguh bersih dan jernih alias suci, sehingga
* "cahi" - cara hidup,
* "capi" - cara pikir, dan
* "catin" - cara bertindak
kita juga bersih dan jernih. Hal ini bisa didapat dengan ber-"pdam", Puasa- Doa- Amal dan mengikuti Misa.
3. Kemerdekaan.
Kita diajak hadir sebagai orang beriman yang bebas merdeka dari aneka macam bentuk kejahatan. Kemerdekaan sejati adalah bebas dari aneka macam bentuk penjajahan setan atau kejahatan alias senantiasa hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan, kapanpun dan dimanapun.
Kita diajak hadir sebagai orang beriman yang bebas merdeka dari aneka macam bentuk kejahatan. Kemerdekaan sejati adalah bebas dari aneka macam bentuk penjajahan setan atau kejahatan alias senantiasa hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan, kapanpun dan dimanapun.
Bersama atau bersatu
dengan Tuhan berarti senantiasa berbuat baik kepada sesama dan lingkungan
hidupnya lewat doa, ucapan dan karya nyata, tidak berhenti hanya pada aturan
belaka yang kadang sarat akal bulus, tapi lebih punyai nurani yang tulus, karna
de facto kita kadang menjadi orang yang terjajah oleh aturan tapi melupakan hal
yang lebih mendasar yakni hati nurani.
"Cari teman di
Singaparna - Mari beriman dengan lebih bijaksana"
Salam HIKers
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RomoJostKokoh
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RomoJostKokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar